73
Indikator; karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan atau respons yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa
itu telah memiliki kemampuan dasarkompetensi dasar tertentu. Indikator pencapaian; tanda-tanda siswa telah memiliki kemampuan
dasarkompetensi dasar tertentu dan merupakan jabaran dari kemampuan dasarkompetensi dasar tertentu.
Selain tujuan-tujuan di atas, dalam dunia pendidikan secara luas juga dikenal klasifikasi tujuan berdasarkan beberapa pendapat para ahli. Dalam
kegiatan pembelajaran di kelas, tujuan pendidikan dijabarkan dalam tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang terkenal adalah tujuan pembelajaran
berdasarkan Bloom dan tujuan berdasarkan Gagne dan Briggs.
2. Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Bloom
Benyamin S. Bloom dengan teman-temannya mengajukan tujuan pembelajaran dikelompokkan dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah
psikomotorik, dan ranah afektif. Ranah kognitif adalah hal-hal yang menyangkut daya pikir, pengetahuan, dan penalaran. Ranah afektif adalah hal-hal berkaitan
dengan perasaankesadaran. Sedangkan ranah psikomotorik adalah hal-hal berkaitan dengan keterampilan fisik, keterampilan motorik, atau keterampilan
tangan. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dapat mencakup ketiga ranah ini Subiyanto, 1988:49.
a. Ranah Kognitif
Aspek-aspek pada ranah kognitif menurut Bloom ada enam yang kemudian lebih dikenal dengan Taksonomi Bloom. Keenam aspek pada
taksonomi Bloom tersebut adalah sebagai berikut: 1 Pengetahuan, 2 Pemahaman, 3 Penerapan, 4 Analisis, 5 Sintesis, dan 6 Evaluasi.
Pengetahuan berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan ingatan, yaitu segala sesuatu yang terekam dalam otak. Pemahaman
berkaitan dengan intisari segala sesuatu, yaitu suatu bentuk pengertian atau pemahaman yang menyebabkan seseorang mengetahui apa yang
sedang dikomunikasikan dan dapat menggunakan bahan atau ide yang
74
sedang dikomunikasikan tersebut tanpa harus menghubung-hubungkan dengan bahan atau ide yang lain. Pemahaman dibedakan menjadi:
1 Translasi, yaitu kemampuan untuk memahami suatu ide yang dinyatakan dengan cara lain daripada pernyataan asli yang dikenal
sebelumnya. 2 Interpolasi, yaitu kemampuan untuk memahami bahan atau ide yang
direkam, diubah, atau disusun dalam bentuk lain seperti grafik, tabel, diagram, dan sebagainya.
3 Ekstrapolasi, yaitu keterampilan untuk meramalkan kelanjutan kecenderungan
yang ada
menurut data
tertentu dengan
mengemukakan akibat, konsekuensi, implikasi, dan sebagainya sejalan dengan kondisi yang digambarkan dalam komunikasi yang
asli. Penerapan berkaitan dengan penggunaan abstraksi dalam situasi
tertentu yang baru dan konkret. Abstraksi disini bisa berupa teori, prinsip, aturan, prosedur, metode, dan lainnya. Analisis dapat diartikan
sebagai pemecahan atau pemisahan penguraian suatu komunikasi peristiwa, pengertian menjadi unsur-unsur penyusunnya sehingga ide
pengertian, konsep itu relatif menjadi lebih jelas atau gambaran hubungan antara ide-ide menjadi lebih eksplisit. Analisis dibedakan
menjadi Subiyanto, 1988:50: 1 Analisis unsur-unsur, yaitu kemampuan mengenali asumsi-asumsi
yang tidak dinyatakan dan keterampilan membedakan fakta dari hipotesis.
2 Analisis hubungan, yaitu kemampuan untuk memeriksa konsistensi hipotesis dengan informasi dan asumsi yang ada dan keterampilan
untuk memahami hubungan antara ide-ide. 3 Analisis prinsip-prinsip keteraturan, yaitu kemampuan mengenal
relevansi dan signifikansi sesuatu dan menghubungkan deduksi atau kesimpulan dengan postulat atau premis pada teori yang luas.
75
Sintesis berkaitan dengan penyusunan bagian-bagian atau unsur- unsur sehingga membentuk suatu keseluruhan kesatuan yang
sebelumnya tidak nampak jelas. Sintesis dibedakan menjadi: 1 Menghasilkan
suatu komunikasi
atau eksperimen
yang mencerminkan penyusunan ide-ide dengan sangat baik.
2 Menghasilkan suatu rencana atau mengusulkan usul mengenai pelaksanaan sesuatu dan kemampuan untuk mengusulkan cara
menguji hipotesis, mendesain eksperimen untuk memecahkan suatu masalah.
3 Menderivasi seperangkat
hubungan abstrak,
kemampuan menemukan hubungan-hubungan abstrak dengan mengklasifikasikan
data yang ada, kemampuan merumuskan hipotesis yang sesuai berdasarkan analisis terhadap faktor-faktor yang terlibat dan kalau
perlu mengubah hipotesis itu dengan melibatkan faktor baru, seta kemampuan membuat generalisasi.
Evaluasi berkaitan dengan penentuan secara kuantitatif atau kualitatif tentang nilai materi atau metode untuk suatu maksud dengan
memenuhi tolak ukur tertentu. Evaluasi dibedakan menjadi: 1 Pengambilan keputusan berdasarkan hal internal, seperti ketelitian
yang logis, konsistensi, dan tolak ukur lain; kemampuan untuk melihat adanya ketidakberesan dalam logika suatu pernyataan atau
sederetan pernyataan yang diajukan untuk mendukung suatu hipotesis.
2 Pengambilan keputusan berdasarkan tolak ukur eksternal, seperti perbandingan teori-teori, generalisasi-generalisasi, dan fakta-fakta
yang berhubungan dengan fenomena tertentu; kemampuan menggunakan standar eksternal untuk membandingkan suatu
prosedur atau produk dengan prosedur atau produk lain yang terkenal. Subiyanto, 1988:50-51.
Pada abad ke-21, Anderson dan Kratwohl menganggap bahwa taksonomi kognitif Bloom sudah kurang relevan dengan tuntutan jaman.
76
Keduanya adalah siswa Bloom ketika masih hidup. Anderson dan Krathwohl pun sepakat membentuk sebuah tim untuk merevisi taksonomi
kognitif Bloom. Hasil revisi dari taksonomi kognitif Bloom yang dilakukan oleh Anderson dan kawan-kawan merubah aspek-aspek dalam
taksonomi Bloom. Berikut perubahan taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl.
Tabel 4.1 Perbaikan Struktur Ranah Kognitif No.
Sebelum Direvisi Setelah Direvisi
1. Pengetahuan
mengingat knowledge 2.
Pemahaman memahami understanding
3. Penerapan
menerapkan apply 4.
Analisis menganalisis analysis
5. Sintesis
mengevaluasi evaluation 6.
Evaluasi menciptakanmembuat hasil karya create
Anderson dan kawan-kawannya membuat perubahan yang signifikan pada perbaikan struktur ranah kognitif Bloom. Selain itu,
Anderson juga membedakan jenis pengetahuan ke dalam pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Perluasan taksonomi ini
dapat membantu pengembangan kurikulum dan guru dalam menulis kompetensi, tujuan pembelajaran, dan strategi penilaian. Kemudian
Anderson dan kawan-kawannya tersebut menggabungkan dimensi kognitif dengan pengetahuan seperti yang dapat dilihat pada table 4.2 berikut.
77
Tabel 4.2 Perpaduan Dimensi Kognitif Bloom dan Dimensi Pengetahuan
Proses Kognitif
Jenis Pengeta-
huan Mengi-
ngat Mema-
hami Mene-
rapkan Meng-
analisis Meng-
evaluasi Mem-
buat
Faktual Konseptual
Prosedural Metakognitif
b. Ranah Afektif