Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor pada bulan Juli 2008 sampai Oktober 2008.
3.2. Data dan alat penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data estimasi konsentrasi klorofil-a fitoplankton yang diperoleh dari data citra satelit Aqua MODIS level 3
dan data SOI Southern Oscillation Index. Data estimasi konsentrasi klorofil-a
citra satelit Aqua MODIS level 3 yang digunakan dengan periode data mencakup bulan September 2005 – Agustus 2008. Data yang digunakan merupakan
composite data 8 harian dan data bulanan dengan resolusi spasial 4 km. Jumlah
pixel untuk masing-masing lokasi penelitian yaitu 37 x 37 pixel 21.904 km
2
.
Data MODIS level 3, terdiri dari data digital compressed dengan format HDF Hierarchical Data Format
dan data dalam bentuk gambar dengan ekstensi PNG .PNG, dapat diperoleh melalui situs www.oceancolor.gsfc.nasa.govcgilevel
3.pl yang tersedia dari NASA GSFC Goddard Space Fligth Center. Untuk data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data digital compressed dengan format
HDF Hierarchical Data Format. Data SOI Southern Oscillation Index diperoleh dari situs Australian
Government Bureau of Meteorology www.bom.gov.au. Data SOI yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data SOI bulanan dari Januari 2005 sampai November 2008. Data ini digunakan untuk mengetahui fenomena ENSO
yang terjadi selama periode waktu penelitian. Metode untuk memperoleh data SOI yang digunakan oleh Badan Meteorologi
Australia adalah sebagai berikut Australian Government Bureau of Meteorology, 2008
:
[ Pdiff - Pdiffav ] SOI = 10 x -------------------
SDPdiff dimana :
SOI =
Southern Oscillation Index Pdiff
= Anomali tekanan udara diatas Tahiti Pdiffav
= Anomali tekanan udara diatas Darwin SDPdiff
= Standar deviasi dari perbedaan anomali tekanan udara diatas Tahiti
Peralatan pengolahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1.
Perangkat keras berupa seperangkat PC Personal computer berbasis Intel dengan sistem operasi Windows beserta perlengkapannya seperti printer.
2. Perangkat lunak seperti, SeaDAS 5.2 sistem operasi Linux Ubuntu 7.1,
Er Mapper 6.4, Microssoft Excel 2003 , Surfer 8.0, Statistica 6.0, WinRAR
3.42 dan Microsoft Word 2003.
3. Alat lainnya seperti flashdisk dan alat tulis.
3.3. Metode pengolahan data
Proses awal yang dilakukan adalah pengumpulan data dengan mendownload data citra MODIS melalui situs www.oceancolor.gsfc.nasa.gov, dimana data yang
didownload yaitu data level 3 composite data 8 harian dan data bulanan dengan resolusi spasial 4 km. Pilih data dengan format HDF Hierarchical Data Format
dimana data tersebut merupakan data digital compressed. File dalam format HDF Hierarchical Data Format
tersebut merupakan citra yang tampilannya sudah menjadi datar flat. Data hasil download level 3 composite data 8 harian dan data
bulanan harus diekstrak terlebih dahulu sehingga data tersebut dapat kita proses
lebih lanjut. Ekstrak data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak WinRAR 3.42.
Data citra MODIS level 3 merupakan data yang sudah diolah, sehingga telah terkoreksi secara radiometrik dan atmosferik. Data tersebut sudah memiliki
informasi seperti lintang dan bujur,daratan, garis pantai dan nilai estimasi konsentrasi klorofil fitoplankton perairan. Penerapan algoritma pada level 3 ini
sudah dilakukan secara otomatis. Pengolahan selanjutnya dari data MODIS level 3 composite
8 harian yang telah diekstrak dilakukan di perangkat lunak SeaDAS SeaWIFS Data Analysis System
versi 5.2 sistem operasi Linux Ubuntu 7.1. Tahap awal yaitu croping atau pemotongan citra melalui program display yang
terdapat pada menu SeaDAS. Tahap croping atau pemotongan citra dilakukan pada lokasi-lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu di Laut Jawa Bagian
Barat, Selat Sunda, Selatan Jawa Bagian Barat dan Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan. Pengaturan untuk ukuran pixel and line sample rate dirubah menjadi 1.
Setelah itu load data chlorophyl yang telah di croping pada masing-masing wilayah tersebut. Terdapat tiga pilihan keluaran data dari hasil pengolahan pada
perangkat lunak SeaDAS, yaitu output gambar dengan ekstensi PNG .PNG, binary
dan ASCII. Pada pengolahan data level 3 composite data 8 harian, output dari pengolahan
citra konsentrasi klorofil-a dengan perangkat lunak SeaDAS yang dipilih berupa format ASCII. Output data dalam bentuk format ASCII tersebut yang selanjutnya
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai fluktuasi konsentrasi klorofil-a secara temporal yang terjadi di lokasi penelitian. Proses pengolahan yang
dilakukan di SeaDAS 5.2 untuk menghasilkan keluaran data ASCII dapat dilihat pada Lampiran 1.
Data dalam format ASCII hasil dari pengolahan perangkat lunak SeaDAS selanjutnya diproses di Microsoft Excel 2003. Data tersebut di import dan
disimpan ulang dalam ekstensi xls .xls ataupun dalam ekstensi yang lain untuk kemudahan pada proses selanjutnya. Setelah itu dilakukan kontrol data dimana
nilai ASCII darat dan nilai ASCII awan serta nilai ASCII yang lebih dari 25 mgm
3
dihilangkan. Kemudian nilai konsentrasi klorofil-a hasil kontrol dari masing-masing lokasi penelitian seluas 38 x 38 pixel, satu per satu dicari nilai rata-
ratanya, sehingga didapat satu nilai rataan konsentrasi klorofil-a yang mewakili lokasi penelitian tersebut tiap minggu 8 harian. Data rataan mingguan tersebut
kemudian kita tampilkan dalam bentuk grafik time series menggunakan Microsoft Excel 2003
untuk mengetahui pola fluktuasi konsentrasi klorofil-a secara temporal yang terjadi di lokasi penelitian. Data nilai konsentrasi klorofil-a di empat lokasi
penelitian selama peride penelitian September 2005 – Agsustus 2008 tersebut secara lengkap disajikan pada Lampiran 2.
Data MODIS bulanan digunakan pada analisis konsentrasi klorofil-a secara spasial berdasarkan pada perubahan konsentrasi klorofil-a tiap bulannya dan
berdasarkan pada perubahan secara musiman, yaitu Musim Musom Barat Laut atau Musim Barat Desember-Maret, Musim Muson Tenggara atau Musim Timur
Juni-September, Musim Masa Peralihan I April-Mei dan Musim Masa Peralihan II Oktober-November selama periode penelitian September 2005 –
Agustus 2008. Analisis spasial bulanan dilakukan dengan menggabungkan citra MODIS bulanan yang sama, seperti bulan Januari 2006 digabungkan dengan bulan
Januari 2007 dan digabungkan kembali dengan bulan Januari 2008 dengan cara di composite
yang dilakukan pada perangkat lunak Er Mapper 6.4. Analisis spasial musiman dilakukan dengan menggabungkan citra MODIS bulanan yang
digolongkan berdasarkan musim. Misalnya dalam analisis spasial Musim Musom Barat Laut atau Musim Barat, citra MODIS bulanan yang di composite yaitu citra
MODIS bulan Desember 2005 dengan bulan Januari, Februari dan Maret 2006. Hasilnya di composite kembali dengan bulan Desember 2006, Januari, Februari
dan Maret 2007. Demikian seterusnya hingga proses composite spasial musiman selesai dengan menggunakan data selama periode penelitian tersebut.
Tahapan dalam proses pengolahan data MODIS bulanan sama halnya dengan pengolahan data MODIS composite 8 harian, dimana proses awal pengolahan data
MODIS bulanan yaitu tahap croping atau pemotongan citra diwilayah kajian. Hasil croping untuk analisis spasial bulanan dan musiman ini di save dengan
output format data yaitu binary, dengan tipe data SEADAS MAPPED yang berekstensi hdf .hdf.
Output data ini selanjutnya kita proses di Er Mapper 6.4 untuk proses composite
. Proses composite dilakukan secara bertahap antara dua data. Data hasil pengolahan di save dengan ekstensi Er Mapper Raster Dataset .ers. Proses
pengolahan dan formula yang dilakukan di Er Mapper 6.4 dapat dilihat pada Lampiran 3.
Data hasil pengolahan di Er Mapper 6.4 tersebut kita proses kembali di SEADAS
. Load data tersebut dan lakukan pengaturan landmask, coastline dan skala warna. Landmask digunakan untuk menampilkan daratan, coastline untuk
menampilkan garis pantai dan skala warna digunakan untuk menentukan kisaran
nilai konsentrasi klorofil-a dalam mgm
3
. Pengaturan skala warna parameter konsentrasi klorofil fitoplankton pada perairan dilakukan dengan melakukan
rescale . Proses pengolahan data hasil composite di Er Mapper 6.4 yang diproses
lebih lanjut pada SEADAS 5.2 dapat dilihat pada Lampiran 4. Tahapan dalam proses pengolahan data secara umum dapat dilihat pada
Gambar 5.
Gambar 5. Diagram alir pengolahan data penelitian
3.4. Analisis data