Defenisi Mekanisme TEMPOROMANDIBULA DISORDER

BAB 2 TEMPOROMANDIBULA DISORDER

2.1 Defenisi

Temporomandibula disorder merupakan istilah kolektif yang mencakup sejumlah masalah klinis yang berkaitan dengan ganguan pada otot-otot pengunyahan, sendi temporomandibula dan struktur klinis lainnya. 2,3 Regio temporal dan mandibula merupakan regio yang sangat penting dan merupakan komponen yang sangat aktif menjalankan fungsinya, terutama dalam proses berbicara dan mengunyah makanan. Sehingga, sedikit saja gangguan kecil yang terjadi disekitar area temporal dan mandibula dapat menimbulkan rasa ketidaknyaman terhadap pasien. American Academy of Orofacial Pain AAOP mengklasifikasikan sindrom temporomandibula disorder atas dua golongan yaitu : a. Muscle-related miogenus temporomandibula yaitu gangguan temporomandibula yang berkaitan dengan nyeri dan disfungsi miofasial. b. Joint-related artrogenus temporomandibula, disebut juga dengan gangguan temporomandibula yang berkaitan dengan sendi, seperti gangguan disc displacement, artritis, ankilosis, dislokasi berulang kronis, infeksi, kelainan sendi degeneratif dan neoplasma. Pada kasus whiplash injury, temporomandibula disorder dapat melibatkan gangguan miogenus dan artrogenus. Gangguan temporomandibula miogenus disebabkan karena kejangnya daerah seputar otot pengunyahan akibat adanya hiperaktivitas otot dalam merespon cepat perubahan mendadak pada saat terjadiya Universitas Sumatera Utara hiperekstensi cervical spine. Sehingga menyebabkan terjadinya gangguang orofasial. Sedangkan dalam gangguan temporomandibula artrogenus lebih difokuskan terhadap gangguan perlekatan sendi temporomandibula. 14,15

2.2 Mekanisme

Pada awalnya whiplash injury merupakan disfungsi pada daerah disekitar leher yang mengganggu fungsi normal pergerakan sendi faset cervical spine. Namun, penelitian terbaru membuktikan bahwa secara tidak langsung whiplash injury juga berpengaruh besar terhadap terjadinya temporomandibula disorder. Sebuah organisasi America, The Quebeck Task Force on Whiplash-Associated Disorders WAD mengindikasikan bahwa temporomandibula disorder dapat disebabkan oleh trauma whiplash injury. 2,7,14,15,25 Temporomandibula disorder dilaporkan sebagai manifestasi klinis setelah terjadinya whiplash injury, dimana rasa nyeri pada regio temporomandibula tersebut akan muncul setelah 6 bulan hingga 1 tahun setelah terjadinya trauma. Secara teoritis, trauma hipertranslasi leher dalam whiplash injury juga dapat menyebabkan trauma pada jaringan disekitar leher saat terjadinya benturan. Berikut ini merupakan beberapa gaya-gaya yang bekerja pada saat terjadinya benturan 3,7 : 1. Gaya kinematik merupakan suatu gerakan perpindahan tubuh tanpa adanya pengaruh tekanan 2. Gaya kinetik yaitu suatu gerakan perpindahan tubuh karena adanya pengaruh tekanan 3. Gaya translasi merupakan perpindahan seluruh tubuh tanpa terjadinya rotasi Universitas Sumatera Utara 4. Gaya rotasi merupakan perpindahan seluruh bagian tubuh secara instan melalui sumbu tetap pada leher. Gaya-gaya inilah yang bekerja di leher selama terjadinya benturan dan pada akirnya juga mempengaruhi keadaan normal dari sendi temporomandibula. Akibat adanya percepatan gaya gravitasi, penyeimbangan kekuatan otot leher terhadap benturan akan bekerja sinergis terhadap kekuatan benturan, sehingga menyebabkan gerakan kepala pengemudi kendaraan menjadi bergerak ke depan dan ke belakang, seperti gambar dibawah ini : Gambar 1. Mekanisme arah terjadinya gerakan pada whiplash injury. http:uptownchiropractic.wordpress.com2 0100402whiplash14 Februari 2011 Gerakan ke depan dan kebelakang akan menyebabkan terjadinya perpindahan vertikal dari cervical spine setelah adanya pergerakan mendadak yang menyebabkan Universitas Sumatera Utara terjadinya kontak antara leher dan tempat duduk bagian belakang airbag kendaraan. Kepala berusaha untuk tetap diam pada sumbunya, sehingga menimbulkan gaya abnormal pada leher demi mengimbangi energi benturan yang dapat mempengaruhi fungsi normal otot sekitar temporomandibula. Selain gerakan mendadak akibat whiplash injury menyebabkan gangguan miogenus otot, kompresi tiba-tiba pada cervical spine dan adanya gaya gravitasi juga sangat mempengaruhi keabnormalitasan sendi temporomandibula. Selama terjadinya hiperekstensi, posisi mandibula berada dibelakang kranium gambar A, otot-otot disekitar submandibula akan berusaha menyeimbangkan kekuatan dengan tetap berada pada posisi normal gambar B. Kemudian akibat hiperekstensi yang terjadi pada kranium, menyebabkan terjadinya hipertranslasi kondilus sehingga adanya regangan pada perlekatan diskus posterior gambar C dan D. 3 Gambar 2. a Posisi normal mandibula b Otot-otot submandibula menahan mandibula pada posisinya cdand Universitas Sumatera Utara Regangan pada perlekatan diskus posterior. Nadler SF, Malanga GA. Whiplash injury:a continuing dilemma in the 21st century in whiplash.Nadler SF,Malanga GA Eds. Whiplash. Philadelphia: HanleyBelfus INC, 2002 : 143 Karakteristik adanya gangguan pada sendi temporomandibula diantaranya adalah adanya keterbatasan atau pergerakan yang tidak teratur dari mandibula, rasa tidak nyaman atau suara aneh yang muncul pada saat proses membuka dan menutup mulut, seperti kliking, krepitasi, dll.

2.3 Gejala