Tahap Check Aplikasi Siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) Dalam Upaya Menurunkan WIP (Work In Process) Produk Chicken Nugget di PT. Belfoods Indonesia
Tabe
No
1
2
3
4
5
6
el 3 Peratu
Bagian K
Pengisian produk
Penimban
Merapikan kemasan
Merekatk kemasan
produk
Pengkarto produk
Pembuat produksi
kemasan plastik
katon
Gam uran Tugas
Kerja Jum
≤ 3
ngan 1 or
n 1 or
an 1 or
onan 1 or
kode dan
Mas oran
mbar 7 Susu Kerja Peng
mlah Petuga
orang
rang
rang
rang
rang
sing-masing ng
unan kegiat gemasan Se
s Kegiata
● Mem dalam k
kemasan ● Tidak
diisi p tumpah
● Ada p saat kem
● Petug keahlian
standar ● Petug
memban alat timb
● Men mampu
sealing ● Mem
produk, rapi
1 ● Mem
akan di ● Petug
pada ke produk
an kerja pen lama Proses
an Kerja
mperkirakan kemasan ses
n tidak berle k melempar p
produk kem petugas bagia
masan sisa se gas timbang
n mampu produk deng
gas bekerja ntu bagian p
bang tidak te netapkan pe
bekerja de kemasan
persiapkan k dan menyus
mastikan jadw produksi
gas membua emasan min.
keluar IQF
ngemasan p s Produksi
pengisian p suai standar
ebihan produk yang
mungkinan an ambil kem
edikit g harus me
memperki gan cepat
secara berg penimbangan
erpakai etugas yang
engan cepat karton, meng
sun karton d wal produk
at kode pro 10 menit seb
produk 17
produk berat
g telah besar
masan emiliki
irakan antian
n saat g ahli
t saat gemas
dengan yang
oduksi belum
18
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil analisa pemecahan masalah yang menerapkan siklus PDCA Plan, Do, Check, Action
sebagai langkah-langkah perbaikan mutu proses produksi, diketahui bahwa terdapat masalah “besarnya jumlah WIP produk
chicken nugget A ukuran kemasan 250 g selama proses produksi di PT.
Belfoods Indonesia”. Hasil analisis data dengan diagram Pareto menunjukkan bahwa ada 4 faktor penyebab besarnya WIP produk yaitu,
jumlah sekop dan desain tidak sesuai, produk tidak tersusun setelah pengisian, perbedaan penetapan petugas untuk merapikan kemasan, dan
decoding
kemasan setelah produk keluar IQF. Oleh karena itu, dirancang alternatif perbaikan dengan memberikan training terhadap karyawan
pengemasan mengenai cara-cara pengemasan yang efektif serta pengajuan pembelian dan desain alat bantu sekop baru.
Hasil traning karyawan dapat dikatakan berhasil melihat adanya peningkatan terhadap hasil pre-test dan post-test karyawan yang diberikan
sebelum dan setelah training. Keberhasilan training berbanding lurus saat dilakukan uji coba perbaikan. Setelah training diberikan percobaan
perbaikan dilakukan pada proses produksi produk chicken nugget A Perbaikan dilakukan dengan menetapkan 2 cara kerja, yaitu kerja dengan 3
meja pengemasan dan kerja dengan 2 meja pengemasan.
Hasil perbaikan dengan 3 meja pengemasan menurunkan WIP produk dari 27.37 menjadi 0. Sedangkan perbaikan dengan 2 meja pengemasan
mampu menurunkan WIP dari 47.89 menjadi 10.97. Hasil tersebut sudah cukup baik meskipun hasilnya kurang sesuai jika dilihat dari
kemampuan pengemasan masing-masing karyawan setiap shift yang berbeda-beda. Dalam meningkatkan kesadaran kerja karyawan dibuat
aturan dan susunan kegiatan kerja pengemasan sebagai solusi lain dari penyampaian training yang memerlukan waktu cukup lama.
Saran
1. Untuk mengatasi besarnya produksi produk yang berukuran 250 gram, pada saat pengemasan dapat digunakan 3 meja pengemasan dari awal
sampai akhir produksi dengan dilengkapi alat bantu sekop sehingga pengemasan produkyang dilakukan oleh karyawan menjadi lebih mudah
dan lebih cepat. Akan tetapi, untuk mengetahui besarnya pengaruh dari penggunaan alat bantu tersebut perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
2. Perlu dilakukan penelitian untuk menyelesaikan masalah WIP produk yang juga terjadi pada beberapa produk yang diproduksi oleh perusahaan
seperti masalah WIP pada produk marinasi dan produk customer. 3. Untuk mengendalikan proses perbaikan terhadap WIP produk selama
proses produksi, perusahaan dapat membuat control chart persentase