1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, menuntut manusia untuk dapat berkembang sesuai dengan arus percepatan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian sampai saat ini masih merupakan sektor terpenting bagi negara. Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu
perguruan tinggi yang dituntut untuk menghasilkan sarjana-sarjana yang mampu mengaplikasikan dan mengembangkan kemampuan serta profesi keilmuannya dalam
kehidupan sehari-hari. Teknik Mesin dan Biosistem merupakan pendekatan teknik secara luas dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan aplikasi keteknikan yang
dapat mempermudah kegiatan manusia. Dalam hal pembudidayaan dan perawatan tanaman, kegiatan pemupukan dan
pengendalian hama merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menyediakan hara bagi
tanaman. Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Namun pupuk dapat juga diberikan lewat permukaan tanaman, terutama
daun. Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen. Penggunaan
pupuk yang efisien pada dasarnya adalah memberikan pupuk dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, dengan cara yang tepat dan pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat pertumbuhan tanaman tersebut Nasih 2010. Selain itu, peranan pestisida dalam upaya penyelamatan produksi pertanian dari
gangguan hama dan penyakit tanaman masih sangat besar, terutama apabila telah melebihi ambang batas pengendalian atau ambang batas ekonomi. Pestisida merupakan bahan yang
banyak memberikan manfaat sehingga banyak dibutuhkan masyarakat pada bidang pertanian pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, penyimpanan hasil pertanian, kehutanan
tanaman hutan dan pengawetan hasil hutan, rumah tangga dan penyehatan lingkungan, pemukiman, bangunan, pengangkutan dan lain-lain. Pedoman Pembinaan Penggunaan
Pestisida, 2011 Manusia sebagai sumberdaya yang kurang efisien dan efektif karena kemampuanya
yang terbatas, menuntut teknologi yang dibutuhkan dalam proses pembudidayaan dan pemeliharaan tersebut. Mist blower sebagai salah satu alat mekanisasi pertanian, dinilai sebagai
alat yang dapat membantu pekerjaan manusia dalam mengerjakan penebaran pupuk maupun penebaran pestisida. Melihat keadaan yang ada, potensi bahaya akibat kebisingan dan getaran
yang ditimbulkan oleh alat ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan maupun psikologis dari operator. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara jelas tentang getaran
mekanis dan kebisingan yang ditimbulkan oleh mist blower terhadap kesehatan dan waktu kerja yang aman dalam mengoperasikan alat ini.
B. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah : 1.
Melakukan analisis tingkat getaran mekanis dan kebisingan yang diterima operator saat mengoperasikan mist blower.
2
2. Menentukan lama pemakaian optimal per hari bagi operator mist blower berdasarkan
parameter getaran dan kebisingan. 3.
Mengetahui tingkat kebisingan terhadap lingkungan dan disekitar telinga operator. 4.
Membandingkan tingkat keletihan yang dialami dua operator mist blower dengan perbedaan umur menurut hasil studi obyekvifitas operator.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui tingkat keamanan dan keselamatan kerja pada saat mengoperasikan mist blower berdasarkan parameter getaran dan
kebisingan terhadap operator.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA