otaknya, seperti kotak–kotak yang masing–masing berisi informasi bermakna yang berbeda–beda. Pengalaman sama bagi beberapa orang akan dimaknai
berbeda oleh masing–masing individu dan disimpan dalam kotak yang berbeda. Setiap pengalaman baru dihubungkan dengan kotak–kotak struktur pengetahuan
dalam otak manusia tersebut. Struktur pengetahuan dikembangkan dalam otak manusia melalui dua cara, yaitu asimilasi atau akomodasi. Asimilasi maksudnya
struktur pengetahuan baru dibuat atau dibangun atas dasar struktur pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi maksudnya struktur pengetahuan yang sudah ada
dimodifikasi untuk menampung dan menyesuaikan dengan hadirnya pengalaman baru.
Pada umumnya para pendidik telah menerapkan filosofi ini dalam pembelajaran sehari–hari, yaitu pada saat merancang pembelajaran dalam bentuk
siswa bekerja, praktek mengerjakan sesuatu, berlatih secara fisik, menulis karangan, mendemonstrasikan, menciptakan ide dan lain sebagainya.
b. Bertanya Questioning
Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari ‘bertanya’. Questioning bertanya merupakan strategi pembelajaran berbasis CTL. Bertanya
dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa kegiatan
bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inquiry, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah
diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna
untuk : 1
menggali informasi baik administrasi maupun akademis 2
mengecek pemahaman siswa 3
membangkitkan respon kepada siswa 4
mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa 5
mengetahui hal–hal yang sudah diketahui siswa 6
memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru 7
untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa
8 untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa
Hampir pada semua aktivitas belajar, questioning dapat diterapkan: antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan guru,
antara siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas dan sebagainya. Aktivitas bertanya juga ditemukan saat siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok,
ketika menemui kesulitan, ketika mengamati dan lain–lain. Kegiatan–kegiatan itu dapat menimbulkan keinginan untuk bertanya.
c. Menemukan Inquiry
Menemukan merupakan inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil
mengingat seperangkat fakta–fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun
materi yang diajarkannya. Adapun siklus inquiry adalah sebagai berikut:
1 Observasi Observation 2 Bertanya Questioning
3 Mengajukan dugaan Hiphotesis 4 Mengumpulkan data Data gathering
5 Penyimpulan Conclussion Pembelajaran berbasis inquiry merupakan strategi pembelajaran yang
berpola pada metode–metode sains dan memberikan kesempatan siswa untuk belajar bermakna. Suatu masalah diajukan dan metode ilmiah digunakan untuk
memecahkan masalah tersebut. Langkah–langkah dalam pembelajaran inquiry antara lain:
1 merumuskan masalah dalam pembelajaran apapun 2 mengamati atau melakukan observasi
3 menganalisa dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel dan karya lainnya.
4 mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru dan audien lain.
d. Masyarakat Belajar Learning Comunity