Daya rencana Poros Dengan Beban Puntir dan Lentur

4.6.1 Daya rencana

Daya rencana merupakan daya yang akan ditransmisikan melalui mesin induk ke roda gigi antara, poros baling-baling dan baling-baling. Apabila poros bekerja secara normal, maka momen yang dipindahkan oleh roda gigi memberikan beban puntir pada poros. Hal ini terjadi akibat variasi momen puntir. Sebagaimana diketahui ibahwa daya dan putaran mesin yang akan di transmisikan oleh poros baling-baling, apabila P adalah daya nominal output yang diperoleh dari motor penggerak kapal sehingga memakai faktor koreksi f c dengan demikian diperoleh persamaan 2. Berdasarkan data ukuran pokok mesin, sehingga daya nominal P yang digunakan adalah n 1 5,5 HP, n 2 6,5 HP, faktor koreksi f c dapat ditentukan berdasarkan harga yang tertera pada Tabel 7 . Putaran maksimum pada masing-masing mesin adalah 650 rpm maka dipilih faktor koreksi f c sebesar 1,2 untuk daya maksimum yang ditransmisikan Sularso, 1983. P d = f c . P kg.mm Dimana : P d = daya yang ditransmisikan f c = factor koreksi P = daya rata-rata yang diperlukan atau daya rencana Tabel 11 Faktor-faktor koreksi daya yang ditransmisikan Daya yang akan ditransmisikan f c Daya rata-rata yang diperlukan 1,2 - 2,0 Daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2 Daya normal 1,0 - 1,5 Hasil perhitungan berdasakan persamaan 2 untuk dapat mengetahui besarnya daya rata-rata yang diperlukan atau daya rencana yang di peroleh untuk kedua kapal dengan daya nominal mesin yang dipergunakan serta putaran maksimum dari daya mesin yang ditransmisikan melalui pajang poros yang digunakan pada saat eksperiment untuk poros dengan ukuran panjang 2,60 m dan 2,20 m memperoleh daya rencana pada daya 5,5 HP menghasilkan daya rencana 6,6 HP mendapat penambahan daya adalah 1,1 HP, untuk daya 6,5 HP menghasilkan daya rencana 7,8 HP mendapat penambahan daya sebesar 1,3 HP dan untuk kombinasi dari kedua daya 5,5 HP dan 6,5 HP menghasilkan daya rencana sebesar 14,4 HP mendapatkan penambahan daya sebesar 2,4 HP dengan faktor koreksi yang dipakai adalah 1,2 sesuai dengan standar ASME.

4.6.2 Poros dengan momen puntir