Penagihan Pajak Fungsi Surat Tagihan Pajak

B. Penagihan Pajak

Pengertian penagihan khusus didalam bidang perpajakan adalah ; “Serangkaian tindakan dari operator Direktorat Jenderal pajak, berhubung Wajib Pajak tidak melunasi baik sebagian seluruh kewajiban perpajakan yang terhutang menurut Undang-Undang Perpajakan yang berlaku” Moeljo Hadi, 1995 : 2. Sedangkan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penaggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan Penyitaan, melaksanakan Penyanderaan, menjual barang yang telah di sita. Penagihan dilakukan dengan adanya utang pajak dari Wajib Pajak, yang belum dilunasi sehingga dilakukan penagihan pajak melalui Surat Tagihan Pajak. Surat Tagihan Pajak menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2007 pasal 1 angka 20 adalah; “Surat untuk melakukan tagihan pajak danatau sanksi administrasi berupa bunga danatau denda. Beberapa alasan yang menyebabkan Surat Tagihan Pajak STP dapat dikeluarkan kepada Wajib Pajak adalah : 1. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar. 2. Dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung. Universitas Sumatera Utara 3. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda danatau bunga. 4. Pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang PPn 1984 tetapi tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. 5. Pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai PKP tetapi membuat faktur pajak atau pengusaha telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak membuat faktur pajak. 6. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tidakmembuat faktur pajak tidak tepat waktu atau tidak mengisi selengkapnya faktur pajak.

C. Fungsi Surat Tagihan Pajak

Dalam hal ini fungsi Surat Tagihan Pajak adalah : 1. Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutama SPT wajib pajak, yang artinya jika pajak dalam tahun berjalan yang tidak atau kurang dibayar disetor ataupun kekurangan pembayaranpenyetoran pajak, akibat salah tulis dan atau salah hitung dalam surat pemberitahuan. 2. Sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga atau denda. 3. Alat untuk menagih pajak. Didalam alam kemerdekaan yang telah kita nikmati sekarang ini, tidak dapat dihindarkan bahwa pengalaman pahit dimasa lalu masih terbawa. Dalam sistem yang lama petugas pajak mendatangi masyarakat untuk didaftarkan sebagai wajib pajak, demikian juga besarnya pajak dihitung oleh petugas pajak. Pada umumnya banyak wajib pajak yang belum begitu mengerti dan memahami peraturan perpajakan sehingga menimbulkan penilaian atas penggunaan pajak seperti : Universitas Sumatera Utara a. Anggapan Wajib Pajak Dalam pembayaran pajak, wajib pajak merasakan adanya ketidakadilan. Dimana pajak yang dibayar atau pajak yang terutang lebih dari yang seharusnya. Perasaan ini saja timbul karena wajib pajak pada dasarnya tidak membedakan untuk pajak daerah, pajak pusat, iuran, sumbangan, pungutan dan sebagainya. Sehingga seringkali wajib pajak menganggap semu itu menjadi bebannya, tidak rela sebagian penghasilannya dipotong sebagai pajak. b. Rasional Wajib Pajak yang paham dan matang terhadap perpajakan pasti akan selalu mencari kemungkinan yang diperhitungkan dalam reaksinya menghindari ataupun mengurangi beban pajak, seperti: menghindari pajak ataupun menyeludupkan pajak. Sebagaimana diketahui dalam sistem perpajakan saat ini kepada wajib pajak diberikan kepercayaan untuk melaksanakan sistem menghitung, memperhitungkan, dan membayar sendiri wajib pajak yang terutang self assessment. Melalui azas self assessment ini tentu saja memerlukan waktu, keuletan, kerja keras, dan menuntut pengabdian serta disiplin yang tinggi. Hal demikianlah yang membuat wajib pajak terbengkalai akan kewajiban dalam pembayaran pajak. Sehingga kegairahan wajib pajak dalam membayar pajak menjadi berkurang ataupun wajib pajak bersikap pasif. Sikap ini otomatis akan mempengaruhi penerimaan Negara semakin berkurang. Untuk mengantisipasi masalah ini, maka fiskus akan bertindak melakukan penagihan pasif, maupun penagihan aktif salah satunya dengan Penagihan Surat Paksa. Universitas Sumatera Utara

D. Penagihan Utang Pajak