Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN

KOMPLIKASI (P4K) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI KELURAHAN

KUTAMBARU KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2013

DINA PERTIWI 125102016

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013  


(2)

(3)

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan

Komplikasi Kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

Abstrak Dina Pertiwi

Latar belakang : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan suatu kegiatan dalam rangka peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan suatu persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, serta menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir. Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan.

Metodologi : penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 68 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat. Analisis data dengan uji Chi Square.

Hasil : hasil uji statistik diperoleh ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan (nilai p=0.000).

Kesimpulan : dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang P4K akan mempengaruhi sikap ibu hamil terhadap obyek yang sama, sehingga semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang P4K Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan maka akan semakin positif pula sikap ibu hamil terhadap P4K tersebut meskipun tidak selamanya yang memiliki pengetahuan baik memiliki sikap positif dan sebaliknya tidak selalu yang memiliki pengetahuan kurang memiliki sikap negatif.

Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Hamil, Program Pererencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

             


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti mendapatkan bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. Dr. dr. Sarma N Lumbanraja, SpOG (K) selaku dosen pembimbing penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah menyediakan waktu, memberikan arahan dan masukan berharga sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. 4. Seluruh Dosen dan Staf administrasi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan serta nasehat selama menjalani penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan serta doa kepada peneliti dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan.


(5)

7. Dan semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Peneliti menyadari, dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah Ini nantinya. Harapan peneliti, semoga kelak Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu kebidanan. Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2013

(Peneliti)

                     


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

1.Bagi Kelurahan Kutambaru ... 5

2.Bagi Tenaga Kesehatan ... 5

3.Bagi Institusi Pendidikan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 6

1. Pengertian Pengetahuan ... 6

2. Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif ... 6

3. Cara Mendapatkan Pengetahuan ... 7

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 8

B. Sikap ... 9

1. Pengertian Sikap ... 9

2. Tingkatan Sikap ... 10

3. Komponen Pokok Sikap ... 10

4. Fungsi Sikap ... 11

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ... 11

6. Pengukuran Sikap Model Likert ... 13

C. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) ... 14

1. Pengertian P4K ... 14

2. Tujuan P4K ... 15

3. Manfaat Stiker P4K ... 16

4. Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan P4K ... 16

5. Proses Pelaksanaan P4K ... 17

6. Pemantauan Pelaksanaan P4K ... 19

7. Keuntungan Adanya Program P4K ... 19

BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep ... 20

B. Hipotesis Penelitian ... 20

C. Definisi Operasional ... 21

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23


(7)

D. Waktu Penelitian ... 24

E. Etika Penelitian ... 24

F. Alat Pengumpulan Data ... 25

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 27

I. Analisis Data ... 28

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 29

A. Hasil Penelitian ... 29

1. Karakteristik Responden ... 29

2. Pengetahuan Ibu Hamil tentang P4K ... 30

3. Sikap Ibu Hamil tentang P4K ... 32

4. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang P4K... 34

B. Pembahasan ... 35

1. Pengetahuan Ibu Hamil tentang P4K... 35

2. Sikap Ibu Hamil tentang P4K... ... 36

3. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang P4K.. 38

C. Keterbatasan Penelitian ... 39

D. Implikasi Penelitian... 40

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA... 43 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 21 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi

Ibu Hamil di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat ... 30 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner

Pengetahuan Ibu Hamil tentang P4K di Kelurahan Kutambaru

Kabupaten Langkat... 31 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil

tentang P4K di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat... 32 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Sikap

Ibu Hamil tentang P4K di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat... 33 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Hamil tentang

P4K di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat ... 34 Tabel 5.6 Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil tentang P4K di

Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat ... 35

\


(9)

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Responden Lampiran 3 : Lembar Kuesioner

Lampiran 4 : Lembar Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 5 : Surat Pernyataan Content Validity Lampiran 6 : Reliabilitas Kuesioner

Lampiran 7 : Surat Penelitian

Lampiran 8 : Surat Balasan Penelitian Lampiran 9 : Master Tabel Data Penelitian Lampiran 10 : Lembar Konsultasi


(11)

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan

Komplikasi Kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

Abstrak Dina Pertiwi

Latar belakang : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan suatu kegiatan dalam rangka peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan suatu persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, serta menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir. Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan.

Metodologi : penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 68 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat. Analisis data dengan uji Chi Square.

Hasil : hasil uji statistik diperoleh ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan (nilai p=0.000).

Kesimpulan : dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang P4K akan mempengaruhi sikap ibu hamil terhadap obyek yang sama, sehingga semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang P4K Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan maka akan semakin positif pula sikap ibu hamil terhadap P4K tersebut meskipun tidak selamanya yang memiliki pengetahuan baik memiliki sikap positif dan sebaliknya tidak selalu yang memiliki pengetahuan kurang memiliki sikap negatif.

Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Hamil, Program Pererencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

             


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Hal ini merupakan peristiwa yang sangat membahagiakan bagi ibu hamil yang merencanakan dan menantikan kehamilannya (Manuaba, 2010).

Kehamilan juga dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran apabila mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwa (Yulianti, 2006).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia relatif masih tinggi, hingga kini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat AKI pada tahun 2007 mencapai 228 orang per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab langsung perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, komplikasi kehamilan lain 15%. Ironisnya, di Indonesia hanya 30% kasus komplikasi pada ibu hamil yang ditangani petugas kesehatan (Rohayati, 2009).

AKI menggambarkan betapa pentingnya tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, persalinan dan masa nifas. Berikut ini disajikan data sebagai gambaran AKI dalam per 100.000 kelahiran hidup di Provinsi Sumatera Utara tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 yaitu : 360 (2002), 345 (2003), 330 (2004), 320 (2005), 315 (2006), 275 (2007) sedangkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2006 mencapai sedikitnya 65%. Provinsi ini belum mencapai target nasional, oleh karena itu keselamatan ibu hamil harus menjadi prioritas utama agar terhindar dari risiko komplikasi obstetri (Syafei, 2009).

Kasus kematian ibu di Provinsi Sumatera Utara dapat disebabkan oleh 3(tiga) faktor. Pertama, penyebab langsung yaitu pendarahan (28%), keracunan kehamilan (24%), infeksi


(13)

(11%), komplikasi nifas (8%), persalinan macet/lama (5%) dan aborsi (5%). Kedua, penyebab tidak langsung yaitu 3T, terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatan. Ketiga, faktor resiko 4T yaitu, terlalu muda melahirkan (<20 Tahun, 0,3%), terlalu sering melahirkan (>3 anak, 37%), terlalu rapat jarak melahirkan (<2 Tahun, 9,4%), terlalu tua untuk melahirkan (>35, 13,0%). Perlu diingat ada penyebab tidak langsung lainnya seperti status gizi, anemia gizi besi, KEK (Kurang Energi Kronik), dan LILA (Lingkar Lengan Atas) K1<23,5cm (Syafei, 2009).

Untuk menangani rendahnya cakupan penanganan komplikasi ibu hamil oleh petugas kesehatan tersebut, maka pemerintah mencanangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dalam rangka menurunkan AKI akibat komplikasi kehamilan karena semua ibu hamil dapat terpantau oleh seluruh komponen masyarakat, baik suami, keluarga dan bidan secara cepat dan tepat. Indikator P4K adalah dengan pemasangan stiker P4K yang terdiri dari nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi, dan calon donor darah. Bila cakupan ibu hamil yang mendapat indikator pemantauan P4K mencapai 80%, maka diperkirakan AKI akibat komplikasi dapat berkurang 6000 jiwa dari 2.052.000 per tahunnya. Cakupan P4K dapat diketahui dari tingkat cakupan K1 dan K4 oleh tenaga kesehatan. Semakin tinggi cakupan K1 dan K4 maka semakin tinggi pula cakupan P4K pada ibu hamil. Dalam hal ini diperlukan kerjasama antara ibu hamil dan tenaga kesehatan yang harus bekerja secara aktif untuk mencapai keberhasilan tujuan P4K (Syafei, 2009).

Pelaksanaan program P4K dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan dan sikap, dukungan keluarga, situasi geografis dan budaya. Kurangnya pengetahuan, baik ibu hamil atau masyarakat tentang kehamilan dan pencegahan komplikasi kehamilan sangat mempengaruhi rendahnya cakupan P4K, sehingga anggapan bahwa kehamilan dan persalinan


(14)

adalah sesuatu yang alami dan tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan akan menyebabkan ibu hamil termasuk dalam kelompok risiko tinggi (Guntur, 2008).

Keluarga terutama suami yang berperan aktif sangat dibutuhkan untuk mendukung tujuan P4K yaitu dengan memotivasi ibu hamil sehingga muncul sikap positif dan berakhir pada prilaku untuk memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan dan mendapatkan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai standar. ANC yang dilakukan secara teratur akan mengurangi resiko komplikasi kehamilan sehingga dapat diidentifikasi dan ditangani dengan upaya preventif sampai kuratif (Mulyono, 2008).

Faktor situasi geografis dan budaya masyarakat Indonesia yang beraneka ragam dapat menyebabkan 3T, yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat untuk dikirim ketempat pelayanan kesehatan dan terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga mempengaruhi cakupan P4K (Prawirohardjo, 2005).

Dari studi pendahuluan yang penulis lakukan pada bulan Desember 2012 di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat, diketahui jumlah ibu hamil sebanyak 76 orang. Dari hasil wawancara dengan 5 ibu hamil, 3 diantaranya sudah mendapatkan stiker P4K dan sudah mengerti tentang manfaat stiker tersebut sehingga timbul sikap positif terhadap P4K, sedangkan 2 diantaranya, walaupun sudah mendapat stiker P4K namun mereka tidak mengetahui apa sebenarnya maksud dan tujuan dari stiker tersebut sehingga mereka cenderung tidak menempel stiker pada pintu rumahnya. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kesiapan ibu, keluarga dan seluruh komponen masyarakat jika terjadi komplikasi pada ibu hamil yang bersangkutan. Melihat pentingnya pencegahan komplikasi kehamilan untuk mengurangi resiko kematian pada ibu hamil maka peneliti ingin mengetahui “Hubungan Pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013”.


(15)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diidentifikasi bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013.

b. Untuk mengetahui distribusi sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013.

c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013. D.Manfaat Penelitian

1. Bagi Kelurahan Kutambaru

Sebagai bahan informasi terutama dalam membuat kebijakan tentang pentingnya menggalakkan dan memantau pemasangan stiker di setiap rumah ibu hamil dengan mengaktifkan seluruh komponen masyarakat mulai dari keluarga, masyarakat, kader,


(16)

tenaga kesehatan dan aparat desa agar setiap ibu hamil dapat terdata dengan baik mengingat masih banyak ibu hamil yang berada pada usia yang bukan usia reproduktif sehingga memiliki resiko tinggi untuk terjadi komplikasi baik pada masa kehamilan maupun persalinan.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan agar dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai standar, aktif berpartisipasi dalam pemantauan dan pemasangan stiker disetiap rumah ibu hamil sehingga setiap ibu hamil dapat tepantau dengan baik oleh seluruh komponen masyarakat karena setiap ibu hamil memiliki resiko untuk mengalami komplikasi obstetri.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan masalah Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Pengertian

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun orang, media massa, maupun lingkungan (Notoatmodjo, 2007).

2. Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan (Notoatmodjo, 2007) yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam tingkat pengetahuan ini adalah kembali (recall), sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya.

b. Memahami (Comprehantion)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar. Orang yang telah paham secara objek atau materi harus dapat menjelaskan,


(18)

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis (Analisys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluasi)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

3. Cara Mendapatkan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada dua cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu: a. Cara Tradisional untuk Memperoleh Pengetahuan

Cara tradisional ini dipakai untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelumnya ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis. Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi : 1) Cara coba-salah (Trial and Error) adalah cara coba-coba dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. 2) Cara kekuasaan atau otoritas adalah dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada


(19)

otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. 3) Berdasarkan pengalaman pribadi dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

b. Cara Modern Memperoleh Pengetahuan

Cara modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Dilakukan mula-mula dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau masyarakat. Kemudian hasil pengamatan tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo (2007) yaitu: a. Sosial ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang, sedang ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, bila ekonomi baik maka tingkat pendidikan akan tinggi sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga.

b. Kultur (budaya, agama)

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang, karena informasi yang baru akan disaring sesuai dengan budaya yang ada dan agama yang dianut.

c. Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.


(20)

Berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, bahwa pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak.

Pengetahuan sangat penting perannya dalam memberikan wawasan terhadap terbentuknya sikap dan akan diikuti dengan tindakan dalam hal pelaksanaan P4K. Jika ibu sudah mengetahui stimulus atau obyek kesehatan tentang pengertian P4K, manfaat P4K, dan keuntungan P4K, kemudian mengadakan penilaian terhadap apa yang diketahuinya maka akan timbul perilaku untuk melaksanakan P4K (Syafei, 2009).

B. Sikap 1. Pengertian

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan atau pemahaman, perasaan dan tindakan atau tingkah laku kearah positif atau negatif terhadap suatu objek (Widoyoko, 2012).

Sikap merupakan kesiapan seseorang dalam melakukan tindakan. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek (Azwar, 2009).

Sikap juga dianggap sebagai suatu predisposisi umum untuk berespon atau bertindak secara positif atau negatif terhadap suatu objek atau orang disertai emosi positif atau negatif. Dengan kata lain sikap perlu penilaian. Ada penilaian positif, negatif, dan netral (Maramis, 2006).

2. Tingkatan Sikap

a) Menerima (Receiving) dapat diartikan bahwa orang (objek) mau dan memperhatikan stimulasi yang diberikan (objek). b) Merespon (Responding) memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan hal yang dimaksud. c) Menghargai (Valving) mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu


(21)

masalah. d) Bertanggung Jawab (responsible) atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko (Maramis, 2006).

3. Komponen pokok sikap (Widoyoko, 2012) Sikap mempunyai komponen sebagai berikut: a. Afeksi

Merupakan komponen emosional atau perasaan, pernyataan tentang hal yang disenangi. Sebuah sikap yang terdiri dari persepsi, opini, dan keyakinan-keyakinan seseorang.

b. Kognisi

Adalah keyakinan evaluatif seseorang. Keyakinan-keyakinan evaluatif, dimanifestasi dalam bentuk impresi atau kesan baik atau buruk yang dimiliki seseorang terhadap objek atau orang tertentu.

c. Perilaku

Sebuah sikap yang berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap seseorang atau hal tertentu dengan cara tertentu. Seseorang misalnya dapat bertindak terhadap orang lain, atau hal lain dengan cara bersahabat, hangat, agresif, bermusuhan atau apatis, ataupun dengan cara-cara lain.

4. Fungsi sikap menurut Maramis (2006) adalah : a. Fungsi instrumental

Yaitu sikap yang dikaitkan dengan praktis atau manfaat dan menggambarkan keadaan keinginannya atau tujuan.

b. Fungsi pertahanan ego

Yaitu sikap yang diambil untuk melindungi diri dari kecemasan atau ancaman harga dirinya.


(22)

c. Fungsi nilai ekspresi

Yaitu sikap yang menunjukkan nilai yang diambil individu bersangkutan. d. Fungsi pengetahuan

Setiap individu memiliki motif untuk ingin tahu, ingin mengerti, ingin banyak mendapat pengalaman dan pengetahuan, yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

e. Fungsi penyesuaian sosial

Yaitu sikap yang diambil sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungannya.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap menurut Azwar (2009) adalah : a. Pengalaman pribadi

Sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan obyek psikologis.

b. Kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup dalam budaya yang mempunyai norma yang cenderung bebas bagi interaksi lawan jenis, sangat mungkin kita akan mempunyai sikap yang mendukung terhadap masalah kebebasan pergaulan lawan jenis. Apabila kita hidup dalam budaya sosial yang sangat mengutamakan kehidupan berkelompok, maka sangat mungkin kita akan mempunyai sikap negatif terhadap kehidupan individualisme yang mengutamakan kepentingan perorangan.

c. Orang lain yang dianggap penting

Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, sesorang yang kita


(23)

harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berati khusus bagi kita, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Orang yang biasanya dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang yang satatus sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami dan lain-lain.

d. Media massa

Media massa sebagai sarana komunikasi. Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dll, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya. Media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi pengaruh yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. e. Institusi/ lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.

f. Faktor emosi dalam diri individu

Bentuk sikap tidak semuanya ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat


(24)

pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama. Selain dari faktor-faktor diatas yang mempengaruhi pembentukan sikap, menurut Walgito (2003) adalah faktor pengetahuan. Sikap seseorang terhadap suatu objek menunjukkan pengetahuan tersebut mengenai objek yang bersangkutan.

6. Pengukuran Sikap Model Likert

Pengukuran sikap model likert juga dikenal dengan pengukuran sikap dengan skala likert, karena dalam pengukuran sikap juga menggunakan skala likert (Hidayat, 2007). Subjek yang diteliti harus memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan. Alternatif jawaban yang disediakan oleh likert untuk pernyataan positif adalah :

a. Sangat setuju (Strogly approve) : 4

b. Setuju (Approve) : 3

c. Tidak setuju (Disapprove) : 2 d. Sangat tidak setuju (Strogly disapprove) : 1

Alternatif untuk pernyataan negatif adalah :

a. Sangat setuju (Strogly approve) : 1

b. Setuju (Approve) : 2

c. Tidak setuju (Disapprove) : 3 d. Sangat tidak setuju (Strogly disapprove) : 4

Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif (Azwar, 2009): a. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.

b. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu.


(25)

C. Program Perencanaan Peralinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 1. Pengertian P4K

Program Pererencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan suatu kegiatan dalam rangka peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan suatu persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, serta menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir (Syafei, 2009).

2. Tujuan P4K menurut Kemenkes RI (2008) adalah :

Tujuan dari P4K adalah meningkatkan pelayanan ibu hamil agar melahirkan dengan aman dan selamat, khususnya :

a. Percepatan P4K dengan stiker keseluruh desa di Indonesia.

b. Semua komponen bangsa berpartasipasi secara bersama-sama baik pemerintah dan nonpemerintah.

c. Peningkatan kesadaran suami dan masyarakat dalam penyelamatan ibu hamil d. Tenaga dan fasilitas kesehatan memberikan pelayanan yang berkualitas.

Selain itu, tujuan P4K juga terbagi atas :

a. Tujuan umum yaitu meningkatkan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih sehingga menurunkan unmet need KB pada ibu, serta meningkatkan pelayanan ibu hamil agar melahirkan dengan aman dan selamat (Syafei, 2009).

b. Tujuan khusus adalah dipahaminya setiap persalinan berisiko oleh suami, keluarga, dan masyarakat luas, memfokuskan pola motivasi kepada keluarga saat antenatal care oleh bidan, adanya rencana persalinan aman yang disepakati antara ibu hamil, suami, keluarga dengan bidan, terdatanya sasaran dan terpasangnya stiker P4K, adanya kesiapan menghadapi komplikasi (transportasi, calon donor darah, dan dana) yang


(26)

disepakati ibu hamil, suami, keluarga dengan bidan, adanya dukungan secara luas dari tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun nonformal, kader, dukun bayi, memantau kemitraan antara bidan, dukun bayi, dan kader (Syafei, 2009).

3. Manfaat stiker P4K menurut Syafei (2009) :

Untuk mempercepat berfungsinya desa siaga, meningkatnya cakupan pelayanan ANC (antenatal care) sesuai standar, meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil, meningkatkan kemitraan bidan dan dukun, dapat tertanggulanginya kejadian komplikasi secara dini, serta meningkatkan peserta KB pasca melahirkan. Selain itu, dengan terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi, maka diharapkan dapat menurunkan kejadian kesakitan dan kematian ibu.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan P4K menurut Depkes RI (2008) : a. Situasi geografis

Bentuk dan struktur geografis wilayah kependudukan masyarakat di Indonesia yang terdiri dari lembah dan pegunungan mempengaruhi keaktifan petugas kesehatan untuk pemantauan kesehatan ibu hamil dengan stiker P4K. Sehingga dapat mempengaruhi cakupan P4K di masing-masing daerah.

b. Pengetahuan dan informasi

Pengetahuan dan informasi yang cukup tentang tujuan dan manfaat P4K akan mempengaruhi sikap dan kesadaran masyarakat akan pentingnya program P4K.

c. Dukungan keluarga

Dalam hal ini suami, keluarga mempunyai peran penting untuk keberhasilan tujuan P4K, karena keluarga terdekat dapat memantau secara aktif kesehatan ibu hamil. d. Budaya

Dalam pelaksanaan P4K budaya tetap berpengaruh besar terhadap keberhasilan cakupan P4K. Dalam hal ini tokoh masyarakat sangat berpengaruh terhadap budaya yang ada agar dapat mendukung pelaksanaan P4K.


(27)

5. Proses Pelaksanaan P4K menurut Syafei (2009) adalah sebagai berikut:

a. Pertama, dengan melakukan advokasi dan orientasi P4K dengan stiker untuk pengelola program dan stakeholder terkait di tingkat Provinsi, Kabupaten/ Kota, dan Puskesmas.

b. Kedua, sosialisasi kepada kader, dukun bayi, tokoh agama dan tokoh masyarakat, PKK (Program Kesejahteraan Keluarga) serta lintas sektor di tingkat desa.

c. Ketiga, operasional P4K dengan stiker di tingkat desa yang meliputi:

1. Pemanfaatan pertemuan bulanan tingkat desa antara bidan desa, kader, dukun, kepala desa, tokoh masyarakat untuk mendata jumlah ibu hamil yang ada di wilayah desa serta membahas dan menyepakati calon donor darah, transport dan pembiayaan (askeskin, tabulin).

2. Para bidan di desa bersama kader dan atau dukun melakukan kontak dengan ibu hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker termasuk pemakaian KB pascapersalinan.

3. Melakukan pemasangan stiker di rumah ibu hamil.

4. Para suami, anggota keluarga, kader dan dukun bayi memantau secara intensif keadaan ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan sesuai standar.

d. Keempat, para bidan di desa melakukan pencatatan di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai pegangan ibu hamil, dan di kartu ibu serta kohort ibu untuk disimpan difasilitas, memberikan pelayanan sesuai standar pemantauan ibu hamil, serta melaporkan hasil pelayanan kesehatan ibu di wilayah desa (termasuk laporan dari dokter dan bidan praktek swasta di desa tersebut) ke puskesmas setiap bulan termasuk laporan kematian ibu, bayi lahir hidup dan bayi lahir mati.

e. Kelima, petugas puskesmas melakukan rekapitulasi laporan dari seluruh bidan di desa/ kelurahan dan rumah bersalin swasta serta melakukan pemantauan wilayah


(28)

setempat tentang Pemantauan Wilayah Setempat- Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) dan melaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota setiap bulan.

f. Keenam, petugas dinas kesehatan kabupaten/ kota melakukan rekapitulasi laporan dari seluruh puskesmas di wilayahnya dan laporan pelayanan kesehatan ibu dari rumah sakit pemerintah dan swasta dan melakukan pemantauan wilayah setempat (PWS-KIA), evaluasi dan melaporkan ke dinas kesehatan provinsi setiap tiga bulan.

g. Ketujuh, petugas dinas kesehatan provinsi melakukan rekapitulasi dari seluruh dinas kesehatan kabupaten/ kota di wilayahnya dan melakukan pemantauan, fasilitas dan evaluasi secara berkala serta melaporkan ke tingkat pusat setiap tiga bulan.

h. Kedelapan, di departemen kesehatan sebagai penanggung jawab tingkat nasional melakukan rekapitulasi laporan dari dinas kesehatan provinsi dan melakukan pemantauan berkala, fasilitas, evaluasi P4K dengan stiker dalam rangka pemantauan penurunan AKI.

i. Kesembilan, untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan P4K di masing-masing tingkat wilayah, maka puskesmas, kabupaten/ kota dan provinsi memiliki wadah forum komunikasi yang meliputi lintas program dan lintas sektor.

6. Pemantauan pelaksanaan P4K menurut Syafei (2009) :

Untuk menjamin keberhasilan program ini maka perlu dilakukan kegiatan pemantauan dengan mencatat hal–hal sebagai berikut yaitu :

a. Persentase desa yang melaksanakan P4K dengan stiker.

b. Persentase rumah ibu hamil yang mendapat stiker. Setiap ibu hamil hanya mendapat satu stiker selama kehamilan yang akan diberikan oleh petugas puskesmas atau bidan desa.

c. Persentase ibu hamil berstiker yang mendapat pelayanan antenatal sesuai standar. d. Persentase ibu hamil berstiker yang bersalin dan ditolong tenaga kesehatan.


(29)

e. Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas berstiker yang mengalami komplikasi tertangani.

f. Persentase ibu hamil berstiker yang menggunakan KB pasca bersalin.

g. Persentase ibu hamil berstiker yang bersalin di tenaga kesehatan dan mendapatkan pelayanan nifas.

7. Keuntungan adanya program P4K menurut Syafei (2009) :

Dapat menekan AKI dengan pembuatan peta desa. Peta ini digunakan untuk mengetahui dimana letak ibu hamil. Dengan adanya data di stiker tersebut, kriteria ibu hamil yang mempunyai risiko tinggi saat melahirkan akan mudah untuk dilacak karena sudah tergambar di peta desa. Selanjutnya peta desa ini akan dipasang atau ditempatkan di pos kesehatan desa atau tempat-tempat lainnya, seperti di rumah bidan, kantor balai desa dan lain-lain yang menjadi tempat pos desa SIAGA (Siap Antar Jaga).

                       


(30)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konsep Penelitian

Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan“ adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

 

Skema 3.1 Kerangka Konsep

B. Hipotesis Penelitian

Ha : Ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan.

Pengetahuan Ibu Hamil

Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan


(31)

C. Definisi Operasional No Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur

Skala Ukur

1.

Variabel Independen

Pengetahuan Pemahaman ibu hamil tentang P4K sebagai upaya pencegahan komplikasi

kehamilan.

Kuesioner Dengan pengisian Kuesioner

a. Baik, bila responden menjawab benar 8-10 soal

b. Cukup bila responden menjawab benar 4-7 soal

c. Kurang baik bila responden menjawab benar 1-3 soal

Ordinal

2.

Variabel Dependen

Sikap Reaksi atau

respon ibu hamil terhadap P4K sebagai upaya pencegahan

komplikasi kehamilan

Kuesioner Dengan pengisian kuesioner

Sikap Positif : Skor 26-40 Sikap Negatif : Skor 10-25

Nominal

       


(32)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Metode ini memberikan gambaran tentang distribusi pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan, namun peneliti cenderung mencari hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian dimana pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja (Syarifuddin, 2010).

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat yang telah mendapat stiker P4K yaitu sebanyak 76 orang, dimana ibu hamil Trimerter I sebanyak 21 orang, ibu hamil Trimerter II sebanyak 47 orang, dan ibu hamil Trimester III sebanyak 8 orang .

2. Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini adalah 68 orang ibu hamil yang ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut : ibu hamil Trimester I, dan II, bersedia mengikuti penelitian, bisa membaca dan menulis.


(33)

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling yaitu proses pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti sendiri. Dalam penelitian ini, hal yang dipertimbangkan peneliti adalah jumlah populasi yang terdapat diatas merupakan jumlah populasi pada Bulan Desember 2012, sedangkan pada saat penelitian ini dilakukan yaitu pada bulan Maret 2013, ibu hamil Trimester III yang ada dalam populasi tersebut sudah melahirkan sehingga mereka bukan lagi termasuk populasi penelitian.

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yaitu Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat karena lokasinya mudah dijangkau peneliti, masih sedikit ibu hamil yang mengerti tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sehingga walaupun ibu hamil sudah mendapat stiker P4K namun masih ada ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan yang tidak terdeteksi.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Nopember 2012 hingga Juni 2013. E. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin penelitian kepada institusi pendidikan Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan kepada Lurah Kutambaru Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut: (1) Informed Consent, merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden, dimana peneliti akan memberikan lembar persetujuan sebagai bukti bahwa responden bersedia secara sukarela untuk mengikuti penelitian yang kemudian ditandatangani oleh responden, (2) Anonymity (tanpa nama), peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner yang akan diisi oleh responden yang bersangkutan, tetapi peneliti hanya mencantumkan kode pada lembar kuesioner (3)


(34)

Confidentiality (kerahasiaan), peneliti juga akan menjaga kerahasiaan responden dan tidak akan memberitahukannya kepada siapa pun.

F. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yaitu data tentang pribadinya, atau hal-hal yang responden ketahui. Peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa data demografi responden yang meliputi: umur, pendidikan, gravida dan pekerjaan, kuesioner pengetahuan dan kuesioner sikap.

Kuesioner pengetahuan yaitu tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan meliputi pertanyaan tertulis dengan jawaban pilihan a, b, c, dan d. Setiap item pertanyaan yang benar akan diberi skor 1 dan untuk setiap pertanyaan yang salah akan diberi skor 0, selanjutnya pengkategorian tingkat pengetahuan menjadi baik, cukup, kurang berdasarkan rumus berikut (Hidayat, 2007) :

Keterangan :

P = Panjang kelas interval

Rentang = Nilai tertinggi – nilai terendah Banyak kelas = Jumlah kategori

Di mana, diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban yang tertinggi dikali jumlah pertanyaan (1x10) dan skor minimum, jumlah nilai jawaban yang terendah dikali jumlah pertanyaan (0x10). Rentang kelas sebesar 10 (selisih nilai tertinggi dan terendah) dan banyak kelas 3 kelas (baik, cukup, kurang) maka diperoleh panjang kelas sebesar 3,3. Jika skor maksimal adalah 10 dan skor minimum adalah 0 dengan interval 3,3 maka diperoleh kategori sebagai berikut:


(35)

a. Baik : apabila mendapat skor 8-10 b. Cukup : apabila mendapat skor 4-7 c. Kurang : apabila mendapat skor 0-3

Kuesioner sikap yaitu sikap responden terhadap Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan meliputi pernyataan tertulis dengan pilihan jawaban : untuk pernyataan positif, pilihan jawabannya adalah Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Dan pernyataan negatif, pilihan jawabannya adalah Sangat Setuju (SS) diberi skor 1, Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 3, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4, yang selanjutnya juga dihitung dengan menggunakan rumus panjang kelas interval (Hidayat, 2007).

Di mana, diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban yang tertinggi dikali jumlah pertanyaan (4x10) dan skor minimum, jumlah nilai jawaban yang terendah dikali jumlah pertanyaan (1x10). Rentang kelas sebesar 30 (selisih nilai tertinggi dan terendah) dan banyak kelas 2 kelas (positif dan negatif) maka diperoleh panjang kelas sebesar 15. Jika skor maksimal adalah 40 dan skor minimum adalah 10 dengan interval 15 maka dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. Positif : apabila mendapat skor 26 - 40 b. Negatif : apabila mendapat skor 10 – 25 G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Uji Validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah Content validity yang telah dilakukan kepada ahlinya yaitu Hj. Idau Ginting, SST,. M.Kes pada tanggal 6 Januari 2013 dengan Content Validity Index (CVI) sebesar 0,835. Sebuah instrumen dikatakan valid jika nilai koefisien yang diperoleh minimal 0,70 (Hidayat, 2007).


(36)

2. Reliabilitas

Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur yang digunakan memberikan hasil yang konsisten atau tidak walaupun digunakan berulang-ulang.

Uji reliabilitas telah dilakukan kepada 10 sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden pada tanggal 27 Pebruari 2013 Di Desa Tj. Langkat Kec. Salapian Kab Langkat. Untuk mengukur reliabilitas data pengetahuan digunakan rumus Split Half, sedangkan untuk mengukur data sikap dapat digunakan rumus Cronbach’s Alpha menggunakan program SPSS dengan komputer (Widoyoko, 2012).

Instrumen memiliki reliabilitas tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh >0,7 (Sedarmayanti, 2011).

Nilai Koefisien Split Half yang diperoleh dari data pengetahuan adalah 0,828 sedangkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha dari data sikap adalah 0,890. Dengan demikian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti setelah mendapat surat izin penelitian dari institusi pendidikan Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat dan mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat.

Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada ibu-ibu hamil. Untuk mempermudah kerja peneliti dan menghemat waktu penelitian, maka peneliti meminta bantuan ibu kader setempat untuk mengumpulkan ibu hamil yang menjadi responden. Dengan cara, peneliti meninggalkan nomor handphone dan menyimpan nomor handphone ibu kader tersebut untuk memperlancar proses pengumpulan data. Responden dikumpulkan pada hari minggu di balai desa. Setelah responden sudah berkumpul, maka peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, prosedur serta cara pengisian kuesioner. Setelah


(37)

responden merasa jelas dengan arahan yang diberikan, selanjutnya peneliti meminta kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian, dengan menandatangani lembar persetujuan (informed consent) yang telah disediakan. Masing-masing responden diberi waktu 20 menit untuk mengisi lembar kuesioner. Setelah kuesioner selesai diisi kemudian dikumpulkan kembali dan bila terdapat pengisian data yang tidak lengkap maka akan diperbaiki dan dilengkapi pada saat itu juga.

I. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner merupakan data primer yang berisi pertanyaan dan pernyataan tentang P4K sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013, yang akan diolah melalui langkah – langkah sebagai berikut :

Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisis data kembali dengan memeriksa semua kuesioner apakah data dan jawaban sudah lengkap dan benar (Editing). Kemudian data diberi kode (Coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa dan pengolahan data. Selanjutnya data yang telah diberi kode dimasukkan kedalam komputer (Entry). Kemudian dilakukan pemeriksaan kepada semua data yang telah dimasukkan ke dalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan (Cleaning). Dan tahap akhir adalah pengelompokan data dalam suatu bentuk tabel menurut sifat yang dimiliki sesuai tujuan penelitian (Tabulating).

Analisa data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat.

1. Analisis univariat

Analisa univariat dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yaitu variabel pengetahuan dan variabel sikap ibu hamil tentang P4K sebagai upaya


(38)

pencegahan komplikasi kehamilan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase agar data yang diperoleh lebih praktis dan mudah dimengerti.

2. Analisis bivariat

Analisa data bivariat adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menerangkan hubungan yang terjadi antara dua variabel (Suyanto, 2011).

Pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi Square (X2), dengan taraf signifikan 95% (0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis, jika nilai probabilitas (p) < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu

hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan namun, apabila (p) > 0,05 maka H0

gagal ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan. Selanjutnya, data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel agar dapat dengan mudah melihat hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan.

                   


(39)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan terhadap 68 ibu hamil di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013.

A. Hasil Penelitian

Dari hasil pengumpulan data yang telah dilaksanakan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat dengan jumlah responden 68 orang, maka hasil penelitian akan diuraikan berdasarkan karakteristik responden yang terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah kehamilan. Subjek penelitian adalah pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013.

1. Karakteristik Responden

Adapun distribusi frekuensi dari karakteristik responden adalah berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah kehamilan. Dari hasil penelitian diperoleh dari 68 responden bahwa mayoritas umur responden antara 20-30 tahun yaitu sebanyak 52 responden (76,47%). Berdasarkan pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 39 responden (57,35%). Berdasarkan pekerjaan respoden mayoritas memiliki pekerjaan yaitu sebanyak 37 responden (54,41%). Sedangkan berdasarkan jumlah kehamilan mayoritas responden memiliki jumlah kehamilan 2 yaitu sebanyak 41 responden (60,30%) seperti terlihat pada tabel berikut :


(40)

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi Ibu Hamil Tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan Di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

Karakteristik N %

Umur

- < 20 - 20-30 - >30 9 52 7 13,23 76,47 10,30 Pendidikan - SD - SMP - SMA - PT 4 15 39 10 5,89 22,05 57,35 14,71 Pekerjaan - Bekerja - Tidak bekerja

37 31 54,41 45,59 Gravida - 1 - 2 - 3-5 - >5 9 41 18 - 13,23 60,30 26,47 -

2. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan

Dari hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner pengetahuan tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan, didapatkan bahwa sebagian besar responden menjawab benar pada pertanyaan mengenai kepanjangan P4K yaitu sebanyak 51 responden (75,00%) dan sebagian besar responden menjawab salah pada pertanyaan mengenai bentuk pelaksanaan P4K yaitu sebanyak 44 responden (64,71%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :


(41)

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Pengetahuan tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya

Pencegahan Komplikasi Kehamilan Di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Benar Salah n % n %

1 Kepanjangan P4K 51 75,00 17 25,00

2 Pengertian P4K 43 63,23 25 36,77

3 Tujuan Program P4K 29 42,64 39 57,36

4 Komponen P4K 30 44,11 38 55,89

5 Bentuk Pelaksanaan P4K 24 35,29 44 64,71

6 Faktor yang mempengaruhi P4K 38 55,89 30 44,11

7 Sasaran P4K 32 47,05 36 52,95

8 Dampak bila tidak mendapat stiker P4K 36 52,95 32 47,05

9 Tempat untuk bisa mendapatkan stiker P4K 41 60,30 27 39,70 10 Jumlah Stiker P4K yang diperoleh oleh setiap ibu

hamil selama hamil

29 42,64 39 57,36

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, pengetahuan responden tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan dapat dilihat pada tabel berikut :


(42)

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan Di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

Pengetahuan N %

Baik Cukup Kurang

10 33 25

14,1 48,52 3,77

Total 68 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan cukup tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan yaitu sebanyak 33 responden (48,52%).

3. Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan

Dari hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner sikap tentang P4K, pada pernyataan positif didapatkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju pada pernyataan mengenai saat mendengar tentang P4K, ibu hamil merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang P4K tersebut yaitu sebanyak 38 responden (55,88%). Pada pernyataan negatif sebagian besar responden menjawab tidak setuju pada pernyataan mengenai ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya tidak akan mendapat stiker P4K yaitu sebanyak 38 responden (55,88%). Dan lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :


(43)

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Sikap tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan Di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat

Tahun 2013

No Pernyataan SS S TS STS

n % n % n % n %

1 P4K penting untuk diketahui oleh ibu hamil.

24 35,29 19 27,94 18 26,48 7 10,29 2 Keberhasilan P4K tergantung

pada jumlah ibu hamil yang berhasil didata.

22 32,36 20 29,41 16 23,53 10 14,70

3 P4K sangat berguna untuk pendataan ibu hamil

18 26,48 25 36,76 18 26,48 7 10,29 4 Ibu hamil merasa terlindungi

dengan adanya P4K.

15 22,06 30 44,11 17 25,00 6 8,83 5 Saat mendengar tentang P4K,

Ibu hamil merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang P4K tersebut

7 10,29 38 55,89 16 23,53 7 10,29

6 Keluarga dan masyarakat tidak perlu diikutsertakan dalam pelaksanaan P4K

2 2,95 27 39,70 32 47,06 7 10,29

7. Ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya tidak akan mendapat stiker P4K.

7 10,29 17 25,00 38 55,89 6 8,83

8 Bila ibu hamil belum mendapat stiker P4K, maka ibu akan memintanya pada tenaga kesehatan saat melakukan pemeriksaan kehamilan

7 10,29 29 42,65 26 38,23 6 8,83

9 Stiker P4K tidak perlu ditempel di setiap pintu rumah ibu hamil karena akan mengganggu pemandangan.

9 13,23 17 25,00 31 45,59 11 16,18

10 Ibu hamil yang telah mendapatkan stiker P4K tidak perlu lagi memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan.


(44)

Berdasarkan perhitungan sesuai dengan ketegori yang ditetapkan, maka sikap responden tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya

Pencegahan Komplikasi Kehamilan Di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

Sikap N %

Positif Negatif

42 26

61,77 38,23

Total 68 100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa mayoritas ibu hamil memiliki sikap positif tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan yaitu sebanyak 42 responden (61,77%).

4. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa analisis hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan yang diperoleh dari 68 responden mayoritas berpengetahuan cukup dan memiliki sikap positif yaitu sebanyak 28 responden (41,17%).

Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan diperoleh nilai p = 0,000. Hal ini berarti terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan yang dapat dilihat pada tabel 5.6 sebagai berikut :


(45)

Tabel 5.6

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan

Komplikasi Kehamilan Di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

Sikap Total P*

Positif Negatif

n % n % n % Baik 9 13,23 1 1,47 10 14,70

0,000

Cukup 28 41,17 5 7,36 33 48,53

Kurang 5 7,36 20 29,41 25 36,77

Total 42 61,76 26 38,24 68 100

B. Pembahasan

1. Pengetahuan ibu hamil tentang P4K sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan

Berdasarkan tabel 5.2 sebagian besar responden menjawab benar pada pertanyaan mengenai kepanjangan P4K. Disini tergambar sebagian besar ibu hamil sudah mengetahui apa itu P4K. Dan sebagian besar responden menjawab salah pada pertanyaan mengenai bentuk pelaksanaan P4K.

Dari hasil pengkategorian pengetahuan ibu hamil tentang P4K sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan sebagian besar mereka memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 33 responden (48,52%).

Menurut pendapat Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan hal ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan disini menyangkut segala sesuatu yang dipahami dan diketahui oleh responden tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan.

Dari hasil penelitian di dapatkan mayoritas responden berusia 20-30 tahun sebanyak 52 responden (76,47%).


(46)

Sesuai pendapat Hurlock (2004), bahwa usia dewasa (18 – 40 tahun) merupakan masa di mana seseorang secara maksimal mencapai prestasi yang memuaskan.

Usia sangat berperan penting dalam memahami suatu ilmu pengetahuan, semakin bertambah usia seseorang semakin banyak pengalaman dan informasi yang diperoleh (Notoadmodjo, 2007).

Selain dari usia yang dapat mempengaruhi pengetahuan ibu hamil adalah latar belakang pendidikan. Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas tingkat pendidikan ibu hamil adalah SMA sebanyak 39 responden (57,35%).

Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (2004), bahwa pendidikan berperan penting dalam menentukan kualitas manusia, dan akan dianggap lebih berpengetahuan apabila mengecap pendidikan.

Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan yang baik bisa diperoleh ibu hamil berdasarkan usia dan tingkat pendidikan. Usia dikaitkan dengan pengalaman dan banyaknya informasi yang diperoleh ibu hamil. Semakin tua usia semakin banyak pengalaman dan informasi yang diperoleh sedangkan tingkat pendidikan dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi terutama dalam bidang kesehatan, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi tingkat pemahamannya. Semakin tinggi pendidikan semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi sehingga responden semakin mudah dan berwawasan luas tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan karena mayoritas ibu hamil memiliki latar belakang pendidikan SMA, dan mayoritas berusia 20-30 tahun, selain itu ibu hamil juga sudah mendapatkan stiker P4K dan adanya peran aktif dari tenaga kesehatan setempat untuk memberikan penyuluhan dan informasi tentang P4K sehingga pengetahuan ibu hamil relatif lebih baik.


(47)

2. Sikap ibu hamil tentang P4K sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan Berdasarkan hasil penelitian dari 68 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap positif, yaitu sebanyak 42 responden (61,77%).

Berdasarkan tabel 5.4 pada pernyataan positif sebagian besar responden menjawab setuju pada pernyataan mengenai saat mendengar tentang P4K, ibu hamil merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang P4K, disini responden memiliki sikap positif. Kemungkinan sikap positif responden karena mereka mengetahui bahwa program P4K ini sangat membantu dalam meningkatkan pelayanan ibu hamil agar melahirkan dengan aman dan selamat. Pada pernyataan negatif sebagian besar responden menjawab tidak setuju pada pernyataan mengenai ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya tidak akan mendapat stiker P4K, disini terlihat responden mempunyai sikap yang positif, hal ini mungkin disebabkan karena mereka mengetahui dan merasakan bahwa dalam pelaksanaannya program P4K melibatkan seluruh komponen masyarakat baik pemerintah maupun nonpemerintah.

Hal ini sama dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang sikap terhadap pelaksanaan P4K yaitu penelitian yang dilakukan oleh Novika (2008) di Kelurahan Kuningan Timur Jakarta Selatan dengan hasil lebih dari separuh ibu hamil (63.3%) memiliki sikap yang baik tentang pelaksanaan P4K.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap itu merupakan suatu kesiapan untuk bereaksi terhadap objek, individu akan membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap negatif terhadap hal-hal yang dirasakan akan merugikan dirinya (Azwar, 2009).

Peneliti berasumsi bahwa sikap adalah bagaimana kita suka atau tidak suka terhadap sesuatu dan pada akhirnya menentukan perilaku kita. Kaitannya dengan penelitian ini, ibu hamil yang mempunyai pengetahuan cukup tentang P4K maka akan membentuk sikap yang


(48)

positif pula tentang penerimaannya. Hal ini menunjukkan bahwa hampir sebagian besar ibu hamil cenderung mendekati dan mendukung pelaksanaan P4K sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan sehingga kesiapan ibu hamil untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tersebut mempunyai reaksi terbuka. Hal ini terlihat pada hasil uji Crosstab yaitu 28 responden (41,17%) dengan sikap positif memiliki pengetahuan yang cukup tentang P4K. Berarti ibu hamil sudah cukup memahami penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan setempat bahwa program P4K bertujuan untuk meningkatkan pelayanan ibu hamil agar melahirkan dengan aman dan selamat dan ditambah dengan latar belakang pendidikan ibu hamil yang mayoritas berpendidikan SMA dan berusia 20-30 tahun yang mempercepat pemahaman mereka sehingga mereka ikut mendukung pelaksanaan program P4K tersebut. 3. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan

Berdasarkan uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) atau dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak maka terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara

pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan.

Beberapa penelitian sebelumnya meneliti tentang hubungan tingkat pengetahuan terhadap pelaksanaan P4K. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningrum (2007) yang menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang P4K dengan pelaksanaan P4K. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliarti (2009) dengan hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap ibu dengan penerapan P4K. Selain penelitian tersebut, ada pula penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2010) dengan hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara penerapan P4K dengan upaya pencegahan komplikasi kehamilan.


(49)

Azwar (2009) berpendapat bahwa individu akan membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap negatif terhadap hal-hal yang dirasakan akan merugikan dirinya. Kaitannya dengan penelitian ini bahwa semakin ibu hamil mengerti dan memiliki pengetahuan yang baik tentang manfaat dan keuntungan P4K, maka ibu hamil tersebut akan cenderung bersikap lebih positif.

Namun, dari hasil penelitian ditemukan ada beberapa responden yang memiliki pengetahuan baik tetapi memiliki sikap negatif tentang P4K dan ada beberapa orang responden yang memiliki pengetahuan kurang tetapi memiliki sikap positif tentang P4K, sehingga peneliti berasumsi bahwa ada kesenjangan antara hasil penelitian dengan teori yang dikemukakan oleh Azwar (2009). Hal ini disebabkan karena selain faktor pengetahuan, pembentukan sikap juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yaitu pengalaman pribadi, budaya, orang lain yang dianggap penting, lembaga pendidikan, media massa, dan emosi dalam diri individu itu sendiri yang mempengaruhi penerimaan ibu hamil terhadap P4K sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian, mulai dari proses pengumpulan data hingga penyajian hasil. Salah satunya ialah keterbatasan instrumen penelitian yang hanya berupa lembar kuesioner, hal ini disebabkan karena peneliti masih berada pada tahap pemula yang masih harus terus belajar untuk mencapai hasil yang maksimal pada penelitian-penelitian selanjutnya.

D.Implikasi Penelitian

Bagi pelayanan kebidanan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan perhatian terhadap asuhan kebidanan kepada ibu hamil. Setelah membuktikan bahwa pengetahuan mempunyai hubungan terhadap sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan


(50)

Pencegahan Komplikasi (P4K), maka diharapkan kepada para bidan untuk lebih mempromosikan tentang manfaat P4K ini sebagai salah satu upaya pencegahan komplikasi kehamilan terutama bagi ibu-ibu hamil yang jauh dari fasilitas kesehatan agar tidak ada lagi ibu hamil yang terlambat ditangani ketika mengalami komplikasi kehamilan.

                                           


(51)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan yaitu sebanyak 33 responden (48,52%)

2. Mayoritas responden memiliki sikap positif terhadap Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan yaitu sebanyak 42 orang (61,77%)

3. Ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan, karena diperoleh nilai p = 0,000

B. Saran

1. Bagi Kelurahan Kutambaru

Kepada aparat desa terutama lurah Kutambaru, hendaknya membuat suatu kebijakan tentang pentingnya menggalakkan dan memantau pemasangan stiker di setiap rumah ibu hamil dengan mengaktifkan seluruh komponen masyarakat mulai dari keluarga, masyarakat, kader, tenaga kesehatan dan aparat desa agar setiap ibu hamil dapat terdata dengan baik mengingat masih banyak ibu hamil yang berada pada usia yang bukan usia reproduktif sehingga memiliki resiko tinggi untuk terjadi komplikasi baik pada masa kehamilan maupun persalinan.


(52)

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Agar Tenaga Kesehatan dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai standar, lebih aktif berpartisipasi dalam pemantauan dan pemasangan stiker disetiap rumah ibu hamil sehingga setiap ibu hamil dapat tepantau dengan baik oleh seluruh komponen masyarakat karena setiap ibu hamil memiliki resiko untuk mengalami komplikasi obstetri.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi pengelola perpustakaan Fakultas Keperawatan USU agar dapat memperbanyak lagi referensi mengenai Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melanjutkan penelitian ini agar dapat meneliti lebih lanjut dengan mencari variabel lain yang berhubungan dengan sikap ibu hamil tentang P4K sehingga diperoleh penelitian yang lebih baik.

                             


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Asih. D. 2010. Hubungan Penerapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)Oleh Ibu Hamil dengan Upaya Pencegahan

Komplikasi Kehamilan Di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. http://arc.ugm.ac.id. Diakses 20 April 2013.

Azwar, S. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Departemen Kesehatan RI, (2008). Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi. Jakarta : Depkes RI.

Guntur. 2008. Keperawatan, Kebidanan Dan Kesehatan Masyarakat. Wordpress. From : http://www.creasoft.wordpress.com. 9 September 2012.

Hidayat, A. Azizi. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Manuaba, Ida A.C., Manuaba, Ida B.G.F., Manuaba, Ida B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta : EGC.

Maramis, Willy. F. 2006. Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya : Airlangga University Press.

Mulyono. 2008. Kartini dan Angka Kematian Ibu yang Tinggi. Pdpersi. From : www.pdpersi.co.id. 9 September 2012.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Novika, Yulia. 2008. Hubungan Sikap Ibu Hamil Terhadap Pelaksanaan P4K.

http://p4k.iirc.ipb.ac.id. Diakses 7 April 2013.

Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Rohayati. 2009. Kasus Komplikasi Ibu Hamil Ditangani Tenaga Kesehatan. Pdpersi. From : www.pdpersi.co.id. 9 September 2012.

Sedarmayanti, Syarifuddin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju. Suyanto. 2011. Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Syafei, Candra. (2009, Oktober 08). Program Stikerisasi vs Penurunan AKI. Waspada. From http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=57191:progra

m-stikerisasi-vs-penurunan-kia&catid=25:artikel&Itemid=44. 21 Desember 2012.

Syarifudin, B. 2010. Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS. Yogyakarta : Grafindo Litera Media.


(54)

Wahyuningrum, Novi. 2007. Hubungan pengetahuan ibu tentang P4K Dengan Pelaksanaan P4K di Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. http://digilib.unnes.ac.id. Diakses 20 April 2013.

Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta : Andri Offset.

Widoyoko, S. Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Yulianti, D. 2006. Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : EGC.

Yuliarti, Iin. 2009. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Penerapan P4K. http://eprints.umc.ac.id. Diakses 20 April 2013.

                                       


(55)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat,

Nama Saya Dina Pertiwi, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul

“Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan Di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat”.

Program Pererencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan suatu kegiatan dalam rangka peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan suatu persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, serta menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir. P4K ini bertujuan untuk merencanakan kehamilan menuju persalinan yang aman dan selamat dengan mendata seluruh ibu hamil agar hamil dapat terhindar dari komplikasi kehamilan karena dapat dideteksi secara dini .

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan.

Kami akan membagikan beberapa lembar kertas yang berisi pertanyaan untuk ibu isi tentang :

a. Data demografi seperti usia, pekerjaan, pendidikan, dan jumlah kehamilan. Pengisian jawaban akan diberikan waktu sekitar 20 menit.

b. Data tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang terdiri dari beberapa pilihan jawaban a, b, c, dan d, SS, S, TS, STS.

Partisipasi Ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini Ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi Saya :

Nama : Dina Pertiwi

Alamat : Kelurahan Maryke, no. 5 Kecamatan Kutambaru Kab. Langkat No. Hp : 082165351278


(56)

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memehami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, Pebruari 2013

Peneliti

( Dina Pertiwi )

                       


(57)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAAN (PSP) ( INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :

Umur :

Alamat : Telp/HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan Di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat ”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, Maret 2013

( )

           


(58)

LEMBAR KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN

KOMPLIKASI (P4K) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI KELURAHAN

KUTAMBARU KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2013

Kode Responden: (diisi oleh peneliti)

I. Data Demografi

1. Umur :

2. Pendidikan : 3. Pekerjaan : 4. Kehamilan ke :

II. Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan diisi oleh responden

2. Beri tanda silang pada salah satu jawaban yang benar pada pertanyaan pengetahuan 1) Apakah ibu pernah mendengar tentang P4K?

a. Pernah mendengar b. Tidak pernah mendengar

2) Darimana ibu mendengar tentang P4K? a. Tenaga kesehatan

b. Media massa c. Media elektonik d. Keluarga  


(59)

III. Kuesioner Pengetahuan

1. P4K merupakan singkatan dari...

a. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi b. Program Penolong Persalinan dan Pencegahan Komplikasi c. Program Pencegahan Komplikasi dan Perencanaan Persalinan d. Program Pencegahan dan Penolong Komplikasi Persalinan 2. Apa yang dimaksud dengan P4K...

a. Kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa ibu sedang hamil atau tidak b. Suatu kegiatan untuk merencanakan suatu persalinan yang aman

c. Suatu kegiatan untuk memisahkan antara ibu yang hamil dan tidak hamil d. Suatu kegiatan untuk menilai kinerja puskesmas setempat

3. Program P4K bertujuan untuk ... a. Menentukan jumlah anak b. Menetukan jenis kelamin anak

c. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil agar melahirkan dengan aman d. Memastikan terjadinya suatu kehamilan

4. Salah satu komponen yang terdapat dalam stiker P4K adalah... a. Penolong persalinan

b. Nama suami c. Jumlah anak d. Usia anak

5. Pelaksanaan P4K diwujudkan dalam bentuk... a. Pendataan penduduk

b. Sensus c. Cacah jiwa

d. Penempelan stiker di rumah-rumah ibu hamil

6. Pengetahuan dan informasi yang cukup akan mempengaruhi kesadaran masyarakat akan pentingnya P4K, hal ini termasuk kedalam faktor ...

a. Situasi Geografis

b. Pengetahuan dan Informasi c. Budaya


(60)

7. Siapakah sasaran dalam pelaksanaan program P4K? a. Ibu hamil

b. Ibu bersalin c. Ibu nifas

d. Wanita usia subur

8. Apa akibatnya bila ibu hamil tidak mendapat stiker P4K? a. Ibu hamil akan kekurangan gizi

b. Ibu hamil memiliki resiko lebih besar untuk mengalami komplikasi kehamilan c. Ibu hamil akan melahirkan anak yang cacat

d. Ibu hamil akan mengalami kesulitan dalam kehamilan dan persalinannya. 9. Dimana ibu hamil bisa mendapatkan stiker P4K tersebut?

a. Di rumah dukun bayi b. Di tempat dokter umum c. Di puskesmas

d. Di rumah perawat

10.Berapa kali ibu hamil mendapatkan stiker P4K selama kehamilan? a. 1 kali

b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali

IV. Kuesioner Sikap

Beri tanda (√) pada kolom salah satu kolom berikut SS : Sangat Setuju

S : Setuju TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. P4K penting untuk diketahui oleh ibu hamil. 2. Keberhasilan P4K tergantung pada jumlah ibu


(61)

hamil yang berhasil didata.

3. P4K sangat berguna untuk pendataan ibu hamil 4. Ibu hamil merasa terlindungi dengan adanya

P4K.

5. Saat mendengar tentang P4K, Ibu hamil merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang P4K tersebut

6. Keluarga dan masyarakat tidak perlu diikutsertakan dalam pelaksanaan P4K

7. Ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya tidak akan mendapat stiker P4K. 8. Bila ibu hamil belum mendapat stiker P4K,

maka ibu akan memintanya pada tenaga kesehatan saat melakukan pemeriksaan kehamilan.

9. Stiker P4K tidak perlu ditempel di setiap pintu rumah ibu hamil karena akan mengganggu pemandangan.

10. Ibu hamil yang telah mendapatkan stiker P4K tidak perlu lagi memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan.


(62)

KUNCI JAWABAN KUESIONER PENGETAHUAN

1. A 2. B 3. C 4. A 5. D 6. B 7. A 8. B 9. C 10.A


(63)

Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Df = n-2 = 8 dan tingkat kemaknaan 5%  

Kuesioner r tabel r hitung Status Nilai Split Half/Alpha Status Pengetahuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sikap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,877 0,790 0,795 0,877 0,812 0,787 0,847 0,812 0,820 0,720 0,897 0,872 0,798 0,779 0,980 0,743 0,784 0,854 0,759 0,720 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,828 0,890 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel  


(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dina Pertiwi

Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 22 Pebruari 1992

Agama : Islam

Alamat : Jln. P. Banting I Gg. Langgar No. 40 D Mandala By Pass Medan

Riwayat Pendidikan :

Tahun 1997 – 2003 : Pendidikan SDN 050639 Marike, Kab. Langkat Tahun 2003 – 2006 : Pendidikan SMPN 1 Salapian, Kab. Langkat Tahun 2006 – 2009 : Pendidikan SMAN I Kuala, Kab. Langkat

Tahun 2009 – 2012 : Pendidikan D-III Akademi Kebidanan Bakti Inang Persada Medan

Tahun 2012 – 2013 : Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara

   


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dina Pertiwi

Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 22 Pebruari 1992

Agama : Islam

Alamat : Jln. P. Banting I Gg. Langgar No. 40 D Mandala By Pass Medan

Riwayat Pendidikan :

Tahun 1997 – 2003 : Pendidikan SDN 050639 Marike, Kab. Langkat Tahun 2003 – 2006 : Pendidikan SMPN 1 Salapian, Kab. Langkat Tahun 2006 – 2009 : Pendidikan SMAN I Kuala, Kab. Langkat

Tahun 2009 – 2012 : Pendidikan D-III Akademi Kebidanan Bakti Inang Persada Medan

Tahun 2012 – 2013 : Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara

   


Dokumen yang terkait

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM KEGIATAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI PUSKESMAS SEMBORO TAHUN 2013

1 9 75

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI ( P4K) DI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2016.

2 2 26

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI KOTA SALATIGA.

0 2 7

HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIGA

0 0 13

HUBUNGAN PENERAPAN P4K OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIG

0 0 13

PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) PADA MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN MAMUJU Ashriady

0 1 5

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) - Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat

0 0 13

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL DI DESA NGESTIHARDJO KASIHAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Tentang Program Perencanaan Persalina

0 2 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN P4K TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG PENCEGAHAN KOMPLIKASI DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN I BANTUL 2017

0 0 10