c. Uji t
Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel penduga terhadap permintaan digunakan uji t dengan tingkat kepercayaan
α 95 dengan menggunakan rumus :
bi se
bi t
hitung
Keterangan :
bi = koefisien regresi ke i Se bi = standart error koefisien regresi ke i
Hipotesis yang digunakan adalah : Ho : bi = 0
Ha : bi 0
Dengan kriteria: Jika probabilitasnya α ,maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Artinya masing-masing faktor atau variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya.
Jika probabilitasnya ≤ α, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya masing-masing variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya.
2. Pengujian Model
Setelah model diperoleh maka harus dilakukan pengujian model, apakah model tersebut sudah termasuk BLUE Best Linear Unbiased
Estimator atau tidak. Adapun model dikatakan BLUE bila memenuhi persyaratan berikut:
a. Tidak terjadi Multikolinearitas Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana terdapatnya
hubungan yang linier atau mendekati linier diantara variabel-variabel penjelas. Terjadi atau tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi
dengan melihat nilai dari matriks Pearson Correlation PC. Dari hasil analisis jika nilai PC yang lebih kecil dari 0,8 hal ini berarti bahwa
antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.
b. Tidak terjadi kasus Heteroskedastisitas Dalam uji heteroskedastisitas, pengujian yang dilakukan adalah
dengan uji Park. Park menyarankan untuk menggunakan ei
2
sebagai pendekatan
σ i
2
dan melakukan regresi berikut : Ln ei
2
= ln σ
2
+ β ln Xi + Vi
= α + β ln Xi + Vi
dimana Vi = unsur gangguan yang stokastik jika
β ternyata signifikan secara statistik, maka dalam data terdapat heteroskedastisitas. Apabila ternyata tidak signifikan, maka kita bisa
menerima asumsi homoskedastisitas Gujarati, 1997. Selain menggunakan uji Park, uji heterokedastisitas juga dapat
menggunakan grafik scatterplot pada analisis dengan menggunakan SPSS.
c. Tidak terjadi kasus Autokorelasi Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka
dilakukan pengujian Durbin Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika Ho adalah dua ujung, yaitu bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif, maka jika:
DW d
L
: menolak Ho DW 4 – d
L
: menolak Ho d
U
DW 4 – d
U
: tidak menolak Ho d
L
≤ DW ≤ d
U
: pengujian tidak meyakinkan 4 – d
U
≤ DW ≤ 4 – d
L
: pengujian tidak meyakinkan Gujarati, 1997.
3. Elastisitas Permintaan
Untuk menguji tingkat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang diteliti digunakan
elatisitas harga, elastisitas pendapatan dan elastisitas silang.
a. Elastisitas Harga
ε
h
= P
jeruk harga
perubahan Q
jeruk buah
permintaan perubahan
Pada elastisitas permintaan terhadap harga, variabel yang menyebabkan perubahan jumlah yang diminta adalah harga jeruk itu
sendiri. Tabel 7. Kriteria Elastisitas Permintaan Terhadap Harga
Elastisitas Istilah
ε
h
= 0 Inelastis sempurna
ε
h
1 Inelastis
ε
h
= 1 Elastisitas satu
1 ε
h
~ Elastis
ε
h
= ~ Elastisitas mutlaksempurna
Sumber: Lipsey et al. 1993. b. Elastisitas Pendapatan
ε
p
= pendapatan
perubahan jeruk
buah permintaan
perubahan
Pada elastisitas permintaan terhadap pendapatan, variabel yang menyebabkan perubahan jumlah yang diminta adalah pendapatan.
Tabel 8. Kriteria Elastisitas Permintaan Terhadap Pendapatan Nilai Elastisitas
Istilah Elastisitas ε
p
+ ε
p
1 ε
p
1 ε
p
- Barang Normal
Barang Elastis Barang Inelastis
Inferior
Sumber: Lipsey et al. 1993. c. Elastisitas Silang
ε
ss
= salak
harga perubahan
jeruk buah
permintaan perubahan
ε
sp
=
pisang harga
perubahan jeruk
permintaan perubahan
Pada elastisitas permintaan harga silang, variabel yang menyebabkan perubahan jumlah yang diminta adalah harga salak
pondoh. Tabel 9. Kriteria Elastisitas Permintaan Silang
Nilai Elastisitas TerminologiIstilah Elastisitas
ε
s
+ ε
s
- Barang Substitusi
Barang Komplementer Sumber: Lipsey et al. 1993.
33
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Alam