xxxii
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah penelitian dimulai dari pengumpulan data sampai penulisan hasil penelitian. Langkah-langkah yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Heuristik
Bagi peneliti apabila tema yang akan diteliti sudah ditemukan , maka selanjutnya adalah mencari dan mengumpulkan sumber tertulis berupa buku-
buku, majalah serta bentuk kepustakaan yang lain. Pada tahap ini dicari dan dikumpulkan sumber yang berkaitan dengan
tema penelitian yaitu dengan mengadakan studi tentang buku-buku literatur dan majalah yang tersimpan diperpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Universitas Negeri Yogyakarta, juga dicari dan dikumpulkan surat kabar tahun 1966 sampai 1998 di Monumen Pers Surakarta.
2. Kritik
Kritik adalah kegiatan untuk memilih, menyeleksi, meneliti, mengidentifikasi, menilai dan membandingkan sumber data yang digunakan
dalam penulisan. Kritik terhadap sumber data di lakukan dengan dua cara ,yaitu kritik ekstern dan kritik intern.
Kritik ekstern dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menyeleksi sumber data tertulis berupa buku-buku literatur, majalah dan surat kabar.
Sumber data tersebut dikelompokkan ke dalam jenis sumber primer atau sumber sekunder. Sumber data tersebut di identifikasi meliputi pengarang, tahun dan
tempat penulisan atau penerbitan sumber data tertulis. Apakah asli ditulis pengarang atau tidak.
Kritik intern dilakukan untuk mendapatkan sumber data yang dapat dipercaya kebenarannya., kegiatan tersebut dilakukan agar dapat diketahui isi
xxxiii sumber data dan relevansinya dengan masalah yang diteliti. Kritik intern dalam
penelitian ini dilaksakan dengan mengidentifikasi gaya bahasa yang digunakan penulis, situasi disaat penulisan dan tujuan dalam mengemukakan peristiwa yang
berkaitan dengan tema Organisasi Papua Merdeka 1966-1998 Studi Tentang Pembangunan Politik Di Indonesia. Kemudian isi dan pernyataan penulisan
sumber data tertulis yang satu dibandingkan dengan isi pernyataan penulis yang lain. Hasil kritik sumber akan menghasilkan fakta.
3. Interpretasi
Interpretasi atau penafsiran sejarah sering disebut juga dengan analisis sejarah. Analisis sejarah ini berarti menggunakan secara terminologi, berbeda
dengan sistesis yang berarti menyatukan. Namun kedua analisis dan sintesis dipandang sebagai metode-metode utama dalam interpretasi Kuntowiijoyo,
1995. Interpretasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah kegiatan
untuk menghubungkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain, sehingga dapat diketahui Organisasi Papua Merdeka 1966-1998 Studi Tentang
Pembangunan Politik Di Indonesia yang menjadi obyek penelitian. Kemudian fakta-fakta tersebut ditafsirkan, diberi makna dan ditemukan arti yang
sebenarnya. Sehingga dapat dipahami maknanya sesuai dengan tema yang relevan, logis berdasarkan obyek penelitian yang dikaji. Dengan demikian dari
kegiatan kritik sumber dan interpretasi tersebut dihasilkan fakta sejarah.
4. Historiografi