Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR,

ANGKATAN KERJA DAN PENANAMAN MODAL ASING

TERHADAP PDB INDONESIA

SKRIPSI

DIAJUKAN OLEH :

ISNESIA A. SIMBOLON

070501091

EKONOMI PEMBANGUNAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Medan

2011


(2)

Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi

Medan

Penanggung Jawab Skripsi Nama : Isnesia A. Simbolon

NIM : 070501091

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia.

Tanggal,___________________

Pembimbing

(Drs. A. Samad Zaino, M.Si) NIP: 19460810 197412 1 001


(3)

Fakultas Ekonomi Medan

Persetujuan Administrasi Akademik Nama : Isnesia A. Simbolon

NIM : 070501091

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia

Tanggal,___________________ Ketua

Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D NIP: 19710503 200312 1 003

Tanggal,___________________ Dekan

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec NIP: 19550810 198303 1 004


(4)

Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi

Medan

Berita Acara Ujian

Hari : Sabtu

Tanggal : 4 Juni 2011

Nama : Isnesia A. Simbolon

NIM : 070501091

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia.

Ketua Program Studi Pembimbing

Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D Drs. A. Samad Zaino, M.Si NIP: 19710503 200312 1 003 NIP: 19460810 197412 1 001

Penguji I Penguji II

Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D Walad Altsani, SE, M.Ec NIP: 19460810 197412 1 001 NIP: 19830612 200812 1 002


(5)

ABSTRACT

The main purpose of this analyzing is to analyze the fluence of money supply (X1), labour force (X2), and foreign direct investmen (X3) to the Gross Domestic Product (GDP) (Y) in Indonesia. This analyzing use time series data from 1989 untul 2009. The method that used is Ordinary Least Square (OLS).

The result of estimation show that money supply, labour force, and foreign direct investment have a significant influence to the GDP in Indonesia and also have a positive influence to the GDP. The R-Squared is 95%. It means that independent variable can explain dependent variable as mauch as 95%, while the rest 5% are explained by other variables are not included in estimasion model. F statistic > F tabel ( 110,8541>3,20), it means that money supply, labour force, and FDI as together influence PDB in Indonesia, significantly at α = 5%.


(6)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan kerja (X2), dan Penanaman Modal Asing (X3) terhadap PDB di Indonesia (Y). penelitian ini menggunakan data runtun waktu darit tahun1989 sampai 2009. Metode yang digunakan adalah regresi kuadrat terkecil.

Hasil estimasi memperlihatkan bahwa jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan penanaman modal asing berpengaruh signifikan terhadap PDB di Indonesia dan juga mempunyai pengaruh yang positif terhadap PDB. Koefisien determinan adalah 95%. Ini berarti variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 95%, sementara itu sisanya 5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model estimasi. F hitung > F tabel ( 110,8541 > 3,20). Ini berarti bahwa JUB, angkatan kerja, dan PMA secara bersama – sama

mempengaruhi PDB di Indonesia yang signifikan pada α = 5%.

Kata Kunci : PDB, Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, Penanaman Modal Asing.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “ Analisis Pengaruh Jumlah Uang

Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.” Ditujukan sebagai salah satu syarat

dalam rangka meraih gelat Sarjana Ekonomi dari Program pendidikan Strata-1 Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan baik berupa dorongan semangat dan sumbangan materi maupun pemikiran dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pikah terutama kepada:

1. Orang tua penulis (M. Simbolon dan P Girsang) yang telah mengasuh, mendidik, dan memberikan motivasi dan dukungan baik berupa moril maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan juga kepada saudara penulis (bang simon, bang deo, dan bang hendri) yang sudah menberikan dukungan kepada penulis.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec sebagai dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec, selaku ketua dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(8)

4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua dan Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. A. Samad Zaino, M.si sebagai Dosen Pembimbing yang telah bersedia memberikan masukan dan bimbingan mulai dari awal pengerjaan skripsi sampai selesainya skripsi ini.

6. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc., Ph.D dan Bapak Walad Altsani, SE, M.Ec selaku Dosen Pembanding I dan Dosen pembanding II yang telah memberikan saran dan masukan bagi penulis dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. 7. Bapak Kasyful Mahalli, SE, M.Si selaku Dosen Wali dan seluruh staf pengajar

dan staf administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.


(9)

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Mei 2011 Penulis

Isnesia A Simbolon 070501091


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRACT……… i

ABSTRAK………... ii

KATA PENGANTAR……… iii

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……….. ix

DAFTAR GAMBAR………... x

DAFTAR LAMPIRAN……….……… xi

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1Latar Belakang……….. 1

1.2Perumusan Masalah……….. 6

1.3Hipotesis………... 6

1.4Tujuan penelitian……….. 7

1.5Manfaat Penelitian……….... 7

BAB II URAIAN TEORITIS……….. 8

2.1 PDB (Produk Domestik Bruto)...………. 8

2.1.1 Pengertian PDB……….……….. 8

2.1.2 Metode Perhitungan PDB……….... 10

2.1.3 Komponen-komponen Pengeluaran………. 12

2.1.4 Manfaat dan Keterbatasan Perhitungan PDB…………... 13

2.2 Uang………... 15

2.2.1 Pengertian Uang……….... 15

2.2.2 Pengertian Jumlah Uang Beredar……….…. 18

2.2.3 Komponen – komponen M1……….…. 20

2.2.4 Teori Kuantitas Uang……….………... 20

2.3 Angkatan Kerja……….. 23

2.3.1 Teori Tentang Angkatan Kerja……….……….... 25

2.4 Penanaman Modal Asing………...… 28

2.4.1 Tujuan dari Pelaksanaan Modal asing………..… 29


(11)

BAB III METODE PENELITIAN……….….. 35

3.1 Ruang Lingkup Penelitian……….………. 35

3.2 Jenis dan Sumber Data………... 35

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data………. 35

3.4 Pengolahan Data………. 36

3.5 Model Analisis Data………...… 36

3.6 Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit)………37

3.6.1 Koefesien Determinasi………... 37

3.6.2 Uji T statistik……….. 37

3.6.3 Uji F statistik……….. 39

3.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik……….. 41

3.7.1 Multikorelasi……….. 41

3.7.2 Autokorelasi……….. 42

3.8 Defenisi Operasional………... 43

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN……….. 45

4.1 Perkembangan PDB Indonesia………...… 45

4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia……….48

4.3 Perkembangan Angkatan Kerja di Indonesia ……… 50

4.4 Perkembangan Penanaman Modal Asing ………. 53

4.5 Analisis dan pembahasan……… 55

4.5.1 Intepretasi Model……… 55

4.5.2 Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian)………... 57

4.5.3 Uji Asumsi Klasik………...… 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 66

5.1 Kesimpulan……….. 66

5.2 Saran……….... 67

DAFTAR PUSTAKA……….. 68 LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

4.1 PDB di Indonesia berdasarkan harga konstan 2000………... 47

4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia……….... 49

4.3 Perkembangan Angkatan Kerja di Indonesia………. 51

4.4 Perkembangan PMA di Indonesia……….. 54

4.5 Hasil Regresi………... 55


(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

3.1 Kurva Uji T statistik………... 39

3.2 Kurva Uji F statistik……….... 41

3.3 Kurva Durbin Watson………. 43

4.1 Uji F statistik………...… 58

4.2 Uji T statistik terhadap JUB………..…. 59

4.3 Uji T statistik terhadap Angkatan Kerja………...… 60

4.4 Uji T statistik terhadap PMA………..…… 61


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Variabel

2. Hasil Regresi PDB (Y), Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan Kerja (X2), dan PMA (X3)

3. Hasil Regresi X1 terhadap Variabel X2 dan X3 4. Hasil Regresi X2 terhadap Variabel X1 dan X3 5. Hasil Regrasi X3 terhadap Variabel X1 dan X2


(15)

ABSTRACT

The main purpose of this analyzing is to analyze the fluence of money supply (X1), labour force (X2), and foreign direct investmen (X3) to the Gross Domestic Product (GDP) (Y) in Indonesia. This analyzing use time series data from 1989 untul 2009. The method that used is Ordinary Least Square (OLS).

The result of estimation show that money supply, labour force, and foreign direct investment have a significant influence to the GDP in Indonesia and also have a positive influence to the GDP. The R-Squared is 95%. It means that independent variable can explain dependent variable as mauch as 95%, while the rest 5% are explained by other variables are not included in estimasion model. F statistic > F tabel ( 110,8541>3,20), it means that money supply, labour force, and FDI as together influence PDB in Indonesia, significantly at α = 5%.


(16)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan kerja (X2), dan Penanaman Modal Asing (X3) terhadap PDB di Indonesia (Y). penelitian ini menggunakan data runtun waktu darit tahun1989 sampai 2009. Metode yang digunakan adalah regresi kuadrat terkecil.

Hasil estimasi memperlihatkan bahwa jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan penanaman modal asing berpengaruh signifikan terhadap PDB di Indonesia dan juga mempunyai pengaruh yang positif terhadap PDB. Koefisien determinan adalah 95%. Ini berarti variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 95%, sementara itu sisanya 5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model estimasi. F hitung > F tabel ( 110,8541 > 3,20). Ini berarti bahwa JUB, angkatan kerja, dan PMA secara bersama – sama

mempengaruhi PDB di Indonesia yang signifikan pada α = 5%.

Kata Kunci : PDB, Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, Penanaman Modal Asing.


(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari negara yang bersangkutan. Begitu juga dengan negara Indonesia memiliki cita – cita untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, sehingga untuk mewujudkan cita – cita itu, pelaksanaan pembangunan menjadi sangat penting.

Menurut Todaro, pembangunan harus dimengerti sebagai suatu proses multi-dimensi yang melibatkan reorganisasi dan reorientasi dari seluruh sistem sosial dan ekonomi yang ada. Selain masalah – masalah menyangkut peningkatan pendapatan dan produksi, pembangunan umumnya juga melibatkan perubahan – perubahan yang radikal dalam struktur kelembagaan, sosial dan administrasi, dan juga sikap, nilai – nilai bahkan adat kebiasaan dan kepercayaan (Todaro, 1999).

Pembangunan ekonomi merupakan usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen. Dan salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi.

Suatu perekonomian dikatakan bertumbuh jika jumlah barang dan jasanya meningkat. Tingkat pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertumbuhan produksi barang-barang dan jasa-jasa oleh suatu negara. Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara, maka perlulah dihitung


(18)

PDB negara tersebut. Angka yang digunakan untuk menafsir perubahan output adalah nilai moneternya (uang) yang tercermin dalam nilai Produk Domestik Bruto (PDB).

Untuk mengukur perumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan adalah PDB berdasarkan harga konstan. Sebab dengan menggunakan harga konstan, pengaruh perubahan harga telah dihilangkan, sehingga angka yang muncul adalah nilai uang dari total output barang dan jasa. Perubahan nilai PDB sekaligus menunjukkan perubahan jumlah kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan selama periode pengamatan (Sukirno, 1995).

Pertumbuhan ekonomi berarti kegiatan perekonomian suatu negara mengalami perkembangan, dimana barang dan jasa yang diproduksi masyarakat meningkat dan juga masyarakat mengalami perubahan hidup menjadi lebih sejahtera. Setiap negara khususnya negara berkembang menginginkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan faktor – faktor pendukung seperti modal, tenaga kerja, sumber daya alam , budaya, dan stabilitas nasional. Begitu juga dengan negara Indonesia dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi, pengendalian jumlah uang beredar sangatlah penting, begitu juga dengan Penanaman Modal Asing, dan juga angkatan kerja yang memiliki peran dalam upaya peningkatan perekonomian Indonesia.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 mengakibatkan nilai PDB mengalami penurunan menjadi 1.314.201 milyar dan pertumbuhan ekonomi secara nasional menjadi negatif,yaitu menjadi -13,1%.


(19)

Sehingga untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, tentu diperlukan peranan pemerintah yang berkaitan dengan besarnya proporsi dana yang dibutuhkan oleh pemerintah untuk membiayai kegiatan perekonomian dan bagaimana upaya pemerintah dalam menstabilkan jumlah uang yang beredar, serta bagaimana upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Pemerintah mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Bahkan dalam sejarah Indonesia sejak orde baru hingga sekarang, pemerintah selalu menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Salah satunya adalah melalui kebijakan moneter. Dimana pemerintah diupayakan untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian melalui manajemen jumlah uang beredar. Implikasi kebijakan pemerintah dipengaruhi oleh teori penawaran uang yang dianut. Terlalu banyak jumlah uang beredar di masyarakat mengakibatkan terlalu banyak permintaan. Jika terlalu banyak produksi atau penawaran di pasar terbatas, maka tingkat inflasi akan meningkat, dan inflasi yan terlalu tinggi akan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Penambahan jumlah uang beredar dapat menurunkan tingkat bunga. Selanjutnya dengan penurunan tingkat bunga tentu akan mendorong investasi, yang akhirnya akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi inilah yang diharapkan memperkuat kondisi perekonomian makro, karena terciptanya lapangan kerja, terciptanya skala produksi yang efesien, sehingga meningkatkan stabilitas harga umum (Manurung, 2005: 37).

Selama periode krisis, tepatnya tahun 1998 jumlah uang yang beredar mencapai Rp 101.197 milyar. Dibandingkan dengan tahun 1997 yang hanya Rp


(20)

78.343 milyar (Bank Indonesia-SEKI:2009). Peningkatan jumlah uang beredar tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Maka, diperlukan peranan pemerintah untuk menstabilkan jumlah uang beredar di masyarakat melalui lembaga keuangan khususnya Bank Indonesia.

Selain jumlah uang beredar, pemerintah juga membutuhkan dana dalam upaya melaksanakan kegiatan perekonomian, peran investasi sangatlah diperlukan. Tetapi karena terbatasnya dana yang dimiliki Indonesia dalam melakukan investasi, maka diupayakan semaksimal mungkin untuk menarik Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia.

Bagi negara – negara berkembang seperti Indonesia tujuan dari dilakukannya Penanaman Modal Asing (PMA) adalah keinginan dari suatu negara untuk memperkuat ekonomi nasional. Dimana dengan adanya PMA maka diharapkan perekonomian dapat berkembang. Mengingat PMA sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, maka Indonesia harus dapat menarik minat investor asing dengan membuat investasi yang kondusif, dan penyederhanaan mekanisme perijinan. PMA diumumkan pada tahun 1967 melaui UU PMA No. 1 tahun 1967. Kebijakan baru tersebut dilakukan karena pada tahun 1966 Indonesia tidak mampu untuk membayar utang luar negeri sebanyak US$ 2 milyar.

Sejak tahun 1967 penanaman modal asing mulai berkembang di Indonesia dimana pada tahun 1967 persetujuan proyek PMA sebesar US$ 20,6 juta. Untuk tahun – tahun berikutnya PMA di Indonesia mengalami fluktuasi. Namun penurunan PMA yang paling parah terjadi pada saat krisis ekonomi. Pada tahun


(21)

1998 PMA sebesar US$ 13,6 juta hal tersebut dipicu oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat rendah yaitu -13,1% (BPS, Statistik Indonesia). Dan pada tahun 2008 investasi yang tinggi didominasi oleh PMA menjadi US$ 14871,4 juta, sementara PMDN tumbuh melambat. Tingginya pertambahan PMA didominasi oleh sektor pengangkutan dan telekomunikasi.

Selain investasi, tenaga kerja juga merupakan faktor dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Penambahan tenaga kerja dapat mempengaruhi peningkatan output. Selain itu, tenaga kerja juga merupakan hal yang diperhatikan pemerintah. Hal ini disebabkan karena salah satu ukuran untuk kemakmuran masyarakat adalah memiliki pekerjaan sehingga mampu untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari. Dari tahun ke tahun pertambahan penduduk Indonesia selalu mengalami peningkatan sehingga mengakibatkan pertambahan Angkatan Kerja. Dengan demikian jumlah orang yang bekerja maupun menganggur akan bertambah pula. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2009), angkatan kerja merupakan penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang telah siap bekerja untuk memproduksi barang dan jasa.

Namun pertambahan angkatan kerja bukan berarti dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Angkatan kerja dapat menjadi penghambat dalam pembangunan ekonomi apabila penduduk yang bekerja mendatangkan masalah. Sebagian besar angkatan kerja di Indonesia berpendidikan rendah dengan keterampilan yang kurang memadai sehingga belum memiliki keterampilan dan pengalaman untuk memasuki dunia kerja.


(22)

Di Indonesia jumlah angkatan kerja selalu mengalami peningkatan begitu juga dengan penduduk yang memperoleh pekerjaan (bekerja). Pada tahun 2008 jumlah angkatan kerja sebesar 111.947.256 jiwa begitu juga penduduk yang bekerja meningkat menjadi 102.552.750 jiwa. Kondisi ketenagakerjaan ini tidak terlepas dari kinerja sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor penyerap tenaga kerja terbesar.

Berdasarkan uraian – uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Jumlah Uang Beredar, Angkatan

Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia”. 1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap PDB di Indonesia ? 2. Apakah pengaruh Angkatan Kerja terhadap PDB di Indonesia ?

3. Apakah pengaruh Penanaman Modal Asing terhadap PDB di Indonesia?

1.3Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

1. Jumlah Uang Beredar berpengaruh positif terhadap PDB di Indonesia 2. Angkatan Kerja berpengaruh positif terhadap PDB di Indonesia

3. Penanaman Modal Asing berpengaruh positif terhadap PDB di Indonesia

1.4Tujuan Penelitian


(23)

1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah uang beredar terhadap PDB di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh angkatan kerja terhadap PDB di Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh penananam modal asing terhadap PDB di

Indonesia.

1.5Manfaat Penelitian

1. Untuk pemerintah, dapat menjadi literatur terhadap pemerintah sehingga dapat membuat kebijakan baru tentang PDB di Indonesia.

2. Untuk Bank Indonesia, dapat memberikan manfaat kepada bank Indonesia sehingga dapat menekan laju pertumbuhan jumlah uang yeng beredar di masyarakat.

3. Untuk dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai perkembangan ekonomi Indonesia dan juga menjelaskan bagaimana pengaruh JUB, Angkatan Kerja, dan PMA terhadap PDB Indonesia.


(24)

5. J. H. Dunning (1977)

Dunning mengajukan pendekatan yang lebih umum yaitu pendekatan serba elektrik (memilih dari berbagai sumber) yaitu dengan mengintergrasikan teori – teori perdagangan, lokasi kegiatan ekonomi dan perusahaan internasional. Dunning berargumen bahwa luasnya keterlibatan ekonomi internasional (melalui perdagangan dan investasi) antar negara mengakibatkan perusahaan – perusahaan akan lebih memilih untuk berproduksi di luar negeri yang memiliki ketersediaan sumber tertentu tetapi tidak dapat digunakan oleh perusahaan dari negara lain.

Faktor – faktor lokasi tertentu yang memiliki peranan penting dan dapat mempengaruhi pemilihan lokasi investasi adalah biaya – biaya upah komperatif, sifat – sifat di dalam negeri seperti besarnya pasar, tingkat perkembangan dan keberadaan persaingan di dalam negeri, kendala – kendala perdagangan baik tarif maupun non tarif, jarak dari negara yang melakukan investasi, lingkungan politik sosial dan ekonomi, dan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan partisipasi nasional dalam kegiatan manufaktur dan pembayaran keuntungan.


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna menyelesaikan atau memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan penanaman modal asing terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2009 (21 tahun)

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series dengan kurun waktu 1989 – 2009 (21 tahun). Sumber datanya adalah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara dan Bank Indonesia Medan.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan melalui bahan – bahan kepustakaan berupa tulisan – tulisan ilmiah yang ada hubungannya dengan topik yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa data time series dari tahun 1989 – 2009. Dan data yang digunakan adalah data sekunder.

3.4 Pengolahan Data

Penulis menggunakan program E-Views 5.1 untuk mengolah data dalam skripsi ini.


(26)

3.5 Model Analisis Data

Model analisis yang digunakan dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah model ekonometrika. Metode analisis data yang digunakan adalah kuadrat terkecil biasa (Ordinary

Least Square)

Fungsi persamaannya adalah sebagai berikut:

Y = f (X1, X2, X3).……….………(1) Dengan spesifikasi model ekonometrika:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + µ ………..……….…….(2)

Dimana:

Y = PDB Indonesia berdasarkan harga konstan 2000 (Rp. Milyar) X1 = Jumlah Uang Beredar (Rp. Milyar)

X2 = Angkatan Kerja (juta jiwa)

X3 = Penanaman Modal Asing (US$ juta)

β0 = Intercept

β1, β2, β3, = Koefisisen Regresi

µ = Term Error Dengan Hipotesis

1

Y

X

∂∂ > 0, artinya apabila terjadi kenaikan X1 ( Jumlah Uang Beredar), maka Y (PDB) akan mengalami kenaikan, cateris paribus.

2

Y

X


(27)

3

Y

X

∂∂ > 0 , artinya apabila terjadi kenaikan X3 (Penanaman Modal Asing), maka Y (PDB) akan mengaliami kenaikan, cateris paribus.

3.6 Uji Kesesuain (Test of Goodness of Fit) 3.6.1 Koefisien Determinasi (R-square)

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel independen secara bersama mampu memberikan penjelasan mengenai variabel dependen. Dimana nilai R² antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1).

3.6.2 Uji t-statistik

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, dengan menganggap variabel dependen lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut :

Ho : bi = 0 Ha : bi ≠ 0

Dimana bi adalah koefisien variabel independen ke-i adalah nilai parameter hipotesis, biasanya b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel Xi terhadap Y bila nilai t-hitung > t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus:

t-hitung =

(

)

Sbi b bi


(28)

H0 diterima

Ha diterima Ha diterima

Dimana :

bi = Koefisien variabel independen ke-i

b = Nilai hipotesis nol

Sbi = Simpangan baku dari variabel independen ke-i

Kriteria pengambilan keputusan

H0: β =0 H0 diterima (t-hitung<t-tabel) artinya variabel independen

secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pariabel dependen.

Ha: β ≠0 Ha diterima (t-hitung>t-tabel) artinya variabel independen

secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Gambar 3.1 Kurva uji t-statistik 3.6.3 Uji F-statistik

Uji F ini adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen mampu secara bersama-sama mempengaruhi peningkatan variabel dependen.

Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut :


(29)

Ha : bi≠ 0 ……..………... (ada pengaruh)

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-statistik dengan F-tabel . Jika F-hitung>F-tabel maka H0 ditolak, yang berarti variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen, Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus :

F-hitung =

( )

(

R

)

(

n k

)

k R

− /−

1

1 /

2 2

Dimana:

R2 = Koefisien determinasi k = Jumlah Variabel independen n = Jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 : β12 =0 H0 diterima (F-hitung<F-tabel) artinya variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen

Ha : β1 ≠β2 ≠0 Ha diterima (F-hitung>F-tabel) artinya variabel

independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.


(30)

3.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.7.1 Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi apakah terdapat korelasi variabel indepenen diantara satu sama lainnya.Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearity dapat dilihat dari nilai R2 , F-hitung,t-hitung , dan standart error .

Adanya multikolinearity ditandai dengan :

• Standart error tidak terhingga

• Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α =1 %. ⍺ = 5 %, ⍺ =10 %

• Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori

• R2 sangat tinggi.

3.7.2 Autokorelasi (Serial Correlation)

Serial correlation didefenisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Model regresi


(31)

linear klasik mengasumsikan autokorrelasi tidak terdapat didalamnya distribusiatau gangguan µi dilambangkan dengan :

(

)

i j

E µij =0 ≠

Ada beberapa cara untuk menguji keberadaan autokorrelasi, yaitu: 1. Dengan menggunakan atau memplot grafik

2. Dengan D-W Test (Uji Durbin-Watson ) Uji D-W ini dirumuskan sebagai berikut:

D-hitung =

(

)

− −

t e

e

e t

2 2 1 1

Dengan Hipotesis sebagai berikut : H0 : ρ=0, Artinya tidak ada autokorelasi

Ha : ρ ≠0, Artinya ada autokorelasi

Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin-Watson untuk berbagai nilai ⍺. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:


(32)

Gambar 3.3 Uji Durbin Watson

Keterangan:

H0 : Tidak ada korelasi

DW<dl : Tolak H0 ( ada korelasi positif )

DW>4-dl : Tolak H0 (ada kolerasi negatif)

Du<DW<4-du : Tolak H0 (tidak ada kolerasi )

dl≤DW<4-du : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive) (4-du)≤DW≤(4-dl) : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive)

3.8 Defenisi Operasional

1. PDB merupakan total output atau produksi yang dihasilkan oleh suatu kegiatan perekonomian Indonesia dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2009, tanpa memandang kewarganegaraannya, dinyatakan dalam bentuk milyar rupiah.

2. Jumlah uang beredar merupakan jumlah keseluruhan uang rupiah yang beredar dalam perekonomian Indonesia, yaitu jumlah uang kartal dan uang


(33)

3. Angkatan Kerja merupakan penduduk negara Indonesia yang berumur 15 tahun ke atas yang telah siap bekerja untuk memproduksi barang dan jasa, dan penduduk yang bekerja merupakan penduduk negara Indonesia yang melakukan pekerjaan dengan maksud untuk memperileh pendapatan atau keuntungan, dinyatakan dalam bentuk satuan jiwa.

4. Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan kegiatan menanam modal terhadap perusahan – perusahaan yang ada di Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, yang dinyatakan dalam satuan US$ juta.


(34)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan PDB Indonesia

Tingkat pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertambahan produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu Negara perlulah dihitung PDB negara tersebut.

Pada tahun 1980-1982 resesi melanda dunia. Indonesia yang pada saat itu yang perekonomiannya sudah demikian terbuka sangat merasakan dampak resesi tersebut. Sehingga perekonomian Indonesia mengalami kesulitan berat selama tahun 1982 sampai tahun 1987. Pada tahun 1988 perekonomian Indonesia mulai pulih kembali kesehatannya, dimana pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% dan pada tahun 1989 nilai PDB sebesar 885.519,4 milyar . Tahun 1990 PDB mengalami peningkatan menjadi 949.641,1 milyar, begitu juga pada tahun – tahun berikutnya yaitu tahun 1991 menjadi 1018062,6 milyar, dan tahun 1992 dan 1993 menjadi 1151490,2 milyar dan 1238312,2 milyar. Pada tahun 1994 dan 1995 pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, yaitu menjadi 7,5% dan 8,2% yang membuat Indonesia termasuk Negara di ASEAN dengan pertumbuhan yang tinggi. Tahun 1996 nilai PDB sebesar 1444813,3 milyar. Sejak Juli 1997, kurs rupiah terhadap dollar AS mulai menunjukkan tanda – tanda melemah. Sejak saat itu, perekonomian Indonesia dilandai krisis moneter meluas menjadi keuangan yang dilandai lesunya pasar modal, sistem perbankan yang semakin buruk dan akhirnya menjadi krisis ekonomi berupa berjangkitnya penyakit stakflasi. Tahun


(35)

yaitu -13,1% begitu juga dengan nilai PDB yang mengalami penurunan menjadi 1314201 milyar. Tahun 1998 hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang negatif. Yang mengalami pertumbuban positif hanya sektor pertanian sebesar 1,31% , sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 3,11%, dan sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 16,23%.

Tahun 1999, perekonomian Indonesia mulai membaik dimana PDB meningkat menjadi 1324599 milyar dan pertumbuhan sedikit diatas 0 persen, yaitu 0,8%. Dan tahun 2000 PDB meningkat menjadi 1.389.770,2 milyar sementar pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9% sementara tahun 2001 turun menjadi 3,8%. Tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan yaitu 4,4%, 4,9%, 5%, 5,7%, 5,5%, 6,3% begitu juga dengan nilai PDB.selalu mengalami peningkatan. Dan tahun 2008 PDB sebesar 2.082.104 milyar dan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% dan sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2007.

Perkembangan pertumbuhan Indonesia selama 21 tahun dari tahun 1989 sampai tahun 2009 dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini.


(36)

Tabel 4.1 PDB Indonesia Berdasarkan Harga Konstan (2000) Tahun 1989-2009

Tahun PDB

(Rp Milyar)

Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

1989 885.519,4 -

1990 949.641,1 7,5 1991 1.018.062,6 7,2

1992 1.081.248 7

1993 1.151.490,2 6,5 1994 1.238.312,3 7,5 1995 1.340.101,6 8,2 1996 1.444.873,3 7,2 1997 1.512.780,9 4,7 1998 1.314.201 -13,1 1999 1.324.599 0,8 2000 1.389.770,2 4,9 2001 1.442.984,6 3,8 2002 1.504.380,6 4,4 2003 1.572.159,3 4,9 2004 1.656.516,8 5 2005 1.842.292,9 5,7 2006 1.847.292.9 5,5 2007 1.963.092 6,3 2008 2.082.104 6,1 2009 2.176.916 4,6

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara dalam berbagai tahun (1989-2010)

Dan pada tahun 2009 PDB meningkat menjadi 2.176.916. Tetapi walaupun PDB mengalami peningkatan, pertumbuhan ekonomi menagalami penurunan menjadi 4,6%. Hal itu diakibatkan oleh krisis global yang terjadi di


(37)

Amerika Serikat pada tahun 2007. Sehingga menyebabkan perekonomian di seluruh dunia mengalami perlambatan pada tahun 2009, tak terkecuali Indonesia.

4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia

Jumlah uang beredar menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun selama kurun waktu 1989-2009. Dimana tahun 1989 jumlah uang beredar sebanyak Rp. 20.144 milyar. Kemudian meningkat setiap tahun hingga tahun 1997, dimana terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan jumlah uang beredar sebanyak Rp. 78.343 milyar. Dan pada tahun 1998 jumlah uang beredar mencapai Rp. 101.197 milyar. Hal ini disebabkan oleh situasi abnormal selama awal krisis yang menyebabkan orang membutuhkan uang untuk berjaga – jaga dan transaksi.

Tahun 2000 sampai tahun 2009 jumlah uang beredar tetap meningkat dari tahun ketahun.dimana tahun 2008 jumlah uang beredar sebanyak Rp. 456.787 milyar. Selama tahun 2001-2003 Bank Indonesia sebagai pelaksana kebijakan moneter di Indonesia menempuh kebijakan uang ketat (tight money policy). Hal ini menyebabkan pertambahan jumlah uang beredar sangat terkendali, menjadi sekitar 10% per tahun. Ternyata pengetatan pertambahan jumlah uang beredar tidak menurunkan pertumbuhan ekonomi. Terbukti selama periode 2001-2003 pertumbuhan ekonomi tetap stabil pada angka 4% per tahun. Dan pada tahun 2009, jumlah uang beredar meningkat menjadi Rp. 515.824 milyar.

Perkembangan jumlah uang beredar di Indonesia selama kurun waktu 21 tahun mulai dari tahun 1989 – 2009, dapat dilihat pada table 4.2 berikut ini.


(38)

Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar Tahun 1989 – 2009 (Milyar Rupiah)

Tahun Jumlah Uang Beredar (Milyar Rp.)

1989 20.144

1990 23.819

1991 26.341

1992 28.779

1993 36.805

1994 45.374

1995 52.667

1996 64.089

1997 78.343

1998 101.197 1999 124.633 2000 162.186 2001 177.731 2002 191.939 2003 223.799 2004 245.946 2005 271.140 2006 347.013 2007 450.055 2008 456.787 2009 515.824

Sumber: Bank Indonesia Kantor Cabang Medan, SEKI 2010

Walaupun ada hubungan searah, ternyata keterkaitan antara jumlah uang beredar dengan pertumbuhan ekonomi tidak proporsional. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah uang beredar bukan satu –satunya faktor yang menetukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.


(39)

4.3 Perkembangan Angkatan Kerja di Indonesia

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) angkatan kerja merupakan penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja atau pengangguran. Tenaga kerja yang bekerja adalah mereka yang melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara kontinyu dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi).

Pada tahun 1989 jumlah angkatan kerja di Indonesia sebanyak 76.088.756 orang. Dan sebanyak 73.908.204 jiwa dari mereka telah bekerja. Dan pada tahun – tahun berikutnya yaitu dari tahun 1990-2008 jumlah angkatan kerja selalu meningkat. Walaupun pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, tetapi angkatan kerja tetap mengalami peningkatan yaitu dari 91.324.911 jiwa pada 1997 menjadi 92.734.932 jiwa pada 1998. Tetapi hanya 87.672.449 jiwa dari mereka yang bekerja. Atau mengalami penurunan dari tahun 1997 sebanyak 87.049.759 jiwa.

Pada tahun 2002 jumlah angkatan kerja mencapai angka ratusan juta jiwa. Namun persentase yang bekerja mengalami penurunan. Dimana pada tahun 2006 yang bekerja hanya 95.456.935 jiwa sementara angkatan kerja sebanyak 106.338.935 jiwa. Pada tahun 2008, angkatan kerja sebanyak 111.947.256 dan sebanyak 102.552.750 jiwa dari mereka telah bekerja. Hal itu diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi yan semakin membaik.


(40)

Perkembangan angkatan kerja di Indonesia selama 21 tahun dari tahun 1989 sampai dengan 2009 dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini.

Table 4.3 Perkembangan Angkatan Kerja di Indonesia Tahun 1989-2009

Tahun Angkatan Kerja (jiwa)

Penduduk yang Bekerja

(jiwa) 1989 76.088756 73.908.204 1990 77.802.264 75.850.580 1991 78.455.548 76.423.179 1992 80.703.974 78.518.372 1993 80.483.892 79.775.859 1994 85.775663 79.980.165 1995 86.361.261 80.110.060 1996 90.109.582 85.701.813 1997 91.324.911 87.049.759 1998 92.734.932 87.672.449 1999 94.487.178 88.816.859 2000 95.650.961 89.837.730 2001 98.812.448 90.807.411 2002 100.779.270 91.647.615 2003 100.316.007 90.784.917 2004 103.973.387 93.722.036 2005 105.802.372 94.948.118 2006 106.338.935 95.456.935 2007 109.941.359 99.930.217 2008 111.947.256 102.552.750 2009 113.833.280 104.870.663

Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara dalam berbagai tahun (1989-2010)

Tahun 2008 penyerapan tenaga kerja terjadi pada seluruh sektor. Dan sektor yang mengalami peningkatan terbesar yaitu sektor jasa kemasyarakatan


(41)

(1,08 juta jiwa), sektor perdagangan (667 ribu jiwa), dan sektor transportasi (220 ribu jiwa). Dan pada tahun 2009 jumlah angkatan kerja mencapai 113.833.280 jiwa, dan sebanyak 104.870.663 jiwa telah bekerja.

4.4 Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA)

Investasi di Indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk investasi, yaitu investasi portofolio dan investasi langsung. Investasi portofolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi langsung yang dikenal dengan Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan (Pandji, 1995: 48).

Dari tahun 1989 sampai tahun 2009 perkembangan PMA di Indonesia mengalami fluktuasi. Pada tahun 1989 PMA berada pada posisis US$ 4.718,8 juta. Dan pada tahun – tahun berikutnya PMA selalu mengalami peningkatan, hingga ketika terjadi krisis ekonomi PMA mengalami penurunanan. Dimana pada tahun 1997 PMA pada posisi US$ 33.832,5 juta dan tahun 1998 turun menjadi US$ 13.563,1juta. Hal itu diakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada saat itu mencapai -13,1% dan dan kondisi inflasi yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan para investor asing menurunkan minatnya untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Begiru juga dengan tahun 1999 PMA tetap mengalami penurunan menjadi US$ 10.630,2 juta. Namun pada tahun 2000 PMA mulai mengalami peningkatan menjadi US$ 15.413,0 juta. Pada tahun 2001, PMA mengalami sedikit penurunan. Dan pada tahun 2002 sampai 2009 PMA berada padsa posisi yang tidak stabil, kadang menangalami penurunan dan juga


(42)

mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, PMA sebesar US$ 14.871,4 juta yang pada tahun sebelumnya atau 2007 sebesar US$ 15.624 juta. Peningkatan PMA tersebut sejalan dengan respon pengusaha terhadap tingginya harga komoditas ekspor, selain itu juga ditopang oleh keyakinan dunia usaha terhadap prospek perekonomian ke depan, tercermin dari sentiment bisnis yang meningkat. Pangsa terbesar realisasi PMA pada tahun 2008 diserap oleh sektor pengangkutan dan telekomunikasi. Pada tahun 2009, PMA mengalami penurunan menjadi US$ 10.815,3 juta. Hal ini diakibatkan krisis ekonomi global sehingga perumbuhan ekonomi juga ikut mengalami penurunan.

Perkembangan PMA di Indonesia selama kurun waktu 21 tahun dapat dilihat pada table 4.4 di bawah ini.


(43)

Tabel 4.4 Perkembangan PMA di Indonesia Tahun PMA (US$)

1989 4718,8 1990 8750,1 1991 887,0 1992 10340,0 1993 8141,8 1994 23724,3 1995 39914,7 1996 29931,4 1997 33832,5 1998 13563,1 1999 10630,2 2000 15413,0 2001 15044,2 2002 9744,1 2003 13207,2 2004 10277,5 2005 13579,3 2006 15624,0 2007 10341,4 2008 14871,4 2009 10815,3

Sumber: Bank Indonesia Kantor Cabang Medan SEKI 2010

4.5 Analisis dan pembahasan 4.5.1 Intepretasi Model

Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan program eviews 5.1 diperoleh estimasi sebagai berikut:


(44)

Tabel 4.5 Hasil Regresi

Y = -1088718 + 0,827900X1 + 0,026833X2 + 2,512036X3 Std. Error = (530810,9) + (0,391272) + (0,006773) + (1,217983) T statistic = 2,115** 3,964*** 2,062**

R2 = 0,951368 F statistic = 110,8541 Adjusted R2 = 0,942786 Prob.Statistik = 0,000000 DW – Stat = 1,146088

Ket: **) signifikan pada α = 5% ***) signifikan pada α = 1%

Dari hasil estimasi di atas, dapat dijelaskan pengaruh variabel independen (variabel bebas) yaitu jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan penanaman modal asing terhadap variabel dependen (variabel terikat) yaitu PDB Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Jumlah uang beredar mempunyai pengaruh positif terhadap PDB Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari koefisien X1 sebesar 0,83. Artinya apabila jumlah uang beredar naik sebesar 1 persen, maka PDB Indonesia akan mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen, cateris paribus.

2. Angkatan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap PDB Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari koefisien X2 sebesar 0,027. Artinya apabila angkatan kerja naik 1 persen, maka PDB Indonesia akan mengalami kenaikan sebesar 0,027 persen, cateris paribus.

3. Penanaman modal asing mempunyai pengaruh positif terhadap PDB Indonesia. Hal itu terbukti dari koefisien X3 sebesar 2,512. Artinya apabila penanaman modal asing naik sebesar 1 persen, maka PDB Indonesia akan mengalami kenaikan sebesar 2,512 persen, cateris paribus.


(45)

4.5.2 Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) 1. Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil regrasi di atas diperoleh koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,9514 atau 95,14%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan penanaman modal asing) secara bersama – sama mampu menjelaskan PDB Indonesia sebesar 95,14% sedangkan sisanya sebesar 4,86% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model atau dijelaskan dalam term of error.

2. Uji F-Statistik (Uji Overall)

Uji F-Statistik adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah variable independen mampu secara bersama –sama mempengaruhi peningkatan variable dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut:

Hipotesis: Ho : bi = 0 Ha : bi ≠ 0

Dengan kriteria mengambil kesimpulan:

Ho diterima: jika F hitung < F tabel artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Ha diterima: jika F hitung > F tabel artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

dari hasil analisis regresi, F hitung adalah 110,8541

dimana α = 5%


(46)

V2 = n – k – 1 (21 – 3 – 1 =17) Maka F tabel = 3,20

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, F statistik > F tabel (110,85 > 3,20) dengan demikian Ha diterima. Artinya semua variabel bebas, yakni Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan Kerja (X2), dan Penanaman Modal Asing (X3) secara bersama – sama mampu menjelaskan perkembangan PDB (Y) Indonesia secara statistik pada tingkat kepercayaan 95%

Ho diterima Ha diterima

0 3,20 110,85 Gambar 4.1 Kurva Uji F statistik

2. Uji T statistik

Uji T statistik dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Hipotesis : Ho : bi = 0 Ha : bi ≠ 0

Dengan kriteria mengambil keputusan:


(47)

Ha : β1 ≠ 0 Ha diterima, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen (T hitung > T tabel).

1. Variabel Jumlah Uang Beredar (X1)

Dari hasil analisa, T hitung adalah 2,115

α = 5%

df = n – k – 1 = 17 maka T tabel = 1,740

Dari hasil estimasi diatas, dapat diketahui variabel Jumlah Uang Beredar (X1) berpengaruh signifikan pada α = 5%. Dimana T hitung > T tabel (2,115 > 1,740). Dengan demikian Ha diterima, artinya Jumlah Uang Beredar berpengaruh nyata (signifikan) terhadap PDB Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

Ha diterima Ho diterima

-1,740 1,740 2,115 Gambar 4.2 Kurva uji T statistik

2. Variabel Angkatan Kerja (X2)

Dari hasil analisa, T hitung adalah 3,961

α = 1%


(48)

maka T tabel = 2,567

Dari hasil estimasi di atas, dapat diketahui variabel Angkatan Kerja

(X2) berpengaruh signifikan pada α = 1%. Dimana t hitung > T tabel

(3,961 > 2,567). Dengan demikian Angkatan Kerja mempunyai pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap PDB Indonesia pada tingkat kepercayaan 99%.

Ha diterima Ho diterima

-2,567 2,567 3,961 Gambar 4.3 Uji T statistik

3. Variabel Penanam Modal Asing (X3)

Dari hasil analisa, T hitung adalah 2,062

α = 5%

df = n – k – 1 = 17 maka T tabel = 1,740

Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui variabel Penanaman

Modal Asing (X3) mempunyai pengaruh nyata (signifikan) pada α = 5%.

Dimana T hitung > T tabel (2,062 > 1,740). Dengan demikian Penanam Modal Asing mempunyai pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap PDB Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.


(49)

Ha diterima

Ho diterima

-1,740 1,740 2,062 Gambar 4.4 Uji T statistik

4.5.3 Uji Asumsi Klasik 1. Multikolienearitis

Multikolinearitas yaitu adanya korelasi yang kuat diantara variabel independen dalam suatu model estimasi. Dalam penelitian ini tidak terdapat adanya multikolinearitas. Ini terlihat dari setiap koefisien determinasi (R2) sesuai hipotesis yang tidak terlalu tinggi, F-hitung yang tidak terlalu tinggi, dan nilai T-hitung semua signifikan.

Model analisis:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3

Hasil pengujian terhadap antarvariable independen:

X1 = α + β2X2 + β3X3……….(1)

R2 = 0,898939 ; F statistik = 80,05490

X2 = α + β1X1 + β3X3……….(2)

R2 = 0,895634 ; F statistik = 77,23509

X3 = α + β1X1 + β2X2……….(3)


(50)

Dari hasil pengujian terhadap sesama variabel independen terlihat bahwa koefisien R2 dari hasil regresi masing – masing persamaan 1,2,3 lebih kecil dari pada koefisien R2 hasil regresi variable independen terhadap variabel dependen. Demikian juga halnya dengan koefisien F statistik. Hal ini menunjukkan bahwa didalam model estimasi tidak ada ditemukan multikolinearitas. Artinya, tidak ada terdapat korelasi yang kuat diantara variabel independen dalam suatu model estimasi.

2. Autokorelasi

Autokorelasi dapat diketahui melalui Uji Durbin-Watson (D-W Test), yaitu pengujian yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi serial dalam model estimasi atau untuk mengetahui apakah di dalam model yang digunakan terdapat autokorelasi diantara variabel – variabel yang diamati.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam uji D-W sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis yang akan diuji

b. Penentuan level pengujian, dimana α = 5% c. Penentuan statistik pengujian Durbin-Watson


(51)

Tabel 4.6 Kriteria Pengambilan Keputusan D-W test

Nilai D-W berdasarkan estimasi Model Regresi

Kesimpulan

(4-dl) < dw < 4

(4-du) < dw < (4-dl) 2 < dw < (4-du) du < dw < 2 dl < dw < du 0 < dw < dl

Tolak Ho. Terdapat serial korelasi negative diantara disturbance error. Tidak ada kesimpulan

Terima Ho Terima Ha

Tidak ada kesimpulan

Tolak Ho. Terdapat serial korelasi positif diantara disturbance terms.

Hipotesis: Ho : DW = 0 tidak ada serial korelasi Ha : DW ≠ 0 ada serial korelasi Dari hasil analisa, DW-hitung = 1,1460

k = 3; n = 21; α = 5%

dl = 1,03; 4-dl = 4-1,03 = 2,97 du = 1,67; 4-du = 4-1,67 = 2,33


(52)

Autokolerasi(-)

Ho diterima

(no serial correlation)

1,03 1,14 1,67 2,33 2,97 Gambar 4.5 Kurva Uji Durbin Watson

Berdasarkan hasil regresi dapat diperoleh bahwa DW-hitung = 1.146088, berada pada posisi dl < dw < du (1,03 < 1,146 <1,67) atau tidak ada kesimpulan pada tingkat kepercayaan 95%.

Autokorelasi (+)


(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil estimasi dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah Uang Beredar (JUB) mempunyai pengaruh positif terhadap PDB di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi X1 sebesar 0,827900. Artinya setiap kenaikan 1% jumlah uang beredar akan menaikkan PDB Indonesia sebesar 0,83%.

2. Angkatan kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap PDB di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dari koefisien regresi X2 sebesar 0,026833. Artinya setiap kenaikan 1% angkatan kerja akan menaikkan PDB Indonesia sebesar 0,027%.

3. Penanaman Modal Asing (PMA), mempunyai pengaruh positif terhadap PDB di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dari koefisien regresi X3 sebesar 2,512030. Artinya setiap kenaikan 1% penanaman modal asing akan menaikkan PDB Indonesia sebesar 2,51%.

4. Koefesien Determinasi (R-square) sebesar 0.951 atau 95%, hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan variasi yang terjadi pada variabel independen (jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan PMA) dapat menjelaskan variabel dependen PDB di Indonesia sebesar 95% sedangkan sisanya sebanyak 5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi.


(54)

5. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh bahwa F-hitung > F-tabel (110,8541 > 3,20). Dengan demikian Ha diterima yang artinya bahwa variabel Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan Kerja (X2), PMA (X3)

secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap PDB di Indonesia pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.

5.2 Saran

1. Pemerintah selaku penggerak kegiatan perekonomian diharapkan mampu untuk memberikan perhatian terhadap PMA yang merupakan indikator ekonomi makro yang dapat meningkatkan pendapatan nasional. Sehingga pertumbuhan ekonomi juga ikut berkembang.

2. Pemerintah diharapkan lebih memberikan perhatian kepada tenaga kerja Indonesia. Misalnya dengan mendirikan lembaga – lembaga khusus yang dapat menciptakan tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Sehingga dapat menghasilkan produk baik barang maupun jasa yang berkualitas.

3. Dari hasil estimasi, JUB mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDB di Indonesia. Dengan demikian Bank Indonesia diharapkan mampu mengendalikan pertumbuhan jumlah uang beredar, sehingga nilai PDB dapat bertumbuh dengan baik dan perekonomian Indonesia dapat berkembang.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji, 1995. Perusahaan Multinasional Penanaman Modal Asing. Jakarta: Pustaka Jaya.

Badan Pusat Statistik, Statistik Indonesia

Bank Indonesia, 2009. Statistik Keuangan Indonesia

Basri, Yuswar Zainul dan Mulyadi Subri, 2005. Keuangan Negara dan Analisis

kebijakan Utang Luar Negeri. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir, 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Rajagrfindo Persada.

Mankiw, N. Gregory, 2003. Teori Makroekonomi-edisi kelima. Jakarta: Penerbit Eralangga

Murni, Asfia SE.,MPd, 2006. Ekonomika Makro. Bandung: Refika Aditama

Panglaykim, J, 1984. Investasi Langsung Jepang di Kawasan ASEAN. Andi offset, Yokyakarta

Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat, 2007. Pedoman Praktis Penggunaan

Eviews dalam Ekonometrika. Medan. USU Press.

Putong, Iskandar dan N.D. Anjaswati, 2008. Pengantar Ekonomi Makro – edisi 1. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung, 2004. Teori Ekonomi Makro Suatu

Pengantar-edisikedua. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rajagukguk, Erman, 1985. Indonesianisasi saham. Jakarta: PT. Bina Aksara. Saleh, Sofyan, Nurdjaman Arsjad, R.I Wahono, 2000. Indonesia dalam

Persperpektif Waktu. Jakarta: PT. Pamator

Salvatore, Ph.D. Dominic dan Eugene A. Diulio, Ph.d, 2004. Prinsip-prinsip

Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sukirno, Sadono, 1995. Pengantar Teori Makroekonomi – edisi kedua. Jakarta: Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny, 2009. Teori dan kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Graha Ilmu.


(56)

--- 2001. Transformasi Ekonomi di Indonesia (Teori dan

Penemuan Impiris). Jakarta: Salemba Empat

Todaro, Michael P, 1994. Ekonomi untuk Negara Berkembang-edisi ketiga. Jakarta: Bumi Aksara

www. Wikipedia.com


(57)

LAMPIRAN 1. Data Variabel

Tahun PDB (Y)

Berdasarkan harga konstan 2000 (Milyar Rupiah) Jumlah Uang Beredar (Milyar Rupiah) Penduduk yang Bekerja (Juta Jiwa) Penanaman Modal Asing (US$ Juta)

1989 885.519,4 20.144 73.908.204 4718,8

1990 949.641,1 23.819 75.850.580 8750,1

1991 1.018.062,6 16.341 76.433.119 8778,0

1992 1.081.248 28.779 78.518.372 10.340

1993 1.551.490,2 36.805 79.775.859 8141,8

1994 1.238.312,3 45.374 79.980.165 23.724,3 1995 1.340.101,6 52.667 80.110.060 39.914,7 1996 1.444.873,3 64.809 85.701.813 29,391,4 1997 1.512.780,9 78.343 87.049.759 33.832,5 1998 1.314.202 101.197 87.672.449 13.563,1 1999 1.324.599 124.633 88.816.859 10.630,2 2000 1.389.770,2 162.186 89.837.730 15.413,0 2001 1.442.984,6 177.731 90.807.417 15.044,2 2002 1.504.380,6 191.939 91.647.615 9744,1 2003 1.572.159,3 223.799 90.784.917 13.207,2 2004 1.656.516,8 245.946 93.722.036 10.277,5 2005 1.847.292,9 271.140 94.948.118 13.579,3 2006 1.847.292,9 347.013 95.456.935 15.624,0 2007 1.963.092 450.055 99.930.217 10.341,4 2008 2.082.104 456.787 102.552.750 14.871,4 2009 2.176.916 515.824 104.870.663 10.815,3


(58)

2. Hasil regresi PDB (Y), Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan Kerja (X2), dan PMA (X3)

Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:33 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1088718. 530810.9 -2.051047 0.0560

X1 0.827900 0.391272 2.115922 0.0494

X2 0.026833 0.006773 3.961535 0.0010

X3 2.512036 1.217983 2.062456 0.0548

R-squared 0.951368 Mean dependent var 1463969.

Adjusted R-squared 0.942786 S.D. dependent var 363503.4

S.E. of regression 86948.32 Akaike info criterion 25.75366

Sum squared resid 1.29E+11 Schwarz criterion 25.95262

Log likelihood -266.4134 F-statistic 110.8541


(59)

3. Hasil regresi X1 Terhadap Variabel X2 dan X3

Dependent Variable: X1 Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:33 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1250730. 123854.5 -10.09838 0.0000

X2 0.016326 0.001357 12.03104 0.0000

X3 -0.680736 0.715954 -0.950810 0.3543

R-squared 0.898939 Mean dependent var 173524.3

Adjusted R-squared 0.887710 S.D. dependent var 156305.9

S.E. of regression 52377.71 Akaike info criterion 24.70191

Sum squared resid 4.94E+10 Schwarz criterion 24.85113

Log likelihood -256.3701 F-statistic 80.05490


(60)

4. Hasil Regresi X2 Terhadap Variabel X1 dan X3

Dependent Variable: X2 Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:34 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 78132565 1428045. 54.71295 0.0000

X1 54.47793 4.528116 12.03104 0.0000

X3 23.22881 42.02858 0.552691 0.5873

R-squared 0.895634 Mean dependent var 88021700

Adjusted R-squared 0.884038 S.D. dependent var 8885073.

S.E. of regression 3025652. Akaike info criterion 32.81472

Sum squared resid 1.65E+14 Schwarz criterion 32.96393

Log likelihood -341.5545 F-statistic 77.23509


(61)

5. Hasil Regresi X3 Terhadap Variabel X1 dan X2

Dependent Variable: X3 Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:34 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -32278.14 102439.6 -0.315094 0.7563

X1 -0.070251 0.073886 -0.950810 0.3543

X2 0.000718 0.001300 0.552691 0.5873

R-squared 0.101509 Mean dependent var 18764.96

Adjusted R-squared 0.001676 S.D. dependent var 16840.23

S.E. of regression 16826.11 Akaike info criterion 22.43082

Sum squared resid 5.10E+09 Schwarz criterion 22.58003

Log likelihood -232.5236 F-statistic 1.016790


(62)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Isnesia A. Simbolon

NIM : 070501091

Departemen : Ekonomi Pembangunan Fakultas : Ekonomi

Adalah benar telah membuat skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia” guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, Juni 2011 Yang Membuat Pernyataan

(Isnesia A. Simbolon) NIM: 070501091


(1)

LAMPIRAN

1. Data Variabel

Tahun

PDB (Y)

Berdasarkan

harga konstan

2000

(Milyar

Rupiah)

Jumlah Uang

Beredar

(Milyar

Rupiah)

Penduduk

yang Bekerja

(Juta Jiwa)

Penanaman

Modal Asing

(US$ Juta)

1989

885.519,4

20.144

73.908.204

4718,8

1990

949.641,1

23.819

75.850.580

8750,1

1991

1.018.062,6

16.341

76.433.119

8778,0

1992

1.081.248

28.779

78.518.372

10.340

1993

1.551.490,2

36.805

79.775.859

8141,8

1994

1.238.312,3

45.374

79.980.165

23.724,3

1995

1.340.101,6

52.667

80.110.060

39.914,7

1996

1.444.873,3

64.809

85.701.813

29,391,4

1997

1.512.780,9

78.343

87.049.759

33.832,5

1998

1.314.202

101.197

87.672.449

13.563,1

1999

1.324.599

124.633

88.816.859

10.630,2

2000

1.389.770,2

162.186

89.837.730

15.413,0

2001

1.442.984,6

177.731

90.807.417

15.044,2

2002

1.504.380,6

191.939

91.647.615

9744,1

2003

1.572.159,3

223.799

90.784.917

13.207,2

2004

1.656.516,8

245.946

93.722.036

10.277,5

2005

1.847.292,9

271.140

94.948.118

13.579,3

2006

1.847.292,9

347.013

95.456.935

15.624,0

2007

1.963.092

450.055

99.930.217

10.341,4

2008

2.082.104

456.787

102.552.750

14.871,4

2009

2.176.916

515.824

104.870.663

10.815,3


(2)

2. Hasil regresi PDB (Y), Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan Kerja (X2),

dan PMA (X3)

Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:33 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1088718. 530810.9 -2.051047 0.0560 X1 0.827900 0.391272 2.115922 0.0494 X2 0.026833 0.006773 3.961535 0.0010 X3 2.512036 1.217983 2.062456 0.0548 R-squared 0.951368 Mean dependent var 1463969. Adjusted R-squared 0.942786 S.D. dependent var 363503.4 S.E. of regression 86948.32 Akaike info criterion 25.75366 Sum squared resid 1.29E+11 Schwarz criterion 25.95262 Log likelihood -266.4134 F-statistic 110.8541 Durbin-Watson stat 1.146088 Prob(F-statistic) 0.000000


(3)

3. Hasil regresi X1 Terhadap Variabel X2 dan X3

Dependent Variable: X1 Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:33 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1250730. 123854.5 -10.09838 0.0000 X2 0.016326 0.001357 12.03104 0.0000 X3 -0.680736 0.715954 -0.950810 0.3543 R-squared 0.898939 Mean dependent var 173524.3 Adjusted R-squared 0.887710 S.D. dependent var 156305.9 S.E. of regression 52377.71 Akaike info criterion 24.70191 Sum squared resid 4.94E+10 Schwarz criterion 24.85113 Log likelihood -256.3701 F-statistic 80.05490 Durbin-Watson stat 0.452314 Prob(F-statistic) 0.000000


(4)

4. Hasil Regresi X2 Terhadap Variabel X1 dan X3

Dependent Variable: X2 Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:34 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 78132565 1428045. 54.71295 0.0000 X1 54.47793 4.528116 12.03104 0.0000 X3 23.22881 42.02858 0.552691 0.5873 R-squared 0.895634 Mean dependent var 88021700 Adjusted R-squared 0.884038 S.D. dependent var 8885073. S.E. of regression 3025652. Akaike info criterion 32.81472 Sum squared resid 1.65E+14 Schwarz criterion 32.96393 Log likelihood -341.5545 F-statistic 77.23509 Durbin-Watson stat 0.408379 Prob(F-statistic) 0.000000


(5)

5. Hasil Regresi X3 Terhadap Variabel X1 dan X2

Dependent Variable: X3 Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:34 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -32278.14 102439.6 -0.315094 0.7563 X1 -0.070251 0.073886 -0.950810 0.3543 X2 0.000718 0.001300 0.552691 0.5873 R-squared 0.101509 Mean dependent var 18764.96 Adjusted R-squared 0.001676 S.D. dependent var 16840.23 S.E. of regression 16826.11 Akaike info criterion 22.43082 Sum squared resid 5.10E+09 Schwarz criterion 22.58003 Log likelihood -232.5236 F-statistic 1.016790 Durbin-Watson stat 1.821024 Prob(F-statistic) 0.381615


(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Isnesia A. Simbolon

NIM

: 070501091

Departemen : Ekonomi Pembangunan

Fakultas

: Ekonomi

Adalah benar telah membuat skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh

Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap

PDB Indonesia” guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan seperlunya.

Medan, Juni 2011

Yang Membuat Pernyataan

(Isnesia A. Simbolon)

NIM: 070501091