Jenis dan Sifat Penelitian Sumber Data

yang baik dan bertanggung jawab. i. Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. 55

G. Metode Penelitian

56 Setiap penelitian pada hakekatnya mempunyai metode, dan metode penelitian tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. 57 pencarian dan tidak sekedar mengamati dengan teliti terhadap suatu objek. Penelitian merupakan suatu usaha

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian mengenai aspek hukum Perlindungan Hak Asasi Manusia Terhadap Narapidana sebagai Warga Binaan Pemasyarakatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, menggunakan jenis penelitian hukum normatif dan didukung oleh penelitian hukum empiris. Penelitian hukum normatif dilakukan dengan menganalisis permasalahan dalam penelitian melalui asas-asas hukum serta mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, seperti peraturan perundang-undangan tentang Hak Asasi Manusia, peraturan perundang-undangan tentang Pemasyarakatan dan bahan-bahan hukum lainnya. Jadi bahwa metode penelitian hukum normatif adalah suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran logika keilmuan hukum ________________________ 55 Pasal 2 Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. 56 Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. 57 Jujun S. Suria Sumantri, Filsafat Ilmu Pengantar Populer, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, hal. 328. Universitas Sumatera Utara dari sisi normatifnya. 58 Logika keilmuan yang ajeg dalam penelitian hukum normatif dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara-cara kerja ilmu hukum normatif, yaitu ilmu hukum yang objeknya hukum itu sendiri. Penelitian hukum empiris dipergunakan untuk melihat kenyataan hukum dalam praktek penyelenggaraan pembinaan warga binaan pemasyarakatan di lembaga pemasyarakatan Labuhan Ruku. 59 Berdasarkan dari rumusan permasalahan dan tujuan penelitian dari tesis ini, maka penelitian ini bersifat deskriptif analisis, yaitu menggambarkan, menelaah dan menjelaskan serta menganalisa permasalahan yang dikemukakan, dengan tujuan untuk membatasi kerangka studi kepada suatu pemberian, suatu analisis atau suatu klasifikasi tanpa secara langsung bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis atau teori-teori.

2. Sumber Data

Pada penelitian hukum normatif, bahan perpustakaan merupakan data dasar yang digolongkan sebagai data sekunder. Data sekunder mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, meliputi surat-surat pribadi, buku-buku harian, sampai pada ____________________________ 58 Soejono Soekanto, Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004, hal.14. 59 Jhony Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum normatif, Malang : Bayu Media Publishing, 2005, hal. 294. . Universitas Sumatera Utara dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. 60 Sumber data sekunder bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari : Untuk memperoleh hasil data yang akurat dan signifikan, data dikumpulkan melalui studi perpustakaan library research, selanjutnya data sekunder yang diperoleh dari library research, tersebut diolah guna mendapatkan konsep-konsep, teori-teori dan informasi serta pemikiran konseptual dari sebuah penelitian baik berupa peraturan perundang- undangan maupun karya ilmiah lainnya. a. Bahan hukum primer, adalah bahan hukum yang sifatnya mengikat, berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku dan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas yaitu : UUD tahun 1945, KUHP, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, Undamg-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, dan peraturan-peraturan dibawahnya. b. Bahan hukum sekunder, adalah bahan hukum yang sifatnya memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku, makalah- makalah, jurnal-jurnal, pendapat ahli serta hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk dan sebagai pelengkap terhadap bahan hukum primer dan sekunder, berupa Kamus hukum, Kamus besar bahasa Indonesia Ensiklopedia hukum. ____________________________ 60 Muhammad Abdul Kadir, Hukum dan Penelitian Hukum Suatu Tinjauan Singkat, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2004, hal. 122. Universitas Sumatera Utara Sumber data primer dipergunakan untuk mendukung data sekunder, sumber data primer didapat melalui wawancara dengan beberapa informan, yaitu : 1 Kepala Lembaga Pemasyarakatan Ka LAPAS 2 Kepala Keamanan Lembaga Pemasyarakatan Ka KPLP 3 Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan anak Didik Kasi Banadik 4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 5 Kepala Seksi Kegiatan Kerja 6 Kepala Sub Seksi Registrasi 7 Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan 8 10 orang narapidana.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Hak Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Dan Hubungannya Dengan Hak Asasi Manusia (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II Anak Medan)

0 69 100

Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan (Tpp) Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2 75 143

Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

1 82 146

Pembinaan Narapidana di Lembaga :Pemasyarakatan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan,(Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 32 344

Pelaksanaan Hak-Hak Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II-ATanjung Gusta Medan)

0 23 148

Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995

1 64 118

PENERAPAN HAK-HAK NARAPIDANA MENURUT UNDANG- UNDAG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DALAM MEWUJUDKAN JAMINAN HAK ASASI MANUSIA DI LEMBAGA PAMASYARAKATAN KELAS II A PADANG.

0 0 6

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA LANJUT USIA DIHUBUNGKAN DENGAN TUJUAN SISTEM PEMASYARAKATAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN.

0 0 1

ANALISIS YURIDIS TERHADAP BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo).

0 0 91

ANALISIS YURIDIS TERHADAP BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo) SKRIPSI

0 0 53