Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007

(1)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

ANALISIS ANGKATAN KERJA WANITA DI KABUPATEN

KARO TAHUN 2004-2007

TUGAS AKHIR

FRETTY FLORENTINA

062407018

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

ANALISIS ANGKATAN KERJA WANITA DI KABUPATEN

KARO TAHUN 2004-2007

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

FRETTY FLORENTINA

062407018

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(3)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS ANGKATAN KERJA WANITA DI

KABUPATEN KARO TAHUN 2004-2007

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : FRETTY FLORENTINA

Nomor Induk Mahasiswa : 062407018

Program Studi : DIPLOMA (D-III)STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM ( FMIPA )

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juni 2009

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Ramli Barus, M.Si


(4)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

PERNYATAAN

ANALISIS ANGKATAN KERJA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2004-2007

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2009

FRETTY FLORENTINA 062407018


(5)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

PENGHARGAAN

Penulis memanjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karna berkat rahmat dan lindungannyalah Tugas Akhir ini dapat selesai dengan baik. Dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah merupakan suatu syarat untuk menyelesaikan studi Program Diploma 3 Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini juga kami ingin menyampaikan rasa Terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberi dukungan kepada saya. Selama penyusunan Tugas Akhir ini, terutama pada :

1. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku ketua pada Departemen matematika fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si selaku Sekretaris Departemen Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Bapak Drs. Ramli Barus, M.Si Dosen pembimbing kami dan pada setiap dosen yang sudah meluangkan waktunya untuk membimbing kami anak – anaknya. 5. Pimpinan, staf, dan para karyawan BPS Propinsi Sumatera Utara, yang telah

membantu penulisan dalam pengambilan data.

6. Seluruh staf pengajar Program Studi D-3 Statistika seluruhnya yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama di bangku perkuliahan.

7. Dan kepada teman–temanku, Iren, Ana, Dewinta, Indri, leo, nanto, saiful, Gajali, Usnil, abdi, agung, dedy, ade ce, ade kuker, aci.

8. serta kakak dan abangku. (k’edika, B’Elias, K`buby, K’Ester, B’Zulkifli, B’enru, B’Petrus) dan Seluruh anak Permata Simp VI .

Secara khusus juga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan bantuan materil khususnya, serta doa yang tiada hentinya untuk penulis, dari awal perkuliahan hingga sampai penyusunan tugas akhir ini selesai, dan pada kedua adikku yang sangat aku sayangi (Teddy, Vera). Dan pada rekan-rekan Kuliah statistika seluruhnya yang selalu mendukung aku di dalam menyelesaikan penulisan ini dan memberi semangat.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kesempurnaan tugas akhir ini. Penulis juga berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Penulis


(6)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Pernyataan ii

Persetujuan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Grafik ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Pemilihan judul ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 maksud dan Tujuan ... 4

1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

1.5 Metode Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB 2 Tinjauan Teoritis ... 10

2.1 Pengertian – pengertian ... 10

2.1.1 Knsep Ketenagakerjaan ... 10

2.1.2 Konsep Angkatan Kerja ... 11

2.1.3 Konsep Partisipasi Angkatan Kerja ... 16

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARO ... 18

3.1 Sosial Budaya ... 18

3.2 Pemerintahan ... 22

3.3 Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah ... 25

3.4 Penduduk ... 28

3.5 Iklim dan Geografis ... 29

3.5.1 Iklim ... 29

3.5.2 Geografis ... 30

BAB 4 PEMBAHASAN ... 31

4.1 Keadaan TPAK Wanita Secara Umum ... 31

4.2 Keadaan Penduduk, Keadaan Usia kerja, dan Pencari Kerja Menurut Golongan Umur Tahun 2004, 2005, 2006, 2007... 33

4.2.1 Keadaan Penduduk ... 33

4.2.2 Penduduk Usia Kerja ... 35

4.3 Lapangan Pekerjaan ... 40

4.4 Struktur Status Pekerjaan ... 44

4.5 TPAK ... 46

4.5.1 Proyeksi TPAK Wanita ... 48


(7)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM ... 56

5.1 Pengertian Implementasi Sistem ... 56

5.2 Sarana Yang Digunakan... 57

5.3 Pengertian Microsoft Excel ... 57

5.4 Pengaktifan Microsoft Excel ... 58

5.5 Membuat Grafik Dalam Microsoft Excel ... 60

5.6 Membuat Formula ... 62

BAB 6 PENUTUPAN ... 64

6.1 Kesimpulan ... 64

6.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

HALAMAN

1. Tabel 4.1 Penduduk wanita menurut kelompok

umur pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007 34

2. Tabel 4.2 Penduduk wanita menurut kelompok

umur pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007 36

3. Tabel 4.3 Penduduk usia kerja wanita dan laki-laki menurut kelompok umur pada tahun

2004, 2005, 2006, 2007 37

4. Tabel 4.4 Persentase penduduk usia kerja wanita menurut golongan umur pada

tahun 2004, 2005, 2006, 2007 39

5. Tabel 4.6 Persentase penduduk wanita yang bekerja menurut lapangan usaha

dan jenis kelamin, tahun 2004,2006,2007 41

6. Tabel 4.7 Persentase penduduk wanita yang bekerja menurut lapangan usaha

dan jenis kelamin, tahun 2004,2006,2007 43

7. Tabel 4.8 Persentase penduduk wanita menurut Status pekerjaandan Jenis kelamin

di Kabupaten Karo pada tahun 2004,2006, 2007 45

8. Tabel 4.9 Persentase angkatan kerja wanita menurut jenis kegiatan selama seminggu

yang lalu pada tahun 2004, 2006, 2007 46

9. Tabel 4.10 Persentase angkatan kerja wanita menurut jenis kegiatan selama seminggu

yang lalu pada tahun 2004, 2006, 2007 47

10.Tabel 4.14 Proyeksi TPAK wanita

tahun 2008 – 2011 berdasarkan tahun 2005-2007 52

11.Tabel 4.5 Persentase penduduk wanita usia 10 tahun keatas yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan,


(9)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GRAFIK

HALAMAN

1. Grafik 4.1 Perbandingan TPAK

penduduk wanita dan Laki-laki pada tahun

2004(1), 2006(2), 2007(3) 47

2. Grafik 4.2 Perbandingan tingkat partisipasi


(10)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Wanita merupakan suatu sosok yang identik dengan kelemahlembutan dan senantiasa menurut terhadap apa yang diperintahkan atau diaturkan. Sewaktu zaman penjajahan, wanita hanya dijadikan sebagai pelengkap rumah tangga yang hanya bekerja didapur untuk mempersiapkan kebutuhan keluarga, mereka terkekang untuk melakukan suatu kegiatan, mereka juga tidak terlalu dipentingkan untuk bersekolah karena berfikiran tidak perlu. Namun semenjak perjuangan Raden Ajeng Kartini yang begitu gigih sehingga sekarang keadaannya berubah walaupun berangsur-angsur. Hingga saat ini kehadiran wanita lebih bermakna dan berarti didalam kehidupan kita dibanding masa dulu.

Wanita sebagai sumber daya insani untuk ikut serta sepenuhnya dalam segala kegiatan pembangunan. Dikatakan pada pengakuan tentang pentingnya peningkatan kedudukan wanita dalam masyarakat dan peranannya dalam pembangunan dinyatakan dalam GBHN 1978, 1983, 1988. GBHN menyatakan bahwa pembangunan yang menyeluruh mensyaratkan ikut sertanya pria dan wanita secara maksimal disegala bidang. Tanpa mengurangi peranannya dalam pembinaan keluarga sejahtera umumnya dan pembinaan generasi muda khususnya, dalam rangka pembinaan manusia Indonesia yang seutuhnya, wanita sebagai sumber daya insani untuk ikut serta sepenuhnya dalam segala kegiatan pembangunan.


(11)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Seiring dengan perkembangan zaman dan berjalannya waktu, peranan wanita juga semakin banyak. Mereka kini bukan hanya terlibat dalam mengurus keluarga tapi juga terlibat dalam kegiatan politik, ekonomi keuangan, maupun pembangunan dan lain-lain. Seperti sekarang, wanita menempati peringkat yang cukup tinggi dibanding dengan laki–laki. Itu dapat kita lihat dari survei yang sudah diadakan oleh Biro Pusat Statistika (BPS)

Konsep partisipasi wanita dalam pembangunan seperti yang ditulis diatas harus sungguh-sungguh dipahami, dalam artian perlu untuk selalu diperhatikan dan menerima wanita sepenuhnya. Baik itu sebagai, istri, ibu rumah tangga, pencari nafkah, pemimpin di dalam masyarakat atau tingkat-tingkat yang penting.

Disisi lain ada yang cenderung memandang wanita hanya sebagai konsumen dan bukan sebagai produsen, sehingga wanita kurang diikutsertakan dalam berbagai program pembangunan. Didalam hal ini, dirasakan bahwa wewenang dan tanggung jawab wanita hanya terbatas dalam rumah tangga. Dan ini dapat menyebabkan ketidak untungan dari wanita karena dapat mempersempit kesempatan wanita untuk berpartisipasi didalam pembangunan.

Akibat dari tingkat kependudukan pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki. Jadi apabila dikaji, seharusnya masalah tenaga kerja, masalah ketenagakerjaan adalah masalah pokok yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia mempunyai masalah dalam


(12)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

menghadapi jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan tidak seimbangnya pertumbuhan didalam penyediaan lapangan pekerjaan baru. Jumlah penduduk yang semakin bertambah merupakan suatu modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, dituntut kepada kita bahwa sebagai masyarakat Indonesia, kita harus menempah keterampilan, kemandirian, dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sejak dini. Sebab dalam pembangunan bangsa Indonesia, kualitas sumber daya manusia sangat diutamakan sebagai tenaga pembangunan tapi dalam status pekerjaan, wanita perlu mendapat tempat yang sama dengan laki-laki, karena jumlahnya yang terus meningkat. Mungkin masalah ketenagakerjaan sering sekali dibahas tapi tenaga kerja buat wanita relatif sedikit pembahasannya.

Untuk mengetahui keberadaan perkembangan dan kondisi dari angkatan kerja wanita di Kabupaten Karo, dengan menggunakan data-data tenaga kerja yang telah ada maka penulis tertarik menganalisa angkatan kerja di Kabupaten Karo khususnya wanita sehingga saya memilih judul “ANALISIS ANGKATAN KERJA WANITA DI KABUPATEN KARO” .

1.2 Perumusan Masalah

Sumber daya manusia merupakan unsur penting dalam menggerakkan pembangunan. Oleh sebab itu dibutuhkan tenaga-tenaga yang terampil dan berkualitas untuk mewujudkan pembangunan.


(13)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Penulis juga mencoba mencari perbandingan antara jumlah penduduk usia kerja, tingkat partipasi angkatan kerja, kualitas tenaga kerja jika ditinjau dari kelompok umur, jenis kelamin, dan daerah tempat tinggal.

Sehubung dengan uraian yang disinggung pada latar belakang pemilihan judul, maka dirumuskan masalah sebagai berikut yakni bagaimana keadaan ketenagakerjaan wanita di Kabupaten karo. Selain itu juga ingin diketahui bagaimana perkembangan angkatan kerjanya dari waktu ke waktu apakah mengalami peningkatan, atau malah terjadi penurunan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan penelitian mengenai kondisi perkembangan tenaga kerja ini, adalah : a. Untuk menggambarkan besarnya tingkat partisipasi Angkatan Kerja yang

terjadi di Kabupaten Karo.

b. Untuk menghitung persentase angkatan kerja menurut umur, jenis

kelamin, tingkat pendidikan dan daerah tempat tinggal.

c. Bagi penulis, yaitu sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang didapat penulis selama duduk dibangku perkuliahan.

Tapi tujuan utamanya yaitu untuk memenuhi persyaratan pendidikan yang diwajibkan kepada mahasiswa Program Studi Diploma 3 Statistika Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara dalam menyelesaikan perkuliahan .


(14)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

1.4 Lokasi Penelitian

Riset dilaksanakan di kantor Statistik Tingkat I Sumatera Utara Jalan Asrama Medan dan waktu riset dimulai bulan februari 2009 sampai dengan akhir buan maret 2009.

1.5 Metode Penelitian

Analisis mengenai data angkatan kerja di Sumatera Utara ini menggunakan ilmu demografi yang disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Selain itu penulis juga ingin menyajikan gambaran–gambaran yang berisikan perbandingan atau rasio yang menggunakan ukuran dasar dalam angkatan kerja.

Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data tentang jumlah penduduk wanita dalam usia kerja di Kabupaten Karo tahun 2004, 2005, 2006, 2007, meliputi tingkat partisipasi angkatan kerja wanita di Kabupaten Karo, komposisi penduduk wanita di Kabupaten karo yang bekerja menurut lapangan usaha, yang bekerja menurut pendidikan terakhir. Bentuk dalam bidang penelitian yang penulis lakukan adalah berupa :


(15)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

1. Library (metode penelitian perpustakaan)

Metode penelitian perpustakaan merupakan penggalian data-data dengan mempelajari beberapa jenis buku yang memuat mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian.

2. Filed research (penelitian Lapangan)

Penelitian Lapangan merupakan penelitian yang diadakan oleh penulis dengan langsung mengambil data dari tempat penelitian yang bertempat di kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara (di kantor Statistik Tingkat I Sumatera Utara Jalan Asrama Medan).

3. Metode Deskriptif

Metode Deskriptif merupakan penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa dengan tujuan untuk menggambarkan secara sistematis karakteristik populasi tertentu.

4. Metode Analisa

Metode analisa adalah metode yang memperoleh data dan diolah sesuai dengan masalah yang dihadapi, untuk mengetahui angka partisipasi angkatan kerja dengan membandingkan jumlah angkatan kerja wanita dengan jumlah penduduk usia kerja wanita (tenaga kerja) pada setiap kelompok umur. Tingkat partisipasi angkatan kerja ini dianalisa menurut umur pendidikan


(16)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

100 ker ker tan x ja Tenaga ja Angka

TPAK = %

Tingkat kesempatan kerja wanita dapat dihitung dengan membandingkan penduduk wanita yang bekerja dengan angkatan kerja wanita untuk ketiga tahun tersebut menurut umur dan pendidikan

100 ker tan ker x ja Angka ja Be

TKK = %

Persentase penduduk wanita yang bekerja menurut lapangan pekerjaan dan status pekerjaan diperoleh dengan membandingkan jumlah penduduk wanita yang bekerja pada setiap klasifikasi dengan total jumlah penduduk wanita untuk semua klasifikasi. % 100 ker ker ker % ja Total ja Be ja Be =

Laju pertumbuhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

e t Po Pt r log log log − =

Dimana r = laju pertumbuhan penduduk


(17)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Po = jumlah penduduk pada tahun dasar (tahun awal) t = selisih antara tahun t dengan tahun dasar e = bilangan konstanta (2,718282)

Sedangkan untuk menentukan proyeksi tahun ke depan digunakan rumus:

Pt = Po. ert

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir penulis dapat membagi ke dalam enam bab dimana masing-masing bab terdiri dari sub bab yang sudah ditentukan oleh penulis. Tujuan dari pembagiannya adalah untuk mempermudah penguraian. Penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, maksud dan tujuan, perumusan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.


(18)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Pada bab ini menjelaskan tentang penjelasan segala sesuatu yang berhubungan dengan konsep ketenagakerjaan secara umum di Indonesia.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM STATISTIKA

Bab ini memberikan keterangan mengenai sejarah singkat Kabupaten karo, mengenai letak astronomisnya, berapa banyak kecamatan di Kabupaten Karo, dan keterangan yang lain yang dapat memberi penjelasan tentang Kabupaten Karo.

BAB 4 : ANALISIS

Dalam bab ini dilakukan pembahasan tentang penduduk usia kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja.

BAB 5 : PENUTUP

Pada bab ini memberikan kesimpulan dari semua materi yang di paparkan beserta saran-saran yang dapat penulis sampaikan.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(19)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian-pengertian

Defenisi-defenisi yang digunakan dalam pengertian Angkatan Kerja adalah sehubungan dengan ketenegakerjaan, tenaga kerja, dan bukan angkatan kerja.

2.1.1 Pengertian Ketenagakerjaan

Didalam buku sisdjiatmo kusumosuwidho tenaga kerja adalah seluruh penduduk berusia 15-64 tahun (dalam usia kerja). Tapi di Indonesia, pada umumnya dipakai adalah seluruh penduduk yang umurnya diatas 10 tahun keatas. (ini dapat dilihat pada sensus penduduk 1971 dan 1980). Tapi batasan penduduk usia kerja disetiap negara berbeda-beda.


(20)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Defenisi dari tenaga kerja (manpower) ala Indonesia sebenarnya adalah jumlah penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa. Jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas yang sedang dikerjakan.

2.1.2 Pengertian Angkatan kerja

Secara demografis besarnya angkatan kerja tergantung pada tingkat partisipasi angkatan kerja (Labor Force Participation rate) yaitu berapa persen dari tenaga kerja yang akan menjadi angkatan kerja. Dan pengertian dari angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu untuk memproduksi barang dan jasa. Dan didalam konsep “Labor Force Consept” angkatan kerja mempunyai referensi waktu yang pasti misalnya satu minggu, dan sebagainya. Dan menurut konsep ini berfokus kepada mereka yang bekerja. Jadi mereka yang bukan pekerja (yaitu : pengangguran/mencari pekerjaan), dianggap sebagai kelompok residual.

Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja, mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan sama sekali tetapi mencari pekerjaan secara aktif.

Kelompok angkatan kerja yang digolongkan kedalam bekerja adalah setiap orang yang didalam seminggu sebelum pencacahan melakukan suatu pekerjaan


(21)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan, lama bekerja paling sedikit dua hari. Dan setiap orang yang didalam seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari dua hari tetapi mereka adalah pekerja tetap (pegawai-pegawai yang tidak masuk kerja karena cuti, sakit dan sebagainya), petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian yang tidak bekerja karena mereka menunggu panen, orang-orang yang bekerja didalam bidang keahlian seperti dokter, tukang pangkas dan sebagainya.

Kelompok angkatan kerja yang digolongkan mencari pekerjaan adalah penduduk 10 tahun keatas yang sedang berusaha mencari pekerjaan (mereka yang belum pernah bekerja, mereka yang sudah bekerja tapi akhirnnya mereka berhenti bekerja karena hal tertentu). Kegiatan untuk mencari pekerjaan tidak terbatas didalam jangka waktu seminggu yang lalu saja tetapi bisa dilakukan dalam beberapa waktu yang lalu. Jadi kedalam kategori mencari pekerjaan juga dimaksukkan, misalnya mereka yang sedang memasukkan lamaran pekerjaan atau pesan pada saudara mereka dan mereka sedang menunggu jawaban.

Ada 3 konsep lain dalam angkatan kerja yang sering dipakai adalah Gainful Worker Concept, Labor Force Concept, Labor Utilization Approach. Disini tidak mempunyai referensi waktu yang pasti

Dengan konsep Gainful Worker Concept kita tidak dapat mendapat statistik pasti dari penduduk yang bekerja dan mencari pekerjaan


(22)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Beberapa ukuran dasar dalam angkatan kerja yaitu :

a. tingkat partisipasi angkatan kerja (labor force participation rate)

tingkat partisipasi angkatan kerja, menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok umur. Dan dapat juga merupakan tingkat partisipasi total dari seluruh penduduk dalam usia kerja (tingkat aktivitas umum).

Rumus : % 100 tan Kerja Tenaga Kerja Angka TPAK =

b. Tingkat aktivitas umum (general activity rate)

Tingkat aktivitas umum adalah tingkat aktivitas (activity rate) untuk seluruh penduduk dalam usia kerja. Untuk Indonesia adalah labor force dibagi seluruh penduduk berumur 10 tahun keatas. Perkataan activity rate biasanya dipakai oleh terbitan PBB, sedang yang lebih lazim adalah participation rate

c. Tingkat aktivitas menurut umur dan jenis kelamin : (age sex specific activity rate)

Tingkat aktivitas menurut umur dan jenis kelamin ini yang paling banyak dipakai dalam menyelesaikan tugas ini. Ini merupakan suatu basic rates yang dipelajari dan diproyeksikan dalam analisa economically active population

Rumus : % 100 ) min ( ) min ( tan X tertentu umur kela jenis Seluruh Jumlah tertentu umur kela jenis Kerja Angka


(23)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Ini bisa dilakukan untuk berbagai karakteristik dari angkatan kerja seperti : 1. Tingkat pendidikan

2. Status perkawinan

3. Tingkat pendapatan di rumah tangga

Perbandingan internasional bisa juga dilakukan dengan mengadakan plotting dari kurva age sex specific activity rate ini.

d. Tingkat activitas menurut jenis kelamin : (Sex specivic activity rate)

Adalah tingkat aktivitas (tingkat partisipasi) ini disajikan terpisah antara laki-laki dan wanita. Dilihat dari polanya, biasanya tingkat aktivitas untuk laki-laki lebih tinggi dibanding wanita.

Rumusnya: % 100 min) ( min) ( tan kela jenis Kerja Tenaga kela jenis Kerja Angka

e. Tingkat aktivitas kasar (Crude activity rate)

Tingkat aktivitas kasar adalah jumlah economically active population dibagi jumlah seluruh penduduk dan dinyatakan dalam persentase. Crude activity rate ini sangat dipengaruhi oleh komposisi umur dari penduduk. Ini digunakan untuk perbandingan dimana penganalisa ingin menunjukkan jumlah relative orang dalam


(24)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

angkatan kerja tanpa memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi. Ini juga berguna dalam perbandingan dimana ingin ditunjukkan pengaruh berbagai tingkat kenaikan alamiah dan migrasi terhadap aktivitas ekonomi.

f. Tingkat pengangguran (Unemployment rate) :

Adalah angka yang menunjukkan berapa banyak dari jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan. Pengertian pengangguran disini adalah aktif mencari pekerjaan.

Rumus :

% 100 ker

tan

ker

ja angka

Jumlah

jaan pe

mencari yang

orang Jumlah

Dan pengertian dari penduduk yang sedang mencari pekerjaan (menganggur) adalah orang yang tidak bekerja dan sekarang ini sedang aktif mencari pekerjaan menurut referensi waktu tertentu. Ini termasuk dalam kelompok menganggur ini adalah orang yang pernah bekerja atau sekarang sedang dibebastugaskan, tetapi sedang menganggur atau mencari pekerjaan.

g. Tingkat bekerja penuh (Fully employed) Rumus :


(25)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

% 100 tan ker Kerja Angka yed underemplo ja be yang Jumlah

h. Tingkat bekerja tidak penuh (Underemployed) Rumus: % 100 tan Kerja Angka yed underemplo yang orang Jumlah

i. Rasio beban ketergantungan (dependency ratio) Rumus : % 100 ) 64 15 ( ) 65 ( ) 14 0 ( − + + − Penduduk Penduduk Penduduk

Rasio ini diartikan untuk mendapat gambaran mengenai beberapa persen penduduk yang dianggap mempunyai aktivitas komsumtif harus ditanggung oleh penduduk usia 15-64 tahun, yang dianggap sebagai penduduk yang secara potensial disebut produktif

2.1.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Pengukuran tingkat partisipasi penduduk dalam angkatan kerja dapat memberikan gambaran yang jelas sampai seberapa jauh sebenarnya penduduk yang termasuk usia kerja (sepuluh tahun keatas) benar-benar aktif di dalam bekerja dan tidak aktif bekerja


(26)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja, misalnya didalam mengurus rumah tangga. Jadi TPAK adalah perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja. Semakin besar jumlah penduduk usia kerja. Semakin besar jumlah penduduk usia kerja akan menyebabkan semakin besarnya angkatan kerja.

Banyak yang mempengaruhi tingkat partisipasi penduduk dalam angkatan kerja yaitu diantaranya adalah : faktor umur, faktor pendidikan yang sudah ditamatkan, status dalam perkawinan, kesempatan kerja bagi wanita.

Semua laki-laki telah mencapai usia kerja dalam kegiatan ekonomi karena pada umumnya yang mencari nafkah adalah laki-laki. Menurut Durand(1675), perbedaan TPAK laki-laki antara daerah terdapat pada pertama kali masuk angkatan kerja (umur muda) dan umur keluar dari angkatan kerja (umur tua).

Fungsi dari wanita pada umumnya adalah mengurus rumah tangga dan menjadi istri sekaligus ibu dalam keluarga, berbeda jauh dengan laki-laki. Oleh karena itu partisipati wanita dalam angkatan kerja sangat dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan budaya. Akibatnya TPAK wanita baik secara keseluruhan maupun berdasarkan umur.


(27)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB 3

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARO

3.1 Sosial Budaya

Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut Suku Bangsa Karo. Suku Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi suku bangsa karo sendiri. Suku ini terdiri 5 (lima ) Merga, Tutur Siwaluh, dan Rakut Sitelu.


(28)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

1. karo–karo 2. Ginting 3. Sembiring 4. Tarigan

5. Perangin–angin

Dari kelima Merga tersebut, masih terdapat sub–sub Merga. Berdasarkan Merga ini maka tersusunlah pola kekerabatan atau yang dikenal dengan Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh dan Perkade – kaden Sepuluh Dua Tambah sada.

Rakut Sitelu yaitu :

1. Senina/ Sembuyak 2. Kalimbubu

3. Anak Beru

Tutur Siwaluh yaitu : 1. Sipemere 2. Siparibanen 3. Sipengalon 4. Anak beru

5. Anak beru menteri 6. Anak beru singikuri 7. Kalimbubu


(29)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

8. Puang kalimbubu

Perkade–kaden Sepuluh Dua : 1. Nini

2. Bulang

3. Kempu

4. Bapa 5. Nande 6. Anak 7. Bengkila 8. Bibi 9. Permen 10.Mama 11.Mami 12.Bere-bere

Dalam perkembangannya, adat Suku Bangsa Karo terbuka, dalam arti bahwa Suku Bangsa Indonesia lainnya dapat diterima menjadi Suku Bangsa Karo dengan beberapa persyaratan adat.

1. Masyarakat Karo terkenal dengan semangat keperkasaanya dalam pergerakan merebut kemerdekaan Indonesia, misalnya pertempuran melawan Belanda, Jepang, politik bumi hangus. Semangat patriotisme ini dapat kita lihat


(30)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

sekarang dengan banyaknya makam para pahlawan di Taman Makam Pahlawan di Kota Kabanjahe yang didirikan pada tahun 1950.

2. Penduduk Kabupaten Karo adalah dinamis dan patriotis serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan.

Dalam kehidupan masyarakat Karo, idaman dan harapan (sura-sura pusuh peraten) yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3 (tiga) hal pokok yang disebut Tuah, Sangap dan Mejuah-juah.

1. Tuah berarti menerima berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, mendapat

keturunan, banyak kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang.

2. Sangap berarti mendapat rejeki, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi yang akan datang.

3. Mejuah-juah berarti sehat sejahtera lahir batin, aman, damai, bersemangat serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dengan manusia, antara manusia dan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain.


(31)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

3.2 Pemerintahan

Sistem pemerintahan tertua yang dijumpai di wilayah Kabupaten Karo adalah Penghulu, yang menjalankan pemerintahan di Kampung (kuta) menurut adat. Terbentuknya suatu kuta harus memenuhi persyaratan adat antara lain : ada Merga pendiri (Merga taneh/simantek kuta), ada Senina Simantek Kuta (Kalimbubu Taneh). Pada masa penjajahan Belanda mulai tahun 1906, sistem pemerintahan di wilayah Kabupaten Karo pada dasarnya adalah :

1. Pemerintahan oleh Onderafdeling Karo Landen yang dipimpin oleh Controleur pimpinan pemerintahan selalu ditangan bangsa Belanda.

2. Landschaap, yaitu pemerintahan Bumi Putra. Pemerintahan (landschaap) ini dibentuk berdasarkan perjanjian pendek dengan pemerintahan Onderafdeling. Berdasarkan perjanjian pendek (Korte Verklaring) tahun 1907, maka di Tanah Karo terdapat 5 (lima) Landscaap yang dikepalai oleh SIBAYAK yang membawahi beberapa URUNG yang dikepalai oleh RAJA URUNG yaitu :

a. Landscaap Lingga, membawahi 8 (delapan) urung : 1. Sepuluh Dua Kuta di Kabanjahe

2. Telu Kuta di Lingga 3. Tigapancur di Tigapancur 4. Empat Teran di Naman


(32)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

5. Lima Senina di Batu Karang , dan 6. Tiganderket di Tiganderket

7. Namo Haji di Kutabuluh, dan 8. Liang Melas di Samperaya

b. Landscaap Sarinembah, membawahi 4 (empat) urung : 1. Sepuluhpitu Kuta di Sarinembah

2. Perbesi di Perbesi 3. Juhar di Juhar, dan

4. Kuta Bangun di Kuta Bangun

c. Landscaap Suka, membawahi 4 (empat) urung : 1. Suka di Suka

2. Sukapiring/Seberaya di Seberaya 3. Ajinembah di Ajinembah, dan 4. Tongging di Tongging

d. Landscaap Barusjahe, membawahi 2 (dua) urung : 1. Sipitu Kuta di Barusjahe, dan

2. Sinaman Kuta di Sukanalu

Pada masa penjajahan Jepang (Tentara Jepang masuk ke Tanah Karo bulan Maret 1942) susunan pemerintahan di Tanah Karo adalah serupa dengan masa penjajahan Belanda, dengan pergantian orang-orangnya yakni yang setia kepada


(33)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

penjajahan Jepang. Pada masa Kemerdekaan RI stuktur pemerintahan di Tanah Karo adalah sebagai berikut :

1. Pemerintahan Tanah Karo sebagai alat pemerintahan Pusat yang pada saat itu dikepalai oleh Sibayak Ngerajai Milala

2. Pemerintahan Swapraja yaitu Landscaap : a. Lingga dengan 6 urung

b. Barusjahe dengan 2 urung c. Suka dengan 4 urung

d. Sarinembah dengan 4 urung e. Kutabuluh dengan 2 urung

Oleh Komite Nasional Indonesia, Tanah Karo dalam sidangnya tanggal 13 Maret 1946, Kabupaten Karo diperluas dengan Daerah Deli Hulu dan Cingkes, dibagi kedalam 3 (tiga) Kewedanaan dengan masing-masing membawahi 5 (lima) kecamatan yaitu :

1. Kewedaan Kabanjahe membawahi 5 Kecamatan yaitu : a. Kabanjahe

b. Tigapanah c. Barusjahe

d. Simpang Empat, dan e. Payung


(34)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

a. Tigabinanga b. Juhar

c. Munte

d. Kutabuluh e. Mardinding

3. Kewedanaan Deli Hulu membawahi 5 Kecamatan yaitu : a. Pancur Batu

b. Sibolangit c. Kutalimbaru d. Biru-biru, dan

e. Namo Rambe

Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah

Susunan Pemerintah Daerah seperti yang diatur menurut UU No.22 Tahun 1999 bahwa di daerah dibentuk DPRD sebagai Badan legislative Daerah dan Pemerintah Daerah sebagai Badan Eksekutif Daerah. Kepala daerah kabupaten disebut Bupati, dan dalam melakanakan tugas dan kewenangan selaku kepala Daerah,

Bupati dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Sejak Terbentuknya Kabupaten Karo hingga saat ini tercatat yang memimpin Kabupaten Karo adalah sbb :

NO Nama Bupati Masa Bakti


(35)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

2 Rakutta Sembiring Berahmana 1946-1955

3 Abdullah Eteng

4 Baja Purba

5 Mayor Matang Sitepu

6 Baharudin Siregar

7 Kol. Tambak Sebayang, SH 1970-1981

8 Drs. Rukun Sembiring 1981-1986

9 Ir. Menet Ginting 1986-1991

10 Drs. Rupai Perangin-angin 1991-1995 11 Kol. Drs. D.D. Sinulingga 1995-2000

12 Sinar Perangin-angin 2000-2005

13 Drs. D.D. Sinulingga 2005-2010

Sumber : Kantor BPS Sumatera Utara

Pada lembaga Legislatif dipimpin oleh :

No Nama Ketua DPRD Masa Bakti

1 Selamat Ginting 1950-1955

2 Tokoh Purba 1955-1959

3 Matang Sitepu 1959-1962


(36)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

5 Kolom Bukit 1969-1971

6 Panjang Barus 1971-1977

7 Muli Sembiring 1977-1982

8 Kursi Singarimbun 1982-1987

9 Kursi Singarimbun 1987-1992

10 Musim Firman Tarigan 1992-1997

11 Natangsa Suka Tendel 1997-1999

12 Bon Purba 1999-2004

13 R. Ramanus Purba 2004-2009

Sumber : Kantor BPS Sumatera Utara

Wilayah pemerintahan Kabupaten Karo terbagi dalam 13 Kecamatan dan 258 Desa/kelurahan yaitu :

1. Kecamatan Kabanjahe, sebanyak 8 desa dan 5 kelurahan 2. Kecamatan Berastagi, sebanyak 5 desa dan 4 kelurahan 3. Kecamatan Tigapanah sebanyak 29 desa

4. Kecamatan Merek, sebanyak 19 desa 5. Kecamatan Barusjahe, sebanyak 19 desa 6. Kecamatan Simpang Empat, sebanyak 40 desa 7. Kecamatan Payung, sebanyak 25 desa

8. Kecamatan Kutabuluh, sebanyak 16 desa 9. Kecamatan Munte, sebanyak 22 desa 10.Kecamatan Juhar, sebanyak 24 desa


(37)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

11.Kecamatan Tiga Binanga, sebanyak 18 desa dan 1 kelurahan 12.Kecamatan Laubaleng, sebanyak 13 desa

13.Kecamatan Mardingding, sebanyak 10 desa

3.4 Penduduk

Hasil sensus tahun 2000 penduduk Kabupaten Karo berjumlah 283.713 jiwa, pada pertengahan tahun 2004 diperkirakan sebesar 312.300 yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 Km². kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 146,81 jiwa/ Km². Laju pertumbuhan penduduk Karo tahun 2000-2004 ( keadaan tengah tahun ) adalah sebesar 2,43% per tahun. Tahun 2004 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki berjumlah 156.262 jiwa dan perempuan berjumlah 156.038 jiwa. Sex rasio sebesar 100,14%.

Selanjutnya dengan melihat jumlah penduduk yang berusia dibawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas maka diperoleh rasio ketergantungan sebesar 60 yang berarti setiap seratus orang usia produktif menanggung 60 orang dari usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas. Beban tanggungan anak sebesar 52 dan beban tanggungan lanjut sebesar 7.

3.5 Iklim dan Geografis


(38)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Kabupaten Karo beriklim tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari dan musim kedua pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei, sedangkan musim kemarau biasanya pada bulan Februari, Juni dan Juli.

Curah hujan dikabupaten Karo tahun 2004 tertinggi pada bulan Desember sebesar 390 MM dan terendah pada bulan Agustus sebesar 24 MM sedangkan hari hujan tertinggi pada bulan September sebanyak 22 hari dan terendah pada bulan Juni sebanyak 2 hari. Suhu udara berkisar antara 12,7 °C s/d 25 °C dengan kelembaban udara rata – rata setinggi 88%.

3.5.2 Geografis

Secara geografis letak kabupaten Karo Berada diantara 2º50º - 3º19º Lintang Utara dan 97º55º - 98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127’25 KM2. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif terlatek diwilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik.

Wilayah Kabupaten karo berada pada ketinggian 120 – 1400 M diatas permukaan laut. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten LAngkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir, sebelah Timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah barat dengan Propinsi Nangroe Aceh Darusalam.


(39)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB 4


(40)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

4.1 Keadaan TPAK Wanita Secara Umum

Penduduk yang termasuk kategori angkatan kerja adalah penduduk yang secara ekonomis berpotensi menghasilkan pendapatan, baik yang sudah bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan. TPAK adalah persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja (15 tahun keatas). Dan berdasarkan pengamatan di beberapa negara TPAK wanita adalah berbentuk kurva “U”, dimana penurunan TPAK wanita banyak dipengaruhi oleh tenaga kerja laki-laki yang menganggur dalam persaingan di pasar kerja. Semakin tinggi TPAK, artinya akan semakin besar juga keterlibatan penduduk usia 15 tahun ke dalam pasar kerja.

Oleh karena itu TPAK wanita secara garis besar adalah berbeda dari masa ke masa dan antara negara dan daerah yang satu dengan yang lain. Tingkat partisipasi diidentifikasi menjadi 4 tipe yaitu puncak partisipasi pada umur pertengahan, pada umur tinggi, umur rendah, dan mempunyai dua puncak. Perbedaan tingkat partisipasi angkatan kerja antar kelompok-kelompok wanita yang berbeda sangat menonjol.

Karena secara umum TPAK wanita akan meningkat pada kelompok umur 15-9 tahun, 20-24 tahun dan kelompok umur 50-54 tahun. Selain peningkatan TPAK wanita dapat terjadi pada periode usia sebelum kelahiran anak-anak, kemudian akan menurun pada masa kelahiran anak, dan akan meningkat pula setelah anak-anak menjadi besar.


(41)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Menurut daerah di Indonesia ada dua hal yang lain mempengaruhi perbedaan TPAK wanita di daerah jawa akan selalu lebih tinggi dari pada TPAK yang ada di Indonesia (Walaupun di Jawa TPAK wanita rendah. Di Kalimantan akan lebih rendah dari Jawa) adalah perbedaan kesempatan kerja ataupun kebutuhan ekonomi antara kelompok wanita tersebut, dan penyebab yang lain adalah perbedaan dari kebudayaan di masing-masing tempat. Perbedaan dari kebudayaan sangatlah relefan untuk menjelaskan sebab-sebab TPAK wanita yang lebih tinggi pada suku tertentu seperti suku Jawa dan Bali dibanding dengan suku lain.

Menurut Durand, rendahnya TPAK dikota dibanding di desa adalah banyaknya negara yang tingkat partisipasi kerjanya lebih tinggi di desa dari pada di kota. Perbedaan ini disebabkan oleh keadaan ekonomi suatu daerah. Karena bisa dikatakan bahwa wanita yang ada di kota lebih aktif dalam kegiatan ekonomi dibanding dengan wanita yang ada di pedesaan.

Secara teoritis pendidikan wanita terutama pendidikan kejuruan akan menyebabkan perbedaan TPAK wanita pada sosial ekonomi yaitu pada penawaran dan permintaan terhadap tenaga kerja wanita. Pendidikan akan menghasilkan peningkatan aspirasi dan harapan seorang wanita akan penghasilan dan kehidupan yang akan lebih baik, sehingga hal ini akan mendorong mereka untuk masuk angkatan kerja.


(42)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

4.2 Keadaan Penduduk, Penduduk Usia Kerja Dan Pencari Kerja Menurut Golongan Umur tahun 2004, 2005, 2006,2007

4.2.1. Keadaan Penduduk

Seiring dengan pertambahan penduduk, di Kabupaten karo yang setiap tahunnya mengalami pertambahan penduduk. Tabel 4.1 akan menunjukkan pertambahan penduduk pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007 menurut kelompok umur.


(43)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Penduduk wanita menurut kelompok umur pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007

Golongan Umur 2004 2005 2006 2007

0 – 4 17.136 17.437 18.815 19.526

5 – 9 16.053 16.308 17.611 18.274

10 – 14 16.247 16.515 17.834 18.516

15 – 19 15.039 15.305 16.441 17.064

20 – 24 13.181 13.444 14.429 14.983

25 – 29 13.851 14.112 15.152 15.730

30 – 34 12.533 12.776 13.741 14.263

35 – 39 11.146 11.360 12.228 12.703

40 – 44 9.581 9.801 10.647 11.044

45 – 49 7.853 8.035 8.754 9.081

50 – 54 5.933 6.046 6.639 6.889

55 – 59 5.011 5.107 5.589 5.802

60 – 64 4.299 4.391 4.815 4.995

65 + 8.170 8.432 9.287 9.636

Jumlah 156.038 159.100 171.981 178.506


(44)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Komposisi jumlah penduduk wanita dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 seperti pada tabel 4.1mengalami kenaikan yang dialami yakni :

Pada tahun 2004 sebesar 156.038 Pada tahun 2005 sebesar 159.100 Pada tahun 2006 sebesar 171.981 Pada tahun 2007 sebesar 178.506

Artinya adalah laju pertumbuhan penduduk wanita di Kabupaten Karo setiap tahunnya bertambah.

4.2.2 Penduduk usia Kerja

Seiring dengan pertambahan penduduk yang setiap tahunnya bertambah, maka penduduk usia kerja juga mengalami pertambahan. Seperti terlihat pada table 4.2 yang akan menunjukkan jumlah penduduk usia kerja wanita pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007 menurut kelompok umur :


(45)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 4.2

Penduduk wanita menurut kelompok umur pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007

Golongan Umur 2004 2005 2006 2007

10 – 14 16.247 16.515 17.834 18.516

15 – 19 15.039 15.305 16.441 17.064

20 – 24 13.181 13.444 14.429 14.983

25 – 29 13.851 14.112 15.152 15.730

30 – 34 12.533 12.776 13.741 14.263

35 – 39 11.146 11.360 12.228 12.703

40 – 44 9.581 9.801 10.647 11.044

45 – 49 7.853 8.035 8.754 9.081

50 – 54 5.933 6.046 6.639 6.889

55 – 59 5.011 5.107 5.589 5.802

60 – 64 4.299 4.391 4.815 4.995

65 + 8.170 8.432 9.287 9.636

Jumlah 122.849 125.359 135.559 140.706

Sumber : Kantor BPS Sumatera Utara

Komposisi penduduk usia kerja wanita setiap tahunnya di dalam kurun waktu 2004-2007 tidak terlalu terlihat didalam peningkatannya atau perubahannya. Tapi dibanding dengan jumlah pertambahan penduduk dalam usia kerja, biasanya laki-laki yang pertambahannya lebih baik. Seperti yang kita lihat dalam table 4.3


(46)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 4.3

Penduduk usia kerja wanita dan laki-laki menurut kelompok umur pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007

Golongan Umur

Jenis Kelamin

Wanita Laki-laki

2004 2005 2006 2007 2004 2005 2006 2007

10 – 14 16.247 16.515 17.834 18.516 17.330 17.501 18.985 19.247

15 – 19 15.039 15.305 16.441 17.064 15.778 15.852 17.143 17.370

20 – 24 13.181 13.444 14.429 14.983 12.630 12.694 13.731 13.918

25 – 29 13.851 14.112 15.152 15.730 13.425 13.511 14.619 14.817

30 – 34 12.533 12.776 13.741 14.263 12.547 12.631 13.663 13.847

35 – 39 11.146 11.360 12.228 12.703 11.019 11.060 11.940 12.116

40 – 44 9.581 9.801 10.647 11.044 9.497 9.474 10.269 10.405

45 – 49 7.853 8.035 8.754 9.081 7.858 7.840 8.546 8.669

50 – 54 5.933 6.046 6.639 6.889 5.987 6.033 6.618 6.701

55 – 59 5.011 5.107 5.589 5.802 4.545 4.572 5.032 5.093

60 – 64 4.299 4.391 4.815 4.995 3.966 4.006 4.418 4.472

65 + 8.170 8.432 9.287 9.636 6.081 5.970 6.618 6.707

Jumlah 122.849 125.359 135.559 140.706 120.690 121.177 131.598 133.362


(47)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa usia kerja wanita biasanya lebih banyak daripada usia kerja laki-laki. Hal ini sesuai dengan besarnya sex rasio (perbandingan antara jumlah penduduk usia kerja laki-laki dengan jumlah penduduk usia kerja wanita).

Dilihat dari komposisi umur penduduk usia kerja wanita, sebagian besar menunjukkan stuktur usia produktif, jumlah penduduk wanita usia kerja produktif yaitu umur 25-54, pada tahun 2004 sebesar 49,57% dari seluruh jumlah penduduk usia kerja pada wanita, tahun 2005 adalah sebesar 49,56%, kemudian pada tahun 2006 adalah sebesar 49,54%, dan pada tahun 2007 adalah sebesar 49,54%, terlihat terjadinya peningkatan, walaupun hanya sedikit. Dan pada tahun 2006 dan tahun 2007, persentase penduduk usia kerja produktif adalah sama.

Sedangkan struktur usia yang masih muda yaitu antara usia 10-25 tahun, pada tahun 2004 adalah sebesar36,20%, pada tahun 2005 adalah sebesar 36,11%, kemudian pada tahun 2006 adalah sebesar 35,93%, dan pada tahun 2007 adalah sebesar 35,94%. Disini kita dapat melihat struktur usia muda mengalami penurunan.

Penduduk wanita usia kerja yang tergolong tua (55-65 keatas), pada tahun 2004 adalah sebesar 14,23%, pada tahun 2005 adalah sebesar 14,30%, kemudian pada tahun 2006 adalah sebesar 14,52%, dan pada tahun 2008 adalah sebesar14,52%. Terlihat dalam penduduk wanita usia kerja yang tergolong tua, walaupun mengalami kenaikan, tapi tidak mengalami perubahan yang berarti.


(48)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komposisi umur penduduk usia kerja wanita dari tahun ke tahun, sampai tahun 2007 tidak mengalami perubahan yang sangat drastis. Tapi hanya berkurang sedikit dan pertambahannya juga, tidak begitu berarti persentase penduduk usia kerja wanita menurut golongan umur ini dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut :

Tabel 4.4

Persentase penduduk usia kerja wanita menurut golongan umur pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007

Golongan Umur 2004 2005 2006 2007

10 – 14 13,26 13,17 13,12 13,17

15 – 19 12,24 12,22 12,7 12,14

20 – 24 10,73 10,73 10,57 10,66

25 – 29 11,28 11,27 11,18 11,18

30 – 34 10,20 10,19 10,15 10,15

35 – 39 9,07 9,07 9,05 9,04

40 – 44 7,80 7,82 7,83 7,86

45 – 49 6,39 6,41 6,46 6,46

50 – 54 4,83 4,82 4,91 4,90

55 – 59 4,08 4,07 4,10 4,12

60 – 64 3,48 3,50 3,54 3,55

65 + 6,64 6,73 6,84 6,85

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00


(49)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Dari tabel terlihat bahwa usia kerja produktif pada tahun 2004 adalah sebesar 49,57%, kemudian tahun 2005 adalah sebesar 49,58%, kemudian pada tahun 2006 adalah sebesar 49,58%, dan pada tahun 2007 adalah sebesar 49,59%. Jadi pada tabel 4.4 terlihat maka secara umum persentase tenaga kerja wanita pada usia produktif mengalami peningkatan. Walaupun hanya sedikit. Tapi pada tahun 2005 dan 2006 tidak ada perubahannya.

4.2 Lapangan Pekerjaan

Keterlibatan penduduk yang bekerja di suatu lapangan pekerjaan biasanya dipengaruhi oleh faktor keterampilan maupun situasi ekonomi di suatu daerah. Dalam memudahkan menganalisis pada sektor perekonomian, maka lapangan pekerjaan utama yang terdiri dari sembilan sektor yang akan dibagi tiga kelompok yaitu:

1. Agriculture (A) = pertanian 2. Manufactory (M)

Yang dibagi ke dalam pertambangan/penggalian, industri, listrik, gas, dan air, konstruksi.

3. Service (S)

Yang terdiri dari angkutan, perdagangan, keuangan dan jasa kemasyarakatan dan lainnya


(50)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Penyediaan lapangan pekerjaan biasanya mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi, apabila pada masa awal perkembangan ekonomi lebih banyak penduduk bekerja sektor pertanian, maka sejalan dengan perkembang ekonomi terjadi transformasi lapangan pekerjaan yang semakin kompleks yaitu industri dan akhirnya jasa .

Stuktur lapangan pekerjaan di Kabupaten Karo menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang paling dominan, hal ini disebabkan karena keadaan Kabupaten karo yang merupakan daerah agraris. Seperti yang terlihat pada tabel 4.6 berikut

Tabel 4.6

Persentase penduduk wanita yang bekerja menurut lapangan usaha dan jenis kelamin, tahun 2004,2006,2007

Lapangan Pekerjaan

Tahun

2004 2006 2007

1. Pertanian 83.70 74.34 74,23

2. Industri 0.63 1.38 2,05

Pertambangan/penggalian 0.00 0.00

Industri Pengolahan 0.47 1.07

Listrik, Gas dan Air 0.00 0.31

Konstruksi 0.16 0.00

3. Jasa 15.66 24.28 23,73

Angkutan dan Komunikasi 0.00 0.00


(51)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Keuangan 0.31 0.31

Jasa kemasyarakatan 3.37 6.57 5,67

Lainnya 0.31 0.00 7,51

Sumber : Kantor BPS Sumatera Utara

Menurut data SUSENAS pada tahun 2004 sebanyak 83,70%, pada tahun 2006 adalah sebanyak 74,34%, dan pada tahun 2007 adalah sebanyak 74,23% penduduk Kabupaten Karo bekerja di sektor pertanian. Dan terjadinya penurunan setiap tahunnya pada sektor pertanian

Sektor industri pada tahun 2004 adalah sebanyak 0,63%, pada tahun 2006 adalah sebanyak 1,38%, dan pada tahun 2007 adalah sebanyak 2,05%. Dari tabel terlihat adanya peningkatan dari tahun ke tahun.

Sektor jasa, pada tahun 2004 adalah sebanyak 15,66%, pada tahun 2006 adalah sebanyak 24,28%, dan pada tahun 2007 adalah sebanyak 23,73%. Disini dapat terlihat bahwa pada sektor jasa dari tahun ke tahun peningkatannya tidak tentu.


(52)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 4.7

Persentase penduduk wanita yang bekerja menurut lapangan usaha dan jenis kelamin, tahun 2004,2006,2007

Lapangan Pekerjaan

Wanita Laki-laki

Tahun

2004 2006 2007 2004 2006 2007

1. Pertanian 83,70 74,34 74,23 77,93 67,33 68,44 2. Industri 0,63 1,38 2,05 2,10 5,05 2,06 Pertambangan/penggalian 0,00 0,00 0,14 0,63 Industri Pengolahan 0,47 1,07 0,75 1,26 Listrik, Gas dan Air 0,00 0,31 0,15 0,32

Konstruksi 0,16 0,00 1,06 2,84

3. Jasa 15,66 24,28 23,73 19,97 27,62 29,50 Angkutan dan Komunikasi 0,00 0,00 3,11 5,37 Perdagangan 11,67 1740 10,55 12,00 14,67

Keuangan 0,31 0,31 0,14 0,16

Jasa kemasyarakatan 3,37 6,57 4,27 7,42

lainnya 0,31 0,00 0,00 0,00

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


(53)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Selanjutnya bila kita mengamati berdasarkan jenis kelamin, maka kelompok sektor pertanian (A), umumnya di dominasi oleh para pekerja wanita, meskipun sebenarnya penduduk antara laki-laki dan wanita tidak jauh berbeda.

Sedangkan pada sektor industri (M) ternyata laki-laki yang mendominasi pekerjaan yaitu pada tahun 2004 adalah sebanyak 2,10%, kemudian pada tahun 2006 adalah sebanyak 5,05%, dan kemudian pada tahun 2007 adalah sebanyak 2,06%.

Pada kelompok sektor jasa (S), pekerjaan laki-laki lebih banyak dibanding dengan pekerjaan wanita yaitu pada tahun 2004 adalah sebanyak 19,97%, kemudian pada tahun 2006 adalah sebanyak 27,62%, dan pada tahun 2007 adalah sebanyak 29,50%.

4.3 Struktur Status Pekerjaan

Status pekerjaan dibedakan menjadi lima macam status pekerjaan. Dimana dalam hal ini dapat dilihat apakah mereka sebagai pengusaha, buruh, atau hanya sebagai pekerja keluarga yang tidak menerima upah gaji. Macam-macam status pekerjaannya adalah :

1. Usaha sendiri tanpa bantuan orang lain

2. Usaha dengan dibantu anggota rumah tangga (ART)/buruh tidak tetap 3. Berusaha dibantu dengan buruh tetap


(54)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

4. Buruh/karyawan pemerintah dan swasta 5. Pekerja keluarga

Klasifikasi status pekerjaan ini bermanfaat terutama untuk membandingkan status pekerjaan. Umumnya pekerjaan keluarga, pengusaha tanpa buruh dan pengusaha dengan bantuan pekerjaan keluarga lebih menonjol pada sektor dan jenis pekerja yang relative Tradisional sedangkan sektor dan jenis yang relative modern terdapat lebih banyak buruh atau karyawan dan pengusaha dengan buruh tetap. Seperti yang terlihat pada tabel di bawah.

Tabel 4.8

Persentase penduduk wanita menurut Status pekerjaan dan Jenis kelamin di Kabupaten Karo pada tahun 2004,2006, 2007

Status Pekerjaan Utama

Persentase Tahun

2004 2006 2007

Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain 7,55 13,61 8,95 Berusaha dengan dibantu anggota rumah

tangga atau buruh tidak tetap 13,20 15,16 21,96 Berusaha dengan buruh tetap 4,07 3,37 1,75

Buruh/karyawan 5,61 9,34 12,53

Pekerja bebas di Pertanian 1,72 3,98 5,81 Pekerja Bebas di Non Pertanian 0,33 1,22 0,72

Pekerja Keluarga 67,52 53,31 48,27

Jumlah 100,00 100,00 100,00


(55)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Penduduk Kabupaten Karo yang bekerja umumnya sebagai pekerja keluarga pada tahun 2004 adalah sebanyak 67,52%, kemudian pada tahun 2006 adalah sebanyak 53,31%, dan kemudian pada tahun 2007 adalah sebanyak 48,27%. Tapi dua tahun terakhir pekerjaan/usaha wanita dikeluarga semakin menurun, dibanding dengan usaha wanita dengan dibantu anggota rumah tangga atau buruh tidak tetap yang usahanya terus meningkat, begitu juga dengan buruh/karyawan, pekerja bebas di pertanian.

4. 4 TPAK

TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan kerja) dapat menggambarkan partisipasi penduduk usia kerja ke dalam pasar kerja. Dan dapat dikatakan semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) maka akan semakin besar pula keterlibatan wanita di dalam pasar kerja tapi apabila rendah TPAK maka akan semakin rendah pula keterlibatan wanita dalam pasar kerja.

Tabel 4.9

Persentase angkatan kerja wanita menurut jenis kegiatan selama seminggu yang lalu pada tahun 2004, 2006, 2007

Jenis kelamin Wanita Tahun

2004 2006 2007

Bekerja 70,64 69,85 66,50


(56)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

TPAK Wanita 74,49 72,60 70,07

Sumber : Kantor BPS Sumatera Utara

Dari hasil SUSENAS terlihat bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja wanita (TPAK) di kabupaten karo mengalami penurunan yaitu dari 74,49% pada tahun 2004, 72,60% pada tahun 2006, 70,07% pada tahun 2007.

Tabel 4.10

Persentase angkatan kerja wanita menurut jenis kegiatan selama seminggu yang lalu pada tahun 2004, 2006, 2007

Jenis kelamin Wanita

Tahun

2004 2006 2007

TPAK Wanita 70,07 72,6 70,07

TPAK laki-laki 78,37 76,51 88,13

Laki-laki + wanita 74,2 74,49 81,3

Sumber : Kantor BPS Sumatera Utara

Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa TPAK wanita jauh lebih rendah dari Laki-laki. Untuk lebih jelasnya perbandingan ini akan terlihat dalam bentuk grafik 4.1

Grafik 4.1

Perbandingan TPAK penduduk wanita dan Laki-laki pada tahun 2004(1), 2006(2), 2007(3)


(57)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

1 2 3

Tahun

TPAK

TPAK Wanita TPAK laki-laki laki-laki + w anita

Perbedaan ini disebabkan oleh masih tingginya persentase wanita yang mengurus rumah tangga, disamping oleh masih adanya pandangan masyarakat yang membatasi pergerakan wanita di luar rumah. Tapi dari perbandingan TPAK ini, emansipasi wanita sudah terlihat. Namun di masa yang akan datang situasi ini akan lebih meningkat untuk memperoleh pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik dari sekarang baik untuk laki-laki dan terlebih wanita. Hal ini diakibatkan oleh kehidupan modern dengan berbagai kemudahannya, fungsi perempuan yang tidak hanya terbatas di rumahtangga, tetapi juga layak di dalam bekerja, membina karir dan atau memberikan konstribusi terhadap keluarganya

4.5.1 Proyeksi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Wanita

Dari tingkat partisipasi angkatan kerja wanita yang telah dijelaskan terlebih dahulu pada sub bab sebelumnya pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007 maka terlihat bahwa


(58)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

TPAK wanita jauh lebih rendah dari pada TPAK laki-laki, tapi kemungkinan untuk tahun-tahun kedepan akan terus meningkat/bertambah, didukung oleh tingkat pendidikan penduduk wanita yang juga semakin meningkat.

Pada bagian ini akan diproyeksikan berapa jumlah TPAK wanita untuk tahun 2008, 2009, 2010 mendatang. Dalam proyeksi jumlah TPAK wanita ini ditentukan menjadi (Po) adalah tahun 2007. Untuk dapat menentukan proyeksi, ditentukan terlebih dahulu laju pertumbuhan TPAK penduduk wanita tersebbut yang rumusnya sudah ditentukan adalah sebagai berikut:

e t Po Pt r log log log − =

Dimana : r = laju pertumbuhan penduduk Pt = jumlah penduduk pada tahun t

Po = jumlah penduduk pada tahun dasar (tahun awal) t = selisih antara tahun t dengan tahun dasar

e = bilangan konstanta (2,718282)

tahun 2005/2006

r2006 =

e t tahun tahun P log 2005 log 2006 log −


(59)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

= 718282 , 2 log 1 20 , 74 log 60 , 72 log − = 434295 , 0 870403905 , 1 860936621 , 1 − = 434295 , 0 009467284 , 0 −

= 0,021799187

= - 2,18%

Tahun 2006/2007

r2007 =

e t tahun tahun P log 2006 log 2007 log − = 718282 , 2 log 1 60 , 72 log 49 , 74 log − = 434295 , 0 860936621 , 1 872097974 , 1 − = 434295 , 0 011161353 , 0

= 0,025699934 = 2,57%


(60)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

r =

1

2007 2006 rtahun tahun

r +

=

1

025699934 ,

0 021799187 ,

0 +

= 0,003900747 =0,39%

Proyeksi tahun 2008, 2009, 2010

Pt = Po . ert

P2008 = P2007 . e0,003900747(1)

P2008 = 74,49 . (2,718282) 0,003900747(1) P2008 = 74,49 . (1,003908365)

P2008 = 74,78113411 P2008 = 74,78


(61)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

P2009 = 74,49 . (2,718282)0,007801494 P2009 = 74,49 . (1,007832005) P2009 = 75,07340609

P2009 = 75,07

P2010 = P2007 . e0,003900747(3)

P2010 = 74,49 . (2,718282) 0,003900747(3) P2010 = 74,49 . (2,718282)0,011702241 P2010 = 74,49 . (1,011770981) P2010 = 75,36682036

P2010 = 75,37

P2011 = P2007 . e0,003900747(4)

P2011 = 74,49 . (2,718282) 0,003900747(4) P2011 = 74,49 . (2,718282)0,01560296 P2011 = 74,49 . (1,015725323) P2011 = 75,66137929

P2011 = 75,66

Hasil proyeksi tahun 2008, 2009, 2010 melalui data pada tahun 2005, 2006, 2007 dapat dilihat dalam tabel :


(62)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 4.14

Proyeksi TPAK wanita tahun 2008 – 2011 berdasarkan tahun 2005-2007

Data Awal Hasil Proyeksi

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 20010 20011

TPAK 70,07 72,60 74,49 74,78 75,07 75,37 75,66

Sumber : Kantor BPS Sumatera Utara

Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa akan meningkatnya tingkat partitisipasi angkatan kerja wanita di Kabupaten Karo, peningkatannya akan terlihat pada grafik berikut

Grafik 4.2


(63)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

4.6 Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan

Pendidikan yang rendah dirasakan sebagai penghambat dalam proses pembangunan. Dengan demikian pendidikan untuk mengupayakan peningkatan kesehjateraan penduduk melalui proses pembangunan. Hal ini sejalan dengan hakekat dari tujuan pendidikan yaitu merupakan usaha dasar untuk pengembangan kepribadian dan kemampuan di dalam maupun di luar sekolah.

Kualitas sumber daya manusia dapat digambarkan dari tingkat pendidikan yang sudah dicapainya/ditamatkannya. Semakin tinggi pendidikan yang sudah dicapai maka akan semakin tinggi juga kualitas sumber daya manusianya.

67 68 69 70 71 72 73 74 75 76

Persentase

1

Tahun TPAK

2005 2006 2007 2008 I2009 2010 2011


(64)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Tinggi rendahnya tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk mempunyai pengaruh terhadap kesehjateraan masyarakat. Semakin tinggi kesejahteraan masyarakat maka untuk memperoleh pekerjaan juga akan semakin besar sehingga tingkat kesejahteraan diharapkan semakin meningkat. Dan pola pikir yang berpendidikan lebih tinggi akan semakin baik pula. Di Kabupaten Karo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dalam hal pendidikan mulai dari SD sampai tingkat perguruan tinggi.

Tabel 4.5

Persentase penduduk wanita usia 10 tahun keatas yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dan jenis kelamin pada tahun 2004, 2005,

2006, 2007

No Pendidikan tertinggi yang ditamatkan

2004 2005 2006 2007

1 Tidak/belum pernah

sekolah

3,26 2,28 2,20 1,79

2 SD 25,93 30,83 26,22 23,57

3 SMTP 33,33 18,92 28,68 29,08

4 SMTA 27,98 24,45 24,14 26,88

5 Diploma/Sarjana 2,80 4,85 3,95 6,61

6 Tidak bersekolah lagi 7,42 18,68 15,01 11,30

jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00


(65)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Hasil SUSENAS pada tahun 2004 menunjukkan persentase penduduk yang pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada Diploma/Sarjana. Pada tahun 2004 dapat kita lihat mengalami kenaikan setiap tahunnya. Semakin lama, pendidikan di Kabupaten Karo mengalami peningkatan. Dan terkadang terjadi pula penurunan. Seperti pada tahun 2005 ke 2006.


(66)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam sistem yang telah disetujui, menginstal dan memuat system baru yang diperbaiki.

Tujuan dari implementasi system adalah sebagai berikut :

a) Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen system yang disetujui. b) Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan

prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain system yang disetujui. c) Memastikan personal dapat mengoperasikan sistem baru.

d) Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai. e) Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar.


(67)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

5.2 Sarana yang digunakan

Pembuatan suatu kegiatan tidak terlepas dari peralatan, prosedur dan yang paling mendukung proses pembuatan tersebut adalah :

a. Hardware b. Software c. Brainware

Sarana yang digunakan dalam pengolahan data ini adalah Microsoft Excel.

5.3 Pengertian Microsoft Excel

Microsoft Excel adalah general purpose electronic spreadsheet yang dapat digunakan untuk mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun menganalisa data-data dan mempresentasikan ke dalam grafik atau diagram. Microsoft Excel dapat digunakan untuk membantu penyelesaian tugas-tugas mulai dari penyiapan Invoice sederhana atau perencanaan budget, pembuatan grafik 3 dimensi sampai memanage buku besar akutansi untuk sebuah perusahaan tingkat menengah. Sejak diluncurkan dalam paket Microsoft Excel, khususnya Excel versi 5 dan versi terbaru, program ini mampu


(68)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

menggeser kepopuleran program spreadsheet lain yang sudah muncul lebih dahulu, seperti lotus, supercalc, dan sebagainya.

Keunggulan dari Excel adalah menggunakan system operasi Windows yang telah menggusur system operasi DOS, berusaha disaingi oleh lotus 123 yang juga meluncurkan lotus for windows. Namun kemampuan Excel yang terus ditingkatkan, termasuk dengan kemampuan khusus perhitungan statistic dalam menu Analysis Tool Park, membuat lotus 123 bersaing.

Keunggulan excel terletak pada dua hal, yaitu kepopuleran program tersebut di masyarakat, hingga banyak user sudah familiar dan terbiasa dengan cara kerja dan kehandalan Excel, hingga penggunaan analisis statistic pada Excel akan sangat mudah dipahami dan dilakukan. Keunggulan lain adalah para user tidak perlu membeli dan mempelajari lagi software yang lain, dimana pada banyak user hal ini, baik dari segi biaya pembelian software maupun waktu dan energi untuk menguasainya, akan sangat membantu.

5.4 Pengaktifan Microsoft Excel

Adapun cara pengaktifan Microsoft Excel adalah sebagai berikut : a. Dari menu start klik Microsoft Excel


(69)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

b. Maka akan tampil jendela utama program aplikasi Microsoft Excel pada layer monitor seperti gambar berikut ini


(70)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

5.5 Membuat Grafik Dalam Microsoft Excel

Untuk membuat grafik kita harus mempersiapkan dulu lembbar kerja yang sudah berisi data yang akan dibuat kedalan grafik, yaitu sebagai berikut :


(71)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

a. Pada menu utama Excel, pilih menu Insert, lalu menu Chart.

b. Pilih tipe grafik yaitu Column lalu tekan Next > untuk melanjutkan. c. Pada source data, blok data yang akan ditampilkan ke dalam bentuk grafik d. Klik Next > untuk melanjutkannya

e. Pada Chart Wizard ketik keterangan gambar seperti chart title, category (X) axis, dan value (Y) axis, dan keterangan-keterangan lainnya pada chart wizard. Kemudian klik Next > melanjutkan

f. Kemudian pilih pilihan As New Sheet, yang berarti grafik akan diletakkan di worksheet yang lain

g. Klik finish untuk melihat grafik, maka akan terlihat tampilan grafik seperti berikut


(72)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

5.6 Membuat Formula

Untuk membuat formula yang berisi sebuah fungsi, mak dilakukan dengan melalui cara sebagi berikut :


(73)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Untuk mendapatkan total data tersebut digunakan fungsi SUM, misalnya menghitung total 2004 maka pada sel B8 ketik = SUM (B4:B15), seperti tampilan berikut :

Kemudian tekan enter (keyboard), maka akan muncul totalnya seperti pada tampilan berikut :


(74)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB 6

PENUTUPAN

6.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan uraian diatas, maka penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan antara lain adalah sebagai berikut :


(75)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

1. Jumlah penduduk Kabupaten Karo setiap tahunnya meningkat, sama halnya dengan gambaran umum dari penduduk didunia, yaitu lebih banyaknya jumlah penduduk wanita daripada jumlah penduduk laki-laki.

2. Pada sektor lapangan pekerjaan di Kabupaten Karo yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian, seperti keadaan Kabupaten Karo yang bersifat agraris. Tapi terlihat terjadi penurunan pada sektor ini.

3. Wanita kebanyakan mempunyai status pekerjaan adalah sebagai ibu rumah tangga.

4. Tingkat partisipasi kerja (TPAK) wanita, lebih rendah dibanding dengan tingkat partisipasi kerja (TPAK) laki-laki, ini disebabkan masih banyaknya penduduk wanita yang hanya mengurus rumah tangga sehingga tidak masuk ke dalam tingkat partisipasi kerja.

5. TPAK wanita umumnya dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya faktor umur, pendidikan yang ditamatkan, kesempatan kerja, latar belakang perekonomian, latar belakang faktor sosial dan budaya, dan terutama yaitu faktor jumlah anak.


(76)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Saran

Pendidikan wanita perlu ditingkatkan, baik dari segi kualitas dan kuantitas untuk dapat menghadapi persaingan di dalam dunia ini. Penduduk wanita hendaknya menghilangkan anggapan bahwa wanita sebaiknya hanya di rumah saja untuk mengurus rumah tangga, karena dengan anggapan ini wanita pasti akan membatasi kegiatan diluar rumah sehingga itu yang akan membuat TPAK menjadi berkurang. Dan bila wanita tidak mempunyai pekerjaan, sebaiknya wanita membuka usaha kecil-kecilan untuk menguragi rendahnya TPAK wanita.

Penulis berharap agar penulisan ini dapat dilanjutkan oleh pihak lainnya pada tahun-tahun yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Zainab Bakir dan Chris Manning, Angkatan Kerja Di Indonesia : Partisipasi Kerja, dan Pengangguran, Rajawali Jakarta, 1984

2. Wahana Komputer Semarang, Tip dan Trik Menggunakan Microsoft Office XP, Yogyakarta

3. BPS Jakarta, keadaan angkatan kerja wanita secara umum, 1994 4. BPS Sumatera Utara, Kabupaten Karo Dalam Angka tahun 2004 5. BPS Sumatera Utara, Kabupaten Karo Dalam Angka tahun 2005 6. BPS Sumatera Utara, Kabupaten Karo Dalam Angka tahun 2006


(77)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009


(1)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

5.6 Membuat Formula

Untuk membuat formula yang berisi sebuah fungsi, mak dilakukan dengan melalui cara sebagi berikut :


(2)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Untuk mendapatkan total data tersebut digunakan fungsi SUM, misalnya menghitung total 2004 maka pada sel B8 ketik = SUM (B4:B15), seperti tampilan berikut :

Kemudian tekan enter (keyboard), maka akan muncul totalnya seperti pada tampilan berikut :


(3)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB 6

PENUTUPAN

6.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan uraian diatas, maka penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan antara lain adalah sebagai berikut :


(4)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

1. Jumlah penduduk Kabupaten Karo setiap tahunnya meningkat, sama halnya dengan gambaran umum dari penduduk didunia, yaitu lebih banyaknya jumlah penduduk wanita daripada jumlah penduduk laki-laki.

2. Pada sektor lapangan pekerjaan di Kabupaten Karo yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian, seperti keadaan Kabupaten Karo yang bersifat agraris. Tapi terlihat terjadi penurunan pada sektor ini.

3. Wanita kebanyakan mempunyai status pekerjaan adalah sebagai ibu rumah tangga.

4. Tingkat partisipasi kerja (TPAK) wanita, lebih rendah dibanding dengan tingkat partisipasi kerja (TPAK) laki-laki, ini disebabkan masih banyaknya penduduk wanita yang hanya mengurus rumah tangga sehingga tidak masuk ke dalam tingkat partisipasi kerja.

5. TPAK wanita umumnya dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya faktor umur, pendidikan yang ditamatkan, kesempatan kerja, latar belakang perekonomian, latar belakang faktor sosial dan budaya, dan terutama yaitu faktor jumlah anak.


(5)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

Saran

Pendidikan wanita perlu ditingkatkan, baik dari segi kualitas dan kuantitas untuk dapat menghadapi persaingan di dalam dunia ini. Penduduk wanita hendaknya menghilangkan anggapan bahwa wanita sebaiknya hanya di rumah saja untuk mengurus rumah tangga, karena dengan anggapan ini wanita pasti akan membatasi kegiatan diluar rumah sehingga itu yang akan membuat TPAK menjadi berkurang. Dan bila wanita tidak mempunyai pekerjaan, sebaiknya wanita membuka usaha kecil-kecilan untuk menguragi rendahnya TPAK wanita.

Penulis berharap agar penulisan ini dapat dilanjutkan oleh pihak lainnya pada tahun-tahun yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Zainab Bakir dan Chris Manning, Angkatan Kerja Di Indonesia : Partisipasi Kerja, dan Pengangguran, Rajawali Jakarta, 1984

2. Wahana Komputer Semarang, Tip dan Trik Menggunakan Microsoft Office XP, Yogyakarta

3. BPS Jakarta, keadaan angkatan kerja wanita secara umum, 1994 4. BPS Sumatera Utara, Kabupaten Karo Dalam Angka tahun 2004 5. BPS Sumatera Utara, Kabupaten Karo Dalam Angka tahun 2005 6. BPS Sumatera Utara, Kabupaten Karo Dalam Angka tahun 2006


(6)

Fretty Florentina : Analisis Angkatan Kerja Wanita Di Kabupaten Karo Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009