Sistem poros dan baling-baling .1 Sistem poros
proses pembakaran banyak menggunakan bahan bakar dan minyak pelumas serta ruang pembakaran dengan mudah kotor, keuntungannya yaitu lebih menguntungkan
daripada kekurangannya sehingga sistim inilah yang digunakan pada mesin diesel.
2.6.2 Sistem poros dan baling-baling 2.6.2.1 Sistem poros
Poros merupakan suatu alat yang digunakan untuk menggerakkan baling- baling kapal yang dimana daya penggeraknya diperoleh dari hasil kerja dari mesin
kapal. Poros merupakan salah satu bagian yang penting dari setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Poros mempunyai
peranan penting dalam mentransmisikan daya Sularso. 1983. Poros merupakan suatu seri batang yang di pasang di mesin utama dan baling-
baling propeller atau untuk meneruskan daya putar mesin utama ke baling-baling atau meneruskan dorongan air yang dihasilkan dengan perputaran baling-baling ke
kapal melalui roda pelor pendorong Echien el. al, 1987. Firnasari 2004, mengemukakan bahwa poros baling-baling merupakan
penghubungkan anatara mesin dan baling-baling. Perputaran putar dari poros mengakibatkan baling-baling juga ikut berputar. Berputarnya baling-baling
mengakibatkan perpindahan massa air yang berada didepan baling-baling ke belakang baling-baling, perpindahan massa air tersebut mengakibatkan kapal dapat bergerak
maju. Akasaka T dan Tower B 1988 menyampaikan bahwa poros baling-baling
berfungsi untuk menyalurkan gaya dari mesin induk ke baling-baling dan sekaligus merndamkan getaran oleh mesin dan baling-baling ke seluruh bagian tubuh kapal.
1 Macam-macam poros
Menurut Sularso 1983, poros umumnya digunakan untuk meneruskan daya yang mana dapat diklasifikasikan menurut pembebanannya adalah sebagai berikut :
1. Poros Transmisi, poros ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling.roda gigi, puli sabuk atau
spoket rantai dan lain-lain. 2. Spindel, poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas,
dimana beban utamanya berupa puntiran, yang disebut spindel. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya
harus teliti 3. Gardan, seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana tidak
mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh perputar, yang mana disebut gardan. Gardan ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan
oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga.
2 Hal-hal penting dalam perencanaan poros
Untuk merencanakan sebuah poros, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1 Kekuatan poros, dimana suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau
lentur, atau gabungan antara puntir dan lentur. Juga poros yang mendapat beban tarik atau tekan seperti poros baling-baling kapal atau turbin, dan lain-lain.
Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros mempunyai alur pasak, harus diperhatikan.
2 Kekakuan Poros, apabila sebuah poros mempunyai kekuatan yang kuat tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan menakibatkan ketidak telitian
atau getaran dan suara. Disamping itu kekuatan poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros
tersebut. 3 Putaran Kritis, apabila suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran
tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya, maka putaran ini disebut
putaran kritis. Hal tersebut dapat terjadi pada turbin, motor torak, motor listrik dan lain-lain, dan dapat mengakibatka kerusakan pada poros dan bagian lainnya.
4 Korosi, bahan-bahan tahan terhadap korosi temasuk plastik harus dipilih untuk poros baling-baling dan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif.
Demikian halnya untuk poros-poros yang terancam kavitasi, dan poros-poros yang sering berhenti lama. Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan
perlindungan terhadap korosi. 5 Bahan Poros, poros untuk mesin umumnya dibuat dari baja batang yang ditarik
dingin dan difinis, baja karbon konstruksi mesin disebut dahan S-C yang dihasilkan dari ingot yang di-“kill” baja yang dideoksidasikan dengan
ferrerolikondan dicor, kadar karbon terjamin.
3 Poros dengan beban puntir dan beban lentur
Poros yang mendapat pembebanan utama berupa torsi, seperti pada poros motor dengan sebuah kopling, tidak mendapat beban lain kecuali torsi, maka diameter
poros tersebut dapat lebih kecil. Jika diperkirakan akan terjadi pembebanan berupa lenturan, tarikan, atau tekanan, maka kemungkinan adanya pembebanan tambahan
tersebut perlu diperhintungkan dalam faktor keamanan yang diambil. Pada umumnya poros meneruskan daya melalui sabuk, roda gigi, dan rantai. Dengan
demikian poros tersebut mendapat beban puntir dan beban lentur sehingga pada permukaan akan terjadi tegangan geser karena momen puntir dan tegangan karena
momen lentur.