4 luar sehingga pengetahuan prinsip dasar perencanaan greenhouse membantu memanipulasi kondisi
yang tidak menguntungkan agar sesuai dengan pertumbuhan tanaman.
Gambar 2. Skema perpindahan panas yang terjadi di dalam rumah tanaman
B. AEROPONIK
Aeroponik merupakan salah satu teknologi hidroponik modifikasi terbaru. Umumnya dimanfaatkan untuk tanaman sayuran daun yang berumur pendek dan mempunyai nilai ekonomis
tinggi. Sistem aeroponik merupakan sistem penanaman yang efisien dari segi penggunaan air untuk nutrisi tanaman. Untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi perlu diperhatikan faktor
lingkungan yang mempengaruhi tanaman, antara lain suhu, cahaya, kelembaban, media tanam, dan unsur hara yang terkandung dalam larutan nutrisi yang diberikan Zulaedah 2005.
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya. Dengan demikian, aeroponik berarti memberdayakan udara. Prinsip kerja aeroponik adalah akar terurai di
rongga udara di bawah papan styrofoam dan terus menerus disemprot dengan larutan nutrisi dalam bentuk kabut. Selain itu, akar tanaman pada sistem aeroponik dapat diberi kabut secara berkala.
Butiran halus larutan nutrisi yang melekat di akar akan diserap dan ditransfer ke atas, kemudian digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Sebagai media tanam digunakan styrofoam yang diberi
lubang tanam, tergantung dari konfigurasi tata letak lubang. Hipokotil anak semai, yaitu bagian antara akar dan daun dikotil, dibungkus dengan busa atau
rockwool dan ditancapkan ke dalam lubang tanam. Busa pembungkus hipokotil anak semai menjamin anak semai tetap segar karena sebelumnya dibasahi dan mendapat kabut butiran larutan nutrisi secara
kontinyu atau bertahap sehingga tanaman cepat tumbuh besar. Akan lebih baik menggunakan rockwool karena sifatnya yang kuat menahan air atau larutan nutrisi dan rongga udara tetap banyak
meskipun terlihat jenuh air. Namun, rockwool memiliki kelemahan yaitu harganya yang relatif mahal Karsono et al. 2002.
Chamber aeroponik
Radiasi gelombang
pendek
Radiasi gelombang panjang terperangkap
Konveksi
Konveksi dan konduksi
5 Akar yang menggantung bebas diselimuti kabut larutan nutrisi yang disemprotkan dari
beberapa nozzle yang terletak ± 30 cm di bawah styrofoam. Pompa bertenaga besar mengalirkan larutan nutrisi dari bak penampung, melalui pipa paralon, kemudian dialirkan ke dalam bedengan
chamber instalasi aeroponik. Di dalam chamber, diletakkan pipa lateral jenis PE yang dipasangi beberapa nozzle dengan jarak tertentu, seperti terlihat pada Gambar 3.
Selain digunakan untuk mengatasi lahan yang sempit dan efisiensi pemakaian larutan nutrisi, kelebihan budidaya secara aeroponik adalah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan
hara yang sampai ke akar. Selama perjalanan dari lubang nozzle sampai ke akar, butiran akan menambat oksigen dari udara sehingga kadar oksigen terlarut dalam butiran meningkat. Dengan
demikian, proses respirasi pada akar dapat berlangsung lancar dan menghasilkan banyak energi. Selain itu, dengan pengelolaan yang terampil, produksi dengan sistem aeroponik dapat memenuhi
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas Laelasari 2004.
Gambar 3. Sistem aeroponik Hidayat 2011
C. SUHU DAN KELEMBABAN