Pengukuran Kebisingan Analisa Kebisingan

25 Gambar 23. Grafik Hubungan antara Kecepatan Putaran Motor dengan Percepatan Getaran Rata-rata pada Tuas Kendali Mist Blower Tipe MK 150-B Setelah Dikalikan 0.317. Batas nyaman diperoleh setelah data yang telah dikalikan faktor pengali 0.317, diplotkan pada grafik exposure limits. Batas nyaman penggunaan mist blower pada kecepatan putaran motor 1915, 4009, dan 7227 rpm pada sumbu X, Y, dan Z adalah sama yaitu selama 8 jam. Nilai batas aman tersebut merupakan nilai batas aman dari engine maupun tuas kendali. Jadi dapat disimpulkan bahwa operator akan masih merasa nyaman menggunakan mist blower ini dengan kecepatan putaran motor 1915, 4009, dan 7227 rpm selama 8 jam per hari. Namun, pada kenyataannya tingkat kenyamanan itu tidak hanya berdasarkan getaran yang diperoleh tetapi juga tingkat kebisingan. Selain itu, faktor beban alat yang digendong operator mist blower dan kondisi fisik pekerja juga mempengaruhi tingkat kenyamanan. Misalnya beban dari alat tersebut terlalu berat sehingga operator merasa lelah untuk menggendong alat tersebut bila terlalu lama.

B. Kebisingan

Kebisingan merupakan bunyi yang tidak dikehendaki. Kebisingan yang terjadi di tempat kerja dapat menyebabkan berbagai gangguan terhadap kesehatan dan konsentrasi para pekerja. Pengendalian kebisingan diperlukan agar dapat mengurangi dampak buruk bagi operator maupun lingkungan.

1. Pengukuran Kebisingan

Pengukuran kebisingan dilakukan dengan menggunakan sound level meter yang memiliki satuan dBA. Pengukuran kebisingan pada mist blower ini dioperasikan pada kecepatan putaran motor sebesar 1915, 4009, dan 7227 rpm. Pengukuran kecepatan putaran motor menggunakan tachometer. Pada pengukuran tersebut, tachometer diarahkan pada blower yang berputar yang sebelumnya telah diberi tanda titik putih. Kemudian nilai kecepatan putaran motor akan terbaca pada display digital. Pada pengukuran kebisingan, mist blower di gendong oleh operator di lahan sambil menyemprotkan pupuk cair ke lahan. Pengukuran kebisingan pada engine dilakukan pada enam titik pengukuran dengan jarak sekitar 10 cm dari engine terhadap sound level meter. Titik pengukuran pada engine yaitu bawah, atas, samping kiri, depan, samping 0,03 0,25 0,74 0,06 0,7 1 0,04 0,48 0,81 0,5 1 1,5 2 2,5 3 1915 4009 7227 Per ce p atan Ge tar an r ata -r ata m s 2 Kecepatan Putaran Motor rpm Sumbu X Sumbu Y Sumbu Z 26 kanan, dan belakang. Pengukuran kebisingan juga dilakukan pada telinga operator dengan kecepatan putaran motor yang berbeda-beda. Pengukuran kebisingan ini dilakukan pada lahan yang terbuka dan tidak ada penghalang seperti pepohonan. Selain itu, pengukuran kebisingan juga dilakukan terhadap lingkungan kerja.

2. Analisa Kebisingan

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51MEN1999 tanggal 16 April 1999 ditetapkan ambang batas NAB, antara lain menyebutkan NAB kebisingan adalah 85 dBA. Oleh karena itu, pada lingkungan kerja yang memiliki tingkat kebisingan yang melebihi NAB harus diadakan usaha untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran terhadap tenaga kerja. Berdasarkan pengukuran, diperoleh rata-rata tingkat kebisingan engine mist blower tipe MK 150-B di setiap titik-titik pengukuran. Pada Tabel 3 merupakan nilai kebisingan rata-rata pada engine mist blower tipe MK 150-B di setiap titik-titik pengukuran. Tabel 3. Tingkat Kebisingan Rata-rata pada Engine Mist Blower Tipe MK 150-B Kecepatan Putaran Motor rpm Titik Pengukuran pada Engine Mist Blower dBA 1 2 3 4 5 6 1915 83.82 73.94 85.30 87.19 98.14 74.30 4009 88.33 87.79 88.73 90.94 117.22 88.20 7227 95.39 89.32 96.52 108.58 125.45 93.44 Pada Gambar 24 merupakan grafik hubungan antara titik-titik pengukuran pada engine dengan tingkat kebisingan yang dihasilkan pada setiap kecepatan putaran motor. Gambar 24. Grafik Hubungan antara Titik-Titik Pengukuran pada Setiap Kecepatan Putaran Motor terhadap Kebisingan yang Dihasilkan pada Engine Mist Blower Tipe MK 150-B. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 1 2 3 4 5 6 Ti n g kat K e b isi n g an d B A Titik - Titik Pengukuran pada Engine 1915 rpm 4009 rpm 7229 rpm 27 Nilai kebisingan pada engine pada kecepatan putaran motor 1915 rpm berkisar antara 73.94 – 98.14 dBA. Pada kecepatan putaran motor 4009 rpm berkisar antara 87.79 – 117.22 dBA. Sedangkan pada kecepatan putaran motor 7227 rpm berkisar antara 89.32 - 125.45 dBA. Berdasarkan Gambar 24, dapat dilihat bahwa tingkat kebisingan engine yang tertinggi pada kecepatan putaran motor 1915, 4009, dan 7227 rpm ialah pada titik 5. Hal ini disebabkan karena pada titik tersebut terdapat rongga-rongga yang terbuka pada engine. Tingkat kebisingan terendah dari setiap kecepatan putaran motor tersebut ialah pada titik 2. Hal ini disebabkan karena jarak titik 2 ke engine lebih jauh dan terhalang oleh tabung penampungan pupuk cair. Tingkat kecepatan putaran motor berbanding lurus dengan tingkat kebisingan pada engine. Semakin tinggi kecepatan putaran motor maka semakin tinggi pula tingkat kebisingan yang dihasilkan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kecepatan putaran motor maka semakin rendah pula tingkat kebisingan yang dihasilkan. Pengukuran kebisingan pada telinga operator dilakukan pada tingkat kecepatan putaran motor 1915, 4009, dan 7227 rpm. Pengukuran tersebut juga dilakukan dengan 10 kali ulangan. Tingkat kebisingan rata-rata pada telinga operator dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Tingkat Kebisingan Rata-rata pada Telinga Operator Mist Blower Tipe MK-150-B Kecepatan Putaran Motor rpm Tingkat Kebisingan Rata-Rata Pada Telinga dBA Telinga Kanan Telinga Kiri Rata-Rata 1915 76.98 74.01 75.50 4009 88.73 86.59 87.66 7227 101.86 100.07 100.97 Nilai tingkat kebisingan rata-rata yang terukur pada telinga operator dengan kecepatan putaran motor 1915 rpm ialah 75,50 dBA. Nilai ini masih dibawah ambang batas yang ditetapkan berdasarkan Kepmen-51MEN 1999 yaitu 85 dBA. Sedangkan pada kecepatan putaran motor 4009 dan 7227 rpm, tingkat kebisingan rata – ratanya sudah melebihi nilai ambang batas yaitu 87,66 dBA dan 100,97 dBA. Semakin tinggi tingkat kecepatan putaran motor maka kecepatan poros engkol akan semakin bertambah. Gesekan antar komponen menyebabkan meningkatnya getaran dan kebisingan. Pada Tabel 5 merupakan nilai lama mendengar yang diizinkan menurut standar DOD dan OSHA setelah dimasukkan ke dalam persamaan 5 dan persamaan 6. Tabel 5. Lama Mendengar yang Diizinkan bagi Pengguna Mist Blower Tipe MK 150B Kecepatan Putaran Motor rpm Tingkat Kebisingan Rata- rata yang Diterima Operator dBA Lama Mendengar yang Diizinkan Jam Standar DOD Standar OSHA 1915 75.50 34.9 59.7 4009 87.66 4.2 11.1 7227 100.97 0.4 1.7 Tingkat kebisingan yang diterima pada telinga operator mengalami penurunan dibandingkan dengan kebisingan pada engine. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor 28 eksternal diantaranya yaitu jarak sumber bising dan angin. Nilai lama mendengar standar DOD lebih rendah dibandingkan dengan standar OSHA. Sehingga standar yang paling kritis yang dapat digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui lama mendengar yang diijinkan adalah standar DOD. Nilai lama mendengar yang diijinkan berdasarkan standar DOD pada pengoperasian mist blower dengan kecepatan putaran motor 1915, 4009, dan 7227 rpm masing-masing 34.9 jam , 4.2 jam, dan 24 menit. Misalnya untuk kecepatan putaran motor 7227 rpm, kebisingan yang diterima oleh operator tidak boleh melebihi 24 menit. Minimal diperlukan dua orang operator untuk mengoperasikan mist blower apabila menggunakan kecepatan putaran motor 7227 rpm. Jika telah mencapai waktu kerja 24 menit, maka dilakukan pergantian operator. Berdasarkan analisa dari getaran dan kebisingan dari mist blower tipe MK 150-B, diperoleh nilai batas aman dari penggunaan alat tersebut. Batas pengunaan aman mist blower pada kecepatan putaran motor 1915, 4009, dan 7227 rpm masing-masing adalah 1 jam, 1 jam, dan 24 menit. Selain itu, berdasarkan standar getaran dan kebisingan, disarankan agar operator menggunakan mist blower pada kisaran kecepatan putaran motor 1915 - 4009 rpm. Pada Gambar 25 merupakan grafik hubungan antara percepatan getaran pada sumber getaran di setiap kecepatan putaran motor dengan tingkat kebisingan yang diterima operator mist blower. Gambar 25. Grafik Hubungan antara Percepatan Getaran Sumbu Z di Setiap Kecepatan Putaran Motor dengan Kebisingan yang Diterima Operator. Pada Gambar 25 dapat dilihat bahwa semakin tinggi percepatan getaran pada sumbu pengukuran, maka semakin tinggi pula tingkat kebisingan yang dihasilkan seiring dengan meningkatnya tingkat kecepatan putaran motor. Efek gangguan kesehatan yang dialami operator biasanya adalah telinga berdenging, rasa pegal pada punggung, dan pusing dikepala. Selain itu, pengendalian kebisingan dapat dilakukan pada pengendalian sumber suara, pengendalian pada penerima suara, serta manajemen rotasi pada operator mist blower. Selain itu, upaya untuk mengatasi kebisingan antara lain dengan menggunakan ear plug atau ear muff. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat kebisingan terhadap lingkungan. Hasil pengukuran di lapangan, kemudian ditampilkan dalam bentuk kontur kebisingan pada Gambar 26 .Software yang digunakan untuk membuat kontur kebisingan adalah Surfer 8. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 K ebis ing a n dB A Percepatan Getaran ms 2 1915 4009 7227 29 a Kecepatan Putaran motor 1915 rpm b Kecepatan Putaran Motor 4009 rpm 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 meter meter meter meter dBA dBA 30 c Kecepatan Putaran Motor 7227 rpm Gambar 26. Kontur Kebisingan terhadap Lingkungan a Kecepatan Putaran Motor 1915 rpm b Kecepatan Putaran Motor 4009 rpm c Kecepatan Putaran Motor 7227 rpm Berdasarkan Gambar 26, diperoleh kontur kebisingan pada tiap kecepatan putaran motor. Semakin jauh jarak dari sumber kebisingan, maka tingkat kebisingan akan semakin rendah. Begitu pula sebaliknya, semakin dekat jarak dengan sumber kebisingan, maka tingkat kebisingan semakin tinggi. Dengan kontur tersebut, dapat diketahui jarak aman mendengar yang berada dibawah nilai ambang batas NAB kebisingan yaitu 85 dBA. Pada Gambar 27 merupakan kontur tingkat kebisingan pada telinga operator di setiap kecepatan putaran motor. Kontur tersebut menggambarkan tingkat kebisingan di sekitar telinga kanan operator. Telinga kanan dijadikan acuan karena jaraknya dekat dengan titik kebisingan tertinggi pada engine. Berdasarkan gambar tersebut, dapat diketahui nilai tingkat kebisingan berdasarkan posisi telinga operator. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 meter meter dBA 31 90 95 100 105 110 115 120 125 130 135 140 100 105 110 115 120 125 130 135 140 145 150 155 160 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 90 95 100 105 110 115 120 125 130 135 140 100 105 110 115 120 125 130 135 140 145 150 155 160 87 89 91 93 95 97 99 101 103 105 107 109 111 113 115 117 a Kecepatan Putaran Motor 1915 rpm b Kecepatan Putaran Motor 4009 rpm cm cm cm cm dBA dBA 75.50 98.14 87.66 117.2 32 90 95 100 105 110 115 120 125 130 135 140 100 105 110 115 120 125 130 135 140 145 150 155 160 92 94 96 98 100 102 104 106 108 110 112 114 116 118 120 122 124 126 c Kecepatan Putaran Motor 7227 rpm Gambar 27. Kontur Tingkat Kebisingan pada Telinga Operator a Kecepatan Putaran Motor 1915 rpm b Kecepatan Putaran Motor 4009 rpm c Kecepatan Putaran Motor 7229 rpm

C. Studi Obyektivitas Operator Mist Blower