A. PEWARISAN SIFAT MENURUT MENDEL
ereditas adalah
penurunan sifat
dari induk
kepada keturunannya.Keturunan yang dihasilkan dari perkawinan antar individu
mempunyai perbandingan fenotip maupun genotip yang mengikuti aturan tertentu.
Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut pola-pola hereditas.
Teori pertama tentang sistem pewarisan yang dapat diterima kebenarannya dikemukakan oleh
Gregor Mendel pada 1865.Teori ini diajukan berdasarkan
penelitian persilangan
berbagai varietas kacang kapri Pisum sativum. Hasil
percobaannya, ditulis dalam makalah yang berjudul Experiment in Plant Hybridization.
Pada persilangan, induk jantan dan induk betina disebut parental tetua dan disimbolkan
dengan huruf P huruf kapital. Hasil persilangan parental disebut filius anak dan disimbolkan
dengan huruf F huruf kapital. Persilangan induk jantan dengan induk betina disebut P1, dan
filialnya disebut F1. Persilangan antara jantan F1 dengan betina F1 secara acak disebut P2,
sedangkan filialnya disebut F2, dan seterusnya. Galur murni selalu bergenotipe homozigot dan
disimbolkan dengan huruf yang sama, huruf kapital semua atau huruf kecil semua. Misalnya
BB untuk sifat dominan atau bb untuk sifat resesif
Genotipe ialah sifat tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen dalam individu.
H
POLA POLA HUKUM MENDEL
Gregor Johann Mendel lahir pada 22 Juli 1822 di
Heinzendorf dulu bagian dari Austria, sekarang masuk
wilayah Cekoslowakia. Tahun 1840, ia belajar di
Sekolah Menengah Troppau kemudian di Institut Filsafat
Olmutz. Tahun 1843, ia melanjutkan studinya di
Biara Augustinia di Altbrun dan menjadi pendeta pada
1847. Tahun 1851-1853, Mendel belajar di Universitas
Wina. Selanjutnya, tahun 1857- 1865, ia menyilangkan
Pisum sativum ercis dan mempublikasikan hasilnya.
Tahun 1866, publikasinya sampai ke Eropa dan
Amerika, hingga Mendel mendapat gelar sebagai
Bapak Genetika.
KUIS
Jelaskan istilah-istilah berikut ini.
Parental Filial
Genotipe Fenotipe
Sifat yang tampak dari luar atau yang dapat kita amati dengan pancaindera disebut fenotipe, contohnya warna bulu ayam yang berwarna merah dan hitam.
Genotipe homozigot BB dan RR disebut homozigot dominan, sedangkan bb dan rr adalah homozigot resesif. B huruf kapital dengan b huruf kecil atau R dan r
merupakan pasangan gen yang masing masing disebut alel. Genotipe suatu individu yang terdiri dari
pasangan alel yang tidak sama disebut genotipe heterozigot hetero = lain ;; zigot = hasil penyatuan
gamet jantan dan gamet betina sampai terjadi pembelahan. Adapun genotipe yang terdiri atas
pasangan alel yang sama disebut homozigot.
1. Percobaan Monohibrid dan Hukum Mendel I
Pada percobaan monohibrid untuk tujuh sifat yang diamati pada tanaman kapri, Mendel
memperoleh hasil seperti yang disajikan pada Tabel dibawah. Pada seluruh tanaman F1, hanya ciri sifat dari salah satu tetuanya yang
muncul, sedangkan ciri sifat dari tetua yang lain tidak muncul. Sifat yang muncul pada F1, misalnya biji bundar disebut sifat dominan.Sedangkan, sifat yang tidak muncul,
misalnya biji keriput disebut sifat resesif. Pada generasi F2, ciri-ciri yang dipunyai kedua tetua muncul kembali, misalnya biji
bundar dan biji keriput. Dari percobaan Mendel untuk seluruh sifat yang diamati pada F2, terdapat perbandingan yang mendekati 3 : 1, antara ciri dominan dan resesif.
Tabel. Data Persilangan dan F1 Percobaan Mendel Sifat
Persilangan Tanaman F1
Bentuk biji bundar keriput
100 bundar Warna albumen
kuning hijau 100 kuning
Warna bunga merah-ungu putih
100 merah-ungu Bentuk polong
gembung berkerut 100 gembung
Warna polong hijau kuning
100 hijau
Tabel. Data F2 Percobaan Mendel Sifat
Dominan Resesif
Perbandingan
Bentuk biji 5474 bundar
1850 keriput 2.96 : 1
Warna albumen 6022 kuning
2001 hijau 3.01 : 1
Warna bunga 705 merah-ungu
224 putih 3.15 : 1
Bentuk polong 882 gembung
299 berkerut 2.95 : 1
Warna polong 428 hijau
152 kuning 2.85 : 1
Kedudukan bunga 451 aksial
207 terminal 3.14 : 1
Tinggi tanaman 787 tinggi
277 pendek 2.84 : 1
Dari percobaan tersebut, Mendel menyimpulkan bahwa pada saat pembentukan gamet, terjadi pemisahan bebas pasangan gen-gen yang dikandung oleh induk parental
sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya.Misalnya, induk Bb F1 menghasilkan gamet B dan b. Hal ini dikenal sebagai Hukum Segregasi atau Hukum
Mendel I. Kemudian, terjadi perkawinan antara induk jantan dan betina.Hal ini menyebabkan gamet B dan b bergabung secara acak. Sehingga, dihasilkan F2 dengan
perbandingan fenotif 3 : 1. Untuk lebih memahami hukum Mendel I, mari cermati percobaan monohibrid berikut ini.
P : ♂ TT Tinggi ♀ tt Pendek
G : T t F1 : Tt Tinggi
P2 :
♂ Tt ♀ Tt G : T T
t t
Kedudukan bunga aksial terminal
100 aksial Tinggi tanaman
tinggi pendek 100 tinggi
F
2
: ♂♀
T t
T TT Tinggi
Tt Tinggi t
Tt Tinggi tt Pendek
2. Percobaan Dihibrid dan Hukum Mendel II