Sikap Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

Berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, bahwa pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak. Pengetahuan sangat penting perannya dalam memberikan wawasan terhadap terbentuknya sikap dan akan diikuti dengan tindakan dalam hal pelaksanaan P4K. Jika ibu sudah mengetahui stimulus atau obyek kesehatan tentang pengertian P4K, manfaat P4K, dan keuntungan P4K, kemudian mengadakan penilaian terhadap apa yang diketahuinya maka akan timbul perilaku untuk melaksanakan P4K Syafei, 2009.

B. Sikap

1. Pengertian Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan atau pemahaman, perasaan dan tindakan atau tingkah laku kearah positif atau negatif terhadap suatu objek Widoyoko, 2012. Sikap merupakan kesiapan seseorang dalam melakukan tindakan. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek Azwar, 2009. Sikap juga dianggap sebagai suatu predisposisi umum untuk berespon atau bertindak secara positif atau negatif terhadap suatu objek atau orang disertai emosi positif atau negatif. Dengan kata lain sikap perlu penilaian. Ada penilaian positif, negatif, dan netral Maramis, 2006. 2. Tingkatan Sikap a Menerima Receiving dapat diartikan bahwa orang objek mau dan memperhatikan stimulasi yang diberikan objek. b Merespon Responding memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan hal yang dimaksud. c Menghargai Valving mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu Universitas Sumatera Utara masalah. d Bertanggung Jawab responsible atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko Maramis, 2006. 3. Komponen pokok sikap Widoyoko, 2012 Sikap mempunyai komponen sebagai berikut: a. Afeksi Merupakan komponen emosional atau perasaan, pernyataan tentang hal yang disenangi. Sebuah sikap yang terdiri dari persepsi, opini, dan keyakinan-keyakinan seseorang. b. Kognisi Adalah keyakinan evaluatif seseorang. Keyakinan-keyakinan evaluatif, dimanifestasi dalam bentuk impresi atau kesan baik atau buruk yang dimiliki seseorang terhadap objek atau orang tertentu. c. Perilaku Sebuah sikap yang berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap seseorang atau hal tertentu dengan cara tertentu. Seseorang misalnya dapat bertindak terhadap orang lain, atau hal lain dengan cara bersahabat, hangat, agresif, bermusuhan atau apatis, ataupun dengan cara-cara lain. 4. Fungsi sikap menurut Maramis 2006 adalah : a. Fungsi instrumental Yaitu sikap yang dikaitkan dengan praktis atau manfaat dan menggambarkan keadaan keinginannya atau tujuan. b. Fungsi pertahanan ego Yaitu sikap yang diambil untuk melindungi diri dari kecemasan atau ancaman harga dirinya. Universitas Sumatera Utara c. Fungsi nilai ekspresi Yaitu sikap yang menunjukkan nilai yang diambil individu bersangkutan. d. Fungsi pengetahuan Setiap individu memiliki motif untuk ingin tahu, ingin mengerti, ingin banyak mendapat pengalaman dan pengetahuan, yang diwujudkan dalam kehidupan sehari- hari. e. Fungsi penyesuaian sosial Yaitu sikap yang diambil sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungannya. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap menurut Azwar 2009 adalah : a. Pengalaman pribadi Sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan obyek psikologis. b. Kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup dalam budaya yang mempunyai norma yang cenderung bebas bagi interaksi lawan jenis, sangat mungkin kita akan mempunyai sikap yang mendukung terhadap masalah kebebasan pergaulan lawan jenis. Apabila kita hidup dalam budaya sosial yang sangat mengutamakan kehidupan berkelompok, maka sangat mungkin kita akan mempunyai sikap negatif terhadap kehidupan individualisme yang mengutamakan kepentingan perorangan. c. Orang lain yang dianggap penting Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, sesorang yang kita Universitas Sumatera Utara harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berati khusus bagi kita, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Orang yang biasanya dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang yang satatus sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami dan lain-lain. d. Media massa Media massa sebagai sarana komunikasi. Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dll, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya. Media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi pengaruh yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. e. Institusi lembaga pendidikan dan lembaga agama Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. f. Faktor emosi dalam diri individu Bentuk sikap tidak semuanya ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat Universitas Sumatera Utara pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama. Selain dari faktor- faktor diatas yang mempengaruhi pembentukan sikap, menurut Walgito 2003 adalah faktor pengetahuan. Sikap seseorang terhadap suatu objek menunjukkan pengetahuan tersebut mengenai objek yang bersangkutan. 6. Pengukuran Sikap Model Likert Pengukuran sikap model likert juga dikenal dengan pengukuran sikap dengan skala likert, karena dalam pengukuran sikap juga menggunakan skala likert Hidayat, 2007. Subjek yang diteliti harus memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan. Alternatif jawaban yang disediakan oleh likert untuk pernyataan positif adalah : a. Sangat setuju Strogly approve : 4 b. Setuju Approve : 3 c. Tidak setuju Disapprove : 2 d. Sangat tidak setuju Strogly disapprove : 1 Alternatif untuk pernyataan negatif adalah : a. Sangat setuju Strogly approve : 1 b. Setuju Approve : 2 c. Tidak setuju Disapprove : 3 d. Sangat tidak setuju Strogly disapprove : 4 Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif Azwar, 2009: a. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu. b. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu. Universitas Sumatera Utara

C. Program Perencanaan Peralinan dan Pencegahan Komplikasi P4K

Dokumen yang terkait

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM KEGIATAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI PUSKESMAS SEMBORO TAHUN 2013

1 9 75

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI ( P4K) DI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2016.

2 2 26

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI KOTA SALATIGA.

0 2 7

HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIGA

0 0 13

HUBUNGAN PENERAPAN P4K OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIG

0 0 13

PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) PADA MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN MAMUJU Ashriady

0 1 5

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) - Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat

0 0 13

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL DI DESA NGESTIHARDJO KASIHAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Tentang Program Perencanaan Persalina

0 2 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN P4K TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG PENCEGAHAN KOMPLIKASI DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN I BANTUL 2017

0 0 10