26
21 N
Rabung Genteng 3
22 O
Rangka kayu plafon 7
23 P
Rabat Beton Lantai Tumbuk 5
24 Q
Lisptlank Kayu 5
25 R
Pyan Triplek 7
26 S
Daun Pintu, jelusi, ventilasi 6
27 T
Daun Jendela Kaca 10
28 U
Pengecatan 11
29 V
Keramik 11
30 W
Pemasangan Instalasi 6
31 X
Pemasangan Aksesoris 3
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Penjadwalan proyek yang dilakukan dalam model kasus ini adalah berupa metode bagan balok barchart, metode jalur kritsi CPM dan metode teknik dan
evaluasi proyek PERT.
3.1 Barchart diagram balok
Barchart disusun dengan maksud mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan yang terdiri dari waktu mulai, waktu
penyelesaian dan saat pelaporan. Barchart ini sangat mudah dipahami dan dimengerti dengan visualisai yang sederhana sebagai alat perencanaan dan pengedalian waktu dan
bila digabungkan dengan kurva S bermanfaat untuk alat pengendalian biaya. Tetapi Barchart tidak menunjukkan secara spesifik ketergantungan antara kegiatan sehingga
sulit mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan suatu kegiatan terhadap jadwal proyek.
Dari hasil perincian pekerjaan yang telah dilakukan maka dapat dibuat bagan balok dari model kasus proyek diatas seperti terlihat dalam gambar 3.2.
Universitas Sumatera Utara
27
Universitas Sumatera Utara
28
3.2 Critical Path Method CPM
CPM atau metode jalur kritis adalah metode menyusun pekerjaan yang merupakan komponen lingkup proyek menjadi jaringan kerja. Dalam metode ini akan
diketahui jalur kritis dan jalur non kritis. Jalur kritis menunjukan jalur penyelesaian proyek tercepat, keterlambatan kegiatan pada jalur kritis akan mengakibatkan
keterlambatan seluruh proyek. Jalur non kritis merupakan kegiatan yang memilik tenggang waktu float, keterlambatan pada jalur kegiatan tidak menyebabkan
keterlambatan proyek selama total float tidak dilebihi. Untuk melakukan percepatan atau perlambatan pekerjaan maka sangat berkaitan dengan jalur tersebut.
Gambar diagram jalur kristis untuk model kasus ini seperti terlihat pada Lampiran 1
Berdasarkan diagram kerja dengan metode CPM pada gambar 3.2 maka dapat ditentukan jalur kritis dan jalur tidak krists dari model kasus proyek yang ditinjau
berdasarkan total float masing – masing kegiatan seperti terlihat dalam tabel 3.2.
Kegiatan dengan total float = 0 merupakan jalur kritis.
Tabel 3.2 Jalur kritis dan tidak kritis No
i j
Kode Pekerjaan
Durasi hari
Total Float
Keterangan
1 1
A1 Persiapan
4 Kritis
2 1
1‟ A2
Persiapan 2
2 Tidak Kritis
3 1
2 B
Galian tanah untuk pondasi 4
Kritis 4
2 3
C1 Pengecoran pondasi
4 Kritis
5 3
3‟ C2
Pengecoran pondasi 2
2 Tidak Kritis
6 3
4 D1
Sloof besi 4
Kritis 7
4 4‟
D2 Sloof bekisting + cor
4 Kritis
8 4
5 E1
Kol. praktis besi 4
Kritis 9
5 5‟
E2 Kol. Praktis bekisting +cor
4 Kritis
10 5 6
F1 Kosen Pintu dan Jendela
4 Kritis
11 6 6‟
F2 Kosen Pintu dan Jendela
7 Kritis
12 6 7
G1 Pasangan Bata
7 Kritis
Universitas Sumatera Utara
29
13 7 7‟
G2 Pasangan Bata
7 1
Tidak Kritis 14 7
8 H1
Ring Balok besi 4
Kritis 15 8
8‟ H2
Ring Balok bekisting + cor 4
4 Tidak Kritis
16 8 9
I1 Kuda
– kuda kayu 8
Kritis 17 9
9‟ I2
Kuda – kayu kayu
2 2
Tidak Kritis 18 9
10 J
Rangka plafon 7
19 Tidak Kritis
19 9 11
K1 Gording kayu
4 Kritis
20 11 11‟ K2 Gording kayu
3 Kritis
21 11 12 L
Talang Jurai 3
Kritis 22 12
13‟ M
Plesteran 17
2 Tidak Kritis
23 12 14 N1
Atap genteng metal 5
Kritis 24 14
14‟ N2 Atap genteng metal 1
4 Tidak Kritis
25 14 15 O
Rabung Genteng 3
2 Tidak Kritis
26 14 16 P
Lisplank kayu 5
Kritis 27 16 17
Q Pyan triplek
7 2
Tidak Kritis 28 16 18
R Daun pintu, jelusi, ventilasi
6 3
Tidak Kritis 29 16 19
S1 Daun jendela kaca
4 Kritis
30 19 19‟ S2 Daun jendela kaca
6 8
Tidak Kritis 31 19 20
T1 Rabat beton
3 Kritis
32 20 20‟ T2 Rabat beton
2 Kritis
33 20 21 U1
Pengecatan 2
Kritis 34 21
21‟ U2 Pengecatan 9
Kritis 35 21 22
V1 Keramik
9 Kritis
36 22 22‟ V2 Keramik
2 4
Tidak kritis 37 22 23
W Pemasangan instalasi
6 Kritis
38 22 24 X
Pemasangan aksesoris 3
3 Tidak kritis
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan diagram jaringan kerja telah diproleh bahwa jalur kritis adalah : A1-B-C1-D1-E1-F1-G1-H1-I1-K1-L-N1-P-S1-T1-U1-V1-W
Total waktu jalur kritis sebanyak : 84 hari
Universitas Sumatera Utara
30
3.3 Project Evaluation and Review Technique PERT