Buku Panduan Blok Imun dan Hematologi
RANCANGAN PEMBELAJARAN
SEMESTER
(RPS)
Tim Penyusun:
Romdzati, S. Kep., Ns.MNS
Nurvita Risdiana, S. Kep., Ns., M. Sc
Azizah Khoiriyati, S. Kep., Ns., M. Kep.
Yuni Permatasari Istanti, M.Kep., Ns., Sp.KMB
Penanggung Jawab Blok:
Romdzati, S. Kep., Ns.MNS
Co PJ:
Resti Yulianti Sutrisno, M.Kep., Ns., Sp.KMB
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYIAH
YOGYAKARTA
RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK
Page 1
MATA KULIAH : IMUN DAN HEMATOLOGI
(2)
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Nama Mata Kuliah
:Blok Imun dan Hematologi
Nomor Kode/ SKS
:NS 231/ 5 SKS
Bidang Ilmu
:
Status Mata Kuliah
: Wajib
Nama Penanggungjawab
(Koordinator)
:
Romdzati, S.Kep., Ns., MNS
NIP
:19820720200909173104
Pangkat/ Golongan
: IIIB
Jabatan
:
Fakultas/Program Studi
:Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas
: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jumlah Tim Pengajar
: 9 orang
Yogyakarta, 6 September 2016
Menyetujui
Ka Prodi PSIK
Sri Sumaryani, M. Kep., Ns., Sp. Kep. Mat.
Mengetahui
PJ Blok
Romdzati, S.Kep., Ns., MNS
(3)
PENDAHULUAN
A. Visi, Misi Dan Tujuan Pendidikan Prodi
1. Visi: Menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang unggul dalam
pengembangan keperawatan klinik berdasarkan nilai-nilai keislaman untuk
kemaslahatan umat di Asia Tenggara pada 2022.
2. Misi:
a.
Menyelenggarakan pendidikan ners yang unggul dan islami
b. Mengembangkan penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan
praktik keperawatan
c. Menerapkan imu keperawatan sebagai bagian dari pengabdian
kepada masyarakat untuk kemaslahatan umat
3.
Tujuan:
a. Menghasilkan ners yang memiliki kemampuan klinik dan mampu
menerapkan nilai-nilai islami dalam memberikan asuhan
keperawatan
b. Menghasilkan produk penelitian yang dapat digunakan untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan imu
keperawatan
c. Menghasilkan kegiatan pelayanan berbasis hasil penelitian untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
B.
Capaian Pembelajaran(
Learning Outcome
)
(4)
Capaian Pembelajaran Program Studi Ilmu Keperawatan berdasarkan Profil Lulusan
sebagai berikut:
1. Area Kompetensi
Kompetensi utama;
1. Mampu melakukan asuhan keperawatan professional di tatanan klinik
dan komunitas (U1)
2. Mampu menjalin hubungan interpersonal (U3)
3. Mampu melakukan penelitian sebagai peneliti pemula (U4)
4. Mampu menerapkan aspek etik legal dalam praktik keperawatan (U5)
5. Mampu melakukan praktik keperawatan yang holistik (U7)
6. Mampu bersikap caring dan empati (U8)
7. Mampu berpikir kritis dan mengambil keputusan (U11)
Kompetensi pendukung: Mampu menginternalisasikan nilai Islam di
pelayanan keperawatan (P1).
Kompetensi lainnya: Mampu mengaplikasikan teknologi informasi (L1)
2. Learning objektif blok sistem imun dan hematologi
1. Mampu menjelaskan konsep dan asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan sistem hematologi dan imunologi (U2)
2. Mampu melakukan penelusuran hasil-hasil penelitian dalam mengatasi
masalah pada pasien dengan gangguan sistem hematologi dan imunologi
(U6)
3. Mampu mendemonstrasikan ketrampilan terkait dengan sistem
hematologi dan imunologi (U9)
INFORMASI MATAKULIAH
A.
Nama dan bobot SKS, Kode Matakuliah dan Semester Penawaran
Nama Mata Kuliah
: Blok Imun dan Hematologi
Bobot SKS
: 5 SKS
(5)
Kode Matakuliah
: NS 231
Semester
: III (ganjil)
B.
Ketercapaian PembelajaranberdasarkanSikap, Penguasaan
Pengetahuan, Ketrampilan Umum & Ketrampilan Khususmelalui
Mata Kuliah yang bersangkutan
Blok sistem imun dan hematologi diberikan pada mahasiswa semester 3 dengan tujuan memperkenalkan ilmu-ilmu dasar keperawatan. Blok ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang sistem imun dan hematologi sesuai tingkat usia manusia. Jumlah SKS total adalah 5 SKS yang terdiri atas 2 SKS kuliah, 1 SKS tutorial, 1 SKS Skills Lab dan 1 SKS Praktikum.Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi imun dan hematologi. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep sistem imun dan hematologi dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah dengan memperhatikan aspek legal dan etis. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan melalui proses belajar dan pencapaian kompetensi.
(6)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No.
Topik
Kompe
Area
Tensi
Sub Topik
Metode
Pengampu
Durasi
Evaluasi
Kuliah
1.
Overview
-
Gambaran blok
-
Kompetensi blok
-
Kegiatan
belajar
mengajar
-
Evaluasi blok
Ceramah
Romdzati
1 x 50 ‘
-2.
Anatomi
dan
Fisiologi Sistem
Limfatik
U2
-
Struktur dan fungsi
sistem limfatik
-
Organ dan jaringan
limfatik
-
Perkembangan jaringan
limfatik
Ceramah
Nurvita
Risdiana
2 x 50’
MCQ
3.
Reaksi Imunologi
U2
-
Innate immunity
-
Adaptive immunity
-
Reaksi antigen antibody
-
Reaksi hipersensitivitas
-
Reaksi alergi
-
Reaksi autoimun
Ceramah
SN Nurul
Makiyah
2 x 50’
MCQ
4.
Anatomi
dan
Fisiologi Sistem
Hematologi
U2
-
Fungsi dan komponen
darah
-
Pembentukan sel darah
-
Homesotasis
dan
pembekuan darah
Ceramah
SN Nurul
Makiyah
2 x 50’
MCQ
(7)
5.
Nutrisi dan Fungsi
Imun
-
Nutrisi, Infeksi, & Fungsi
Imun
-
Alergi makanan
Ceramah
Resti YS
2 x 50’
MCQ
6.
Patofisiologi
system
hematologi
-
Patofisiologi anemia
-
Jenis anemia
-
Manifestasi klinis anemia
-
Penatalaksanaan anemia
-
Proses keperawatan
Ceramah
Dewi Puspita
2 x 50’
MCQ
7.
Pemeriksaan
penunjang system
imun
dan
hematologi
-
Pemeriksaan
laboratorium terkait
dengan sistem imun dan
hematologi
(Alergi,
Imunoglobulin, darah)
-
Interpretasi
hasil
laboratorium
Ceramah
Bagian Patologi
Klinik
2 x 50’
MCQ
8.
Sistem Imunologi
dan Imunisasi
-
-
Mekanisme Imunisasi
Imunisasi pada anak
-
Imunisasi di komunitas
(
Herd Immunity
)
-
Pro dan Kontra Imunisasi
Ceramah
Romdzati
2 x 50’
MCQ
9.
Asuhan
Keperawatan pada
Pasien dengan
Hemofilia
-
Pengertian hemofilia
-
Manifestasi klinis
-
Diagnostic test
-
Penatalaksanaan medis
dan keperawatan
-
Keterkaitan genetika
dengan hemophilia
Ceramah
Arianti
2 x 50’
-10. Pengkajian Sistem
Imun
dan
-
-
Pengkajian
Pemeriksaan fisik dan
head to toe
Ceramah
Resti YS
2 x 50’
MCQ
(8)
Hematologi
anamnesis
-
Pemeriksaan penunjang
11. Farmakologi
obat-obatan
antikoagulan,
antihistamin, dan
kortikosteroid
-
Definisi obat-obatan anti
koagulan, antihistamin &
kortikosteroid
-
Mekanisme kerja
obat-obatan anti koagulan,
antihistamin
dan
kortikosteroid
-
Contoh obat anti
koagulan, antihistamin
dan kortikosteroid
-
Penggunaan obat anti
koagulan, antihistamin
dan kortikosteroid
Bagian
Farmakologi
2 x 50’
MCQ
12. Kuliah umum SLE
-
Pengertian SLE
-
Tanda dan gejala SLE
-
Faktor resiko SLE
-
Penatalaksanaan SLE
Diskusi
Yayasan Lupus
Indonesia
2 x 50’
Mini Quiz
13. Asuhan
Keperawatan pada
pasien dengan
gangguan
imunologi (DM
Tipe 1)
-
Pengertian DM tipe 1
-
Tanda dan gejala DM tipe
1
-
Penegakan diagnosis
-
Penatalaksanaan
-
Asuhan keperawatan
pada pasien dengan DM
tipe 1
Ceramah
Arianti
2 x 50’
MCQ
14. Asuhan
Keperawatan pada
-
Pengertian Rheumatoid
Arthritis
Ceramah
Romdzati
2 x 50’
MCQ
(9)
pasien dengan
Rheumatoid
Arthritis
-
Tanda dan gejala
Rheumatoid Arthritis
-
Pemeriksaan penunjang
-
Masalah keperawatan
pada pasien dengan
Rheumatoid Artritis
-
NCP pada pasien dengan
Rheumatoid Artritis
15
Stress, aging dan
immunity
-
-
Pengertian stress
Tanda dan gejala stress
-
Mekanisme
stress
terhadap
immunity
-
Pengertian
aging
-
Tanda dan gejala
aging
-
Mekanisme
aging
terhadap
immunity
Nurvita
Risdiana
2 x 50’
MCQ
Tugas
1.
Asuhan
Keperawatan pada
pasien dengan
Jouvenil
Idiophatic
-
Pengertian
Jouvenil
Idiophatic
-
Tanda dan gejala
Jouvenil
Idiophatic
-
Pemeriksaan penunjang
-
Masalah keperawatan
pada pasien dengan
Jouvenil Idiophatic
-
NCP pada pasien dengan
Jouvenil Idiopatic
Tugas
Presentasi
Romdzati
4 x 50’
Makalah
dan
Presentasi
(10)
2.
Asuhan
Keperawatan pada
pasien dengan
penyakit Graves
-
Pengertian
-
Prognosis
-
Tanda dan gejala
-
Pemeriksaan penunjang
-
Penatalaksanaan
-
Masalah keperawatan
-
Rencana keperawatan
Tugas
Presentasi
Romdzati
4 x 50’
Makalah
dan
Presentasi
3.
Pencangkokan
organ
-
Definisi pencangkokan
organ
-
Mekanisme
pencangkokan organ
-
Jenis-jenis pencangkokan
organ
-
Reaksi pada tubuh
terhadap pencangkokan
organ
Tugas
Presentasi
Romdzati
4 x 50’
Makalah
dan
Presentasi
4
Asuhan
Keperawatan pada
Pasien dengan
Gangguan
Deep
Vein Trombosis
(DVT)
-
Pengertian
-
Prognosis
-
Tanda dan gejala
-
Pemeriksaan penunjang
-
Penatalaksanaan
-
Masalah keperawatan
-
Rencana keperawatan
Tugas
Presentasi
Resti YS
4 x 50’
Makalah
dan
Presentasi
5
Asuhan
Keperawatan pada
Pasien dengan
Gangguan
Idiopati
c
Thrombocytopenic
-
Pengertian
-
Prognosis
-
Tanda dan gejala
-
Pemeriksaan penunjang
-
Penatalaksanaan
-
Masalah keperawatan
Tugas
Presentasi
Resti YS
4 x 50’
Makalah
dan
Presentasi
(11)
Purpura
(ITP)
-
Rencana keperawatan
6
Asuhan
Keperawatan pada
Pasien dengan
Gangguan
Disseminated
Intravascular
Coagulation
(DIC)
-
Pengertian
-
Prognosis
-
Tanda dan gejala
-
Pemeriksaan penunjang
-
Penatalaksanaan
-
Masalah keperawatan
-
Rencana keperawatan
Tugas
Presentasi
Resti YS
4 x 50’
Makalah
dan
Presentasi
7.
Metabolisme Fe
dan asam folat
-
-
Biokimia darah
Metabolisme Fe
-
Metabolisme asam folat
-
Diet Fe dan asam folat
bagi tubuh
Tugas
Presentasi
Dewi Puspita
4 x 50’
Makalah
dan
Presentasi
8.
Golongan darah,
reaksi tranfusi
-
Macam-macam golongan
darah
-
Penurunan golongan
darah dari orang tua
kepada anak
-
Macam-macam reaksi
tranfusi
Tugas
Presentasi
Dewi Puspita
4 x 50’
Makalah
dan
Presentasi
9
Asuhan
Keperawatan pada
Pasien dengan
Lymphoma
-
Pengertian
-
Prognosis
-
Tanda dan gejala
-
Pemeriksaan penunjang
-
Penatalaksanaan
-
Masalah keperawatan
-
Rencana keperawatan
Tugas
Presentasi
Nurvita
Risdiana
4 x 50’
Makalah
dan
Presentasi
10
Asuhan
Keperawatan pada
-
-
Pengertian
Prognosis
Tugas
Presentasi
Nurvita
Risdiana
4 x 50’
Makalah
dan
(12)
Pasien dengan
Scleroderma
-
-
Tanda dan gejala
Pemeriksaan penunjang
-
Penatalaksanaan
-
Masalah keperawatan
-
Rencana keperawatan
Presentasi
11
Asuhan
Keperawatan pada
Pasien dengan
Epstein Barr Virus
(EBV)
-
Pengertian
-
Prognosis
-
Tanda dan gejala
-
Pemeriksaan penunjang
-
Penatalaksanaan
-
Masalah keperawatan
-
Rencana keperawatan
Tugas
Presentasi
Nurvita
Risdiana
4 x 50’
Makalah
dan
Presentasi
Belajar Mandiri
1.
Tugas membaca
mekanisme
hipersensitivitas
dan alergi
-
Belajar
mandiri
Tim
4 x 50 ‘
ELS
2.
Tugas membaca
mekanisme
inflamasi
-
Belajar
mandiri
Tim
4 x 50’
ELS
3.
Tugas membaca
stress,
aging
dan
immunity
-
Belajar
mandiri
Tim
4 x 50’
ELS
4.
Tugas membaca
genetika manusia
-
Belajar
mandiri
Tim
4 x 50’
ELS
5.
Tugas membaca
-
Belajar
Tim
4 x 50’
ELS
(13)
pengkajian pada
pasien dengan
gangguan
imunitas
dan
hematologi
mandiri
6.
Tugas membaca
cara penentuan
masalah
keperawatan
-
Belajar
mandiri
Tim
4 x 50’
ELS
7.
Tugas membaca
cara membuat
NCP pada pasien
dengan gangguan
sistem imun dan
hematologi
-
Belajar
mandiri
Tim
4 x 50’
ELS
(14)
Topik Tutorial ( 4 skenario, 8 pertemuan)
No.
Topik
Durasi
1.
Mekanisme hipersensitivitas dan alergi
2 x 120 menit
2.
Dengue Fever
2 x 120 menit
3.
Leukimia
2 x 120 menit
4.
Systema Lupus Erythematosus
2 x 120 menit
Topik Praktikum Biomedis
No.
Topik
Tempat
Durasi
1.
Sel darah (sanguis)
Lab. Histologi
150 menit
2.
Darah rutin
Lab. Patologi Klinik
150 menit
3.
Hitung jenis Leukosit
Lab. Patologi Klinik
150 menit
Topik Praktikum Skills Lab
No.
Topik
Tempat
Durasi
1
Rumple Leed Test
Mini Hospital
120 menit
2
Pemberian obat topikal,
oral dan supositoria
Mini Hospital
120 menit
3
Pemberian obat injeksi: IM,
IV
Mini Hospital
120 menit
4
Pemberian obat injeksi: SC,
ID
Mini Hospital
120 menit
5
Pengambilan darah vena
Mini Hospital
120 menit
6
Teknik aseptic (steril dan
non steril)
Mini Hospital
120 menit
(15)
Metode Evaluasi
Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses (formatif) dan evaluasi akhir (sumatif) terdiri dari ujian blok, penugasan, tutorial, dan nilai praktikum. Syarat untuk dapat mengikuti ujian praktikum maupun ujian blok adalah dengan kehadiran minimal sebagai berikut:
a. Kuliah : 75%
b. Tutorial : 75 %
c. Praktikum dan atau Skill Lab : 100 %
Nilai Blok
Nilai Blok terdiri atas beberapa komponen yaitu: a. 40% hasil MCQ
b. 15 % penugasan dan els
c. 25% hasil Tutorial : terdiri atas 50 % proses tutorial dan 50% mini quiz d. 20% hasil OSCE/ujian praktikum/responsi: terdiri atas 75 % proses
parktikum dan 25 % ujian OSCE/Responsi
Fasilitas
Prodi Ilmu Keperawatan FKIK UMY telah dilengkapi fasilitas pendukung pembelajaran yang terdiri atas
a. Amphiteater untuk perkuliahan yang dilengkapi dengan komputer, LCD projector, audio recorder, internet
b. Ruang kuliah ber-AC untuk perkuliahan yang dilengkapi dengan komputer, LCD projector, audio recorder, internet
c. 15 ruang tutorial untuk small group discussion (SGD) dengan kapasitas 12-15 mahasiswa. Ruang tutorial dilengkapi dengan mini perpustakaan, peralatan audiovisual, internet
d. Mini hospital dan laboratorium komunikasi e. 6 laboratorium
f. 1 ruang perpustakaan PBL bersama g. Hot-spot area
Daftar Pustaka
NANDA, 2015. Nursing Diagnosis: Definition and Classification. Philadelphia: North American Nursing Diagnosis Association.
(16)
Perry, A ., Potter, P., 2006. Clinical Nursing Skills Techniques. 6th . Vol 1. Elseiver Mosby. Porteous, W., 2009. Splinting, Bandaging and Immobilization Techniques and Devices.
Ver. 1
Tortora, G.J., Derrickson, B., 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 13th Ed. John Willey & Sons, Inc.
Suplemen 1. Petunjuk Teknis Tutorial 2. Skenario Tutorial
3. Panduan Skills Lab 4. Panduan Praktikum
Petunjuk teknis tutorial
SEVEN JUMP
1. Clarifying unfamiliar terms 2. Problem definition
3. Brainstorming
(17)
4. Analyzing the problem 5. Formulating learning issue 6. Self study
7. Reporting
Proses tutorial menggunakan metode seven jump dalam menganalisa skenario, meliputi:
1. Clarifying unfamiliar terms/ mengklarifikasi istilah atau konsep : istilah-istilah dalam skenario yang belum jelas atau menyebabkan timbulnya banyak interpretasi perlu ditulis dan diklarifikasi lebih dulu dengan bantuan kamus keperawatan, kamus kedokteran, tutor.
2. Problem definition/mendefinisikan permasalahan: masalah-masalah yang ada dalam skenario diidentifikasi dan dirumuskan dengan jelas berisi pertanyaan-pertanyaan.
3. Brainstorming: langkah ini berisi jawaban singkat atau hipotesis dari pertanyaan pada langkah ke-2
4. Analyzing the problem/menganalisis masalah : masalah-masalah yang telah ditetapkan dianalisa dengan membuat skemaatau bagan yang merupakan alat untuk menghubungkan pemahaman mahasiswa dalam kelompok tersebut.. Pada langkah ini setiap anggota kelompok dapat mengemukakan penjelasan tentative, mekanisme, hubungan sebab akibat dan lain-lain tentang permasalahan.
5. Formulating learning issue/menetapkan tujuan belajar: informasi yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dirumuskan dan disusun sistematis sebagai tujuan belajar.
6. Self study/mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri) : kebutuhan pengetahuan yang ditetapkan sebagai tujuan belajar untuk memecahkan masalah dalam belajar mandiri dapat dilakukan dengan mengakses informasi melalui internet, jurnal, perpustakaan, kuliah dan konsultasi pakar.
7. Reporting/mensintesis/menguji informasi baru : mensintesis, mengevaluasi dan menguji informasi baru hasil belajar mandiri setiap anggota kelompok
Setiap skenario diselesaikan dalam satu minggu dengan dua kali pertemuan skenario dimana langkah 1 s.d 5 dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah 6
(18)
dilakukan diantara pertemuan pertama dan kedua. Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan ke-2.
Tutor yang bertugas sebagai fasilitator akan mengarahkan diskusi dan membantu mahasiswa dalam cara memecahkan masalah tanpa harus menjelaskan penjelasan atau kuliah mini.
Ketua diskusi memimpin diskusi dengan memberikan kesempatan setiap anggota kelompok untuk dapat menyampaikan ide dan pertanyaan, mengingatkan bila ada anggota kelompok yang mendominasi serta memancing anggota kelompok yang pasif selama proses diskusi. Ketua dapat mengakhiri brainstorming bila dirasa sudah cukup dan melihat bersama sekretaris apakah semua hal yang penting sudah dicatat/didokumentasikan. Ketua dibantu sekretaris menulis hasil diskusi pada komputer/white board/flipchart.
Dalam diskusi tutorial perlu dimunculkan learning athmosphere, keterbukaan dan kebersamaan yang kuat. Mahasiswa bebas mengemukakan pendapatnya tanpa khawatir dianggap salah, diremehkan atau tidak bermutu oleh teman-temannya, karena metode tutorial ini mengedepankan proses atau langkah-langkah yang harus dicapai dalam pemecahan masalah bukan benar tidaknya jawaban yang dihasilkan.
Metode tutorial ini menuntut mahasiswa secara aktif dalam mencari informasi atau belajar mandiri untuk memecahkan masalah.
SKENARIO TUTORIAL Tutorial 1
(19)
General Learning Objective: after completing the tutorial process students are able to explain basic nursing science and assessment of the hypersensitivity and allergy.
Scenario 1 Oh, My God!
Diskusikan skenario tersebut dengan langkah seven jump! Refferences:
Tortora, G.J., Derrickson, B., 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 13th Ed. John Willey & Sons, Inc.
RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK
Page 19
A 19 year old man complained itchy rashes, sorethroat and tongue swelling. He told the nurse that he felt those symptoms after having lunch of seafood. In the past, actually he experienced the same condition for several times with the same causes. In this hospital, he got Cetirizine 5 mg per day.
(20)
MINIMAL THEORETICAL QUESTION AND ALTERNATIVE ANSWER
(21)
SKENARIO TUTORIAL Tutorial 2
General Learning Objectif: after completing the tutorial process, students are able to explain about Dengue Fever
Scenario 2
Diskusikan skenario tersebut dengan langkah seven jump! Refferences:
Tortora, G.J., Derrickson, B., 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 13th Ed. John Willey & Sons, Inc.
RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK
Page 21
A 16 year old girl admitted to the hospital since she got fever for 3 days. She felt fatigue, headache, nausea, epigastric pain, joint and muscle pain. Based on the examination, body weight: 45 kg, blood pressure 115/80 mmHg, temperature 37.8˚C, Rumple Leed Test was positive, and laboratory results: leucocyte count was 6,000, trombocyte count was 110,000 cells/mm3, IgG +15 IU/ml, and IgM +1.6 IU/ml. The patient lived in a DF endemic village. At the ward, the nurse managed Ringer Lactate intravenous fluid 20 drops/minute and suggested to drink a plenty of water.
(22)
MINIMAL THEORETICAL QUESTION AND ALTERNATIVE ANSWER
(23)
SKENARIO TUTORIAL Tutorial 3
General Learning Objectif: after completing the tutorial process students are able to explain about SLE:
Scenario 3
Diskusikan skenario tersebut dengan langkah seven jump! Refferences:
Tortora, G.J., Derrickson, B., 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 13th Ed. John Willey & Sons, Inc.
RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK
Page 23
A 20 year old woman came to the hospital since experiencing fatigue, anxiety, and heart palpitations. Around her nose there were butterfly rashes. Her extremities were painful, stiff, and altered in color when exposed to cold temperature. Based on laboratory examination, the LE cell was positive, and the RA factor was also positive. The doctor diagnosed her suffering from SLE. She was so worry about her condition. The nurse suggested her to consume a spoon of honey in the early morning, be positive thinking, and said dzikir.
(24)
MINIMAL THEORETICAL QUESTION AND ALTERNATIVE ANSWER
(25)
SKENARIO TUTORIAL Tutorial 4
General Learning Objectif: after completing the tutorial process students are able to explain about Leukemia
Scenario 4
Diskusikan skenario tersebut dengan langkah seven jump! Refferences:
Tortora, G.J., Derrickson, B., 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 13th Ed. John Willey & Sons, Inc.
RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK
Page 25
A 50 year old woman admitted to the hospital. She complained headache, dyspnea and ptekie on her low extremity. Laboratory examination result showed that WBC 56,000/ Lμ , Hgb 9 g/dL, Hct 23, MCV 97, plt 15 x 109/ L, μ ANC 0.7 x 103/ L. μ The bone marrow biopsy showed 90% lymphoid blasts. She was diagnosed with pre B acute lymphoblastic leukemia. She was planned for chemotherapy program with Vincristine, Prednisone, and L-asparaginase.
(26)
MINIMAL THEORETICAL QUESTION AND ALTERNATIVE ANSWER
RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK
Page 26
SkenarioO _ Tujuan Pembelaja ran S e t e l a h m e n y e l e s a i k a n p r a k t i k u m i n i m a h a s i s w a d i h a r a p k a n d a p a t m e l a k u k a n p e r a w a t a n l u k a d e n g a n b e n a r d a n t e p a t .
(27)
Panduan Skills Lab
1.
Rumple Leed Test
2.
Pemberian obat topikal, oral dan
suppositoria
3.
Pemberian obat injeksi: IM, IV
4.
Pemberian obat injeksi: SC, ID
5.
Pengambilan darah vena
6.
Teknik Aseptik (Handscone steril dan non
steril)
RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK
Page 27
SkenarioO _ Tujuan Pembelaja ran S e t e l a h m e n y e l e s a i k a n p r a k t i k u m i n i m a h a s i s w a d i h a r a p k a n d a p a t m e l a k u k a n p e r a w a t a n l u k a d e n g a n b e n a r d a n t e p a t .
(28)
RUMPLE LEED TEST
(Yuni Permatasari Istanti Ns, M.Kep, Sp.Kep.MB, CWCS)
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan pemeriksaan Rumple Leeds dengan benar dan tepat.
Pertanyaan Minimal
1. Mengapa klien mengeluh demam? 2. Mengapa terdapat petechiae?
Masalah Keperawatan
1. Resiko kekurangan volume cairan
Rumple Leeds Test merupakan prosedur diagnostic yang digunakan untuk memeriksa perdarahan kapiler yang diakibatkan oleh trombositopenia. Rumple Leed Test sangat sederhana untuk dilakukan, seperti prosedur pengukuran tekanan darah, namun dilanjutkan dengan pembendungan pembuluh darah selama 5 menit. Apabila ketahanan kapiler menurun akibat trombositosis maka akan muncul bintik-bintik merah (ptechiae). Rumple Leeds test digunakan sebagai uji diagnostic awal pada pasien dengue fever(DHF). Rumple Leeds Test dinyatakan positif apabila terdapat ptechiae sebanyak 10/square inchi.
RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK
Page 28
SkenarioO _ Tujuan Pembelaja ran S e t e l a h m e n y e l e s a i k a n p r a k t i k u m i n i m a h a s i s w a d i h a r a p k a n d a p a t m e l a k u k a n p e r a w a t a n l u k a d e n g a n b e n a r d a n t e p a t .
Seorang klien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan sakit kepala selama 3 hari. Perawat melakukan pemeriksaan rumple leeds dan didapatkan petechiae di lengan kiri sebanyak 12 dalam diameter 1 cm
(29)
Gambar 1 Gambar 2
Prosedur rumple leeds test Gambaran ptechiae Alat dan bahan:
1. Manset 2. Bollpoin
Checklist Pemeriksaan Rumple Leeds Nama Mahasiswa:
NIM:
Tahapan Prosedur Raw Score0,1,2,3,4,5 1,2,C 3 D 1,2, 3 Score Actual RxCxD scorMax
e
Pra Interaksi
1. Baca catatan keperawatan atau catatan medis
0 1 3 1 3
2. Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
0 1 2 1 2
3. Persiapkan diri 0 1 2 1 2
4. Persiapan alat: Tensimeter, Stetoskop, Alkohol swab, sarung tangan bersih, pena.
0 1 3 1 3
Orientasi 1. Ucapkan salam dan
perkenalkan diri 0 1 2 1 1 2
2. Klarifikasi nama dan umur pasien atau nama dan alamat pasien
0 1 2 3 1 6
RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK
Page 29
SkenarioO _ Tujuan Pembelaja ran S e t e l a h m e n y e l e s a i k a n p r a k t i k u m i n i m a h a s i s w a d i h a r a p k a n d a p a t m e l a k u k a n p e r a w a t a n l u k a d e n g a n b e n a r d a n t e p a t .
(30)
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien/keluarga
0 1 2 1 2
4. Kontrak waktu 0 1 1 1 1
5. Beri kesempatan pasien
untuk bertanya 0 1 1 1 1
6. Minta persetujuan
klien/keluarga 0 1 2 1 1
7. Dekatkan alat didekatkan klien
0 1 1 1 1
8. Jaga privacy pasien,
tutup tirai/pintu 0 1 2 1 1
Kerja 1. Cuci tangan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub)
0 1 3 1 3
2. Baca basmalah sebelum
melakukan tindakan 0 1 2 1 2
3. Memberitahukan
kepada penderita bahwa akan dilakukan pemeriksaan rumple leed
0 1 2 1 2
4. Memposisikan klien
berbaring 0 1 3 1 3
5. Melakukan pemeriksaan tekanan darah
0 1 3 1 3
6. Menentukan nilai tengah hasil penjumlahan sistolik dan diastolik
0 1 3 1 3
7. Mempertahankan nilai tengah tekanan darah selama 5 menit
0 1 3 1 3
8. Mengendorkan manset 0 1 3 1 3
9. Melepas manset 0 1 3 1 3
10. Memeriksa lengan yang
dipasang manset 0 1 3 1 3
11. Membuat lingkaran dengan diameter 5 cm pada kumpulan bintik (ptechiae) di area fossa cubiti
0 1 3 1 3
12. Melakukan interpretasi: jika >10 ptechiae disebut positif
0 1 3 1 3
13. Merapikan alat 0 1 3 1
(31)
14. Cuci tangan setelah tindakan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub)
0 1 3 1 3
Terminas i
1. Simpulkan dan evaluasi hasil kegiatan
0 1 1 1 1
2 Doakan kesembuhan
pasien 0 1 2 2 4
3 Lakukan kontrak untuk
kegiatan selanjutnya 0 1 1 1 1
Dokume
ntasi 1. Nama & umur pasienatau nama & alamat pasien
0 1 2 1 1 2
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
0 1 1 1 1
3 Evaluasi hasil tindakan/temuan saat melakukan tindakan (SOAP)
0 1 1 1 1
4 Tanggal dan jam
pelaksanaan 0 1 2 1 1 2
5 Nama dan tanda tangan perawat
0 1 2 1 1 2
Yogyakarta,
………
Evaluator
,
(32)
Oleh: Romdzati, S.Kep., Ns., MNS dan tim Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa mampu mengelola pemberian obat secara benar 2. Mahasiswa mampu menghitung dosis obat
3. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan macam-macam pemberian obat Skenario
Pertanyaan minimal :
1. jelaskan peran perawat dalam pemberain obat 2. jelaskan macam-macam rute pemberian obat
3. jelaskan lokasi pemberian obat dari masing-masing rute tersebut 4. jelaskan tahap-tahap pemberian obat yang aman
PEMBERIAN OBAT
Memberikan obat dengan aman dan akurat merupakan salah satu tanggung jawab perawat. Tanggung jawab perawat dalam pengobatan adalah:
1. Memahami aksi dan efek samping obat 2. Memberikan obat dengan benar
3. Memonitor respon klien
4. Membantu klien menggunakan obat dengan benar Cara penggunaan obat
Obat dapat digunakan melalui berbagai macam cara. Cara yang dipakai didasarkan pada bentuk obat, efek yang diinginkan baik fisik maupun mental.
1. Oral a. Oral
Pemberian obat melalui mulut merupakan cara paling mudah dan paling sering digunakan. Obat yang digunakan biasanya memiliki onset yang lama dan efek lebih lama.
b. Sublingual
RPS IMUN DAN HEMATOLOGI PSIK
Page 32
Seorang perempuan usia 23 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan bronkhitis. Klien mendapat terapi antibiotik , amoxicillin 3x 500mg/IV. Perawat akan melakukan pemberian obat lewat intra vena tersebut.
(33)
Obat yang diberikan melalui sublingual, dirancang agar segera diabsorbsi setelah diletakkan dii bawah lidah. Obat ini tidak boleh ditelan, karena jika ditelan, efek yang diharapkan tidak dapat dicapai. Selain itu klien tidak diperkenankan minum sebelum obat menjadi larut. Obat yang biasa diberikan antara lain Nitroglyserin.
c. Buccal
Obat yang solid diberikan pada mukosa pipi hingga obat terlarut. Bila obat diberikan beberapa kali, klien diminta untuk menggunakan sisi pipi bergantian, untuk mencegah terjadinya iritasi. Klien tidak boleh mengunyah atau menelan obat. Obat ini hanya bekerja pada mukosa atau jika telah tertelan akan bekerja secara sistemik.
Meskipun pemberian obat melalui mulut lebih mudah, serta disukai oleh klien, akan tetapi ada beberapa klien tidak diperkenankan melakukannya. Pemberian obat melalui oral tidak diperbolehkan pada klien yang memiliki gangguan fungsi gastrointestinal, motilitas menurun (misalnya setelah anastesi general), serta pasca operasi sistem gastrointestinal. Selain itu medikasi oral juga tidak diperkenankan pada klien dengan gastric suction.
Kerugian yang terdapat pada medikasi oral adalah klien yang tidak sadar sepenuhnya, tidak dapat menelan atau meletakkan obat di bawah lidah. Medikasi oral dapat menimbulkan rasa tidak enak dan dapat merusak lintasan gastrointestinal, perubahan warna pada gigi.
2. Parenteral
Pemberian obat melalui parenteral merupakan pemberian obat melalui jaringan tubuh. Ada beberapa cara pemberian obat parenteral:
a. Subcutan (SC) , obat disuntikkan melalui jaringan antara dermis dan kulit. b. Intradermal (ID), obat disuntikkan melalui dermis, di bawah epidermis c. Intramuskular (IM), obat disuntikkan ke jaringan otot.
d. Intravena (IV), obat disuntikkan melalui vena.
Pemberian obat parenteral, merupakan pilihan jika pemberian obat melalui mulut merupakan kontraindikasi. Obat yang diberikan akan lebih cepat terabsorbsi dibandingkan dengan oral atau topikal.
Beberapa kerugian dtitimbulkan oleh pemberin obat melalui parenteral, antara lain: adanya resiko untuk terjadinya infeksi, obat lebih mahal, klien mengalami tusukan jarum. Selain itu Adanya resiko terjadinya kerusakan jaringan dengan cara SC. Pemberian obat dengan IM atau IV lebih beresiko karena cepat terabsorbsi. Pada banyak klien, terutama anak-anak cara ini menimbulkan ketakutan.
3. Topical
Obat diberikan pada kulit atau mukosa. Obat-obatan yang diberikan biasanya memiliki efek lokal. Obat dapat dioleskan di area yang diobati, atau medicated baths. Efek sistemik dapat timbul jika kulit klien tipis atau konsentrasi obat tinggi atau ada kontak lama dengan kulit.
Pemberian obat dengan cara ini kurang menimbulkan rasa sakit dan efek samping yang timbul sedikit. Bila obat diberikan pada kulit yang mengalami abrasi, maka dapat terabsorbsi dan menimbulkan efek sistemik.
(34)
Obat dapat pula diberikan melalui mukosa. Obat yang diberikan biasanya dapat diabsorbsi dengan cepat. Beberapa cara digunakan untuk memberikan obat melalui mukosa:
a. Memberikan cairan secara langsung
b. Memasukkan obat melalui body cavity, misalnya dengan memasukkan obat supositoria melaluii rectum atau vagina.
c. Instillasi, yaitu memasukkan obat melalui body cavity sehingga obat tersebut dapat terabsorbsii secara perlahan. Misalnya tetes mata, tetes hidung.
d. Irigasi yaitu mencuci body cavity misalnya ,menyemprot mata, telinga, vagina, kandung kemih, atau rectum dengan cairan obat.
e. Spray , yaitu instilling obat ke hidung dan tenggorokan. 4. Inhalasi
Jalan nafas memberikan tempat yang luas untuk absorbsi obat. Obat dapat diinhalasi melalui mulut ataupun hidung. Obat yang diberikan dapat menimbulkan efek lokal, namun oksigen dan obat anastesi memberikan efek sistemik.
a. Inhalasi nasal, obat diberikan melalui hidung menggunakan suatu alat . Lokal anastesi, steroid dan oksigen biasanya diberikan dengan cara ini b. Inhalasi Oral, target penggunaan cara ini adalah sel atau organisme pada
parenchym paru. Obat akan diberikan dengan alat yang dapat dipegang klien
Pada pemberian inhalasi penting bagi perawat untuk memonitor teknik yang klien gunakan, terutama pada klien anak-anak atau sudah tua. Pada keadaan darurat, saat cara IV tidak dapat digunakan, beberapa obat emergency dapat diberikan melalui trachea.
5. Intraokular
Bentuk obat mirip dengan lensa kontak yang kemudian dimasukkan ke mata klien. Kedua sisi dari obat ini lunak. Obat dapat diberikan selama 1 minggu. Obat yang diberikan melalui cara ini antara lain Pilocarpine, yang merupakan obat glaukoma, dan obat lain untuk mengobati infeksi jamur pada mata.
Dalam pemberian obat terdapat prinsip benar yang perlu diperhatikan oleh perawat. Prinsip tersebut meliputi:
1. Benar pasien 2. Benar obat 3. Benar dosis
4. Benar cara pemberian 5. Benar waktu
6. Benar dokumentasi 7. Benar evaluasi 8. Benar pengkajian
9. Benar reaksi dengan obat lain 10. Benar reaksi terhadap makanan
(35)
11. Hak klien untuk menolak
12. Benar pendidikan kesehatan tentang medikasi
(36)
Checklist Pemberian Obat Oral
Tahapan Prosedur Raw Score0,1,2,3,4,5 1,2,3C 1,2,3D
Score Actual RxCxD
Max score Pra
Interaksi
1. Baca catatan keperawatan atau catatan medis
0 1 3 1 3
2. Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
0 1 2 1 2
3. Persiapkan diri 0 1 2 1 2
4. Cuci tangan enam langkah
5. Persiapkan alat dan bahan:
-
Siapkan obat sesuai resep dokter-
Siapkan air minum-
cek waktukedaluwarsa
-
cek instruksi minum obat0 1 2 3 4 3 1 12
Orientasi 1. Ucapkan salam dan
perkenalkan diri 0 1 2 1 1 2
2. Klarifikasi nama dan umur pasien atau nama dan alamat pasien
0 1 2 3 1 6
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien/keluarga
0 1 2 1 2
4. Kontrak waktu 0 1 1 1 1
5. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
0 1 1 1 1
6. Minta persetujuan klien/keluarga
0 1 2 1 1
7. Dekatkan alat pada klien
0 1 1 1 1
(37)
Kerja 1. Cuci tangan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan
menggunakan hand rub)
0 1 3 1 3
2. Baca basmalah sebelum melakukan tindakan
0 1 2 1 2
3. Lakukan pengecekan dengan prinsip 6 benar
0 1 2 1 2
4. Posisikan pasien yang nyaman
0 1 3 1 3
5. - Kaji adanya kesulitan menelan - Bantu meminumkan
obat sesuai rute
0 1 2 3 1 6
6. Bereskan alat 0 1 3 1 3
7. Catat respon klien 0 1 3 1 3
8. Cuci tangan setelah tindakan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub)
0 1 3 1 3
Terminasi 1. Simpulkan hasil kegiatan
0 1 1 1 1
2. Evaluasi respon pasien 0 1 2 1 2
3. Doakan kesembuhan pasien
0 1 2 2 4
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
0 1 1 1 1
Dokumen tasi
1. Nama & umur pasien atau nama & alamat pasien
0 1 2 1 1 2
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
0 1 1 1 1
3. Respon klien 0 1 1 1 1
4. Evaluasi hasil tindakan/temuan saat melakukan tindakan
0 1 1 1 1
5. Tanggal dan jam pelaksanaan
0 1 2 1 1 2
6. Nama dan tanda
tangan perawat 0 1 2 1 1 2
Yogyakarta,
………
Evaluator,
(38)
( ………..
)
(39)
CHECKLIST PEMBERIAN OBAT TOPIKAL
Tahapan Prosedur Raw
Score
C D Score
0 1 2 3 1,2,3 1,2,3 Actual RxCx D Max Score Pra interaksi
1 Baca catatan keperawatan atau catatan medis
0 1 3 1 3
2 Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
0 1 2 1 2
3 Persiapkan diri 0 1 2 1 2
4 Persiapkan: - Obat topical
- Pastikan obat belum kedaluwarsa
0 1 2 3 1 6
Orientasi 1 Ucapkan salam dan perkenalkan diri
0 1 2 1 1 2
2 Klarifikasi nama dan umur pasien atau nama dan alamat pasien
0 1 2 3 1 6
3 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien/keluarga
0 1 2 1 2
4 Kontrak waktu 0 1 1 1 1
5 Beri kesempatan pasien untuk bertanya
0 1 1 1 1
6 Minta persetujuan klien/keluarga
0 1 2 1 1
7 Dekatkan alat didekatkan klien
0 1 1 1 1
8 Jaga privacy pasien, tutup tirai/pintu
0 1 2 1 1
Kerja 1 Cuci tangan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub) dan kenakan sarung tangan
0 1 2 3 1 6
2 Baca basmalah sebelum melakukan tindakan
0 1 2 1 2
3 Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
0 1 1 1 1
(40)
4 Oleskan obat pada area yang membutuhkan sesuai petunjuk:
Krim, salep, lotion yang mengandung minyak
- Letakkan pada telapak tangan
- Usapkan merata di atas permukaan kulit
0 1 2 3 2 6
Lotion yang mengandung suspensi:
- Kocok kemasan obat - Tuang obat pada kasa
lalu oleskan pada permukaan kulit Bubuk atau powder:
- Pastikan permukaan kulit kering
- Taburkan obat di atas kulit
5 Bereskan alat 0 1 1 1 1
6 Cuci tangan setelah tindakan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub)
0 1 3 1 3
Terminasi 1 Simpulkan hasil kegiatan 0 1 1 1 1
2 Evaluasi respon pasien 0 1 2 1 2
3 Doakan kesembuhan pasien
0 1 2 2 4
4 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
0 1 1 1 1
Dokumen tasi
1 Nama & umur pasien atau nama & alamat pasien
0 1 2 1 1 2
2 Tindakan keperawatan yang dilakukan
0 1 1 1 1
3 Respon klien 0 1 1 1 1
4 Evaluasi hasil tindakan/temuan saat melakukan tindakan
0 1 1 1 1
5 Tanggal dan jam pelaksanaan
0 1 2 1 1 2
6 Nama dan tanda tangan perawat
0 1 2 1 1 2
(41)
CHECKLIST PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA
Tahapan Prosedur Raw
Score
C D Score
0 1 2 3 1,2,3 1,2,3 Actual RxCxD
Max Score Pra
interaksi
1 Baca catatan
keperawatan atau catatan medis
0 1 3 1 3
2 Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
0 1 2 1 2
3 Persiapkan diri 0 1 2 1 2
4 Persiapkan: - Obat supositoria - Pastikan obat belum
kedaluwarsa
0 1 2 3 1 6
Orientasi 1 Ucapkan salam dan perkenalkan diri
0 1 2 1 1 2
2 Klarifikasi nama dan umur pasien atau nama dan alamat pasien
0 1 2 3 1 6
3 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien/keluarga
0 1 2 1 2
4 Kontrak waktu 0 1 1 1 1
5 Beri kesempatan pasien untuk bertanya
0 1 1 1 1
6 Minta persetujuan
klien/keluarga 0 1 2 1 1
7 Dekatkan alat
didekatkan klien
0 1 1 1 1
8 Jaga privacy pasien, tutup tirai/pintu
0 1 2 1 1
Kerja 1 Cuci tangan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub) dan kenakan sarung tangan
0 1 2 3 1 6
2 Baca basmalah sebelum melakukan tindakan
0 1 2 1 2
3 Posisikan pasien pada posisi Sims
0 1 1 1 1
4 Periksa kondisi anus eksternal. Jika perlu, lakukan palpasi.
0 1 2 2 4
5 Lepaskan sarung tangan, ganti dengan sarung tangan baru.
0 1 2 1 2
(42)
6 - Keluarkan obat dari kemasan.
- Berikan lubrikasi pada ujung obat dan ujung jari tengah tangan dominan.
0 1 2 3 1 6
7 Anjurkan klien untuk tarik nafas dalam
0 1 2 2 4
8 - Gunakan tangan nondominan untuk merenggangkan pantat klien agar area anus terekspose - Gunakan tangan
dominan untuk memasukkan obat secara halus ke dalam anus melewati sphincter internal, menempel dinding anus sedalam + 10 cm
0 1 2 3 3 18
9 Tarik jari keluar lalu bersihkan area anal
0 1 2 1 2
10 Minta klien untuk tiduran
0 1 3 1 3
11 Lepaskan sarung tangan 0 1 2 1 1
12 Bereskan alat 0 1 1 1 1
13 Cuci tangan setelah tindakan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub)
0 1 3 1 3
Terminasi 1 Simpulkan hasil
kegiatan
0 1 1 1 1
2 Evaluasi respon pasien 0 1 2 1 2
3 Doakan kesembuhan pasien
0 1 2 2 4
4 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
0 1 1 1 1
Dokumen tasi
1 Nama & umur pasien atau nama & alamat pasien
0 1 2 1 1 2
2 Tindakan keperawatan yang dilakukan
0 1 1 1 1
3 Respon klien 0 1 1 1 1
4 Evaluasi hasil tindakan/temuan saat melakukan tindakan
0 1 1 1 1
5 Tanggal dan jam pelaksanaan
0 1 2 1 1 2
(43)
6 Nama dan tanda tangan perawat
0 1 2 1 1 2
(44)
CEK LIST PEMBERIAN OBAT SECARA INTRADERMAL Nama Mahasiswa :
No Mahasiswa :
Tahapan Prosedur Raw Score 0,1,2,3,4,5
C 1,2,3
D 1,2,3
Score Actual RxCxD
Max score
(45)
CEK LIST PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAMUSKULAR Nama Mahasiswa :
No Mahasiswa :
Tahapan Prosedur Raw Score 0,1,2,3,4,5
C 1,2,3
D 1,2,3
Score Actual RxCxD
Max score Pra Interaksi 1. Baca catatan
keperawatan atau catatan medis
0 1 3 1 3
2. Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
0 1 2 1 2
3. Persiapkan diri 0 1 2 1 2
(46)
4. Persiapan alat: - spuit dengan
ukuran yang sesuai
- obat yang diperlukan - kapas alcohol - bengkok - alas
- baki tempat obat
- menyiapkan obat yang sesuai,
mencocokkan aturan pengobatan dengan label obat
- menghitung dosis obat yang akan diberikan - memilih ukuran
spuit yang sesuai
- membuka bungkus spuit tanpa
mengkontamin asi jarumnya
0 1 2 3 4 5 3 1 15
Cuci tangan enam langkah dan memakai sarung tangan
0 1 2
5. Mengambil obat dari flacon:
- mengambil tutup dari metal (flacon) - membersihkan
diafragma karet dengan kapas alcohol - mengambil
tutup jarum dan
meletakkan ditempat yang aman dan bersih
- memegang spuit sejajar
0 1 2 3 4 5 3 1 15
(47)
mata dengan tangan
dominan dan tarik udara sesuai dengan volume obat yang
diinginkan - mengambil
jarum dari flacon,
mengembalika n tutup jarum dan mengganti dengan jarum yang baru - memberikan
label pada spuit
6 Melepas sarung tangan
0 1 1 1 1
Orientasi 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
0 1 2 1 1 2
2. Klarifikasi nama dan umur pasien atau nama dan alamat pasien
0 1 2 3 1 6
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien/keluarga
0 1 2 1 2
4. Kontrak waktu 0 1 1 1 1
5. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
0 1 1 1 1
6. Minta persetujuan klien/keluarga
0 1 2 1 1
7. Dekatkan alat didekatkan klien
0 1 1 1 1
8. Jaga privacy pasien, tutup tirai/pintu
0 1 2 1 1
(48)
Kerja 1. Cuci tangan (Lakukan
gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan
hand rub) dan memakai sarung tangan
0 1 2 3 1 6
2. Baca basmalah sebelum
melakukan tindakan
0 1 2 1 2
3. Memberitahukan kepada klien bahwa akan mencari daerah penyuntikan
0 1 2 1 2
4. Memasang
pengalas dibawah area penyuntikan
0 1 3 1 3
5. Memegang kulit area penyuntikan dengan tangan kirir
0 1 3 1 3
6. Membersihkan area penyuntikan dengan kapas alcohol dan dibiarkan kering, gerakan melingkar dari pusat ke tepi, pegang kapas dengan jari lain atau letakkan pada kulit pasien.
0 1 3 1 3
7. Melepaskan tutup jarum, letakkan ditempat yang aman
0 1 3 1 3
8. Memasukkan jaruk kedalam musculus dengan sudut 90 derajat
0 1 3 1 3
9. Melakukan
aspirasi dan observasi darah dalam spuit
0 1 3 1 3
10. Memasukkan obat pelan-pelan
0 1 3 1 3
(49)
11. Mencabut jarum sambil menekan tempat tusukan dengan kapas alkohol
0 1 3 1 3
12. Mengobservasi perdarahan superfisial
0 1 1 1 1
13. Menutup jarum dan membuang jarum ke dalam tempat khusus jarum bekas,
0 1 1 1 1
mengambil pengalas
0 1 14. Mengembalikan
klien pada posisi yang nyaman
0 1 1 1 1
15. Membereskan alat 0 1 1 1 1
16. Cuci tangan setelah tindakan (Lakukan
gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan
hand rub)
0 1 3 1 3
Terminasi 1. Simpulkan hasil kegiatan
0 1 1 1 1
2. Evaluasi respon pasien
0 1 2 1 2
3. Doakan kesembuhan pasien
0 1 2 2 4
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
0 1 1 1 1
Dokumentasi 1. Nama & umur pasien atau nama & alamat pasien
0 1 2 1 1 2
2. Tindakan
keperawatan yang dilakukan
0 1 1 1 1
3. Respon klien 0 1 1 1 1
4. Evaluasi hasil tindakan/temuan saat melakukan tindakan
0 1 1 1 1
5. Tanggal dan jam
pelaksanaan 0 1 2 1 1 2
6. Nama dan TTD perawat
0 1 2 1 1 2
(50)
(51)
CEK LIST PEMBERIAN OBAT SECARA INTRADERMAL Nama Mahasiswa :
No Mahasiswa :
Tahapan Prosedur Raw Score 0,1,2,3,4,5
C 1,2,3
D 1,2,3
Score Actual RxCxD
Max score Pra Interaksi 1. Baca catatan
keperawatan atau catatan medis
0 1 3 1 3
2. Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
0 1 2 1 2
3. Persiapkan diri 0 1 2 1 2
(52)
4. Persiapan alat: - spuit dengan
ukuran yang sesuai (25-27G)
- obat yang diperlukan - kapas alcohol - bengkok - alas
- baki tempat obat
- menyiapkan obat yang sesuai,
mencocokkan aturan pengobatan dengan label obat
- menghitung dosis obat yang akan diberikan - memilih ukuran
spuit yang sesuai
- membuka bungkus spuit tanpa
mengkontamin asi jarumnya
0 1 2 3 4 5 3 1 15
Cuci tangan dan mengenakan sarung tangan 5. Mengambil obat
dari flacon: - mengambil
tutup dari metal (flacon) - membersihkan
diafragma karet dengan kapas alcohol - mengambil
tutup jarum dan
meletakkan ditempat yang aman dan bersih
- memegang spuit sejajar
0 1 2 3 4 5 3 1 15
(53)
mata dengan tangan
dominan dan tarik udara sesuai dengan volume obat yang
diinginkan - mengambil
jarum dari flacon,
mengembalika n tutup jarum dan mengganti dengan jarum yang baru - memberikan
label pada spuit
Orientasi 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
0 1 2 1 1 2
2. Klarifikasi nama dan umur pasien atau nama dan alamat pasien
0 1 2 3 1 6
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien/keluarga
0 1 2 1 2
4. Kontrak waktu 0 1 1 1 1
5. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
0 1 1 1 1
6. Minta persetujuan klien/keluarga
0 1 2 1 1
7. Dekatkan alat didekatkan klien
0 1 1 1 1
8. Jaga privacy pasien, tutup tirai/pintu
0 1 2 1 1
Kerja 1. Cuci tangan (Lakukan
gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan
hand rub) dan mengenakan sarung tangan
0 1 2 3 1 6
(54)
2. Baca basmalah sebelum
melakukan tindakan
0 1 2 1 2
3. Memberitahukan kepada klien bahwa akan mencari daerah penyuntikan
0 1 2 1 2
4. Memasang
pengalas dibawah area penyuntikan
0 1 3 1 3
5. Memegang kulit area penyuntikan dengan tangan kirir
0 1 3 1 3
6. Membersihkan area penyuntikan dengan kapas alcohol dan dibiarkan kering, gerakan melingkar dari pusat ke tepi, pegang kapas dengan jari lain atau letakkan pada kulit pasien.
0 1 3 1 3
7. Melepaskan tutup jarum, letakkan ditempat yang aman
0 1 3 1 3
8. Menggenggam lengan bawah dengan tangan agar permukaan kulit kuat
0 1 3 1 3
9. Memasukkan jarum ke dalam kulit dengan sudut 15 derajat, ujung jarum tampak jelas di bawah kulit
0 1 3 1 3
11. Memasukkan obat pelan-pelan
sampai tampak bulatan menonjol (0,01-0,1 ml)
0 1 3 1 3
(55)
12. Menarik jarum dan jangan lakukan massage, tandai bulatan yang menonjol dengan pena
0 1 3 1 3
13. Mengobservasi perdarahan superfisial
0 1 1 1 1
14. Menutup jarum dan membuangnya ke dalam tempat khusus jarum bekas, mengambil pengalas
0 1 1 1 1
15. Mengembalikan klien pada posisi yang nyaman
0 1 1 1 1
16. Membereskan alat 0 1 1 1 1
17. Cuci tangan setelah tindakan (Lakukan
gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan
hand rub)
0 1 3 1 3
Terminasi 1. Simpulkan hasil kegiatan
0 1 1 1 1
2. Evaluasi respon
pasien 0 1 2 1 2
3. Doakan kesembuhan pasien
0 1 2 2 4
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
0 1 1 1 1
Dokumentasi 1. Nama & umur pasien atau nama & alamat pasien
0 1 2 1 1 2
2. Tindakan
keperawatan yang dilakukan
0 1 1 1 1
3. Respon klien 0 1 1 1 1
4. Evaluasi hasil tindakan/temuan saat melakukan tindakan (SOAP)
0 1 1 1 1
5. Tanggal dan jam
pelaksanaan 0 1 2 1 1 2
6. Nama dan tanda tangan perawat
0 1 2 1 1 2
(56)
Yogyakarta,
………
Evaluator,
( ………..
)
(57)
CEK LIST PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAVENA Nama Mahasiswa :
No Mahasiswa :
Tahapan Prosedur Raw Score 0,1,2,3,4,5 C 1,2,3 D 1,2,3 Score Actual RxCxD Max score Pra Interaksi 1. Baca catatan
keperawatan atau catatan medis
0 1 3 1 3
2. Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
0 1 2 1 2
3. Persiapkan diri 0 1 2 1 2
4. Persiapan alat: - Spuit - Torniquet - Kapas alcohol - Label
- Hand scone
0 1 2 3 1
Orientasi 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
0 1 2 1 1 2
2. Klarifikasi nama dan umur pasien atau nama dan alamat pasien
0 1 2 3 1 6
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien/keluarga
0 1 2 1 2
4. Kontrak waktu 0 1 1 1 1
5. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
0 1 1 1 1
6. Minta persetujuan klien/keluarga
0 1 2 1 1
7. Dekatkan alat didekatkan klien
0 1 1 1 1
(58)
8. Jaga privacy pasien, tutup tirai/pintu
0 1 2 1 1
Kerja 1. Cuci tangan (Lakukan
gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan
hand rub) dan memakai sarung tangan
0 1 2 3 1 6
2. Baca basmalah sebelum
melakukan tindakan
0 1 2 1 2
3. Memberitahukan kepada klien bahwa akan mencari daerah penyuntikan
0 1 2 1 2
4. Memasang
pengalas dibawah area penyuntikan
0 1 3 1 3
5. Menentukan area penusukan tempat pengambilan darah, lokasi penusukan harus bebas dari luka/bekas
luka/sikatrik.
0 1 3 1 3
5 Pasang tourniquet pada lengan atas dan responden diminta untuk mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena jelas terlihat.
0 1 3 1 3
6. Membersihkan area penyuntikan dengan kapas alcohol dan dibiarkan kering, gerakan melingkar dari pusat ke tepi, pegang kapas dengan jari lain atau letakkan pada kulit pasien.
0 1 3 1 3
(59)
7. Melepaskan tutup jarum, letakkan ditempat yang aman
0 1 3 1 3
8. Memasukkan jarum ke dalam vena dengan posisi 45 derajat
0 1 3 1 3
9. Melakukan aspirasi dan observasi darah dalam spuit
0 1 3 1 3
10. Buka kepalan tangan pasien dan tourniquet,
masukkan
suntikan obat pelan-pelan
0 1 3 1 3
11. Mencabut jarum sambil menekan tempat tusukan dengan kasa steril kurang lebih 1-5 menit
0 1 3 1 3
12. Memasang band-aid atau plester pada tempat tusukan sesudah perdarahannya berhenti
0 1 3 1 3
13. Menutup jarum dan
membuangnya kedalam tempat khusus jarum bekas, mengambil pengalas
0 1 1 1 1
14. Mengembalikan klien pada posisi yang nyaman
0 1 1 1 1
15. Membereskan alat 0 1 1 1 1
16. Cuci tangan setelah tindakan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan
hand rub)
0 1 3 1 3
Terminasi 1. Simpulkan hasil kegiatan
0 1 1 1 1
(60)
2. Evaluasi respon pasien
0 1 2 1 2
3. Doakan kesembuhan pasien
0 1 2 2 4
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
0 1 1 1 1
Dokumentasi 1. Nama & umur pasien atau nama & alamat pasien
0 1 2 1 1 2
2. Tindakan
keperawatan yang dilakukan
0 1 1 1 1
3. Respon klien 0 1 1 1 1
4. Evaluasi hasil tindakan/temuan saat melakukan tindakan (SOAP)
0 1 1 1 1
5. Tanggal dan jam pelaksanaan
0 1 2 1 1 2
6. Nama dan TTD
perawat 0 1 2 1 1 2
Yogyakarta,
………
Evaluator,
( ………..
)
(61)
CEK LIST PEMBERIAN OBAT SECARA SUBCUTAN Nama Mahasiswa :
No Mahasiswa :
Tahapan Prosedur Raw Score 0,1,2,3,4,5
C 1,2,3
D 1,2,3
Score Actual RxCxD
Max score Pra Interaksi 1. Baca catatan
keperawatan atau catatan medis
0 1 3 1 3
2. Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
0 1 2 1 2
3. Persiapkan diri 0 1 2 1 2
(62)
4. Persiapan alat: - spuit dengan
ukuran yang sesuai (25 G) - obat yang
diperlukan - kapas alcohol - bengkok - alas
- baki tempat obat
- menyiapkan obat yang sesuai,
mencocokkan aturan pengobatan dengan label obat
- menghitung volume obat yang akan diberikan - memilih ukuran
spuit yang sesuai
- membuka bungkus spuit tanpa
mengkontamin asi jarumnya
0 1 2 3 4 5 3 1 15
5. Mengambil obat dari flacon:
- mengambil tutup dari metal (flacon) - membersihkan
diafragma karet dengan kapas alcohol - mengambil
tutup jarum dan
meletakkan ditempat yang aman dan bersih
- memegang spuit sejajar mata dengan tangan
dominan dan
0 1 2 3 4 5 3 1 15
(63)
tarik udara sesuai dengan volume obat yang
diinginkan - mengambil
jarum dari flacon,
mengembalika n tutup jarum dan mengganti dengan jarum yang baru - memberikan
label pada spuit
Orientasi 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
0 1 2 1 1 2
2. Klarifikasi nama dan umur pasien atau nama dan alamat pasien
0 1 2 3 1 6
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien/keluarga
0 1 2 1 2
4. Kontrak waktu 0 1 1 1 1
5. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
0 1 1 1 1
6. Minta persetujuan klien/keluarga
0 1 2 1 1
7. Dekatkan alat didekatkan klien
0 1 1 1 1
8. Jaga privacy pasien, tutup tirai/pintu
0 1 2 1 1
Kerja 1. Cuci tangan (Lakukan
gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan
hand rub) dan memakai sarung tangan
0 1 3 1 3
2. Baca basmalah sebelum
melakukan
0 1 2 1 2
(64)
tindakan
3. Memberitahukan kepada klien bahwa akan mencari daerah penyuntikan
0 1 2 1 2
4. Memasang
pengalas dibawah area penyuntikan
0 1 3 1 3
5. Memegang kulit area penyuntikan dengan tangan kiri
0 1 3 1 3
6. Membersihkan area penyuntikan dengan kapas alcohol dan dibiarkan kering, gerakan melingkar dari pusat ke tepi, pegang kapas dengan jari lain atau letakkan pada kulit pasien.
0 1 3 1 3
7. Melepaskan tutup jarum, letakkan ditempat yang aman
0 1 3 1 3
8. Memasukkan jarum kedalam kulit sampai daerah subcutan dengan sudut 45 atau 90 derajat (ditentukan oleh lokasi
penyuntikan)
0 1 3 1 3
9. Melakukan
aspirasi dan observasi darah dalam spuit
0 1 3 1 3
10. Memasukkan obat pelan-pelan
0 1 3 1 3
11. Menarik jarum dan jangan lakukan massage, tandai bulatan yang menonjol dengan pena
0 1 3 1 3
12. Mengobservasi perdarahan superfisial
0 1 1 1 1
13. Menutup jarum 0 1 1 1 1
(65)
dan membuangnya kedalam tempat khusus jarum bekas, mengambil pengalas
14. Mengembalikan klien pada posisi yang nyaman
0 1 1 1 1
15. Membereskan alat 0 1 1 1 1
16. Cuci tangan setelah tindakan (Lakukan
gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan
hand rub)
0 1 3 1 3
Terminasi 1. Simpulkan hasil kegiatan
0 1 1 1 1
2. Evaluasi respon pasien
0 1 2 1 2
3. Doakan kesembuhan pasien
0 1 2 2 4
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
0 1 1 1 1
Dokumentasi 1. Nama & umur pasien atau nama & alamat pasien
0 1 2 1 1 2
2. Tindakan
keperawatan yang dilakukan
0 1 1 1 1
3. Respon klien 0 1 1 1 1
4. Evaluasi hasil tindakan/temuan saat melakukan tindakan (SOAP)
0 1 1 1 1
5. Tanggal dan jam
pelaksanaan 0 1 2 1 1 2
6. Nama dan TTD perawat
0 1 2 1 1 2
(66)
Prosedur Pengambilan darah vena
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan prosedur pengambilan darah vena dengan benar dan tepat.
Alat :
• Spuit disposible 10 ml
• Tabung plastik 1 ml untuk pemeriksaan Hb • Torniquet (alat ikat pembendungan)
• Microtube (tabung mikro) 1 ml untuk menyimpan serum • Sentrifuge (pemusing untuk memisahkan serum)
• Kotak pendingin untuk membawa darah dan serum • Aluminium foil (kertas aluminium)
Bahan :
• Antikoagulan EDTA • Kapas alkohol 70%
• Air bebas ion dan larutan HNO3 Cara Pengambilan Darah :
1. Pengambilan darah sebelum dan setelah intervensi dilakukan pada jam 9.00 – 12.00.
2. Bersihkan kulit diatas lokasi tusuk dengan alkohol 70% dan biarkan sampai kering.
3. Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik. 4. Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku.
5. Pasang ikatan pembendungan (Torniquet) pada lengan atas dan responden diminta untuk mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena jelas terlihat.
6. Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alkohol 70% dengan cara berputar dari dalam keluar.
7. Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya.
8. Setelah itu vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi sudut 45 derajat dengan jarum menghadap keatas.
9. Darah dibiarkan mengalir kedalam jarum kemudian jarum diputar menghadap kebawah. Agar aliran bebas responden diminta untuk membuka kepalan tangannya, darah kemudian dihisap sebanyak 10 ml.
10. Torniquet dilepas, kemudian jarum ditarik dengan tetap menekan lubang penusukan dengan kapas alkohol (agar tidak sakit).
11. Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai tidak keluar darah lagi.
12. Setelah itu bekas tusukan ditutup dengan plester. Distribusi Darah :
1. Untuk pemeriksaan hemoglobin
(67)
a) Dari 10 ml darah yang diperoleh, 1 ml dituang kedalam tabung plastik yang sudah diberi antikoagulan EDTA degan dosis sesuai aturan.
b) Kemudian dicampur sampai homogen dan diberi identitas. Selama menunggu dibawa ke laboratorium, sampel diletakkan kedalam rak dan dimasukkan kedalam kotak pendingin.
c) Sampel dikirim ke laboratorium dan harus diperiksa sebelum 4 jam setelahpengambilan.
2. Untuk pemeriksaan lainnya
a) Sisa darah dimasukkan kedalam tabung pemusing dan dipusingkan dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit sampai serum terpisah dengan baik. b) Serum yang diperoleh rata-rata sebanyak 5 ml kemudian dipisahkan
kedalam tabung reaksi yang dibungkus dengan kertas aluminium dan dibagi kedalam beberapa tabung mikro dengan tutup yang tidak mengandung bahan karet.
c) Masing-masing pemeriksaan disiapkan 2 tabung (satu diperiksa, lainnya untuk cadangan.
d) Semua serum disimpan didalam deepfreezer pada suhu –800C sebelum dianalisis.
(68)
Cek List Pengambilan Darah Vena
Tahapan Prosedur Raw Score0,1,2,3,4,5 1,2,3C 1,2,3D
Score Actual RxCxD
Max score
PraInteraksi 1. Baca catatan keperawatan atau catatan medis 0 1 3 1 3
2. Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan 0 1 2 1 2
3. Persiapkan diri 0 1 2 1 2
4. Persiapan alat: - Spuit - Torniquet - Kapas alcohol - Label
- Hand scone
0 1 2 3 1 6
Orientasi 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri 0 1 2 1 1 2
2. Klarifikasi nama dan umur pasien atau nama dan alamat pasien 0 1 2 3 1 6 3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien/keluarga 0 1 2 1 2
4. Kontrak waktu 0 1 1 1 1
5. Beri kesempatan pasien untuk bertanya 0 1 1 1 1
6. Minta persetujuan klien/keluarga 0 1 2 1 1
7. Dekatkan alat didekatkan klien 0 1 1 1 1
8. Jaga privacy pasien, tutup tirai/pintu 0 1 2 1 1
(69)
Kerja 1. Cuci tangan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub)
0 1 3 1 3
2. Baca basmalah sebelum melakukan tindakan 0 1 2 1 2
3. Posisikan klien pada posisi yang nyaman 0 1 2 1 2
4. Memasang perlak dan bengkok 0 1 3 1 3
5. Menentukan area penusukan tempat pengambilan darah, lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik. Prioritas tempat penusukan: area distal.
0 1 3 1 3
6. Pasang tourniquet pada lengan atas dan klien diminta untuk mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena jelas terlihat
7. Bersihkan kulit di atas lokasi tusuk dengan alcohol 70% dengan cara berputar dari dalam ke luar
0 1 3 1 3
8. Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya 0 1 3 1 3
9. Vena ditusuk dengan posisi sudut 45 derajat dengan jarum menghadap ke atas, tangan non dominan memegang kapas alkohol
0 1 3 1 3
10. Darah dibiarkan mengalir ke jarum. Pastikan bahwa darah vena sudah mengalir ke jarum. Torniquet dilepas, agar aliran bebas, klien diminta untuk membuka kepalan tangannya, darah kemudian dihisap sebanyak 5-10 ml
0 1 3 1 3
11. Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alcohol sampai tidak keluar darah lagi 0 1 3 1 3
12. Bekas tusukan ditutup dengan plester 0 1 3 1 3
13. Membereskan alat 0 1 1 1 1
14. Cuci tangan setelah tindakan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan hand rub)
0 1 3 1 3
Terminasi 1. Simpulkan hasil kegiatan 0 1 1 1 1
2. Evaluasi respon pasien 0 1 2 1 2
3. Doakan kesembuhan pasien 0 1 2 2 4
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 0 1 1 1 1
Dokumentasi 1. Nama & umur pasien atau nama & alamat pasien 0 1 2 1 1 2
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan 0 1 1 1 1
3. Responklien 0 1 1 1 1
4. Evaluasi hasil tindakan/temuan saat melakukan tindakan (SOAP) 0 1 1 1 1
(70)
5. Tanggal dan jam pelaksanaan 0 1 2 1 1 2
6. Nama dan tanda tangan perawat 0 1 2 1 1 2
(71)
TEKNIK KAMAR BEDAH Oleh: Abror Shodiq, S.Kep., Ns.
A. KAMAR BEDAH
Kamar operasi (OK) adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan suci hama (steril). Pembedahan atau operasi merupakan salah satu tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasive dengan cara membuka atau menampilkan bagian/organ tubuh yang ditangani dengan membuat sayatan/insisi.
B. TEKNIK ASEPTIK
Adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan atau bahan-bahan dengan cara menghambat atau menghancurkan tumbuhnya organisme dalam jaringan. Tujuan teknik aseptik:
1.
Mencegah penyebaran bakteri dalam kaamar operasi 2. Membunuh kumah-kuman/mikroorganisme3. Mencegah timbulnyaa infeksi lukaa operasi Prinsip Aseptik dan Antiseptik
Harus selalu dilaksanakan secara terus menerus oleh anggota tim kamar bedan dan segera bertindak jikaa ada indikasi terjadinya kontaminasi. Dalam upayaa menerapkan teknik aseptic dan antiseptik di OK harus ditaati beberapa
ketentuan:
1. Daerah steril harus tegas batasnya
2. Daerah operasi harus dijaga kesterilannya
3. Semua kasuspembedahan harus dicegah terjadinya kontaminasi 4. Lingkungan OK harus selalu dalam keadaan bersih
5. Tim bedah dan pasien yang ada di OK tidak menjadi sumber kontaminasi Semua petugas kamar bedah harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam penerapan teknik aseptic hanya tim bedah steril yang boleh berada di daerah steril di kamar operasi.
2. Menaati batasan tegas tiga area di OK
3. Harus memakai baju khusus, topi, dan masker
4. Ahli anestesi dan perawat sirkuler tidak boleh melintas di depan tim bedah yang sudah memakai baju steril.
5. Tim bedah steril harus melakukan prosedur pemakaian topi, masker, cuci tangan, pemakaian jas steril dan draping.
6.
C. SCRUBBING (CUCI TANGAN BEDAH)
Pengertian: membebaskan tangan dan lengan bawah dari kuman pathogen dengan memakai desinfektan dan air.
Tujuan: agar tangan dan lengan bawah bebas dari mikroorganisme kuman pathogen.
Persiapan alat: sikat steril, cairan desinfektan, air bersih yang mengalir dan aliran air mudah diatur, lidi kuku.
(72)
CEK LIST CUCI TANGAN PEMBEDAHAN (SCRUBBING) Nama Mhs : ………..
NIM : ………..
Tahapan Prosedur Raw score C
1,2,3 D 1,2,3
Score
0 1 2 3 4 Actual
RxCxD
Actual RxCxD
Pra
interaksi 1 Baca catatan keperawatan atau catatan medis2 Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan 0 10 1 32 11 32
3 Persiapkan diri 0 1 2 1 2
4 Persiapan alat:
- Air hangat mengalir
- Cairan desinfektan dan pompanya - Sikat steril
- Lidi kuku
0 1 2 3 4 3 1 12
Kerja 1 Membasahi tangan dengan air sampai lengan bawah (siku) 0 1 3 1 3
2 Mengambil cairan desinfektan dan meratakannya ke seluruh permukaan tangan sampai siku
0 1 2 1 2
3 Membilas tangan dengan posisi telapak tangan lebih tinggi dari siku 0 1 2 1 2 4 Mengambil kembali cairan desinfektan dan juga meratakan ke seluruh permukaan
tangan sampai ke bagian siku
0 1 3 1 3
5 Membersihkan kuku dengan nail cleaner/lidi kuku (bila kuku kotor) 0 1 3 1 3 6 Menggosok dengan sikat mulai dari telapak tangan, punggung tangan, ujung kuku,
sela-sela jari
7 Menggosok bagian atas lengan tangan yang lain dilanjutkan menggosok lengan bawah sampai bawah siku dilanjutkan menggosok bagian lengan bawah pada tangan yang lainnya dengan posisi telapak tangan lebih tinggi dari siku
0 1 3 1 3
8 Membilas dengan air mengalir dengan posisi jari tangan lebih tinggi dari siku 0 1 3 1 3 9 Menghindari tangan menyentuh benda lain yang tidak steril di sekitarnya 0 1 3 1 3
(73)
(1)
B. Cara membaca sediaan darah hapus
Preparat darah tepi dibagi kedalam beberapa zone seperti di bawah ini. Gambar 19.
1 2 3 4 5 6
Keterangan :
1. Zone I (Irregular zone) 3%
Terlihat distribusi eritrosit tidak teratur dan bertumpuk. 2. Zone II (Thin zone) 14%
Terlihat distribusi tidak teraturdan merata, saling bertumpukan dan berdesak-desakan.
3. Zone III (Thick zone) 45%
Sel-sel terlihat bergerombolpadat,saling bertumpukan dan berdesakan. Zona ini terluas, meliputi hampir separuh luas seluruh preparat.
4. Zone IV (Thin zone) 18%
Kondisinya sama dengan zona dua, hanya zonanya sedikit. 5. Zone V (Even zone) 11%
Disebut counting zone atau best area, terlihat sel-sel tersebar merata dan tidak ada sel yang saling bertumpukan atau berdesakan.
6. Zone VI (very thin zone)
Terletak di ujung preparat, pada umumnya terlihat seperti pulau-pulau.
Dengan perbesaran 10 x (Obyektif) - Orientasi seluruh lapangan pandang - Periksa adanya sel-sel asing, parasit - Estimasi jumlah leukosit
Perbesaran 40 x (Obyektif) - Hitung jenis sel darah putih - Morfologi sel darah merah
(2)
- Estimasi Trombosit menurut Barbara Brown. CARA MENGHITUNG JENIS LEKOSIT
Arah perhitungan tertentu seperti terlihat dibawah ini : Gambar 20.
Bandingkan ukuran masing-masing sel dan amati bentuk inti, granula.
Gambar 21. Jenis Leukosit Eosinofil :
Basofil
Stab / Batang
Granula kasar merah, sama ukurannya, tidak menutupi inti.
Inti umumnya bentuk kaca mata
Granula jasar biru, tidak sama ukurannya, menutupi inti.
Inti bentuk semanggi
- Netrofil Granula halus - Eosonofil Granula merah kasar - Basofil Granula biru kasar I- Inti belum berlobus
(3)
Segmen Neutrofil
Limfosit
Monosit
Tabel hitung jenis lekosit normal
Jenis sel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
Eosinofil Basofil St.Netr Sg.Netr
Ukuran paling besar diantara jenis leukosit
Tidak bergranula Sitoplasma bervakuola
Inti mononuclear bentuk tak beraturan Inti berlobus
Granula halus
Ratio sitoplasma : inti kecil Inti tunggal, besar
(4)
Distribusi sel :
Limfosit : di tengah Monosit : tepi / ekor Neutrofit : tepi / ekor
Pelaporan :
E / B / St / Sg / L / M Misal :
4 % / 0 % / 1% / 56 % / 38 % / 1 %
Eritrosit berinti / muda dilaporkan : ………….. / 100 Leukosit Nilai normal menurut Miller :
Eosinofil : 1 – 4 % Basofil : 0 – 1 % Stab : 2 – 5 % Segmen : 50 – 70 % Limfosit : 20 – 40 % Monosit : 1 – 6 %
(5)
RANCANGAN TUGAS DAN KRITERIA PENILAIAN
Nama Blok : Imun dan Hematologi SKS : 5 SKS
Program Studi : Ilmu Keperawatan Pertemuan Ke- : Fakultas : Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan
Bobot Nilai : 15%
Menyusun Makalah
a. Tugas merupakan tugas kelompok sesuai dengan kelompok tutorial blok 7 b. Setiap kelompok wajib menyusun makalah tentang:
1) Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Jouvenil Idiophatic: kelompok 1
2)
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan penyakit Graves: kelompok 23)
Pencangkokan organ: kelompok 34)
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Deep Vein Trombosis (DVT):kelompok 45)
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan GangguanIdiopatic Thrombocytopenic Purpura (ITP): kelompok 56)
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Disseminated Intravascular Coagulation (DIC): kelompok 67)
Metabolisme Fe dan asam folat: kelompok 78)
Golongan darah, reaksi tranfusi: kelompok 89)
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Lymphoma: kelompok 910)
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Scleroderma: kelompok 1011)
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Epstein Barr Virus (EBV): kelompok 11c. Format makalah 1) Cover
2) Kata pengantar 3) Isi makalah 4) Kesimpulan 5) Daftar pustaka 6) Lampiran d. Tata tulis
(6)
f. Komponen penilaian makalah
Komponen Item penilaian Bobot
a. Struktur 1. Menyusun makalah dengan terstruktur
2. Menggunakan heading dan sub heading dengan tepat
3. Menyimpulkan makalah
10%
b. Writing
style 1. Menjelaskan makalah dengan kalimat terstruktur, argumen yang jelas, dan menggunakan EYD
10%
c. Isi makalah 1. Sesuai dengan sub topik yang dicantumkan di RPS
60% d. Referencing 1. Daftar pustaka akurat dan lengkap
2. Melakukan kutipan referensi dengan tepat 3. Daftar pustaka primer lebih sering digunakan 4. Menyebutkan semua sumber informasi 5. Kutipan langsung hanya untuk poin yang
penting
20%
g. Ketentuan presentasi:
1) Presentasi dilakukan maksimal 15 menit setiap kelompok
2)
Moderator dipilih dari kelompok lain yang tidak presentasih. Komponen Penilaian Presentasi
Komponen Item penilaian Bobot
Media 1. Menarik
2. Jelas
3. Mudah dipahami
4. Mencantumkan sumber/referensi
15%
Isi 1. Sesuai dengan kajian teori
2. Sesuai dengan evidence based practice 3. Up to date
4. Mengintegrasikan terapi komplementer 5. Mengintegrasikan nilai-nilai islam
60%
Diskusi 1. Menghargai pendapat teman
2. Bersikap terbuka terhadap kritik dan saran 3. Mampu berargumentasi
15%
Kerja tim 1. Mendemonstrasikan kerja tim yang efisien 2. Tidak ada anggota kelompok yang
mendominasi