Pengawasan Intern Gaji Dan Upah Pada CV. Sinar Muara Medan

(1)

SKRIPSI MINOR

PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA CV. SINAR MUARA MEDAN

Oleh :

AHMAD RAMDANI 052102061

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI MINOR

NAMA : AHMAD RAMDANI

NIM : 052102061

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH

PADA CV. SINAR MUARA MEDAN

Tanggal : ...2009 Ketua Program Studi D III Akuntansi

( Drs. Hasan Sakti Siregar, M. Si, Ak NIP. 131 568 370

)

Tanggal : ...2009 DEKAN

( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec NIP. 131 285 985


(3)

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI MINOR

NAMA : AHMAD RAMDANI

NIM : 052102061

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH

PADA CV. SINAR MUARA MEDAN

Medan, ...2009 Menyetujui Pembimbing

( Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak NIP. 132 089 424


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta salawat beriring salam kepada junjungan Besar Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan penulis kesehatan dan kesempatan, dalam menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan menyelesaikan skripsi minor ini.

Dengan segala kerendahan hati dan kemampuan yang ada, penulis berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi minor ini semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi minor ini masih jauh dari kesempurnaan, namun hal itu dikarenakan kekurangan dan keterbatasan penulis sebagai manusia.

Dalam penyelesaian skripsi minor ini penulis banyak mendapatkan bantuan pikiran, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

2. Bapak Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,


(5)

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing,

4. kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Zulfan Lintang dan Ibunda Yusmina,

5. Ibu Nuraini Nasution BSc, selaku Direktur Utama CV. Sinar Muara Medan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT atas segala karunianya yang memberikan kesehatan dan kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi minor ini, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kebaikan dan kesehatan. Amiin yaa rabbal Alamiin.

Medan, Juni 2009 Penulis

Ahmad Ramdani


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah ... 1

B Perumusan Masalah ... 3

C Tujuan Penelitian ... 3

D Manfaat Penelitian ... 4

E Sistematika Pembahasan ... 4

BAB II CV. SINAR MUARA A Sejarah Singkat CV. Sinar Muara ... 6

B Struktur Organisasi CV. Sinar Muara ... 7

C Pengertian Gaji dan Upah ... 13

D Unsur- unsur Gaji dan Upah ... 15

E Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah ... 23

BAB III ANALISA DAN EVALUASI A Analisis dan Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan ……..30

B Analisis dan Evaluasi Unsur-unsur Gaji dan Upah...31

C Analisis dan Evaluasi Terhadap Pengawasan Intern Gaji dan Upah ... 35


(7)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan ... 37

B Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha di era globalisasi ini semakin pesat. Hal ini dilihat dari banyaknya perusahaan yang berdiri dimana perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai tujuan tertentu. Diantaranya pertumbuhan yang berkesinambungan dalam meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan.

Pada dasarnya tujuan didirikan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang seoptimal mungkin, sebab dengan adanya laba yang diperoleh maka kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin serta dapat memperluas dan mengembangkan usahanya. Salah satu cara untuk mencapai tujuan itu adalah dengan melaksanakan kegiatan operasional perusahaan secara efektif dan efisien.

Ada empat sumber daya yang harus dikelola secara formal dan sistematis agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Keempat sumber daya tersebut adalah Sumber Daya Alam (natural resource), modal (capital), tenaga kerja (human resource) dan keahlian (skill). Salah satu faktor yang terpenting adalah tenaga kerja, karena dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia.

Sebagai tenaga penggerak utama faktor tenaga kerja sangat dibutuhkan karena kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas ditentukan oleh faktor tenaga kerja yang sering disebut karyawan. Perusahaan juga harus dapat bersaing dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang


(9)

dimilikinya. Tenaga kerja memberikan sumbangan berupa tenaga, pikiran, pengalaman dan keahlian. Dengan demikian seorang pemimpin perusahaan berusaha membina hubungan yang baik dengan pegawai atau karyawan dengan cara memberikan insentive, gaji, lembur dan tunjangan-tunjangan para karyawan.

Masalah penggajian dan pengupahan merupakan masalah yang sangat penting karena masalah tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku tenaga kerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Masalah ini tidak hanya menyangkut beban pekerjaan, namun juga berkaitan dengan moral dan tanggung jawab organisasi terhadap kehidupan karyawan dan keluarganya. Karena itu tidak menutup kemungkinan bila perusahaan tidak dapat memenuhinya. Maka karyawan sanggup melakukan kegiatan yang merugikan perusahaan, misalnya melakukan demo untuk menuntut kenaikan gaji, mogok kerja, dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan.

Mengingat masalah gaji dan upah merupakan masalah yang sensitif, maka untuk mengatasi masalah-masalah tersebut perusahaan perlu mengembangkan suatu pengawasan pembayaran gaji dan upah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau dengan kata lain adanya penyelewengan dalam hal pembayaran gaji atau upah.

Pengawasan yang dilakukan terhadap pembayaran gaji tidak kalah pentingnya dengan pengawasan yang dilakukan terhadap kegiatan lainnya karena biaya yang dikeluarkan untuk gaji cukup signifikan atas kemajuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu pengawasan intern terhadap gaji dan upah merupakan faktor pendukung untuk meningkatkan kinerja karyawan karena apabila karyawan


(10)

perusahaan tersebut sudah merasa kebutuhannya terpenuhi, karyawan akan bekerja semaksimal mungkin.

Oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk membahas sejauh mana pengawasan intern gaji dan upah yang diterapkan oleh CV. SINAR MUARA, melalui judul “PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA CV. SINAR MUARA MEDAN”.

B. Perumusan Masalah

Agar dapat memudahkan penelitian yang sistematis dan dapat memberi masukan kepada perusahaan untuk meminimalkan serta menghindari penyimpangan, maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan yaitu :“apakah pengawasan intern gaji dan upah pada CV. Sinar Muara Medan telah berjalan dengan efektif ? ”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana pengawasan intern gaji dan upah CV. Sinar Muara Medan.


(11)

D. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

a. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pengambilan keputusan demi meningkatkan kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan.

b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai wawasan intern gaji dan upah dalam perusahaan.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan suatu gambaran yang memudahkan penulisan, penyusunan dan perincian sehingga data-data yang relevan dengan judul skripsi minor ini dapat diperoleh dengan sebaik-baiknya. Penulis merinci sistematika penulisan tersebut sebagai berikut .

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab satu diuraikan secara singkat alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II : CV. SINAR MUARA MEDAN

Dalam bab dua diuraikan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, dan sistem pengawasan intern gaji dan upah.


(12)

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI

Bab tiga memaparkan analisa dan mengevaluasi terhadap data yang diperoleh dari perusahaan terhadap struktur organisasi perusahaan, unsur-unsur gaji dan upah, dan pengawasan intern gaji dan upah.

BAB IV : KESIMPULAN

Pada bab empat penulis menyimpulkan dan memberi saran atas penelitian yang dilakukan berdasarkan uraian sebelumnya yang mungkin berguna dalam meningkatkan pengawasan intern gaji dan upah pada CV. Sinar Muara Medan.


(13)

BAB II

CV. SINAR MUARA MEDAN

A. Sejarah singkat perusahaan

Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang bergerak dibidang kontraktor yang berlokasi di Jl. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo No.30 Medan. Usaha kontraktor ini berdiri pada tahun 2003 dan usaha ini di beri nama CV. Sinar Muara Medan yang didirikan oleh ibu Nuraini Nasution sekaligus sebagai pemilik usaha.

Visi dan Misi Perusahaan Visi

Visi adalah pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang

ingin di capai oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Setiap perusahaan yang berdiri tentunya mempunyai visi dan misi untuk

mencapai tujuan perusahaan, begitu juga pada CV. Sinar Muara Medan.

Adapun visi perusahaan yaitu “menjadikan CV. Sinar Muara sebagai lembaga perdagangan barang dan jasa yang tersebar di wilayah Indonesia yang prima dalam pelayanan dan terus menuju tingkat kesehatan perusahaan yang lebih tinggi dalam industri perdagangan barang.


(14)

Misi

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam usaha mewujudkan visi, dan memberikan garis besar cara pencapaian visi tersebut.

Berikut adalah misi CV. Sinar Muara Medan, antara lain:

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar semakin handal dalam pengabdiannya dan mencapai hasil kerja yang optimal

b. Turut berperan serta dalam mengembangkan lingkungan sekitar jaringan kantor pelayanan dimana berlokasi dan dalam pembangunan nasional melalui bidang usaha pembiayaan yang menjadi usaha pokok perusahaan. c. Menyediakan pembiayaan konsumen yang didukung tenaga-tenaga yang

terampil, Ilmu Teknologi system yang efektif dan efisien untuk memberikan pelayanan yang memuaskan dan berkualitas.

d. Menjaga hubungan baik dan kredibilitas dengan rekan usaha dan nasabah. e. Mengoptimalisasikan kinerja perusahaan.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi berarti penetapan batas tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing karyawan. Oleh karena itu dengan adanya struktur organisasi diharapkan setiap bagian dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001 : 186): “struktur organisasi menggambarkan pengorganisasian sumber daya manusia untuk


(15)

memanfaatkan sumber daya organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi”.

Pemisahan tugas harus dilakukan dalam suatu perusahaan. Misalnya bagian akuntansi disatukan dengan bagian penyimpanan, maka akan memungkinkan terjadinya kesalahan transaksi sehingga data yang dihasilkan adalah data yang tidak dapat dipercaya kebenarannya.

Organisasi dan manajemen yang baik akan memberikan keseimbangan pada tugas, sistem informasi manajemen kekuasaan, kesatuan perintah, wewenang serta tanggung jawab. Hal ini memberi efek yang positif pada perusahaan dimana perusahaan akan menemukan kelancaran dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya yang digambarkan dalam struktur organisasi.

Struktur organisasi harus fleksibel terhadap perubahan dan perkembangan dilingkungannya. Maka perusahaan atau badan usaha pada umumnya beranggapan bahwa struktur organisasi ini sangat perlu.

Kelebihan yang dicapai dari penggunaan struktur organisasi yaitu :

1. Bagan organisasi dapat digunakan untuk mendeskripsikan rencana kerja yang sesuai sebagai dasar untuk mengetahui perbedaan antara atasan dan bawahan.

2. Dengan adanya bagan organisasi dapat diketahui kegiatan-kegiatan perusahaan serta sehubungan yang ada diperusahaan dari setiap kegiatannya.

Disetiap kelebihan tentu saja ada kelemahan, begitu juga pada bagan organisasi. Adapun kelemahan yang mungkin terjadi dari bagan organisasi yaitu bagi masyarakat yang tidak mengerti dengan bagan yang dilihatnya, kemungkinan


(16)

akan menimbulkan kerancuan apabila tidak dicantumkan penjelasan dari bagan organisasi tersebut. Apabila satu bagan langsung bertanggung jawab pada bagian yang berada diatasnya atau harus terlebih dahulu melalui bagian yang lain. Oleh karena itu setiap sturuktur organisasi sebaiknya dicantumkan juga penjelasan mengenai struktur organisasi tersebut. Secara ringkas struktur organisasi dapat dicantumkan sebagai berikut :

1. Direktur

Direktur utama sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang berfungsi memimpin keseluruhan aktivitas-aktivitas perusahaan, antar lain :

a. mengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan dan pengendalian kegiatan perusahaan,

b. menyetujui dan menolak pengangkatan dan pemberhentian setiap bagian dalam penambahan tenaga kerja,

c. memelihara dan meningkatkan motivasi kerja karyawan,

d. mengadakan perencanaan tentang keadaan perusahaan dimasa yang akan datang,

e. menyetujui dan Memberikan pengesahan atas pembelian alat inventaris perusahaan,

f. mengkoordinasi pelaksanaan tugas setiap bagian serta menerima laporan tertulis dari setiap bagian tersebut.


(17)

2. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Bagian perencanaan dan pengembangan bertanggungjawab memberikan pengarahan dan membantu direktur utama dalam menjalankan tugasnya, antara lain :

a. melakukan pengawasan atas setiap bagian yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pengembangan perusahaan,

b. mengambil keputusan dalam menjalankan strategi pemasaran dengan pengumpulkan data-data dan berkomunikasi dengan direktur utama,

c. mengadakan pengawasan terhadap aktivitas pesaing yang dapat mempengaruhi pemasaran dan mengambil langkah-langkah sepenuhnya, d. membantu direktur utama dalam menjalankan tugasnya.

3. Direktur Keuangan

Direktur keuangan sangat memiliki peranan penting dalam perusahaan. Salah satunya adalah membantu dierktur utama dalam mengambil keputusan tentang keuangan, adapun tugas-tugas direktur keuangan adalah sebagai berikut :

a. mengkoordinasi kegiatan penyusunan anggaran tahunan perusahaan sampai saat pengesahan untuk disampaikan kepada direktur utama,

b. membina serta menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan yang teratur,

c. mengkoordinasi kelancaran semua penerimaan dan pengeluaran kas, d. menetapkan sumber pendapatan dan pembiayaan perusahaan,


(18)

e. menyiapkan laporan biaya proyek dan dan laporan keuangan secara keseluruhan,

f. memberikan pengarahan dan memotivasi karyawan agar bekerja lebih giat guna untuk pencapaian tujuan perusahaan,

g. dalam melaksanakan tugasnya, berhak mendelegasikan wewenangnya kepada dan meminta pertanggungjawaban dari kepala bagian administrasi dan keuangan, bagian kasir dan kepala bagian umum dan personalia.

4. Bagian Operasional

Dalam hal ini bagian operasional memiliki tanggungjawab atas segala kegiatan operasi perusahaan antara lain :

a. bertanggungjawab penuh atas kegiatan operasional perusahaan secara langsung,

b. Bertanggungjawab melaksanakan wewenang yang telah didelegasikan oleh atasan demi kepentingan perusahaan.

5. Bagian Pendistribusian

Bagian operasional bertanggungjawab atas segala kegiatan operasi perusahaan antara lain :

a. bertanggungjawab terhadap barang yang didistribusikan kepada konsumen,

b. memeriksa kembali barang yang akan didistribusikan apakah sesuai dengan yang di harapkan konsumen,


(19)

c. bertanggungjawab terhadap keamanan dan menjaga setiap fisik barang akan tetap utuh apabila sampai kepada konsumen.

6. Bagian Administrasi dan Keuangan

Secara umum bagian administrasi dan keuangan bertanggungjawab mengelola dan mengalokasikan kas/dana perusahaan dengan baik sesuai dengan standart akuntansi yang berlaku umum. Adapun tugas bagian keuangan adalah sebagai berikut:

a. melakukan Verifikasi atau pengecekan ulang atas semua bukti-bukti kas, penerimaan dan pengeluaran kas,

b. melakukan Verifikasi atas semua bukti penjualan tunai, faktur penjualan tunai dan nota pembelian barang serta bukti pemesanan barang dari perusahaan ke konsumen,

c. melakukan penyusunan laporan keuangan seperti neraca dan daftar laba rugi perusahaan,

d. melakukan penelitian dan analisa keuangan perusahaan, termasuk masalah pajak.

7. Bagian Umum dan Personalia

Adapun tugas bagian umum dan personalia adalah sebagai berikut : a. menyediakan tenaga kerja yang berkualitas sesuai minat dan ahlinya, b. melaksanakan pembayaran gaji kepada karyawan sesuai dengan waktu


(20)

c. mengawasi karyawan apakah telah melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugasnya masing-masing.

8. Bagian Kasir

Bagian kasir adalah bagian yang sering berhadapan langsung dengan uang, oleh karena itu perlu orang-orang yang jujur untuk menempati posisi ini. Adapun tugas dan tanggungjawab seorang kasir adalah sebagai berikut :

a. menerima uang kas yang berasal dari penjualan barang,

b. memberikan tanggal dan cap lunas pada tiap bukti penerimaan dan pengeluaran kas,

c. melaksanakan penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum,

d. mencatat setiap adanya terjadi transaksi perusahaan,

e. membantu bagian administrasi dan keuangan dalam membuat laporan bulanannya.

C. Pengertian Gaji dan Upah

Apabila akan dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan profit semaksimal mungkin. Maka perusahaan harus melakukan cara yaitu dengan menggunakan Sumber Daya Manusia yang terampil dan cerdas dibidangnya masing-masing. Untuk itu pimpinan harus berusaha merangsang karyawannya agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja karyawan yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang sesuai dengan


(21)

kemampuan perusahaan. Balas jasa yang bisa diterima disebut sebagai gaji dan upah. Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan perusahaan. Oleh karena itu jumlah gaji dan upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua karyawan. Didalam masyarakat masih banyak yang belum bisa membedakan antara istilah gaji dan upah, hal ini disebabkan karena kedua istilah ini merupakan bentuk jasa yang diberikan oleh atasan kepada tenaga kerja atas pekerjaannya.

Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian gaji dan upah menurut beberapa pendapat para ahli yaitu:

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 95): “gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan”.

Menurut Ahmad dan Ruky (2001 : 8): “gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan PNS, anggota TNI dan POLRI dan anggota pemerintah yang dibayarkan secara bulanan. Sedang upah merupakan penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan dan dinilai dalam bentuk uang sesuai dengan perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja termasuk tunjangan, baik untuk pekerjaan sendiri maupun keluarganya”.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih panjang. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja.

Dalam praktek diperusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda yaitu :


(22)

1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya per hari atau per jam. Gaji menggambar kan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang biasanya dibayarkan per sebulan.

2. Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses produksi pada industri manufaktur. Upah dibayar kepada pekerja yang ter- libat langsung dalam proses industri. Gaji menggambarkan kaitan karyawan.

D. Unsur- unsur Gaji dan Upah

Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja.

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 97) dalam buku dasar-dasar akuntansi perkantoran unsur-unsur gaji dan upah seperti tertara dibawah ini :

1. Gaji pokok

Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.

3. Lembur

Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tarif yang lebih tinggi dibandingkan tarif biasa.


(23)

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat kerja.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalnya minyak, gula,beras dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan sarana lain

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti : Pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

Unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan walaupun ada sebagian yang ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin, dana pensiun dan asuransi kecelakaan kerja.

Menurut Ahmad dan Ruky (2001 : 10) dalam buku manajemen penggajian dan pengupahan untuk karyawan perusahaan, latar belakang mengenai unsur-unsur tersebut yaitu :

1. Perusahaan yang ingin mendorong prestasi kerja dan produktivitas karyawannya harus memperbesar jumlah unsur-unsur tersebut yang pemberiannya dikaitkan sepenuhnya dengan prestasi kerja individu, kinerja dan produktivitas perusahaan. Seharusnya perusahaan harus memperkecil jumlah unsur-unsur tersebut kecuali yang sifatnya normatif. 2. Pimpinan perusahaan dan terutama pimpinan bagian sumber daya manusia

mengetahui dengan pasti apa saja unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas. Hal ini penting karena dalam perundingan pembuatan atau pembaharuan kesepakatan kerja bersama bisa saja pimpinan organisasi pekerja mengklaim bahwa tingkat upah atau gaji karyawan perusahaan tersebut kalah oleh perusahaan lain yang sejenis.


(24)

Dari uraian diatas jelas sekali bahwa pimpinan perusahaan harus men- cermati semua unsur tersebut selain gaji pokok. Unsur-unsur tersebut harus dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan dalam besarnya perusahaan seharusnya mempertanyakan apa yang diperolehnya dari pihak karyawan.

Prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum hal-hal yang berkaitan dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi (2001 : 389) dalam buku sistem akuntansi, dokumen ini terdiri dari :

1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah 2. Kartu jam hadir

3. Kartu jam kerja 4. Daftar gaji dan upah

5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah 6. Surat pertanyaan gaji dan upah

7. Amplop gaji dan upah 8. Bukti kas keluar

ad.1. Dokumen pendukung perubahan gaji

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain-lain. ad.2. Kartu jam hadir

Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk men- catat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentuk kartu hadir


(25)

ad.3. Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk pencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

ad.4. Daftar gaji dan upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21 utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan dan lain-lain.

ad.5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per depertemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.

ad.6. Surat pertanyaan gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah

ad.7. Amplop gaji dan upah

Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kapada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah.

ad.8. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kapada fungsi keuangan. Berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuatan daftar gaji dan dan upah.

Dokumen untuk pembayaran gaji dan upah menurut George, Bodnar dan William (2000 : 287) adalah:


(26)

1. Otorisasi dan Notifikasi

2. Menyiapkan gaji melalui kartu jam kerja, register penggajian dan cek pembayaran.

Penggajian dan pengupahan merupakan objek yang sangat mudah untuk diselewengkan oleh karyawan maupun pegawai. Ada beberapa cara untuk melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yaitu :

1. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja lagi di perusahaan.

2. Menguangkan cek gaji dan upah pegawai yang belum ditagih oleh pegawai yang bersangkutan.

3. penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk mendapatkan pembayaran dua kali.

4. Membuat kesalahan-kasalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah yang diterima karyawan melebihi ataupun mengurangi jumlah yang semestinya dibayar.

5. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang karyawan lain.

6. Mencantumkan jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji dan upah.

7. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat persetujuan dicatat sebagai pengeluaran.

Setiap perusahaan mempunyai prosedur pencatatan gaji dan upah. Prosedur pencatatan ini dilakukan untuk membedakan tugas yang dilakukan oleh


(27)

satu bagian lainnya. Agar masing-masing bagian dapat bekerja semaksimal mungkin.

Menurut George dan William (2000 : 286) “proses penggajian harus terpisah dari penyiapan data masukan untuk dasar pembayaran, laporan-laporan jam kerja dan data kepegawaian. Data kepegawaian diterima dari depertemen kepegawaian. Laporan-laporan jam kerja diterima dari pencatatan jam kerja. Daftar gaji membuat rincian perhitungan gaji bersih (gaji kotor dikurangi potongan-potongan). Cek pembayaran dikirimkan kedepartemen pengeluaran kas untuk ditandatangani, ditelaah dan didistribusikan rangkapan daftar gaji dikirim kedepertemen utang usaha untuk dilakukan pencatatan penggajian”.

Distribusi Gaji dan Upah

Pendistribusian gaji dan upah pada CV. Sinar Muara Medan kepada para karyawannya adalah setiap tanggal 2 pada suatu priode. Apabila tanggal tersebut jatuh pada hari libur maka pembayaran gaji dan upah akan dimajukan pada hari berikutnya, sedangkan upah lembur pada bulan berjalan diberikan kepada pembayaran gaji bulan berikutnya. Pendistribusian gaji diberikan langsung kepada para karyawannya pada tanggal tersebut melalui yang dikirim oleh kantor pusat melalui transfer ke rekening tabungan masing-masing karyawan.

Dalam menghitung jumlah gaji dan upah yang akan dibayarkan pada karyawan, dapat diperhatikan beberapa hal yaitu unsur gaji untuk setiap golongan dan setiap karyawan dapat dipastikan jumlahnya dan merupakan gaji pokok yang akan dibayarkan kepada karyawan. Bagi karyawan yang tidak hadir tanpa keterangan maupun ada surat izin karena sakit ataupun hal-hal lainnya akan mempengaruhi penerimaan gaji bersih yaitu dengan pengurangan jumlah gaji bersih terhadap tunjangan kompensasi kerja.


(28)

Prosedur perhitungan gaji dan upah pada CV. Sinar Muara Medan dibayarkan pada setiap karyawan per tanggal 2 pada suatu priode. Gaji karyawan bulanan dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai dengan keuntungan yang telah ditetapkan perusahaan.

Total gaji bersih = Gaji pokok + Komisi – Potongan-potongan

Pada CV. Sinar Muara Medan dapat dilihat beberapa hal yang termasuk dalam perhitungan gaji dan upah yang diterapkan menurut peraturan yang berlaku pada perusahaan yaitu sebagai berikut :

a. Hari kerja

Para karyawan bekerja sebanyak 6 hari dalam satu minggu, tetapi perusahaan tidak tutup pada hari minggu. Apabila ada karyawan, khususnya bagian administrasi kasir yang ingin bekerja pada hari minggu maka karyawan tersebut memperoleh uang tambahan yang disebut uang kerajinan karyawan. Pukul 08.15 WIB seluruh karyawan harus sudah berada diperusahaan karena kepala cabang akan melakukan briefing dengan seluruh karyawan didalam kantor sebelum aktivitas diawali doa bersama 15 menit sebelum jam kantor buka. Jam kerja yaitu mulai pukul 08.30 WIB - 17.30 WIB.

b. Waktu istirahat

Waktu istirahat yang ditentukan perusahaan yaitu maksimal satu jam, mulai pukul 12.00 WIB – 13.00 WIB.

c. Lembur

Pada perusahaan ini ada perhitungan uang lembur. Apabila pekerjaan karyawan tersebut banyak dan telah bekerja melebihi jam kerjanya maka


(29)

pekerjaan tersebut dihitung lembur. Pekerjaan lembur diperusahaan ini dimulai pukul 18.00 WIB ke atas, dan perhitungan uang lemburnya dikira perjam. Satu jam kerja uang lembur yang diberikan perusahaan sebesar Rp10.000. Pada hari besar keagamaan atau hari raya pembayaran gaji sebanyak 2 kali lipat dari gaji normal yang diberikan perusahaan kepada karyawan.

d. Cuti

Cuti yang diberikan kepada karyawan dari perusahaan sebagai berikut :

Cuti tahunan, diberikan pada karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun. Masa cuti yang diberikan perusahaan yaitu 12 hari dalam satu tahun. Cuti tersebut tidak dapat diambil sekaligus, dalam 1 bulan hanya diperbolehkan mengambil cuti sebanyak empat hari. Selama cuti pembayaran gaji karyawan tetap berlangsung tanpa ada pemotongan gaji.

Cuti khusus, dalam perusahaan ini cuti khusus yang diberikan ada 2 yaitu: a. Cuti pada saat pernikahan

Pada saat pernikahan perusahaan cuti yang diberikan kepada karyawan sebanyak 2 hari.

b. Cuti pada saat melahirkan

Pada saat melahirkan perusahaan memberikan cuti kepada karyawan selama dua minggu.

Pada cuti khusus ini pambayaran gaji pada karyawan tetap berlangsung dan tidak ada pemotongan gaji.

Adapun prosedur perhitungan gaji dan upah yang diterapkan pada CV. Sinar Muara yaitu :


(30)

Gaji pokok per bulan Rp. xxx

Uang transport Rp. xxx

Insentif Rp. xxx

Uang makan Rp. xxx

Total pendapatan Rp. xxx

+

Potongan-potongan : Lain-lain :

- Absensi Rp. xxx

Gaji bersih Rp. xxx

-

E. Sistem pengawasan Intern Gaji dan Upah

Untuk mencapai tujuan pengawasan intern gaji dan upah agar dapat berfungsi dengan baik maka diperlukan syarat-syarat tertentu yang merupakan pengawasan itu sendiri. Apabila syarat-syarat tersebut telah terpenuhi maka tujuan perusahaan dapat tercapai dengan menggunakan fasilitas yang ada secara efektif dan efisien.

Pembentukan dan pemeliharaan suatu sistem pengawasan intern adalah kewajiban manajemen, tanggung jawab dari manajemen memberikan keyakinan yang masuk akal kapada pemilik perusahaan bahwa kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Maka sistem pengawasan intern ini diperlukan untuk melaksanakan kewajiban tersebut. Berikut ini beberapa pengertian pengawasan intern menurut beberapa ahli :


(31)

Menurut Warrens dan kawan-kawan (2005 : 229) pengawasan intern adalah: “kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya”. Menurut Mulyadi (2002 : 180) pengawasan intern adalah: “suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai”.

Pengawasan administrasi atau bisa disebut feedback control mencapai tujuan ketaatan terhadap kebijakan pimpinan yang tidak langsung berhubungan dengan catatan keuangan (analisis statistik, praktek-praktek yang sehat dan sebagainya).

Menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 312.2) terdapat lima komponen pengawasan intern antara lain :

a. Lingkungan pengawasan menetapkan corak suatu organisasi mempengaruhi kedasaran pengawasan orang-orangnya. Lingkungan pengawasan merupakan dasar untuk semua komponen pengawasan intern, menyediakan disiplin dan struktur.

b. Penaksiran resiko merupakan identifikasi dan entitas terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola.

c. Aktivitas pengawasan merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

d. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

e. Pemantauan adalah peroses yang menentukan kualitas kinerja pengawasan intern sepanjang waktu.

Prosedur penerimaan kas CV. Sinar Muara Medan juga telah memenuhi beberapa prinsip-prinsip pengawasan intern seperti pada pengelolaan kas secara fisik dilakukan oleh bagian administrasi, dalam memenuhi tanggung jawab itu setiap adanya penerimaan-penerimaan maka langsung disetor ke bank.


(32)

Kas merupakan alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum dan oleh sebab itu merupakan dasar landasan yang kuat sebagai alat pengukur terhadap semua kegiatan ekonomi didalam perusahaan. Dalam pengertian ini kas meliputi uang tunai dan alat-alat pembayaran yang diterima umum, baik yang ada dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank. Kas dan bank mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh aktiva lainnya didalam perusahaan. Oleh karena itu, kas dan bank mutlak diperlukan perusahaan untuk menjalankan usahanya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002: 2 ), defenisi kas dan bank adalah:

 Kas ialah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan dan membiayai kegiatan umum perusahaan, sedangkan

 Bank ialah sisa rekening giro perusahaan yang dapat digunakan secara bebas untuk mambiayai kagiatan umum perusahaan.

Kas dan bank selalu disajikan didalam neraca. Keduanya merupakan pos neraca yang paling likuid atau yang segera dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan, dengan demikian lazimnya disajikan pada bagian pertama dari aktiva lancar. Dalam penyajiannya di neraca umumnya digunakan istilah ” kas ”saja, dan untuk selanjutnya penulis mempergunakan satu istilah saja untuk kedua pengertian tersebut diatas adalah kas.

Dengan pesatnya pertumbuhan dunia usaha terakhir ini mengakibatkan timbulnya berbagai persoalan yang sangat rumit dalam bidang prosedur untuk mencatat dan mengelolah data-data dari suatu perusahaan sehingga untuk mengatasi masalah ini diperlukan suatu metode yang baik dan tepat, yaitu dengan menciptakan suatu sistem yang dapat meliputi segala kegiatan dan unit badan usaha.


(33)

Kegiatan perusahaan pada umumnya akan melibatkan berbagai tugas dari setiap bagian yang terdapat dalam perusahaan, yang mana mempunyai tugas dan kegiatan yang berbeda pula, tetapi satu sama yang lainnya saling berhubungan. Dengan adanya tugas masing-masing bagian maka seluruh kegiatan yang diberikan haruslah diikuti dengan kriteria yang jelas sehingga dalam mengambil keputusan tidak memenuhi kesulitan.

Adapun tujuan pengawasan intern menurut mulyadi (2002 : 180) adalah sebagai berikut :

1. Keandalan informasi keuangan

2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yans berlaku 3. Efektivitas dan efisiensi operasi

Sistem pengawasan intern ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari penyelewengan-penyelewengan yang mungkin terjadi sehingga membuat perusahaan mangalami kerugian.

Unsur pengawasan intern penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2001 : 387) adalah :

1. Organisasi 2. Sistem otorisasi 3. Prosedur pencatatan 4. praktek yang sehat


(34)

ad.1. Organisasi

a. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi keuangan.

b. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. ad.2. Sistem otorisasi

a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama.

b. Setiap perusahaan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan kepada surat keputusan Direktur Keuangan.

c. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.

d. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.

e. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala depertemen karyawan yang bersangkutan.

f. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.

g. Bukti kas keluar dan pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi.

ad.3. Prosedur pencatatan

a. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan.


(35)

b. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.

ad.4. Praktek yang sehat

a. Kartu jam hadir dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung. b. Pemasukan kartu jam hadir kedalam mesin pencatat waktu harus diawasi

oleh fungsi pencatat waktu.

c. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran. d. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan

penghasilan karyawan.

e. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

Aktivitas siklus pengajian dan pengupahan menurut Marshall dan Paul (2005 : 190) dalam buku Sistem Informasi Akuntansi adalah :

1. Perbarui file induk penggajian

Melibatkan pembaruan file induk penggajian untuk mencerminkan sebagai jenis perubahan penggajian seperti mempekerjakan orang baru, pemberhentian, perubahan tingkat gaji.

2. Perbarui tarif dan pemotongan pajak

Memperbarui informasi mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya. 3. Validasi data waktu dan kehadiran

Memvalidasi setiap data waktu dan kehadiran pegawai 4. Mempersiapkan penggajian

Deperteman tempat pegawai bekerja akan memberikan data mengenai jam yang dihabiskan dan seorang supervisor biasanya akan mengkonfirmasikan data tersebut.


(36)

5. Membayar gaji

Sebagian besar pagawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpanan langsung gaji bersih kerekening bank pribadi.

6. Hitung kompensasi

Perusahaan membayar beberapa pajak penghasilan dan kompensasi pegawai secara langsung.

7. Keluarkan pph dan potongan lain

Membayar kewajiban pajak penghasilan dan potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai.


(37)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga dengan CV. Sinar Muara yang bergerak dalam bidang kontraktor. Karyawan yang bekerja akan mendapat balas jasa atau kompensasi. Dimana kompensasi yaitu fungsi manajemen personalia yang merupakan balas jasa untuk memotivasi karyawan tersebut. Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan berdasarkan unsur paksaan dari perusahaan.

Setiap rencana belum tentu tercapai sesuai dengan apa yang kita inginkan. Demikian juga dalam kegiatan pengawasan intern gaji dan upah, belum tentu juga penerapannya dilapangan sesuai dengan teori yang ada dibuku bacaan.

Seorang pemimpin harus dapat mengetahui kebutuhan karyawannya. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang menyebabkan manusia mau bekerja, jadi mereka mau memberikan prestasi yang maksimal jika kebutuhan mereka dapat terpenuhi oleh perusahaan. Balas jasanya bisa berupa gaji, insentif, lembur dan tunjangan-tunjangan kesejahteraan.

Dalam bab ini penulis akan membandingkan antara penerapan pengawasan intern gaji dan upah pada CV. Sinar Muara dengan materi yang telah dibahas dalam bab sebelumnya yang akan dibahas dalam bab analisa dan evaluasi.

Bab ini dibuat untuk mengetahui bagaimana penerapan pengawasan intern gaji dan upah pada perusahaan ini.


(38)

A. Analisa dan Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan

Dengan adanya struktur organisasi disetiap perusahaan maka perusahaan berharap dapat mencapai tujuan kerja dengan membuat pembagian kerja menurut tujuan- tujuan yang telah ditetapkan dan mempunyai hubungan satu sama lain.

Struktur organisasi pada CV. Sinar Muara memperlihatkan adanya tanggung jawab melalui garis, garis tersebut merupakan jalur tempat arus komunikasi. Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan mengikuti struktur organisasi secara vertikal antara satu bagian dengan bagian lainnya.

Penerapan pemisahan tugas secukupnya mensyaratkan bahwa suatu perusahaan menerapkan sejumlah besar karyawan. Mencapai pemisahan tugas yang memadai sering kali sulit bagi organisasi kecil, jelas bahwa tidak mungkin memisahkan lima tugas yang bertentangan diantara tiga karyawan. Selain itu pemisahan tugas ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri karyawan yang akan memberi dampak positif bagi kelangsungan perusahaan.

CV. Sinar Muara memisahkan fungsi administrasi pusat dengan fungsi administrasi cabang. Administrasi cabang khususnya Kepala Administrasi mengendalikan kegiatan pembukuan pengajuan gaji bulanan ke kantor pusat, mengabsensi karyawan, melaporkan pengunduran diri karyawan, membantu proses jalannya administrasi, laporan cetak kwitansi, back up data harian cabang dan restora data harian cabang lain, bertanggung jawab atas pelatihan/ training staff karyawan admin. baru, bertanggung jawab langsung kepada Kapos/ Korcab/ BM dan Kantor pusat.


(39)

CV. Sinar Muara Medan dalam menggunakan struktur organisasi dalam rangka pencapaian tujuan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan struktur ini ialah adanya kesatuan perintah (Unity of command) yang menjamin disiplin kerja, sedangkan kelemahan dari struktur organisasi ini ialah masih terdapat beberapa bagian kedudukan yang kosong dan belum ada karyawan yang mengisi kedudukan tersebut, sehingga tugas-tugas tersebut semuanya dipegang oleh Kepala Cabang/ Branch Manager. Karena perusahaan ini termasuk perusahaan yang sedang berkembang maka diperlukan lebih banyak lagi karyawan yang seharusnya direkrut untuk menduduki jabatan yang masih kosong.

B. Analisa dan Evaluasi Unsur-unsur Gaji dan Upah

Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan sebaik-baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai dengan imbalan atau penilaian. Perusahan membeli jasa para karyawan maka dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan pemberian berupa gaji, upah dan tanggungan-tanggungan lainnya. Selain penting bagi karyawan, gaji dan upah penting pula bagi perusahaan karena merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

Menurut Mulyadi (2001: 377) adalah: “gaji pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, dan dibayarkan secara tetap per bulan. Sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana ( buruh ) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah suatu peroduk yang dihasilkan oleh karyawan”.


(40)

Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada CV. Sinar Muara Medan sebagai berikut :

a. Gaji pokok, gaji ini diberikan perusahaan kepada karyawan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan.

b. Insentif adalah sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan. Apabila karyawan tersebut telah mencapai target penjualan minimal 20 map yang ditetapkan perusahaan.

c. Lembur merupakan upah tambahan yang diberikan perusahaan kepada karyawan dimana karyawan bekerja melebihi batas jam kerja yang ditetapkan perusahaan. Uang lembur yang diberikan perusahaan sebesar Rp 10.000 per jam, jumlahnya telah ditetapkan perusahaan hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan.

d. Tunjangan-tunjangan dalam hal ini tunjangan yang dimaksud adalah uang makan, uang transfort dan tunjangan hari raya. Uang makan, uang transfort diberikan setiap hari yang akan diakumulasikan setiap bulan. Uang makan yang diberikan sebesar Rp. 5.000,- per hari, uang transfort diberikan sebesar Rp. 5.000,- per hari. Sedangkan tunjangan hari raya diberikan pada saat satu minggu menjelang hari raya. Besarnya tunjangan yang diberikan adalah sebesar 1 (satu) bulan gaji pokok. Khusus bagian administrasi terdapat tunjangan kasir sebesar Rp. 165.000,-


(41)

Unsur- unsur pengeluaran (potongan) pada CV. Sinar Muara Medan adalah :

 Lain-lain, yaitu potongan yang bukan merupakan pinjaman karyawan melainkan potongan gaji karyawan yang disebabkan karyawan yang tidak hadir tanpa surat keterangan (absen) maupun yang ada surat izin dikarenakan sakit ataupun ada hal-hal lainnya.

Perhitungan gaji dan upah pada CV. Sinar Muara Medan sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang telah ditentukan pemerintah. Selain gaji dan upah pokok, perusahaan juga memberikan tunjangan- tunjangan yang merangsang aktivitas kerja seperti tunjangan hari raya, uang makan, uang transport dan uang insentif.

Pembayaran gaji dan upah pada CV. Sinar Muara Medan yaitu dengan mentransfer uang ke rekening tabungan masing-masing karyawan yang dilakukan kantor pusat. Tapi sebelumnya administrasi harus menyiapkan pembukuan pengajuan gaji bulanan ke kantor pusat. Setelah kantor pusat menerima data-data tersebut barulah kantor pusat membayar gaji karyawan pada tanggal yang telah ditetapkan yaitu tanggal 2 setiap bulannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua gaji dan upah telah dibayar dengan pihak yang benar dan tepat. Dalam sistem pembayaran gaji yang baik seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, sebaiknya yang memberikan gaji adalah bagian kasir atau bagian administrasi. Pada CV. Sinar Muara gaji dibayar oleh administrasi kantor pusat hal ini sesuai dengan prosedur yang seharusnya.


(42)

Unsur-unsur gaji dan upah yang terdapat dalam penggajian dan pengupahan CV. Sinar Muara adalah unsur penambah dan unsur pengurang. Dimana kedua unsur ini akan memberi pengaruh pada gaji bersih yang akan diterima karyawan. Dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa unsur- unsur gaji dan upah pada umumnya adalah gaji pokok, lembur, bonus, catu, perlengkapan dan sarana lainnya. Disamping itu juga diberikan tunjangan- tunjangan untuk menambah produktivitas karyawan.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan pengawasan intern gaji dan upah pada CV. Sinar Muara Medan tidak mengalami kesulitan karena jumlah gaji dan upah yang dibayarkan kepada setiap karyawan sesuai Upah Minimum Regional (UMR) yang telah ditetapkan pemerintah.

Prosedur pencatatan gaji dan upah yang dilakukan oleh CV. Sinar Muara Medan dilakukan oleh bagian administrasi khusunya kepala administrasi yang ditugaskan oleh pimpinan perusahaan. Data karyawan dicatat dimulai dari nama, jabatan karyawan, jumlah gaji pokok dan sebagainya sampai dengan potongan-potongan. Hal ini disesuaikan dengan jumlah hari kerja karyawan yang tercantum dalam absensi karyawan. Bagian administrasi membukukan pengajuan gaji kedalam buku besar gaji dan upah yang harus diserahkan ke kantor pusat setiap akhir bulan. Maka dapat disimpulkan dari prosedur pencatatan gaji dan upah yang dilakukan pada CV. Sinar Muara Medan cukup baik sesuai dengan prosedur yang telah dibahas pada bab sebelumnya.


(43)

C. Analisa dan Evaluasi Terhadap Pengawasan Intern Gaji dan Upah

Pengertian pengawasan intern telah mengalami perkembangan dari tahun ketahun, hal ini datang dari pimpinan perusahaan ataupun pemeriksa / auditor.

Pengertian pengawasan intern menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku SAK (2002 : 29) meliputi: “Organisasi serta metode ketentuan yang terkordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan”.

Dengan adanya pengawasan intern terhadap proses pengeluaran gaji dan upah maka tingkat penyelewengan yang dilakukan oleh pihak tertentu dapat diminimalisir sehingga kondisi keuangan perusahaan dapat lebih terawasi. Dana- dana yang keluar dan dana-dana yang masuk akan lebih mudah diawasi apabila dilakukan pengecekan.

Pada perusahaan CV. SINAR MUARA MEDAN ini kegiatan operasional yang dilakukan karyawan-karyawannya harus tetap diawasi karena tidak menutup kemungkinan apabila perusahaan kurang tegas maka karyawan akan melakuakan penyelewengan terhadap dana kas dan dana keluar.

Sistem pengawasan intern gaji dan upah yang dilakukan pada CV. Sinar Muara Medan yaitu :

1. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah dipisah dengan fungsi pembayaran gaji dan upah. Pembuatan daftar gaji dilakukan oleh bagian administrasi cabang, sedangkan pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh kantor pusat.


(44)

2. Pemisahan kedua fungsi tersebut dilakukan karena CV. Sinar Muara merupakan perusahaan cabang, sehingga masalah keuangan termasuk pembayaran gaji dilakukan oleh kantor pusat.

3. Absensi karyawan merupakan waktu yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan.


(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis pada CV. Sinar Muara Medan, penulis berusaha menarik kesimpulan dan memberikan saran yang mungkin berguna bagi perusahaan. Kesimpulan dan saran akan penulis uraikan seperti dibawah ini.

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai pengawasan intern gaji dan upah pada CV. Sinar Muara Medan maka pada bab penutup ini penulis akan mengambil kesimpulan pada bab terdahulu yaitu :

1. Sistem distribusi gaji dan upah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, CV. Sinar Muara Medan bagian yang satu dipisah dengan bagian yang lain. Pembuatan daftar gaji dilakukan oleh bagian administrasi kemudian pembayaran gaji dilakukan oleh kantor pusat.

2. Sistem pengawasan intern gaji dan upah pada perusahaan ini sudah cukup baik tidak banyak mengalami kesulitan dan sudah ada dilakukan pengendalian. Pengendalian yang dilakukan atas gaji dan upah ini dilakukan oleh pimpinan perusahaan, bagian personalia dan bagian-bagian keuangan dengan tugasnya masing-masing.

3. Sistem pembayaran gaji dan upah yang tidak terlalu sulit telah menciptakan suatu efisiensi. Masing-masing bagian yang terkait telah melaksanakan fungsinya dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang


(46)

telah ditentukan, sehingga dengan sendirinya telah tercipta suatu internal cek. Pembayaran gaji dan upah kepada setiap masing-masing karyawan sesuai dengan jabatannya yang dilakukan setiap akhir bulan.


(47)

B. Saran

Saran yang penulis sampaikan dibawah ini berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat pada bagian sebelumnya. Saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kepentingan perusahaan dimasa mendatang adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan harus memelihara hubungan komunikasi dan koordinasi yang baik diantara bagian yang satu dengan bagian yang lain agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara masing-masing karyawan atau bagian-bagiannya.

2. Para karyawan dituntut suatu kedisiplinan dan kejujuran dalam melaksanakan tugasnya. Karena berhasil tidaknya suatu sistem pengawasan bagi manajemen dipengaruhi oleh kedisiplinan karyawan sebagai pelaksana.Rotasi pekerjaan bagi karyawan hendaknya lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kebosanan dan mencegah tindakan penyelewengan yang mungkin ada serta dapat memperluas wawasan karyawan tentang tujuan perusahaan secara menyeluruh.

3. Sistem penggajian yang dikembangkan oleh perusahaan mampu mengembangkan dan mempertahankan hubungan antara hasil kerja dengan imbalan yang diterima karyawan.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George, William, Hopwood, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama, penerjemah, Amir Abadi Jusup dan Rudi M. Tambunan, penerbit salemba empat, Jakarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama, penerjemah, Amir Abadi Jusup, penerbit salemba empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002:29, Standar Akuntansi Keuangan, penerbit selemba empat, Jakarta.

Johni, Setyawan, Mulyadi, 2001, Sistem Perencanaan dan Pengendalian

Manajemen, Edisi kedua, cetakan I, Salemba empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, penerbit salemba empat, Jakarta.

2002, Auditing, Edisi keenam, cetakan I, penerbit salemba empat, Jakarta. Marshall B, Paul, 2005, Sistem Informasi Akuntansi, penerbit salemba empat,

Jakarta.

Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk KaryawanPerusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Sugiyarso, Winarni, 2005, Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran, penerbit Media Pressindo, Yogyakarta.

Warrens, Cart , James M, Reeve, and Philip, 2005 Pengantar Akuntansi, Edisi kelima, penerjemah, Amanaugrahani, dan Taufik Hendro, penerbit selemba empat, Jakarta.


(1)

C. Analisa dan Evaluasi Terhadap Pengawasan Intern Gaji dan Upah

Pengertian pengawasan intern telah mengalami perkembangan dari tahun ketahun, hal ini datang dari pimpinan perusahaan ataupun pemeriksa / auditor.

Pengertian pengawasan intern menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku SAK (2002 : 29) meliputi: “Organisasi serta metode ketentuan yang terkordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan”.

Dengan adanya pengawasan intern terhadap proses pengeluaran gaji dan upah maka tingkat penyelewengan yang dilakukan oleh pihak tertentu dapat diminimalisir sehingga kondisi keuangan perusahaan dapat lebih terawasi. Dana- dana yang keluar dan dana-dana yang masuk akan lebih mudah diawasi apabila dilakukan pengecekan.

Pada perusahaan CV. SINAR MUARA MEDAN ini kegiatan operasional yang dilakukan karyawan-karyawannya harus tetap diawasi karena tidak menutup kemungkinan apabila perusahaan kurang tegas maka karyawan akan melakuakan penyelewengan terhadap dana kas dan dana keluar.

Sistem pengawasan intern gaji dan upah yang dilakukan pada CV. Sinar Muara Medan yaitu :

1. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah dipisah dengan fungsi pembayaran gaji dan upah. Pembuatan daftar gaji dilakukan oleh bagian administrasi cabang, sedangkan pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh kantor pusat.


(2)

2. Pemisahan kedua fungsi tersebut dilakukan karena CV. Sinar Muara merupakan perusahaan cabang, sehingga masalah keuangan termasuk pembayaran gaji dilakukan oleh kantor pusat.

3. Absensi karyawan merupakan waktu yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis pada CV. Sinar Muara Medan, penulis berusaha menarik kesimpulan dan memberikan saran yang mungkin berguna bagi perusahaan. Kesimpulan dan saran akan penulis uraikan seperti dibawah ini.

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai pengawasan intern gaji dan upah pada CV. Sinar Muara Medan maka pada bab penutup ini penulis akan mengambil kesimpulan pada bab terdahulu yaitu :

1. Sistem distribusi gaji dan upah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, CV. Sinar Muara Medan bagian yang satu dipisah dengan bagian yang lain. Pembuatan daftar gaji dilakukan oleh bagian administrasi kemudian pembayaran gaji dilakukan oleh kantor pusat.

2. Sistem pengawasan intern gaji dan upah pada perusahaan ini sudah cukup baik tidak banyak mengalami kesulitan dan sudah ada dilakukan pengendalian. Pengendalian yang dilakukan atas gaji dan upah ini dilakukan oleh pimpinan perusahaan, bagian personalia dan bagian-bagian keuangan dengan tugasnya masing-masing.

3. Sistem pembayaran gaji dan upah yang tidak terlalu sulit telah menciptakan suatu efisiensi. Masing-masing bagian yang terkait telah melaksanakan fungsinya dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang


(4)

telah ditentukan, sehingga dengan sendirinya telah tercipta suatu internal cek. Pembayaran gaji dan upah kepada setiap masing-masing karyawan sesuai dengan jabatannya yang dilakukan setiap akhir bulan.


(5)

B. Saran

Saran yang penulis sampaikan dibawah ini berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat pada bagian sebelumnya. Saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kepentingan perusahaan dimasa mendatang adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan harus memelihara hubungan komunikasi dan koordinasi yang baik diantara bagian yang satu dengan bagian yang lain agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara masing-masing karyawan atau bagian-bagiannya.

2. Para karyawan dituntut suatu kedisiplinan dan kejujuran dalam melaksanakan tugasnya. Karena berhasil tidaknya suatu sistem pengawasan bagi manajemen dipengaruhi oleh kedisiplinan karyawan sebagai pelaksana.Rotasi pekerjaan bagi karyawan hendaknya lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kebosanan dan mencegah tindakan penyelewengan yang mungkin ada serta dapat memperluas wawasan karyawan tentang tujuan perusahaan secara menyeluruh.

3. Sistem penggajian yang dikembangkan oleh perusahaan mampu mengembangkan dan mempertahankan hubungan antara hasil kerja dengan imbalan yang diterima karyawan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George, William, Hopwood, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama, penerjemah, Amir Abadi Jusup dan Rudi M. Tambunan, penerbit salemba empat, Jakarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama, penerjemah, Amir Abadi Jusup, penerbit salemba empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002:29, Standar Akuntansi Keuangan, penerbit selemba empat, Jakarta.

Johni, Setyawan, Mulyadi, 2001, Sistem Perencanaan dan Pengendalian

Manajemen, Edisi kedua, cetakan I, Salemba empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, penerbit salemba empat, Jakarta.

2002, Auditing, Edisi keenam, cetakan I, penerbit salemba empat, Jakarta. Marshall B, Paul, 2005, Sistem Informasi Akuntansi, penerbit salemba empat,

Jakarta.

Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Sugiyarso, Winarni, 2005, Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran, penerbit Media Pressindo, Yogyakarta.

Warrens, Cart , James M, Reeve, and Philip, 2005 Pengantar Akuntansi, Edisi kelima, penerjemah, Amanaugrahani, dan Taufik Hendro, penerbit selemba empat, Jakarta.