Sebaran Spasial Klorofil-a HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Fluktuasi temporal

Gambar 11. Fluktuasi klorofil-a di Laut Jawa Bagian Barat dan fluktuasi SOI pada September 2005 - Agustus 2008

4.3. Sebaran Spasial Klorofil-a

Hasil analisis spasial menggunakan citra bulanan MODIS level 3 dapat dilihat pada Gambar 12. Sebaran spasial konsentrasi klorofil-a di Laut Jawa Bagian Barat mulai tinggi pada bulan Desember Musim Barat dan mencapai maksimum pada bulan Februari Musim Barat. Pada bulan Mei Musim Peralihan I konsentrasi klorofil-a melemah dan tinggi kembali pada bulan Juni hingga bulan Agustus Musim Timur. Konsentrasi klorofil-a minimum terjadi pada bulan September Musim Timur, bulan Oktober dan bulan November Musim Peralihan II. Sebaran spasial konsentrasi klorofil-a pada tiga wilayah lainnya Selat Sunda, Selatan Jawa Bagian Barat dan Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan memiliki pola sebaran yang sama. Pada ketiga wilayah tersebut, sebaran spasial konsentrasi 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A 2005 2006 2007 2008 Konsent rasi Klorof il-a mg m3 di Laut Jawa -20 -10 10 20 30 S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S 0 5 J 0 6 J 0 7 J 0 8 SOI value klorofil-a mulai tinggi pada bulan Juni Musim Timur. Konsentrasi klorofil-a maksimum terjadi pada bulan September Musim Timur. Konsentrasi klorofil-a minimum pada wilayah Selat Sunda, Selatan Jawa Bagian Barat dan Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan terjadi pada bulan Desember sampai bulan Mei Musim Barat hingga Musim Peralihan I. Gambar 12. Rata-rata bulanan konsentrasi klorofil-a di empat wilayah kajian hasil composite dari citra bulanan satelit Aqua MODIS pada September 2005 - Agustus 2008 Dari sebaran spasial hasil composite bulanan ini terlihat bahwa tingginya konsentrasi klorofil-a di tiga wilayah Selat Sunda, Selatan Jawa Bagian Barat dan Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan pada Musim Timur diduga berawal dari tingginya konsentrasi klorofil-a di Selatan Jawa Bagian Barat dan kemudian bergerak ke Selat Sunda dan Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan. Kondisi ini diduga pengaruh dari pergerakan massa air kaya nutrien akibat upwelling dari perairan Selatan Jawa yang menuju perairan barat laut dan mencapai Selat Sunda akibat Arus Khatulistiwa Selatan yang tertekan jauh ke utara oleh Angin Muson Tenggara. Hal ini perlu dibuktikan dengan tambahan data tinggi paras muka laut dan suhu permukaan laut. Selain itu dari sebaran spasial hasil composite bulanan ini diketahui bahwa Laut Jawa memberikan pengaruh pada konsentrasi klorofil-a di Selat Sunda. Kondisi ini terlihat dari sebaran konsentrasi klorofil-a yang tinggi di Laut Jawa pada bulan Juni sampai bulan Agustus, penyebarannya juga mencapai wilayah Selat Sunda. Hal ini akibat pergerakan arus pada Musim Timur yang bergerak dari wilayah timur menuju perairan barat Indonesia yang melewati Laut Jawa dan pada akhirnya menuju Laut Cina Selatan Wyrtki 1961. Arus tersebut ketika di Laut Jawa Bagian Barat porosnya terbagi dan menuju Samudera Hindia melalui Selat Sunda. Sebaran spasial konsentrasi klorofil-a secara musiman dapat dilihat pada Gambar 13 dibawah ini. Selama Musim Muson Barat Laut Desember – Maret, konsentrasi klorofil-a paling tinggi terjadi di Laut Jawa Bagian Barat. Sedangkan selama Musim Muson Tenggara Juni – September, konsentrasi klorofil-a paling tinggi terjadi di Selat Sunda, Selatan Jawa Bagian Barat dan Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan. Gambar 13. Sebaran musiman konsentrasi klorofil-a di empat wilayah kajian hasil composite dari citra satelit Aqua MODIS pada September 2005 - Agustus 2008.a Muson Barat Laut, Desember – Maret; b Peralihan I, April – Mei, c Muson Tenggara, Juni – September d Peralihan II, Oktober – November Pada Musim Peralihan I April – Mei konsentrasi klorofil-a di Laut Jawa Bagian Barat lebih tinggi bila dibandingkan dengan konsentrasi klorofil-a di Laut Jawa Bagian Barat pada Musim Peralihan II Oktober – November. Sedangkan di Selat Sunda, Selatan Jawa Bagian Barat dan Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan konsentrasi klorofil-a pada Musim Peralihan II Oktober – November lebih tinggi bila dibandingkan dengan konsentrasi klorofil-a di Selat Sunda, Selatan Jawa Bagian Barat dan Pantai Barat Sumatera pada Musim Peralihan I April – Mei. Sebaran spasial konsentrasi klorofil-a tinggi di Selat Sunda, Selatan Jawa Bagian Barat dan Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan tersebar pada wilayah Teluk Lampung, Teluk Semangka, Pesisir Pantai Barat Lampung Bagian Selatan, Teluk Pelabuhan Ratu dan Pesisir Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan. Pada Laut Jawa Bagian Barat, sebaran spasial klorofil-a tinggi tersebar pada wilayah Pesisir Pantai Timur Sumatera bagian utara, Teluk Jakarta dan Pantai Utara Jawa.

4.4. Karakteristik konsentrasi klorofil-a di Selat Sunda dan perairan sekitarnya