Penilaian Ukuran Gigi Secara Konvensional .1 Diameter Ukuran Mesiodistal dan Bukolingual

dan yang terkecil adalah suku bangsa Kaukasoid.Lavelle.1972;c.f.Budiman JA.1997 25 2.3 Penilaian Ukuran Gigi Secara Konvensional 2.3.1 Diameter Ukuran Mesiodistal dan Bukolingual Ukuran gigi lazimnya diperhitungkan dengan mengukur diameter mahkota gigi: panjang atau mesiodistal dan lebar atau bukolingual. Walaupun ada dimensi lain yang mungkin tampaknya memiliki penjelasan yang lebih kuat, seperti panjang akar atau tinggi gigi, ukuran gigi telah disimpulkan dengan panjang mahkota dan lebar mahkota Mayhall, 2000. 26 Banyak peneliti selama bertahun-tahun telah menawarkan definisi dan pendekatan yang berbeda. Menurut Moorres dan Reed 1954, diameter mahkota mesiodistal harus diambil berdasarkan dimensi terbesar dari mesial ke distal, yang pada saat yang sama, sejajar dengan permukaan oklusal gigi. Sesuai dengan ini, diameter mahkota bukolingual adalah jarak terbesar antara permukaan bukkal atau labial dan lingual atau palatal, pada bidang yang tegak lurus dengan diameter mesiodistal. 26 Goose 1963 mengusulkan bahwa sumbu diameter mesiodistal harus berjalan di antara titik kontak mahkota gigi dengan gigi tetangganya. 26 Diameter bukolingual mahkota pada molar jauh lebih sukar karena sering mungkin untuk mengambil lebih dari satu ukuran maksimum antara sisi bukkal dan lingual karena biasanya ada dua tonjolan di sisi bukkal dan satu tonjolan di sisi lingual. Oleh karena itu, berdasarkan definisi sebelumnya, sumbu ukuran bukolingual Universitas Sumatera Utara seharusnya tegak lurus dengan sumbu mesiodistal. Menurut Tobias satu-satunya cara untuk mencapai ukuran maksimum adalah dengan memutar mahkota sehingga pengukuran adalah antara tonjolan lingual dan dua tonjolan bukkal; namun, dalam hal ini, sumbu tidak lagi tegak lurus terhadap diameter mesiodistal. Selain itu, baik untuk molar atas maupun molar bawah, kontur utama permukaan gigi pada sisi lingual adalah sekitar pertengahan tinggi mahkota gigi, sedangkan pada sisi bukkal lebih turun ke arah servikal. 26

2.4 Seksual Dimorfisme