27
kedalam rentang 0-1 pada kurva spektrum reflektan NIR diberikan pada pendugaan kadar air, kadar lemak, bilangan asam, dan asam lemak bebas dengan metode PCR dan PLS. Kurva
spektrum reflektan NIR biji nyamplung dengan perlakuan data normalisasi data spektra kedalam rentang 0-1 dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Kurva spektrum reflektan NIR biji nyamplung dengan perlakuan data
normalisasi data spektra kedalam rentang 0-1. Perlakuan data kombinasi antara penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3
points, derivatif kedua Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay 9 points, dan normalisasi data spektra kedalam rentang 0-1 pada kurva spektrum reflektan NIR diberikan
pada pendugaan kadar air, kadar lemak, bilangan asam, dan asam lemak bebas dengan metode PCR dan PLS. Kurva spektrum reflektan NIR biji nyamplung dengan perlakuan data kombinasi
antara penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points, derivatif kedua Savitzky- Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay 9 points, dan normalisasi data spektra
kedalam rentang 0-1 dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Kurva spektrum reflektan NIR biji nyamplung dengan perlakuan data
kombinasi antara penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points, derivatif kedua Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-
Golay 9 points, dan normalisasi 0-1.
B. Absorban Near Infrared Biji Nyamplung Calophyllum inophyllum L.
Data reflektan tersebut secara tidak langsung digunakan untuk mengukur jumlah komposisi kimia yang diabsorbansi oleh sampel. Data absorban penyerapan didapatkan dengan
menggunakan transformasi log 1R data reflektan. Transformasi ini dilakukan karena komposisi kimia suatu bahan mempunyai hubungan linier dengan data absorban NIR Mohsenin, 1984.
28
Penyerapan panjang gelombang tertentu oleh kandungan komposisi kimia tertentu ditunjukkan oleh terjadinya puncak-puncak gelombang pada kurva absorban NIR, semakin besar
komposisi kimia suatu bahan, maka penyerapan akan semakin besar dan juga puncak gelombang semakin tinggi. Kurva spektrum absorban log 1R pada 70 sampel biji nyamplung dapat
dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Kurva spektrum absorban log 1R NIR pada 70 sampel biji nyamplung.
Pada radiasi NIR yang dipancarkan oleh sumber radiasi berkorespondensi dengan frekuensi vibrasi dari molekul-molekul yang ada di dalam bahan akan terjadi penyerapan cahaya
photon yang besar oleh molekul-molekul C-H, O-H, C-N, dan N-H. Radiasi NIR yang dipantulkan dari biji nyamplung dapat digunakan untuk menduga komposisi kimia seperti kadar
air, kadar lemak, bilangan asam, dan asam lemak bebas. Data yang diperoleh dimasukkan dalam perhitungan kalibrasi. Jumlah dari radiasi pantulan sampel dijadikan sebagai data reflektan R
dari biji nyamplung. Nilainya diekspresikan sebagai log 1R yang memberi nilai tinggi pada level tinggi absorban.
Pada kurva spektrum absorban NIR biji nyamplung diatas terlihat banyak guncangan noise serta kurang bagusnya bentuk dan model regresi kalibrasi yang dibangun, karena itu kurva
tersebut diberikan proses urutan perlakuan data data treatment pada regresi kalibrasi pendugaan komposisi kimia biji nyamplung. Perlakuan data yang sesuai pada regresi kalibrasi, tergantung
pada nilai koefisien determinasi R
2
yang tertinggi dan standar error SE serta koefisien keragaman CV yang terendah dari data analisis yang telah diberikan perlakuan sebelumnya atau
tidak diberikan perlakuan sama sekali. Perlakuan data penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points pada kurva
absorban NIR digunakan untuk menghaluskan kurva spektrum reflektan NIR pada panjang gelombang 1000
– 2500 nm yang mengalami guncangan noise pada data saat pengukuran NIR dan memperkecil galat kekeliruan yang terjadi selama proses pengukuran NIR dan analisis
kimiawi laboratorium, tanpa menghilangkan informasi spektrum yang ada Tiaprasit dan Sangpithukwong, 2010. Perlakuan data penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3
points pada kurva spektrum absorban NIR diberikan pada pendugaan kadar air, kadar lemak, bilangan asam, dan asam lemak bebas dengan metode PCR dan PLS. Kurva spektrum absorban
NIR biji nyamplung dengan perlakuan data penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points dapat dilihat pada Gambar 13.
29
Gambar 13. Kurva spektrum absorban NIR biji nyamplung dengan perlakuan data
penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points. Perlakuan data derivatif kedua Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-
Golay 9 points digunakan untuk mereduksi efek basis dari adanya pertambahan proses absorban shoulder effect serta menghilangkan masalah basis kemiringan persamaan regresi Tiaprasit dan
Sangpithukwong, 2010. Perlakuan data derivatif kedua Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay 9 points pada kurva spektrum absorban NIR diberikan pada
pendugaan kadar air, kadar lemak, bilangan asam, dan asam lemak bebas dengan metode PCR dan PLS. Kurva spektrum absorban NIR biji nyamplung dengan perlakuan data derivatif kedua
Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay 9 points dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Kurva spektrum absorban NIR biji nyamplung dengan perlakuan data derivatif
kedua Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay 9 points.
Perlakuan data kombinasi antara penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points dan derivatif kedua Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay 9
points akan memperoleh bentuk dan model regresi kalibrasi yang optimum, layak, dan dapat dipercaya serta galat yang diperoleh pada saat pengukuran NIR dan analisis kimiawi laboratorium
semakin kecil Blanco dan Villaroya, dalam Yogaswara, 2005. Perlakuan data kombinasi antara penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points dan derivatif kedua Savitzky-Golay
setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay 9 points pada kurva spektrum absorban NIR diberikan pada pendugaan kadar air, kadar lemak, bilangan asam, dan asam lemak bebas dengan
metode PCR dan PLS. Kurva spektrum absorban NIR biji nyamplung dengan perlakuan data kombinasi antara penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points dan derivatif kedua
30
Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay 9 points dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Kurva spektrum absorban NIR biji nyamplung dengan perlakuan data
kombinasi antara penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points dan derivatif kedua Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-
Golay 9 points.
Perlakuan data normalisasi data spektra kedalam rentang 0-1 dimaksudkan untuk menghilangkan pengaruh perbedaan ukuran partikel sampel uji dan memperbesar rentang nilai
reflektan. Perlakuan normalisasi diharapkan dapat mengurangi error yang terjadi selama pengambilan data spektra dan dapat memperjelas data spektra tersebut. Perlakuan normalisasi
akan memperlebar nilai spektra serta memproporsionalkan nilai spektra dari dua nilai spektra dengan kandungan yang sama Mardison, 2010. Perlakuan data normalisasi data spektra kedalam
rentang 0-1 pada kurva spektrum absorban NIR diberikan pada pendugaan kadar air, kadar lemak, bilangan asam, dan asam lemak bebas dengan metode PCR dan PLS. Kurva spektrum absorban
NIR biji nyamplung dengan perlakuan data normalisasi data spektra kedalam rentang 0-1 dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Kurva spektrum absorban NIR biji nyamplung dengan perlakuan data
normalisasi data spektra kedalam rentang 0-1. Perlakuan data kombinasi antara penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3
points, derivatif kedua Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay 9 points, dan normalisasi data spektra kedalam rentang 0-1 pada kurva spektrum absorban NIR diberikan
pada pendugaan kadar air, kadar lemak, bilangan asam, dan asam lemak bebas dengan metode PCR dan PLS. Kurva spektrum absorban NIR biji nyamplung dengan perlakuan data kombinasi
antara penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points, derivatif kedua Savitzky-
31
Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay 9 points, dan normalisasi data spektra kedalam rentang 0-1 dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Kurva spektrum absorban NIR biji nyamplung dengan perlakuan data
kombinasi antara penghalusan rataan setiap 3 titik smooth average 3 points, derivatif kedua Savitzky-Golay setiap 9 titik second derivative Savitzky-Golay
9 points, dan normalisasi 0-1.
C. Analisis Data Kimiawi Laboratorium dengan Metode Konvensional pada