Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

Sumber data primer dipergunakan untuk mendukung data sekunder, sumber data primer didapat melalui wawancara dengan beberapa informan, yaitu : 1 Kepala Lembaga Pemasyarakatan Ka LAPAS 2 Kepala Keamanan Lembaga Pemasyarakatan Ka KPLP 3 Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan anak Didik Kasi Banadik 4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 5 Kepala Seksi Kegiatan Kerja 6 Kepala Sub Seksi Registrasi 7 Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan 8 10 orang narapidana.

3. Teknik Pengumpulan Data

Mengingat penelitian ini memusatkan perhatian pada data sekunder, maka pengumpulan data ditempuh dengan melakukan penelitian kepustakaan, yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menginventarisasi dan menilai peraturan perundang-undangan yang terkait dan relevan dengan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara b. Menginventarisasi dan menilai buku-buku literatur yang pokok pembahasannya berkenaan dengan sistem pemasyarakatan dan perlindungan HAM. c. Menginventarisasi dan menilai serta memilih secara selektif bahan-bahan bacaan lainnya, seperti majalah, surat kabar, buletin yang menunjang dan memperkaya penelitian ini. Sementara itu, pengumpulan data primer dilakukan dengan tehnik wawancara mendalam in-depth interviews terhadap para informan yang ditetapkan melalui tehnik purposive sampling.

4. Analisis Data

Analisis data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian dalam rangka memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti. Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data, kemudian dianalisis secara kualitatif dan ditafsirkan secara logis dan sistematis. Metode deduktif berpangkal dari prinsip-prinsip dasar, kemudian menghadirkan objek yang diteliti untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus. 61 62 dalam taraf konsistensi serta konseptual dengan prosedur dan tata cara sebagaimana Kerangka berfikir deduktif dan induktif akan membantu sebuah penelitian, khususnya Universitas Sumatera Utara yang telah ditetapkan oleh asas-asas yang berlaku umum dalam perundang- undangan. ____________________________ 63 61 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, hal. 103. 62 Piter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2006, hal. 42. 63 Langkah awal dari penelitian ini terlebih dahulu memilih bahan hukum primer, sekunder, dan tertier yang berisi peraturan perundang - undangan serta kaidah-kaidah hukum yang mengatur dan berkaitan dengan masalah perlindungan HAM, masalah pemasyarakatan, serta menemukan prinsip-prinsip hukum lainnya, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan kerangka teori yang ada. Selanjutnya menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan logika berfikir deduktif dan induktif, sehingga dapat menemukan serta memberikan jawaban terhadap masalah yang sedang diteliti yaitu perlindungan Hak Asasi Manusia Terhadap Narapidana Sebagai Warga Binaan Pemasyarakatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasayarakatan. Bambang Sunggono, Methode Penelitian Hukum Suatu Pengantar, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2001, hal. 19 Universitas Sumatera Utara BAB II PENGATURAN TENTANG PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA BAGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN

A. Instrumen Hukum Internasional Tentang Hak Asasi Manusia Bagi Narapidana

Aturan-aturan internasional yang mengatur tentang perlakuan terhadap narapidana tersebut antara lain :

1. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Universal Decleration Of Human

Dokumen yang terkait

Hak Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Dan Hubungannya Dengan Hak Asasi Manusia (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II Anak Medan)

0 69 100

Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan (Tpp) Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2 75 143

Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

1 82 146

Pembinaan Narapidana di Lembaga :Pemasyarakatan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan,(Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 32 344

Pelaksanaan Hak-Hak Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II-ATanjung Gusta Medan)

0 23 148

Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995

1 64 118

PENERAPAN HAK-HAK NARAPIDANA MENURUT UNDANG- UNDAG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DALAM MEWUJUDKAN JAMINAN HAK ASASI MANUSIA DI LEMBAGA PAMASYARAKATAN KELAS II A PADANG.

0 0 6

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA LANJUT USIA DIHUBUNGKAN DENGAN TUJUAN SISTEM PEMASYARAKATAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN.

0 0 1

ANALISIS YURIDIS TERHADAP BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo).

0 0 91

ANALISIS YURIDIS TERHADAP BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo) SKRIPSI

0 0 53