Sumber Data METODOLOGI PENELITIAN

liii meramalkan kejadian atau keadaan yang akan datang. Sumadi Suryabrata 1983: 16 tujuan penelitian historis adalah “untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat”. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode sejarah adalah proses mengumpulkan, menguji, menganalisis, dan menafsirkan gejala-gejala atau peristiwa masa lampau secara kritis didasarkan dari data yang diperoleh serta menyatakan suatu sintesa hasil yang dicapai dalam penulisan sejarah sehingga menjadi kisah sejarah yang dapat dipercaya.

C. Sumber Data

Menurut Helius Sjamsudin 1996:73 sumber data sejarah merupakan ”segala sesuatu yang langsung atau tidak langsung menceritakan tentang suatu kenyataan atau kegiatan manusia pada masa lalu”. Dudung Abdurrahman 1999:30 mengatakan ”sumber sejarah disebut juga data sejarah”. Louis Gottschalk 1975:35 berpendapat bahwa ” sumber sejarah adalah bahan-bahan yang di gunakan sejarawan untuk mengumpulkan informasi tentang suatu obyek yang berupa dokumen-dokumen resmi, dokumen pribadi dan bahan-bahan yang bersifat arkeologis”. Menurut Suharsimi Arikunto 1986: 102 sumber data atau sumber sejarah adalah ”segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai bahan penulisan, yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh”. Menurut Hadari Nawawi 1995: 79 sumber data dalam penelitian historis dapat dikelompokkan menjadi tiga: 1 peninggalan material antara lain berupa candi, piramid, fosil, monumen, senjata bangunan tempat tinggal, peralatan atau perkakas kelengkapan kehidupan, benda-benda budaya, tempat-tempat keramat; 2 peninggalan tertulis antara lain berupa prasasti, relief, daun tertulis, kitab-kitab, naskah-naskah perjanjian, arsip negara; 3 peninggalan tak tertulis atau budaya antara lain berupa cerita rakyat atau dongeng, bahasa, adat istiadat, hukum kepercayaan. liv Peneliti dalam penelitian ini menggunakan sumber data yang tertulis. Menurut Louis Gotschalk 1983:35, sumber tertulis dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber tertulis primer dan sumber tertulis sekunder. Sumber tertulis primer yaitu kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri, atau dengan panca indera lain, atau dengan alat mekanik menyaksikan peristiwa yang diceritakan. Sedangkan sumber tertulis sekunder adalah kesaksian dari siapapun yang bukan merupakan saksi mata yaitu seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkannya. Menurut Lexy J. Moleong 1989:31 ”sumber tertulis berupa buku-buku, majalah ilmiah, arsip, dan dokumen resmi dikeluarkan pemerintah dan dokumen pribadi”. Sumber tertulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer yang diperoleh di Pusat Informasi kompas Yogyakarta yaitu koran Kompas: 2 Mei 1967, 30 September 1967, 9 Mei 1969, 10 Juni 1970, di Monumen Pers surakarta diperoleh Suara Merdeka: 25 april 1969, 10 Mei 1969, 19 Mei 1969. Sedangkan sumber sekunder berupa majalah yang diperoleh dari: Dokumen Monumen Pers: Tifa Irian: 22 Januari 1996 dan Tempo: 17 November 1984, berupa buku-buku diperoleh dariPerpustakaan Monumen Pers Surakarta: Pemberontakan organisasi Papua Merdeka, Cahaya Bintang Kejora; Perpustakaan Program Pendidikan Sejarah: Indonesia Diambang Perpecahan; Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: Integrasi Nasional; Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta: Masa Depan Papua, Integrasi Politik Di Indonesia; Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Yogyakarta: Mengapa Papua Bergolak. Selain sumber data tertulis di atas, peneliti juga melakukan wawancara untuk memperkuat dan melengkapi hasil penelitian. Wawancara dilakukan dengan: 1 Sudarmono, SU; 2 M.T. Arifin. Serta wawancara dengan alat telekomonikasi yaitu telephon dengan Praka Tyanri.

D. Teknik Pengumpulan Data