dimana daya mesin yang digunakan oleh nelayan berkisar antara 15 HP sampai dengan 40 HP.
Pada prinsipnya mesin merek Honda dengan tipe GX 160 yang di gunakan pada kapal jukung yang menggunakan semang dan kapal jukung yang tidak
menggunakan semang oleh nelayan Ur Pulau bukan merupakan mesin yang di rancang khusus untuk digunakan di laut, namun mesin ini adalah merupakan mesin
serbaguna yang pada umumnya digunakan sebagai mesin pembangkit tenaga listrik, mesin-mesin pertanian, mesin compressor, dan mesin parut buah kelapa. Mesin
Honda dengan tipe GX 160 apabila dipergunakan di laut maka harus menggunakan suatu poros yang panjang agar dapat menghubungkan mesin utama dengan baling-
baling dimana mesin berada jauh dari permukaaan air laut. Kedudukan motor tempel poros panjang baling-baling ditempatkan pada sisi kiri atau sisi kanan lambung kapal
pada bagian belakang kapal buritan, sebagaiman terlihat pada gambar
4.4 Diskripsi Baling-baling
Ukuran baling-baling dibatasi oleh besarnya kapal, disamping itu juga dapat ditentukan oleh pitch P, diameter D, dan jumlah, tebal dan luas daun Soenarto,
1985. Menurut Suochotte 1975, menyatakan bahwa besarnya ukuran pitch akan berpengaruh terhadap kecepatan kapal, semakin besar pitch semakin cepat kapal
bergerak maju, pitch dan kecepatan dapat dikendalikan. 5-6 6,5 5
Gambar 23 Baling-baling yang digunakan pada saat eksperimen
Baling-baling assembly adalah tipe baling-baling yang digunakan pada penelitian ini dimana tipe dari baling-baling ini adalah berdaun dua. Hal ini
memberikan keuntungan karena daun baling-baling dapat diganti apabila terjadi kerusakan. Baling-baling assembly yang berdaun dua dengan ukurannomor 5-6, 6,5,
dan 5 yang digunakan dalam penelitian memiliki luasan daun baling-baling dimana daun baling-baling ukurannomor 5-6 dengan luasnya baling-baling 70,75 cm
2
yang berdiameter 15,5 cm dengan sudut puntir 30
, baling-baling ukurannomor 6,5
dengan luasnya baling-baling adalah 88,25 cm
2
yang berdiameter 16,2 cm dengan sudut puntir 33
, untuk baling-baling ukurannomor 5 dengan luasnya daun baling- baling 90,19 cm
2
, yang berdiameter 17,5 cm dengan pitch 35 .
Dari masing-masing ukurannomor baling-baling miliki rpm yang tinggi pada saat pengoperasian berlangsung yang digunakan oleh kapal yang berbeda dan pada
penggunaan ukuran poros baling-baling pada setiap eksperiment. Baling-baling berukuran 5-6 pada kapal yang menggunakan semang dengan poros baling-baling
yang panjang memilki daya putar sebesar 500 rpm, baling-baling berukuran 6,5 memerlukan daya putar sebesar 450 rpm serta untuk baling-baling yang
berukuranbernomor 5 memerlukan daya putar sebesar 430 rpm untuk memutarkan baling-baling untuk kapal yang menggunakan semang. Pada kapal yang tidak
menggunakan semang baling-baling berukuran 5-6 pada kapal semang dengan menggunakan poros baling-baling panjang memilki daya putar sebesar 355 rpm,
baling-baling berukuran 6,5 memerlukan daya putar sebesar 315 rpm serta untuk baling-baling yang berukuranbernomor 5 memerlukan daya putar sebesar 275 rpm
untuk memutarkan baling-baling untuk kapal yang tidak menggunakan semang. Dari hasil penelitan menunjukkan bahwa jenis dan tipe baling-baling ini
sangat cocok digunakan oleh nelayan Ur Pulau, karena jenis dan tipe ini harganya relatif murah dan mudah diperoleh dipasaran oleh nelayan setempat.
Menurut Djatmiko 1983, mengemukakan bahwa gaya dorong pada arah jalannya kapal sebenarnya dihasilkan oleh gaya angkat yang bekerja pada daun
baling-baling saat bergerak di air akibat berputarnya daun baling-baling, secara singkat dapat dikatakan bahwa baling-baling dikonstruksi sebagai sekrup pendorong
dan sehubungan bentuk badan kapal, alat tersebut dipasang serendah mungkin pada buritan kapal.
4.5 Kecepatan Kapal