Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program

dari pertemuan rutin ini kepada warga disekitarnya. Menurut keterangan dari ketua KSM di RW 03 dari tahun ke tahun warga semakin sulit diajak berpartisipasi khususnya pada kegiatan KUB Kelompok Usaha Bersama. Sejak awal dibentuk dan difasilitasi oleh LSM, setiap anggota KUB memang diberikan sembako setiap bulan. Hal ini bertujuan untuk membantu perekonomian keluarga yang pada saat itu sedang krisis ekonomi tahun 1999 dan untuk memotivasi warga agar aktif dalam kegiatan KUB. Sejak tahun 2005 bantuan tersebut dihentikan dengan alasan perubahan strategi pemberdayaan. LSM ingin menciptakan masyarakat yang sadar terampil melalui serangkaian pelatihan. Tabel 11. Tingkat Partisipasi Warga Kelurahan Tengah Pada Tahap Perencanaan Program ADP Tahap Sosialisasi Jumlah orang Persentase Rendah 30 60 Tinggi 20 40 Total 50 100

5.1.2 Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program

Partisipasi warga pada tahap pelaksanaan diukur melalui banyaknya kegiatan yang diikuti dalam program ADP serta absensi dan keaktifan mereka dalam setiap kegiatan yang diikuti. Tingkat partisipasi pada setiap bidang memang berbeda-beda namun dalam penelitian ini diukur secara menyeluruh karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti seluruh kegiatan. Contohnya saja seorang kader yang tidak termasuk warga miskin tidak diperkenankan mengikuti pemerikasaan kesehatan secara gratis. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kecemburuan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 70 persen responden memiliki partisipasi yang tinggi dan sebanyak 30 persen responden memiliki partisipasi yang rendah. Angka ini menunjukkan bahwa warga masih menaruh perhatian pada program ADP khususnya program kesehatan dan pendidikan. Peneliti melihat bahwa kecenderungan warga untuk aktif berpartisipasi pada bidang kesehatan dan pendidikan karena faktor lebih banyak bantuan yang dikucurkan oleh LSM dikedua bidang ini. Pelayanan kesehatan secara gratis rutin dilakukan melalui MCB Mobile Clinic Program dengan fasilitas dokter dan obat- obatan. Selain itu juga ada medical treatment dan medical chek up bagi lansia dan anak-anak yang rutin dilakukan setiap tahun. Pada bidang pendidikan, LSM dikenal sangat bermurah hati memberikan bantuan fasilitas sekolah untuk anak-anak binaannya seperti perlengkapan sekolah mulai dari tas, alat tulis, sepatu sampai seragam sekolah. Dan untuk bantuan biaya sekolah, LSM akan langsung membayar ke sekolah anak yang bersangkutan agar tidak terjadi penyelewengan dana bantuan. Pada ADP tahun 2007 mulai diberlakukan bantuan biaya untuk kuliah DI sesuai dengan minat anak. Hal ini disambut dengan sangat baik oleh warga mengingat biaya kuliah yang tidak sedikit. Bidang ekonomi memfokuskan kegiatannya pada pengembangan KUB Kelompok Usaha Bersama yang memang sebagian KUB sudah berdiri sebelum LSM Wahana Visi Indonesia berada di wilayah ini. KUB yang dibentuk kembali pada tahun 2005 berjumlah 17 bidang usaha namun yang baru berjalan hingga tahun 2006 hanya ada lima KUB yaitu KUB akar wangi, KUB menjahit, KUB kerajinan kain perca, KUB rempeyek kacang, dan KUB memasak. LSM. Hal ini berkaitan dengan strategi cash in hand yang pada awalnya diberlakukan oleh LSM untuk membangun KUB. LSM sudah menyadari bahwa efek dari strategi ini tidak terlalu baik yakni warga jadi enggan mengikuti kegiatan KUB lagi jika bantuan sembako dihentikan. Namun LSM beralasan bahwa hal ini dilakukan dengan alasan krisis moneter tahun 1999 yang sangat membebani warga sehingga untuk mendorong warga aktif dalam kegiatan KUB, LSM berinisiatif memberikan bantuan langsung berupa sembako setiap bulannya. Tabel 12. Tingkat Partisipasi Warga Kelurahan Tengah pada Tahap Pelaksanaan Program ADP Tahap Pelaksanaan Jumlah orang Persentase Rendah 15 30 Tinggi 35 70 Total 50 100

5.1.3 Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Menikmati Hasil