Efek Program Pada Bidang Pendidikan Efek Program Pada Bidang Ekonomi

No Efek Indikator Pencapaian Efek 1. Meningkatnya akses ke fasilitas pelayanan kesehatan Jumlah warga yang dapat mengakses pelayanan kesehatan - Jumlah pengunjung mobile clinic meningkat dari tahun 2005 - Jumlah anak yang menjalani medical chek up meningkat dari tahun 2005 2. Meningkatnya sanitasi lingkungan yang baik Jumlah RW yang mempunyai saluran air got dan tempat pembuangan sampah yang cukup - Jumlah RW yang memiliki saluran air bertambah di RW 03 dan 09 - Jumlah gerobak pengangkut sampah bertambah 18 unit

7.2 Efek Program Pada Bidang Pendidikan

Efek program ADP di bidang pendidikan dapat terlihat pada kemudahan akses mendapatkan pelayanan pendidikan yang terjangkau dan tetap berkualitas. Program ADP telah membuka sedikitnya tujuh perpustakaan untuk anak-anak usia sekolah yang tersebar di seluruh RW kelurahan Tengah. Hal ini tentu memudahkan anak untuk belajar dan meningkatkan motivasi mereka untuk membaca. Selain itu Wahana Visi bekerjasama dengan warga dan institusi pendidikan setempat untuk menyediakan PAUD Pendidikan Anak Usia Dini bagi anak usia tiga sampai lima tahun. PAUD disambut dengan baik oleh warga setempat karena biaya yang sangat terjangkau yaitu Rp. 5000,- setiap bulan dan tim pengajar yang profesional.

7.3 Efek Program Pada Bidang Ekonomi

Efek program ADP di bidang ekonomi terlihat pada peningkatan pendapatan kelompok usaha selama setahun terakhir. Kelompok usaha yang mengalami peningkatan pendapatan antara lain KUB kain perca, KUB souvenir akar wangi dan KUB pembuatan makanan ringan rempeyek. Berdasarkan laporan peningkatan pendapatan yang disusun oleh masing-masing ketua KUB diketahui bahwa KUB kain perca mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 750.000,00 pada tiga bulan pertama dan terus meningkat pada bulan selanjutnya dengan jumlah yang bervariasi. Kelompok usaha pembuatan rempeyek juga mengalami peningkatan pendapatan jika dibandingkan tahun 2005. Keuntungan bersih yang diperoleh sebanyak Rp.450.000,00 pada bulan-bulan tertentu seperti hari raya. Pada tahun 2005 KUB rempeyek ini hanya mampu mendapat keuntungan paling besar Rp. 80.000,00 karena pemasarannya belum luas dan anggotanya baru berjumlah tiga orang saja. Kelompok usaha akar wangi berawal dari usaha keluarga yang kemudian dikembangkan dalam usaha kelompok sejak tahun 2005. Usaha ini bisa mencapai keuntungan hingga Rp.4.000.000,00 dalam sebulan dengan jumlah anggota sebanyak 12 orang, namun hal ini hanya berlangsung beberapa bulan saja karena terdapat masalah pada sistem pengelolaan keuangannya.

7.4 Dampak Program Pada Bidang Kesehatan