Faktor Pendukung Faktor Penghambat

lapangan menunjukkan bahwa masyarakat miskin cenderung menginginkan manfaat atau keuntungan dari perogram ADP dalam waktu singkat sehingga masyarakat cenderung menyukai kegiatan yang sifatnya pelayanan gratis seperti pelayanan kesehatan dan bantuan biaya pendidikan anak. Berikut ini adalah faktor-faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam program ADP.

5.2.1 Faktor Pendukung

Pendamping merupakan jembatan yang menghubungkan antara LSM Wahana Visi Indonesia dan warga binaannya. Melalui seorang pendamping warga dapat menyalurkan aspirasi mereka kepada LSM sehingga tercipta hubungan yang baik antara warga dan LSM. Berdasarkan penelusuran peneliti, hubungan baik yang tercipta antara warga dan pendamping sangat mempengaruhi eksistensi warga dalam setiap kegiatan program ADP. Hubungan baik yang tercipta antara warga dan pendamping tidak terbentuk dalam waktu yang singkat. Tumbuhnya kepercayaan warga terhadap LSM juga tercipta dari hubungan baik ini sehingga ketika terjadi pergantian pendamping karena suatu alasan warga merasa keberatan.

5.2.2 Faktor Penghambat

Faktor penghambat dari progam ADP Wahana Visi Indonesia ini adalah masyarakat di Kelurahan Tengah dengan mayoritas beragama Islam dan tokoh agama didalam agama Islam merupakan panutan yang sangat kuat pengaruhnya bagi masyarakat, memberikan tantangan yang tidak sederhana dan penuh perjuangan. Pada awalnya latar belakang Wahana Visi Indonesia sebagai lembaga yang berlatar belakang Kristen menjadi penghambat LSM ini untuk dapat diterima oleh masyarakat. Terjadi kekhawatiran yang mendalam pada masyarakat yang berasumsi akan terjadi kristenisasi. Pendekatan kemanusiaan yang cukup kental dan holistik disertai dengan komunikasi dua arah yang berkesinambungan dengan tokoh masyarakat setempat. Seiring berjalannya dengan waktu hal ini bisa diterima oleh masyarakat karena tidak pernah terjadi hal-hal yang menyinggung agama sekalipun.

BAB VI EVALUASI INPUT DAN OUTPUT PROGRAM

Evaluasi program adalah upaya untuk mengetahui efektivitas komponen program dalam mendukung pencapaian tujuan program Arikunto, 1995. Evaluasi program dilakukan untuk mengidentifikasi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan program. Evaluasi yang dilakukan oleh peneliti yakni pada penyediaan input dan output yang dihasilkan dari pemanfaatan input tersebut.

6.1 Input Program

Input program terdiri dari aktifitas, peserta program, biaya, dan pendamping program. Aktifitas program akan dibedakan menjadi tiga bidang yaitu aktifitas bidang kesehatan, aktifitas bidang pendidikan, dan aktifitas bidang ekonomi. Masing-masing aktifitas memiliki waktu pelaksanaan dan jumlah peserta yang berbeda-beda. Peserta program adalah warga binaan LSM Wahana Visi Indonesia yang bertempat tinggal di Kelurahan Tengah dan menjadi warga binaan LSM Wahana Visi Indonesia. Pendamping program adalah petugas khusus dan terlatih yang akan mendampingi warga selama program ADP berlangsung.

6.1.1 Aktifitas Program

Aktifitas program ADP terdiri dari kegiatan dibidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan pemberian bantuan. Kegiatan ini juga dilaksanakan serentak di wilayah ADP lain seperti Cawang dan Kramat Jati. Dan terdapat beberapa kegiatan pelatihan yang diadakan bersama-sama dengan warga di wilayah tersebut. ADP juga didukung penuh oleh aparat Kelurahan.

I. Aktifitas Program Pada Bidang Kesehatan