liv Peneliti dalam penelitian ini menggunakan sumber data yang tertulis.
Menurut Louis Gotschalk 1983:35, sumber tertulis dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber tertulis primer dan sumber tertulis sekunder. Sumber tertulis primer
yaitu kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri, atau dengan panca indera lain, atau dengan alat mekanik menyaksikan peristiwa yang
diceritakan. Sedangkan sumber tertulis sekunder adalah kesaksian dari siapapun yang bukan merupakan saksi mata yaitu seseorang yang tidak hadir pada
peristiwa yang dikisahkannya. Menurut Lexy J. Moleong 1989:31 ”sumber tertulis berupa buku-buku,
majalah ilmiah, arsip, dan dokumen resmi dikeluarkan pemerintah dan dokumen pribadi”. Sumber tertulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer yang diperoleh di Pusat Informasi kompas Yogyakarta yaitu koran Kompas: 2 Mei 1967, 30 September
1967, 9 Mei 1969, 10 Juni 1970, di Monumen Pers surakarta diperoleh Suara Merdeka: 25 april 1969, 10 Mei 1969, 19 Mei 1969. Sedangkan sumber sekunder
berupa majalah yang diperoleh dari: Dokumen Monumen Pers: Tifa Irian: 22 Januari 1996 dan Tempo: 17 November 1984, berupa buku-buku diperoleh
dariPerpustakaan Monumen Pers Surakarta: Pemberontakan organisasi Papua Merdeka, Cahaya Bintang Kejora; Perpustakaan Program Pendidikan Sejarah:
Indonesia Diambang Perpecahan; Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: Integrasi Nasional; Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret
Surakarta: Masa Depan Papua, Integrasi Politik Di Indonesia; Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Yogyakarta: Mengapa Papua Bergolak. Selain sumber
data tertulis di atas, peneliti juga melakukan wawancara untuk memperkuat dan melengkapi hasil penelitian. Wawancara dilakukan dengan: 1 Sudarmono, SU;
2 M.T. Arifin. Serta wawancara dengan alat telekomonikasi yaitu telephon dengan Praka Tyanri.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam metode sejarah, teknik pengumpulan data disebut Heuristik. Pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu
lv penelitian. Berdasarkan sumber data yang digunakan dalam penekitian ini,
maka dalam melakukan pengumpulan data digunakan dua macam cara yaitu: 1. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca bahan yang berasal
dari buku, surat kabar, dan majalah yang terbit dimasa itu atau terbit kemudian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan
buku-buku, majalah, surat kabar yang relevan dengan masalah yang diteliti, kemudian membaca dan mencatat sumber data yang akan dibutuhkan dan
memfotocopy untuk dijadikan data yang akan digunakan dalam penyusunan penelitian ini.
2. Wawancara Menurut Kartono kartini 1976:209 metode wawancara atau
interview adalah ”suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, interview ini merupakan proses tanya jawab secara lesan di mana dua
orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik”. Menurut Lexy Maleong 2001: 135 wawancara adalah ”percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini
dilakukan oleh dua pihak, pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.
Maksud dari wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motif, tuntutan
kepedulian. Suatu wawancara memiliki tujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia di dalam masyarakat. Sehingga memperoleh data
yang bisa dipertanggungjawabkan maka diadakan pemilihan personil yang akan diwawancarai.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara terbuka dengan menggunakan pedoman wawancara. Artinya daftar pertanyaan sudah
disusun, tetapi dalam pelaksanaannya berkembang sesuai kebutuhan. Dengan demikian peneliti sebagai instrumen wawancara.
lvi
E. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang
berguna dalam memecahkan masalah penelitian Mohammad Nazir, 1998:405. Penulisan fakta sejarah yang dapat dipercaya memerlukan analisis data
searah yang obyektif, sehingga unsur subyektifitasnya dalam menganalisis data sejarah perlu dikurangi. Dalam proses analisis data harus selalu diperhatikan
unsur-unsur yang relevan dalam sumber data sejarah dan apakah unsur tersebut kredibel. Suatu unsur disebut kredibel, apabila unsur tersebut paling
dekat dengan peristiwa yang benar-benar terjadi. Unsur tersebut untuk dapat diketahui kredibel tidaknya diperoleh berdasarkan penyelidikan kritis terhadap
sumber sejarah yang ada Louis Gottscalk, 1986:42. Fakta merupakan bahan utama yang di jadikan oleh sejarawan dalam
menyusun historiografi. Fakta itu sendiri merupakan hasil pemikiran para sejarawan, sehinggan fakta yang terkumpul mengandung subyektivitas. Setiap
fakta yang terekontruksi oleh sejarawan akan menghasilkan kontruksi. Setiap kontruksi mengandung unsur-unsur dari penyusunan kontruksi tersebut, sehingga
dalam menganalisis di perlukan konsep seperti penyeleksian, pengidentifikasian Sartono Kartodirdjo, 1992: 92. Dudung Abdurrahman tujuan dari analisis data
dalam penelitian sejarah adalah untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang di peroleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori di
susunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh. Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan setelah pengumpulan dan
pengklasifikasian data. Analisis dimulai dengan menyeleksi dan membandingkan data kemudian diinterpretasikan untuk mendapatkan keterangan lengkap mngenai
data yang akan dijadikan fakta sejarah.
F. Prosedur Penelitian