pemondokan orang-orang yang dihukum, yang tinggal diluar rumah penjara, tentang perkara pengajaran, tentang melakukan agama, tentang siasat,
ketertiban, tempat tidur, tentang makanan dan tentang pakaian, ditentukan dalam ordonansi yang sesuai dengan kitab undang-undang ini.
93
____________________________
91
Pasal 21 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
92
Pasal 23 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
93
Pasal tersebut diatas menjelaskan tentang pembagian atau klasipikasi narapidana, pekerjaan, upah kerja, pendidikan, ibadah, makanan, pakaian dan
sebagainya, yang disesuaikan dengan aturan hukum lainnya.
Pasal 29 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Narapidana berhak mengganti hukuman denda subsider dengan membayar dendanya yang telah diputuskan hakim, baik sudah mulai menjalani hukuman
maupun sebelum, sesuai dengan jumlah denda yang dibayar dan hukuman yang telah dijalankan, hal ini sesuai dengan pasal 31 ayat 1,2 dan 3 KUHP, yang berbunyi:
Pasal 31 ayat 1 Siterhukum boleh menjalankan hukuman kurungan dengan tiada menunggu habisnya tempo untuk membayar denda.
Pasal 31 ayat 2 Setiap waktu ia berhak melepaskan dirinya dari hukuman kurungan itu dengan membayar dendanya.
Pasal 31 ayat 3 Dengan membayar sebagian dari denda, baik sebelum maupun sesudah mulai dijalani hukuman kurungan, dapatlah dibebaskan
sebagian dari hukuman pengganti itu sepadan dengan bagian denda yang dibayar.
94
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
.
Undang-undang ini merupakan landasan hukum bagi pelaksanaan sistem pemasyarakatan di Indonesia. Lembaga pemasyarakatan sebagai ujung tombak
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan asas pengayoman merupakan tempat untuk mencapai tujuan dari sistem pemasyarakatan, melalui pendidikan, rehabilitasi dan reintegrasi, disamping itu
sistem pemasyarakatan juga bertujuan untuk mengembalikan warga binaan pemasyarakatan sebagai warga yang baik, melindungi masyarakat terhadap
____________________________
94
kemungkinan diulanginya tindak pidana oleh warga bianaan pemasyarakatan, serta merupakan penerapan dan bagian yang tak terpisahkan dari nilai - nilai yang
Lihat Pasal 31 ayat 1,2 dan 3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
terkandung dalam pancasila. Narapidana mempunyai hak-hak yang wajib dilindungi berdasarkan undang-
undang,
95
a. melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan;
yaitu :
b. mendapatkan perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani; c. mendapatkan pendidikan dan pengajaran;
d. mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak; e. menyampaikan keluhan;
f. mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang;
g. mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang dilakukan;
h. menerima kunjungan keluarga, penasehat hukum, atau orang tertentu lainnya;
Universitas Sumatera Utara
i. mendapatkan pengurangan masa pidana remisi;
j. mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga;
k. mendapatkan pembebasan bersyarat;
l. mendapatkan cuti menjelang bebas;
m. hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
____________________________
95
Hak-hak sebagaimana tertulis diatas adalah merupakan hak yang harus diberikan kepada seluruh narapidana, kecuali dalam hal-hal tertentu, misalnya
narapidana yang melanggar aturan atau disiplin lembaga pemasyarakatan, maka
Lihat Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan Pasal 14 ayat 1 huruf a sampai m.
narapidana tersebut dapat dikenakan sangsi berupa tutupan sunyi untuk sementara waktu, menunda atau meniadakan hak tertentu untuk jangka waktu tertentu, seperti :
tidak diberikan atau pencabutan remisi, tidak diusulkan atau pencabutan pembebasan bersyarat, tidak diusulkan atau pencabutan cuti bersyarat dan lainnya sesuai dengan
paturan perundang-undangan yang berlaku.
96
Hak-hak narapidana untuk memperoleh pengurangan hukuman remisi, asimilasi, cuti mengunjungi keluarga, pembabasan bersyarat, cuti menjelang bebas
diatur dengan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
97
Universitas Sumatera Utara
a. Pengurangan hukuman remisi, dasar hukumnya :
1. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun1995 tentang Pemasyarakatan
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan 3.
Keputusan Presiden RI Nomor 174 tahun 1999 tentang Remisi
4. Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan RI Nomor :
M.09.HN.02-10 tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden RI Nomor 174 ____________________________
96
Lihat Pasal 47 ayat 2 Huruf a dan b, UU Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
97
b. Pembebasan Bersyarat PB, dasar hukumnya :
Lihat Kumpulan Peraturan Perundang-undangan Tentang Remisi, Asimilasi, Pembebasan Bersyrat PB, Cuti Menjelang Bebas CMB, dan Cuti Mengunjungi Keluarga CMK, Jakarta :
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.tahun 1999 tentang Remisi.
1. KUHP Pasal 15a,15b dan Pasal 16
2. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
3. Undang-undang RI Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan 5.
Keputusan Menteri Kehakiman RI No : M.01.PK.04-10 tahun 1990 tentang Pola Pembinaan NarapidanaTahanan
Universitas Sumatera Utara
6. Keputusan Menteri Kehakiman RI No : M.01.PK.04-10 tahun 1999 tentang
Asimilasi, Pembebasan Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas 7.
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan No : E.06. PK.04-10 tahun 1992 tentang Petunjuk Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat dan Cuti
Menjelang Bebas c. Cuti Menjelang Bebas, dasar hukumnya :
1. KUHP Pasal 15a, 15b dan 16
2. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
3. Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelasanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan 5.
Keputusan Menteri Kehakiman RI No : M.01.PK.04-10 tahun 1990 tentang Pola Pembinaan NarapidanaTahanan
6. Keputusan Menteri Kehakiman RI No : M.01.PK.04-10 tahun 1999 tentang
Asimilasi, Pembebasan Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas 7.
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan No : E.06. PK.04-10 tahun 1992 tentang Petunjuk Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat dan Cuti
Menjelang Bebas d.
Cuti Mengunjungi Keluarga, dasar hukumnya : 1.
Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
Universitas Sumatera Utara
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelasanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan 3.
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI. No : M.01.03.02 tahun 2001 tentang Cuti Mengunjungi Keluarga Bagi Narapidana dan Anak
Didik Pemasyarakatan e. Asimilasi, dasar hukumnya :
1. KUHP Pasal 15a, 15b dan 16
2. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
3. Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelasanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan 5.
Keputusan Menteri Kehakiman RI No : M.01.PK.04-10 tahun 1990 tentang Pola Pembinaan NarapidanaTahanan
6. Keputusan Menteri Kehakiman RI No : M.01.PK.04-10 tahun 1999 tentang
Asimilasi, Pembebasan Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas 7.
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan No : E.06. PK.04-10 tahun 1992 tentang Petunjuk Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat dan Cuti
Menjelang Bebas
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.