Cuci tangan setelah tindakan Lakukan

14. Cuci tangan setelah tindakan Lakukan

gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub 0 1 3 1 3 Terminas i 1. Simpulkan dan evaluasi hasil kegiatan 0 1 1 1 1 2 Doakan kesembuhan pasien 0 1 2 2 4 3 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 0 1 1 1 1 Dokume ntasi 1. Nama umur pasien atau nama alamat pasien 0 1 2 1 1 2 2. Tindakan keperawatan yang dilakukan 0 1 1 1 1 3 Evaluasi hasil tindakantemuan saat melakukan tindakan SOAP 0 1 1 1 1 4 Tanggal dan jam pelaksanaan 0 1 2 1 1 2 5 Nama dan tanda tangan perawat 0 1 2 1 1 2 Yogyakarta, …………………………… Evaluator, RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK Page 31 Oleh: Romdzati, S.Kep., Ns., MNS dan tim Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa mampu mengelola pemberian obat secara benar 2. Mahasiswa mampu menghitung dosis obat 3. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan macam-macam pemberian obat Skenario Pertanyaan minimal : 1. jelaskan peran perawat dalam pemberain obat 2. jelaskan macam-macam rute pemberian obat 3. jelaskan lokasi pemberian obat dari masing-masing rute tersebut 4. jelaskan tahap-tahap pemberian obat yang aman PEMBERIAN OBAT Memberikan obat dengan aman dan akurat merupakan salah satu tanggung jawab perawat. Tanggung jawab perawat dalam pengobatan adalah: 1. Memahami aksi dan efek samping obat 2. Memberikan obat dengan benar 3. Memonitor respon klien 4. Membantu klien menggunakan obat dengan benar Cara penggunaan obat Obat dapat digunakan melalui berbagai macam cara. Cara yang dipakai didasarkan pada bentuk obat, efek yang diinginkan baik fisik maupun mental. 1. Oral a. Oral Pemberian obat melalui mulut merupakan cara paling mudah dan paling sering digunakan. Obat yang digunakan biasanya memiliki onset yang lama dan efek lebih lama. b. Sublingual RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK Page 32 Seorang perempuan usia 23 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan bronkhitis. Klien mendapat terapi antibiotik , amoxicillin 3x 500mgIV. Perawat akan melakukan pemberian obat lewat intra vena tersebut. PEMBERIAN OBAT Obat yang diberikan melalui sublingual, dirancang agar segera diabsorbsi setelah diletakkan dii bawah lidah. Obat ini tidak boleh ditelan, karena jika ditelan, efek yang diharapkan tidak dapat dicapai. Selain itu klien tidak diperkenankan minum sebelum obat menjadi larut. Obat yang biasa diberikan antara lain Nitroglyserin. c. Buccal Obat yang solid diberikan pada mukosa pipi hingga obat terlarut. Bila obat diberikan beberapa kali, klien diminta untuk menggunakan sisi pipi bergantian, untuk mencegah terjadinya iritasi. Klien tidak boleh mengunyah atau menelan obat. Obat ini hanya bekerja pada mukosa atau jika telah tertelan akan bekerja secara sistemik. Meskipun pemberian obat melalui mulut lebih mudah, serta disukai oleh klien, akan tetapi ada beberapa klien tidak diperkenankan melakukannya. Pemberian obat melalui oral tidak diperbolehkan pada klien yang memiliki gangguan fungsi gastrointestinal, motilitas menurun misalnya setelah anastesi general, serta pasca operasi sistem gastrointestinal. Selain itu medikasi oral juga tidak diperkenankan pada klien dengan gastric suction. Kerugian yang terdapat pada medikasi oral adalah klien yang tidak sadar sepenuhnya, tidak dapat menelan atau meletakkan obat di bawah lidah. Medikasi oral dapat menimbulkan rasa tidak enak dan dapat merusak lintasan gastrointestinal, perubahan warna pada gigi.

2. Parenteral