Latar Belakang Application of Bacteria Lactobacillus plantarum 1B1 on the fermented sausage of Catfish (Pangasius sp)
palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon CH
3
CH
2 14
COOH. Asam palmitat merupakan produk awal dalam proses biosintesis asam lemak
http:id.wikipedia.orgwikiasam_palmitat .
Asam lemak oleat tersusun dari 18 atom C dengan satu ikatan rangkap di antara atom C ke-9 dan ke-10, rumus kimia CH
3
CH
2 7
CHCHCH
2 7
COOH, dihasilkan dari fraksinasi asam lemak yang diperoleh dari proses pengubahan
minyak menjadi asam lemak. Dalam hal ini proses yang digunakan adalah proses hidrolisa. Asam Oleat dapat juga dihasilkan dari fraksinasi asam lemak yang
diperoleh dari hidrolisis lemak. Asam oleat mudah terhidrogenisasi, bersifat hidrolisis dan memiliki aroma yang khas. Sedangkan asam linoleat adalah asam
lemak tak jenuh omega-6. secara fisiologis disebut 18:2 n-6. Secara kimiawi asam linoleat adalah asam yang berantai karbon 18 pada rantai karbon dan 2 cis
ikatan rangkap. Rumus Kimia Asam Linoleat : C
18
H
32
O
2
http:id.wikipedia.orgwikiasam_lemak .
Mikroba yang terdapat pada bahan pangan berlemak termasuk jenis mikroba non patogen. Bahan pangan yang mengalami perubahan dengan menghasilkan
citarasa tidak enak, disebabkan mikroba tersebut menghasilkan enzim yang dapat memecahkan protein dalam bahan pangan berlemak, seperti senyawa indol,
skatol, hydrogen sulfit, metilamin dan ammonia. Selain itu pada bahan pangan tersebut juga dapat mengalami perubahan warna discoloration Ketaren 2005.
Sosis fermentasi umumnya mengandung lemak tinggi sekitar 50 dari bahan kering. Beberapa produk sosis fermentasi lainnya mempunyai kandungan
lemak yang rendah yaitu sekitar 5. Penggunaan lemak yang berasal dari pangan hewani dan nabati pada sosis fermentasi sebaiknya masih dalam keadaan segar,
sebab bila terjadi proses oksidasi akan sangat mempengaruhi masa simpan dan menyebabkan ketengikan awal pada produk berbahan lemak tersebut apabila tidak
dalam keadaan segar Hammes et al. 2003. Pada sosis fermentasi menggunakan minyak jagung yang termasuk pada
asam lemak tidak jenuh salah satunya bertujuan untuk memperbaiki tekstur dan citarasa. Asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat banyak terkandung pada
minyak jagung, yakni 30,1 dan asam linoleat yakni 56,8. Sedangkan asam
lemak jenuh yang menyusun trigliserida minyak jagung adalah asam palmitat dan asam stearat yakni sekitar 13 Ketaren 2005.
Asam lemak tidak jenuh seperti minyak jagung mudah mengalami oksidasi. Menurut Gordon 2001 asam lemak tidak jenuh sangat berpotensi mengalami
dekomposisi secara autooksidasi Gordon 2001. Zhang et al. 2010 mengatakan bahwa oksidasi lemak pada produk daging merupakan reaksi yang memperburuk
flavor, warna, tekstur dan nilai nutrisi pada produk tersebut. Salah satu cara mengantisipasi hal tersebut adalah pemakaian bumbu yang mengandung
antioksidan untuk memperlambat oksidasi lemak.