DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Daftar Singkatan v
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
Daftar Lampiran viii
Abstrak ix
Abstract x
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang 1
I.2. Tujuan 2
I.3. Manfaat 2
II. LAPORAN KASUS
II.1. Identitas Pribadi 3
II.2. Riwayat Perjalanan Penyakit 3
II.3. Pemeriksaan Fisik 3
II.4. Pemeriksaan Neurologis 4
II.5. Pemeriksaan Penunjang 5
II.6. Kesimpulan Pemeriksaan 8
II.7. Diagnosis 9
II.8. Penatalaksanaan 10
II.9. Prognosis 10
III. TINJAUAN PUSTAKA
III.1. Definisi 11
III.2. Epidemiologi 11
III.3. Sejarah 11
Universitas Sumatera Utara
III.4. Anatomi vaskular medula spinalis 12
III.5. Klasifikasi 17
III.6. Patofisiologi 19
III.7. Gambaran Klinis 20
III.8. Prosedur Diagnostik 23
III.9. Diagnosis Banding 28
III.10. Penatalaksanaan 28
III.11. Prognosis 30
IV. DISKUSI KASUS 31
V. PERMASALAHAN
32
VI. KESIMPULAN
32
VII. SARAN
32
DAFTAR PUSTAKA 33
LAMPIRAN
35
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN
AVM : aretriovenous malformation
AVF : arteriovenous fistula
DAVF : dural arteriovenous fistula
DSA : digital substraction angiography
MRA : magnetic resonance angiography
MRI : magnetic resonance imaging
SVM : spinal vascular malformations
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan karakteristik SAVM tipe dural dan intradural. 17
Tabel 2. Gejala awal dan gejala saat diagnosis SAVM 21
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Arterial network
pada medula spinalis 13
Gambar 2. Arteri segmental pada medula spinalis
14 Gambar 3.
Kontribusi arteri segmental pada arterial network 15
Gambar 4. Sistem Drainase Vena Medula Spinalis
16 Gambar 5.
Temuan MRI pada DAVF 24
Gambar 6. Dilatasi vena perimedularis pada MRI
25 Gambar 7.
MR Angiografi pada SAVM 25
Gambar 8. Delayed venous return
pada SAVM 26
Gambar 9. MRA dan DSA pada SVM
27 Gambar 10. Endovaskular pada SVM
30
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Penderita Lampiran 2. Tes kuantitatif
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Pendahuluan : Malformasi vaskular medula spinalis merupakan sekelompok
kelainan pembuluh darah yang mengenai parenkim medula spinalis baik secara langsung maupun tidak langsung dan dapat menyebabkan defisit neurologis.
Diagnosis yang akurat sangat penting karena lesi ini merupakan salah satu penyebab mielopati yang reversible.
Laporan Kasus :
Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang dengan keluhan lemah kedua tungkai sejak 2 tahun yang lalu secara perlahan-lahan dan semakin memberat
dalam 4 bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri punggung bawah dialami os sejak 10 tahun yang lalu disertai rasa kebas dan kelemahan pada tungkai jika os berjalan
sehingga os harus berhenti. Gangguan BAK dan BAB dirasakan os sejak 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan neurologis menunjukkan paraparesis tipe UMN dengan
hipestesi setinggi Th11-12 ke bawah dan retensio urine et alvi. Pemeriksaan MRI dengan kontras menunjukkan lesi serpiginous intradural setinggi T2 sampai dengan
L2, suggestive malformasi vaskular Diskusi dan Kesimpulan
: Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan gambaran klinis serta gambaran radiologis. Pada pasien diberikan terapi suportif dan
dikonsulkan ke bagian bedah saraf untuk penatalaksanan selanjutnya. Kata Kunci
: malformasi, vaskular, medula spinalis, spinal, arterivena,
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Introduction : Spinal vascular malformations represent a heterogenous group of
blood vessel disorders that affect the spinal cord parenchyma either directly or indirectly
and may cause neurologic deficits. An accurate diagnosis is important because these lesions may represent a reversible cause of myelopathy.
Case Report : A 54-year-old man was admitted to the hospital with weakness of
lower extremities since 2 years which was gradually progressive and worsened since the last 4 months. He had suffered from low back pain and numbness of lower
xtremities since 10 years before, along with bilateral leg fatigue with moderateactivity. He ad also complained urinary and fecal retention since 2 years
ago. Neurologic examination revealed paraparesis UMN type and hypesthesi Th 11- 12 and urinary and fecal retention . The contrast MRI revealed intradural
serpiginous lesions from Th2 until L2, suggestuve of vascular malformation.
Discussion and Conclusion : The diagnosis was based on history, neurologicand
MRI examinations. The patient was given supportive therapy and consulted to neurosurgery department.
Keyword : malformation, vascular, spinal ord, arteriovenous
Universitas Sumatera Utara
I. PENDAHULUAN