pemegang obligasi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur, baik mengenai jatuh tempo pelunasan utang, bunga yang dibayarkan, besarnya pelunasan dan
ketentuan-ketentuan tambahan lainnya Setiawan, 2004.
2.1.4. Bursa Efek
Bursa efek adalah lembaga atau perusahaan yang menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem pasar untuk mempertemukan penawaran jual dan beli
efek antar berbagai perusahaan atau perorangan yang terlibat dalam tujuan perdagangan efek perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek. Menurut
undang-undang pasar modal nomor 8 tahun 1995 menjelaskan bahwa bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek kepada pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Di Indonesia, saat ini bursa efek yang ada adalah Bursa Efek Indonesia BEI. Pemegang saham bursa efek adalah perusahaan efek yang telah memperoleh izin
usaha sebagai perantara pedagang efek. Sebagai fasilitator bursa efek mempunyai tugas yang harus dilakukan kepada calon investor agar dapat menjadikan bursa efek
lebih dikenal oleh publik yaitu : 1 Menyediakan sarana perdagangan efek,
2 Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat pada efek-efek yang dijual,
3 Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat,
4 Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik investor dan perusahaan yang go public,
5 Menciptakan instrumen dan jasa baru. Disamping itu, sebagai Self Regulatory Organization SRO, bursa efek memliki
tugas sebagai berikut : 1 Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa,
2 Mencegah praktek transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan,
3 Ketentuan bursa efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi pelaku pasar modal.
2.1.5. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
Pasar modal saat ini tidak terlepas dari apa yang disebut Indeks Harga Saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan ekonomi bergerak, naik dan turun, banyak
orang akan melihatnya dari sisi indeks yang dicapai pada saat itu. Secara sederhana, indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk
membandingkan suatu peristiwa dengan suatu peristiwa lainnya. Demikian juga dengan indeks harga saham, indeks disini akan membandingkan perubahan harga
saham dari waktu ke waktu. Apakah suatu harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu waktu tertentu.
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menunjukan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling banyak digunakan
dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal. IHSG bisa
dipakai untuk menilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. IHSG melibatkan seluruh harga saham yang
tercatat di bursa. Untuk perhitungan Indeks Harga Saham ini kita harus menjumlahkan seluruh
harga saham yang tercatat. Rumus untuk menghitung Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebagai berikut :
1
100 H
IHSG x
H
2.1 dimana ;
∑ H
1
= Total harga semua saham pada waktu yang berlaku, ∑ H
= Total harga semua saham pada waktu dasar. Dari angka indeks inilah kita bisa melihat apakah kondisi pasar sedang ramai,
lesu, atau dalam keadaan stabil. Jika IHSG menunjukan diatas 100 berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan pada saat IHSG menunjukan dibawah 100 berarti
pasar sedang lesu. Jika IHSG menunjukan angka 100 maka pasar dikatakan stabil Setiawan, 2004.
2.1.6. Indeks Sektoral