5 Akar yang menggantung bebas diselimuti kabut larutan nutrisi yang disemprotkan dari
beberapa nozzle yang terletak ± 30 cm di bawah styrofoam. Pompa bertenaga besar mengalirkan larutan nutrisi dari bak penampung, melalui pipa paralon, kemudian dialirkan ke dalam bedengan
chamber instalasi aeroponik. Di dalam chamber, diletakkan pipa lateral jenis PE yang dipasangi beberapa nozzle dengan jarak tertentu, seperti terlihat pada Gambar 3.
Selain digunakan untuk mengatasi lahan yang sempit dan efisiensi pemakaian larutan nutrisi, kelebihan budidaya secara aeroponik adalah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan
hara yang sampai ke akar. Selama perjalanan dari lubang nozzle sampai ke akar, butiran akan menambat oksigen dari udara sehingga kadar oksigen terlarut dalam butiran meningkat. Dengan
demikian, proses respirasi pada akar dapat berlangsung lancar dan menghasilkan banyak energi. Selain itu, dengan pengelolaan yang terampil, produksi dengan sistem aeroponik dapat memenuhi
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas Laelasari 2004.
Gambar 3. Sistem aeroponik Hidayat 2011
C. SUHU DAN KELEMBABAN
Suhu merupakan gambaran umum keadaan energi yang dikandung suatu benda. Namun demikian, tidak semua bentuk energi yang dikandung suatu benda dapat diwakili oleh suhu. Di
atmosfer, peningkatan panas laten akibat penguapan tidak menyebabkan kenaikan suhu udara. Penguapan justru menurunkan suhu udara karena proporsi panas terasa yang menyebabkan kenaikan
suhu udara menjadi berkurang. Panas adalah salah satu bentuk energi yang dikandung oleh suatu benda, sedangkan suhu mencerminkan energi kinetik rata-rata dari gerakan molekul-molekul.
Beberapa karakteristik fisika seperti panas jenis dan kapasitas panas dari suatu benda akan menentukan laju dari benda tersebut dalam menyimpan panas pemanasan atau melepaskan panas
pendinginan Handoko dan Impron 2008. Menurut Atmaja 2009, suhu lingkungan berpengaruh terhadap proses fisik dan kimiawi
tanaman sehingga setiap tanaman mempunyai rentang suhu udara yang menjadi syarat tumbuhnya. Suhu udara yang terlalu berlebihan akan merusak tanaman, misalnya jika suhu terlalu tinggi akan
mematikan tanaman, sedangkan jika suhu terlalu rendah akan membekukan tanaman. Lingkungan pertumbuhan akar yaitu suhu larutan nutrisi sangat mempengaruhi pertumbuhan akar dan proses
penyerapan unsur hara oleh akar tanaman. Berdasarkan penelitian, suhu optimum untuk daerah perakaran adalah antara 20
o
C-23
o
C. Suhu optimum adalah batasan suhu yang dapat membuat pertumbuhan tanaman berjalan
maksimum. Di bawah suhu optimum merupakan suhu minimum sedangkan suhu maksimum berada di atas suhu optimum. Suhu minimum, optimum, dan maksimum mempunyai slang jarak tertentu yang
disebut suhu kardinal. Jika tanaman tidak stress air, suhu daun mengikuti suhu udara, suhu akar akan
6 mengikuti suhu tanah atau suhu larutan nutrisi pada sistem hidroponik Jumin 2008. Tabel berikut
merupakan suhu kardinal beberapa tanaman. Tabel 1. Suhu kardinal beberapa tanaman
Tanaman Suhu
o
C Minimum Optimum Maksimum
Tomat 20
25-35 35-40
Bayam 1-2
10 20-30
Cabai 18
21-29.5 35
Krisan 17
20-26 30
Sumber: Kamil 1982 dalam Jumin 2008
Menurut Jumin 2008, panas mengakibatkan meningkatnya energi kinetik dari molekul- molekul tanaman, yang membuat laju reaksi meningkat. Laju reaksi akan meningkat dua kali lipat jika
suhu naik setiap 10
o
C. Hal tersebut merupakan pernyataan hukum Vant Hoff. Hukum ini yang optimum berlaku pada jarak suhu 20
o
C-30
o
C dan 5
o
C-25
o
C khusus untuk fotosintesis. Suhu vital suatu tanaman adalah titik suhu yang menunjukkan tidak terjadinya proses fisiologis tanaman, misalnya
untuk tanaman kentang 7.2
o
C, jagung 10
o
C, kapas 16.6
o
C. Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai
kelembaban mutlak, kelembaban relatif, maupun defisit tekanan uap. Kelembaban relatif membandingkan antara kandungan atau tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada
kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara tersebut ditentukan oleh suhu udara. Karena kapasitas udara untuk menampung uap air semakin tinggi dengan naiknya suhu udara, maka
pada tekanan uap air aktual yang relatif tetap antara siang dan malam hari mengakibatkan RH akan lebih rendah pada siang hari dan lebih tinggi pada malam hari Handoko dan Impron 2008.
D. PRINSIP-PRINSIP PINDAH PANAS