79
Mekanisme merupakan kebiasaan yang berasal dari respons yang dipelajari, gerakan dilakukan dengan mantap, penuh kayakinan dan
kemahiran. 5 Respons kompleks
Respons kompleks berkaitan dengan gerak motorik yang memerlukan pola gerakan yang kompleks.
6 Penyesuaian Penyesuaian berkaitan dengan pola gerakan yang telah berkembang
dengan baik, sehingga seseorang dapat mengubah pola gerakannya agar sesuai dengan situasi yang dihadapinya.
7 Mencipta Mencipta adalah keterampilan tingkat tinggi dimana pada tingkatan ini
seseorang memiliki kemampuan untuk menghasilkan pola-pola gerakan baru agar sesuai dengan situasi yang dihadapinya.
3. Tujuan Pembelajaran menurut Gagne dan Briggs
Gagne 1974 menyatakan bahwa dalam proses internal berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Proses internal yang terjadi dalam diri siswa,
meliputi: a. Perhatian siswa terhadap sesuatu
b. Pemilihan persepsi atau pandangan siswa terhadap sesuatu c. Pemberian arti terhadap kata-kata yang disebut dengan pengkodean
semantik d. Perolehan kembali suatu informasi yang disebut retrieval
e. Pengelolaan respon f. Proses pengawasan
g. Harapan. Gagne juga mengemukakan, bahwa kondisi internal ternyata dipengaruhi
oleh kondisi eksternal. Sejauh mana kondisi eksternal berpengaruh terhadap kondisi internal dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
80
Tabel 4.3 Kejadian Eksternal Berpengaruh terhadap Proses Internal Yulaelawati, 2004:79
Proses Internal Kejadian Eksternal
Perhatian Perubahan stimulus Membangunkan perhatian
Pemilihan persepsi Meningkatkan dan membedakan sifat-sifat obyek
Pemilihan persepsi Pengkodean semantik
semantic encoding Instruksi verbal, gambar, dan diagram menunjukkan
skema pengkodean Perolehan informasi
retrieval Isyarat, organ yang membantu ingatan mnemonic
devices, dan pengelolaan Pengelolaan respon
Instruksi verbal tentang tujuan akan menjelaskan pebelajar tentang kinerja kelas
Proses pengawasan Instruktur
membangun susunan
yang dapat
mengaktifkan dan menentukan strategi, misalnya memperagakan suatu keterampilan
Harapan Menjelaskan pebelajar tentang tujuan untuk memenuhi
berbagai harapan khusus
Berdasarkan tabel di atas, jelas sekali bahwa kejadian eksternal dapat berpengaruh pada proses internal siswa. Padahal proses internal juga berpengaruh
terhadap proses pembelajaran, sehingga dengan demikian agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik oleh siswa, seorang guru harus dapat
menciptakan kondisi eksternal yang mendukung terhadap proses internal siswa.
81
Gagne berpendapat bahwa kondisi belajar merupakan tiang bangunan untuk desain pembelajaran. Desain pembelajaran sendiri sebaiknya dirancang
berdasarkan masing-masing tipe belajar siswa. Tipe-tipe belajar siswa, menurut Gagne dapat dikategorikan menjadi delapan kelompok. Kedelapan kelompok tipe
belajar ini dikenal dengan istilah ”Taksonomi Belajar Gagne”. Taksonomi Belajar Gagne, terdiri dari:
a. Belajar signal b. Keterkaitan stimulus-respon
c. Rangkaian sederhana d. Asosiasi verbal
e. Perbedaan belajar f. Belajar konsep
g. Belajar aturan h. Penyelesaian masalah.
Tiap tipe belajar akan memperlihatkan respon yang berbeda ketika menerima suatu stimulus. Secara lebih jelasnya mengenai kedelapan kelompok
tipe belajar menurut Gagne tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 KondisiTipe Belajar Berdasarkan Taksonomi Belajar Gagne Yulaelawati, 2004: 84-85
KondisiTipe Belajar Definisi
Pembelajaran signal Pebelajar mengasosiasi respon yang telah
tersedia dengan stimulus atau signal baru Pembelajaran stimulus-respon
Pebelajar memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang berbeda
Rangkaian sederhana Pebelajar memperoleh suatu hubungan antar
rangkaian stimulus-respon individu dalam suatu urutan dua atau lebih hubungan
stimulus-respon seperti pada rantai
82
Asosiasi verbal Pebelajar memperoleh suatu hubungan dalam
rangkaian verbal Perbedaan belajar
Pebelajar melakukan
perbedaan respon
terhadap berbagai stimulus yang berbeda dan stimulus yang terlihat hampir sama
Belajar konsep Pebelajar menjadi mampu membuat respon
umum konsep terhadap sekelompok stimuli untuk memahami
Belajar aturan Pebelajar mempelajari suatu rangkaian dari
dua konsep atau lebih Penyelesaian masalah
Pebelajar mengingat dan menghubungkan gabungan aturan yang telah dipelajari yang
dapat diterapkan untuk suatu penyelesaian masalah dalam situasi yang baru atau berbeda
Gagne bersama Briggs mensinyalir bahwa cara terbaik dalam mendesain pembelajaran adalah dengan bekerja terbalik dari menyusun hasil belajar. Hasil
belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa, biasanya dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran menurut Gagne dan Briggs ada lima
kelompok, yaitu: a. Keterampilan intelektual
b. Strategi kognitif c. Informasi verbal
d. Keterampilan motorik e. Sikap.
Keterampilan intelektual adalah kapabilitas yang membuat seseorang kompeten, dan memungkinkan seseorang untuk mengadakan respon terhadap
lingkungan. Keterampilan intelektual terdiri dari diskriminasi, konsep konkret, konsep terumuskan, aturan, dan pemecahan masalah.
83
Strategi kognitif adalah suatu keterampilan yang tersusun secara internal yang mengendalikan tingkah laku seseorang. Istilah strategi kognitif berlaku
untuk berbagai keterampilan yang digunakan orang untuk mengatur proses-proses memperhatikan, mempelajari, mengingat, dan berpikir. Dengan demikian, strategi
kognitif merupakan keterampilan yang digunakan oleh orang untuk mengendalikan tingkah lakunya sendiri.
Informasi verbal sebenarnya adalah keterampilan mengolah berbagai macam informasi. Apabila berbagai macam informasi disusun ke dalam sesuatu
yang mengandung fakta-fakta dan generalisasi-generalisai yang saling berhubungan secara bermakna, maka sesuatu itu akan menjadi sebuah
pengetahuan. Pengetahuan merupakan sarana bagi pemikiran dan pemecahan masalah.
Keterampilan motorik merupakan kemampuan manusia yang paling mudah diamati. Biasanya keterampilan motorik dapat dianalisis menjadi
keterampilan yang menghasilkan performansi tertentu. Ciri performasi yang berkaitan dengan keterampilan motorik adalah kecepatan, ketepatan, kekuatan,
atau kelenturan gerakan tubuh. Di sekolah, keterampilan motorik dapat berupa kemahiran menulis, menggambar, berolah raga, menggunakan alat-alat
laboratorium dan lainnya yang berkaitan dengan aktivitas belajar. Sikap adalah keadaan manusia yang kompleks yang mempengaruhi
tingkah lakunya terhadap orang lain, benda, dan peristiwa. Sikap juga dapat diartikan sebagai keadaan internal manusia yang mempengaruhi pilihannya
terhadap perlakuannya pada obyek, manusia, atau peristiwa. Sikap pada diri siswa biasanya sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang dilalui sebelumnya.
G. Pengertian Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi
Pengukuran adalah pengenaan angka-angka pada performansi atau sifat untuk dapat menyatakan kualitas atau kuantitas. Subiyanto, 1988: 189
Sedangkan Zainul Nasution 2001 menyatakan bahwa pengukuran adalah pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh orang, hal, atau obyek tertentu berdasarkan formulasi atau aturan yang jelas.