Pendugaan Kadar Asam Lemak Bebas

46 tahap kalibrasi, dapat diduga regresi kalibrasi yang telah dibangun kurang baik. Untuk menguji ketepatan dari regresi kalibrasi tersebut maka sangat perlu dilakukan tahap validasi. Tahap validasi pendugaan bilangan asam biji nyamplung digunakan sampel yang berbeda dari kalibrasi dengan jumlah sebanyak 25 sampel dari data absorban NIR dan data hasil analisis laboratorium. Tingkat keberhasilan atau ketepatan pada tahap validasi berdasarkan bentuk dan model kalibrasi sangat ditentukan oleh nilai standar error validasi SEP dan koefisien keragaman. Berdasarkan hasil tahap validasi yang diperoleh, dapat dilihat bahwa standar error validasi SEP memiliki nilai 0.08 dan nilai koefisien keragamannya yaitu 0.19. Dilihat dari nilai standar error yang kurang dari 1 satu dan koefisien keragaman CV kurang dari 5.0, sehingga hasil ini membuktikan model persamaan regresi yang dibangun melalui metode regresi komponen utama dapat dikatakan sangat memuaskan.

4. Pendugaan Kadar Asam Lemak Bebas

Pada tahap kalibrasi pendugaan kadar asam lemak bebas digunakan data absorban dari 45 sampel biji nyamplung dengan kisaran panjang gelombang 1000 – 2500 nm 4000 – 10000 cm -1 dengan interval 4 cm -1 . Regresi kalibrasi pendugaan kadar asam lemak bebas tersebut diberikan proses komponen utama pertama PC primary sebesar 15 dan komponen utama kedua PC secondary sebesar 4. Hasil analisis data tahap kalibrasi dan validasi pendugaan kadar asam lemak bebas berdasarkan absorban dengan berbagai perlakuan data pada metode regresi komponen utama PCR dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil analisis data tahap kalibrasi dan validasi pendugaan kadar asam lemak bebas berdasarkan absorban dengan berbagai perlakuan data pada metode principal component regression PCR Deskripsi statistik Data perlakuan treatment data penelitian Penghalusan rataan setiap 3 titik Derivatif kedua Savitzsky-Golay setiap 9 titik Normalisasi 0-1 Kombinasi penghalusan rataan 3 titik dengan derivatif kedua Savitzsky- Golay setiap 9 titik Kombinasi ketiga perlakuan data Kalibrasi Validasi Kalibrasi Validasi Kalibrasi Validasi Kalibrasi Validasi Kalibrasi Validasi n buah 45 25 45 25 45 25 45 25 45 25 R 97.20 82.72 95.96 76.16 95.49 69.70 96.37 73.67 95.20 82.33 R 2 94.47 68.42 92.09 58.00 91.17 48.59 92.88 54.28 90.63 67.78 Min 20.19 21.59 20.19 21.67 20.19 21.49 20.19 21.65 20.19 21.65 Maks 23.86 22.46 23.86 22.65 23.86 22.46 23.86 22.65 23.86 22.88 Mean 22.02 22.31 22.11 22.16 22.02 21.97 22.11 22.15 22.11 22.26 SD 0.57 0.09 0.63 0.16 0.54 0.13 0.66 0.16 0.80 0.22 SE 0.76 0.19 0.82 0.26 0.74 0.23 0.85 0.26 0.99 0.32 CV 3.37 0.84 3.63 1.15 3.28 1.02 3.76 1.15 4.38 1.42 47 Pada regresi kalibrasi pendugaan kadar asam lemak bebas data absorban dengan metode regresi komponen utama diberikan berbagai perlakuan data. Perlakuan data yang terbaik adalah perlakuan data normalisasi data spektra kedalam rentang 0-1. Nilai koefisien korelasi R untuk pendugaan nilai kadar asam lemak bebas bahan tersebut adalah sebesar 0.9549. nilai koefisien determinasinya R 2 sebesar 0.9117, nilai tersebut hampir mendekati 1 satu. Hal ini menunjukkan nilai pendugaan NIR hampir mendekati nilai analisis laboratorium. Grafik perbandingan kadar asam lemak bebas dugaan data absorban NIR dengan kadar asam lemak bebas referensi analisis laboratorium pada tahap kalibrasi dan validasi dengan metode PCR dan perlakuan data penghalusan rataan setiap 3 titik dapat dilihat pada Gambar 25. Gambar 25. Grafik perbandingan kadar asam lemak bebas dugaan data absorban NIR dengan kadar asam lemak bebas referensi hasil analisis laboratorium pada tahap kalibrasi 45 sampel dan validasi 25 sampel dengan metode PCR dan perlakuan data normalisasi data spektra kedalam rentang 0-1. Pada tahap kalibrasi, menghasilkan nilai standar error kalibrasi SEC dan koefisien keragaman CV cukup tinggi berturut-turut sebesar 0.74 dan 3.28. dilihat dari nilai koefisien determinasi, standar error, dan koefisien keragaman yang ada pada tahap kalibrasi, dapat diduga regresi kalibrasi yang telah dibangun cukup baik. Untuk menguji ketepatan dari regresi kalibrasi tersebut maka sangat perlu dilakukan tahap validasi. Tahap validasi pendugaan kadar asam lemak bebas biji nyamplung digunakan sampel yang berbeda dari kalibrasi dengan jumlah sebanyak 25 sampel dari data absorban NIR dan data hasil analisis laboratorium. Tingkat keberhasilan atau ketepatan pada tahap validasi berdasarkan bentuk dan model kalibrasi sangat ditentukan oleh nilai standar error validasi SEP dan koefisien keragaman. Berdasarkan hasil tahap validasi yang diperoleh, dapat dilihat bahwa standar error validasi SEP memiliki nilai 0.23 dan nilai koefisien keragamannya yaitu 1.02. Dilihat dari nilai standar error yang kurang dari 1 satu dan koefisien keragaman CV kurang dari 5.0, sehingga hasil ini membuktikan model persamaan regresi yang dibangun melalui metode regresi komponen utama dapat dikatakan sangat memuaskan.

2. Metode Partial Least Squares PLS