Koefisien Determinasi OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Sumber : Umi Narimawati, 2007:89 Interprestasi dari nilai koefisien korelasi : a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya. b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah. Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r sebagai berikut : Tabel 3.9 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber : Sugiono, 2006:183

d. Koefisien Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kd = r 2 x 100 Dimana : KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X r² = Kuadrat koefisien korelasi.

3.2.5.2 Uji Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol H o tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif H a menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent X yaitu paertisipasi penyusunan anggran X 1 dan pengendalian internl X 2 terhadap kinerja manajerial Y, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Penetapan Hipotesis a. Hipotesis Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : • Hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas partisipasi penyusunan anggran dan pengendalian intern terhadap variabel terikat kinerja manajerial. H o : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggran dan pengendalian intern terhadap kinerja manajerial. H a : Terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggran dan pengendalian intern terhadap kinerja manajerial. • Hipotesis parsial antara variabel bebas partisipasi penyusunan anggran terhadap variabel terikat kinerja manajerial. H o : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan partisipasi penyusunan anggran terhadap kinerja manajerial. H a : Terdapat pengaruh positif yang signifikan partisipasi penyusunan anggaran kinerja manajerial. • Hipotesis parsial antara variabel bebas pengendalian intern terhadap variabel terikat kinerja manajerial. H o : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan pengendalian intern terhadap kinerja manajerial. H a : Terdapat pengaruh positif yang signifikan pengendalian intern terhadap kinerja manajerial. b. Hipotesis Statistik • Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F. H o : = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan pengendalian intern terhadap kinerja manajerial. H a : 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan pengendalian intern terhadap kinerja manajerial. • Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t. Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak two tail test dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol : = 0 dan hipotesis alternatifnya H a : : = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan partisipasi penyusunan anggran terhadap kinerja manajerial. H a : 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan partisipasi penyusunan anggran terhadap kinerja manajerial. H o : = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pengendalian intern terhadap kinerja manajerial. H a : : Terdapat pengaruh yang signifikan pengendalian intern terhadap kinerja manajerial. 2. Menentukan tingkat signifikan Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk menentukan t tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian. • Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut : Sumber : Sugiyono 2010:192 Dimana : R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel • Menghitung nilai t hitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus : dan Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel t = t hitung 3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut : a. Hasil t hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : • Jika t hitung t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. • Jika t hitung t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. • t hitung; dica • t tabel; dica sebagai berik b. Hasil F hitung diba • Tolak Ho jik • Tolak Ho jik • Tolak Ho jik 4. Menggambar Daerah Daerah 5. Penarikan Kesimpul Daerah yang diarsir me t hitung dan F hitung jatuh diterima dan Ha diteri signifikan. Kesimpulan intern tidak berpengaru yaitu 5 = 0,05, a kepercayaan 95, maka mempunyai kebenaran pengaruh yang meyakink icari dengan rumus perhitungan t hitung, dan cari di dalam tabel distribusi t student dengan rikut, = 0,05 dan dk = n-k-1 atau 24-2-1=21 bandingkan dengan F tabel dengan kriteria : jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien jika nilai F-sign ,05. rah Penerimaan dan Penolakan Gambar 3.1 ah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ulan erupakan daerah penolakan, dan berlaku sebali h di daerah penolakan penerimaan, maka H erima ditolak. Artinya koefisian regresi signifi annya, partisipasi penyusunan anggran dan pen aruh terhadap kinerja manajerial. Tingkat sign , artinya jika hipotesis nol ditolak diterima de aka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan k n 95 dan hal ini menunjukan adanya tida inkan signifikan antara dua variabel tersebut. n ketentuan n positif. n negatif. aliknya. Jika Ho ditolak ifikan tidak engendalian ignifikannya dengan taraf kesimpulan idak adanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka 4.1.1.1 Sejarah Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Sebelum pelaksanaan Otonomi Daerah di Kab.Majalengka ada dua lembaga yang mengolah masalah pendidikan, yaitu : 1. Dinas pendidikan yang mengelola khusus Sekolah Dasar SD 2. Departemen pendidikan dan kebudayaan yang mengelola dari jenjang TK sampai dengan SLTA. Pada bulan April 2001 seiring dengan berjalannya Otonomi Daerah, maka dinas tersebut di mejer menjadi satu dengan nama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah itu pada tahun 2004, seiring dengan perubahan SOTK maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berubah nama menjadi Dinas Pendidikan. Pada tahun 2006 nama Dinas Pendidikan berubah lagi menjadi Disdik Budpora Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga. Selang tiga tahun kemudian, tepatnya pada bulan Januari 2010 sampai dengan sekarang istilah Disdik Budpora berubah nama menjadi Dinas Pendidikan. Hal ini terjadi karena adanya perubahan SOTK baru. Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka dalam mempunyai visi dan misi yaitu :

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 3 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

1 9 20

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA KOPERASI UNIT Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Unit Desa Kecamatan Jatinom.

0 2 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada

0 1 14

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN GAYA ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERA

0 3 10

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

2 5 43

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Manajerial.

0 0 20

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

1 3 91

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

0 0 19