Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seksual dimorfisme adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh manusia serta makhluk hidup lain, dimana adanya perbedaan fisik atau tingkah laku yang berhubungan dengan jenis kelamin. 1 Perbedaan ini merujuk kepada perbedaan sistemik pada ukuran, bentuk, warna dan lain-lain antara laki-laki dan perempuan. 2 Salah satu perbedaan yang menonjol antara laki-laki dan perempuan adalah karakteristik dari skeleton. Tulang dan tulang tengkorak bervariasi antara laki-laki dan perempuan dan perbedaan ini biasanya berdasarkan profil tulang laki-laki lebih menonjol daripada perempuan. Menurut Krongman, keakuratan penentuan jenis kelamin berdasarkan tulang pelvis 95, tulang pelvis dan tengkorak 98, tengkorak saja 90 dan tulang panjang 80. 3 Seksual dimorfisme ini turut terlihat pada gigi-gigi dari berbagai spesies makhluk hidup. 3 Setiap gigi baik gigi desidui maupun gigi permanen mempunyai struktur seperti enamel, dentin dan pulpa, dengan morfologi yang berbeda. Tidak ada dua gigi yang mempunyai morfologi yang sama dan morfologi gigi untuk setiap individu adalah unik dan ditentukan oleh faktor genetik. 4 Telah banyak penelitian mengenai pengukuran mahkota gigi dilakukan antara laki-laki dan perempuan dan dijumpai beberapa variasi. Walaupun, morfologi struktur gigi antara laki-laki dan perempuan itu sama, tetapi gigi-gigi tersebut tidak Universitas Sumatera Utara mempunyai ukuran yang sama karena ukuran gigi sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor-faktor lain seperti aktivitas pengunyahan, nutrisi, aktivitas metabolisme dan lain-lain. 4 Laki-laki memiliki gigi lebih besar daripada perempuan pada populasi manusia kontemporer. 2 Sudeendra Prabhu telah menguji seksual dimorfisme secara odontometrik pada orang India dengan mengukur ukuran mesiodistal MD dan bukolingual BL semua gigi, kecuali gigi molar tiga. Model cetakan gigi diperoleh dari 105 orang India 52 perempuan, 53 laki-laki. Gigi kaninus ditemukan menjadi gigi paling dimorfik, diikuti oleh dimensi BL molar pertama dan premolar kedua rahang bawah. Secara umum, gigi mandibula pada dimensi BL menunjukkan kecenderungan untuk lebih besar pada laki-laki. Analisis Stepwise fungsi diskriminan menunjukkan akurasi moderat dalam prediksi jenis kelamin : ukuran gigi rahang bawah mampu menentukan jenis kelamin secara lebih akurat 72,4 dibanding hanya gigi rahang atas 67,6. 5 Bertitik tolak dari uraian diatas dan mengingat belum adanya penelitian terhadap seksual dimorfisme pada ukuran gigi rahang bawah dalam arah bukolingual atau labiolingual yang dikaitkan dengan jenis kelamin pada populasi Malaysia di Medan, maka penulis merasa perlu dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan rata- rata ukuran mahkota gigi rahang bawah sebagai panduan dalam menentukan jenis kelamin seseorang dan mengetahui berapa rata-rata ukuran mesiodistal dan bukolingual gigi. Subjek yang dipilih pada penelitian ini adalah model rahang bawah mahasiswa Malaysia FKG USU dari Etnik Melayu, India dan Cina yang tidak mengalami masalah gigi berjejal yang berat. Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan masalah