Perencanaan Pembelajaran Paparan Hasil Penelitian
                                                                                kelompok  presenter.  Guru  juga  menjawab  pertanyaan  beberapa  siswa yang tidak mampu dijawab oleh kelompok presenter.
Pada  akhir  pelajaran,  guru  meminta  masing-masing  kelompok memberikan  nilai  kepada  kelompok  presenter.  Setelah  itu  semua  nilai
dijumlahkan  dan  dibagi  sejumlah  kelompok  penilai.  Nilai  tersebut dijadikan nilai ulangan harian.
Selanjutnya  mading  yang  telah  dipresentasikan  tersebut  ditempel  di dinding kelas.
59
Pada    pengamatan  kelas  lain,  proses  pembelajarannya  sama  dengan pemaparan di atas, namun ada sedikit perbedaan, yaitu pada pengamatan
diatas  siswa  melakukan  presentasi  dengan  alat  peraga  berupa  mading yang  didesain  sedemikian  rupa  agar  memiliki  tampilan  yang  menarik.
Sedangkan  pada  pengamatan  kelas  lain,  siswa  tidak  membuat  mading melainkan  membuat  power  point  sebagai  pengganti  mading.  Prower
point tersebut juga didesain semenarik mungkin. Dari  hasil  pengamatan  diatas  dapat  dijelaskan  bahwa  proses
pembelajaran  diatas  dapat  mengakomodasi  kecerdasan  spasial –  visual,
interpersonal, dan linguistik. Proses pembuatan mading dan juga power point yang menarik harus
dilakukan  dengan  mempertimbangkan  keindahan  warna,  tata  letak tulisan,  ukuran  kertas,  model  huruf,  dan  lain  sebagainya.  Dengan
menjalani  proses  ini,  siswa  dilatih  untuk  mengembangkan  kecerdasan spasial
– visual. Dan  dalam  mengerjakan  tugas  kelompok  tersebut,  siswa  juga  harus
bekerjasama. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada pembelajaran fikih diatas,
belajar bekerjasama
ini akan
melatih siswa
dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal.
Sedangkan kecerdasan lingusitik siswa terasah pada saat melakukan presentasi.  Setiap  anggota  kelompok  secara  bergantian  memaparkan
materi dengan  gaya bahasanya sendiri sehingga  menuntut mereka untuk
59
Pengamatan saat KBM yang dilakukan pada hari Rabu, 21 Januari 2015, pukul 08.50-10.10
dapat  berbicara  dengan  cara  yang  baik  dan  efektif.  Selain  pada  saat presentasi,  kecerdasan  linguistik  siswa  juga  terasah  bersamaan  dengan
kerjasama yang
mereka lakukan.
Tentunya mereka
saling mengemukakan pendapat agar tugas kelompok mereka dapat diselesaikan
dengan baik. c.
Al Qur’an Hadits Hasil  pengamatan  terhadap  pembelajaran  bidang  studi  ini  dapat
dijelaskan sebagai berikut: Pelajaran dimulai dengan membaca basmalah. Guru berkeliling kelas
dan meminta siswa menutup LKS. Guru meminta siswa melafalkan Q.S. At  Tahrim  ayat  6  bersama-sama.  Sebagian  siswa  tapak  belum  terlalu
hafal  ayat  tersebut  sehingga  terbata-bata.  Selanjutnya  siswa  diminta membuka buku LKS dan membaca teks hadits bersama-sama.
Setelah  selesai  membaca  ayat  dan  hadits,  guru  meminta  siswa membentuk  kelompok  kecil  yang  terdiri  dari  4  orang.  Setiap  kelompok
diberikan  tugas  untuk  berdiskusi  mengenai  satu  tema  berdasarkan  ayat. Setiap  kelompok  mendapatkan  satu  ayat  atau  hadits  untuk  didiskusikan.
Guru  memberikan  waktu  20  menit.  Sebagian  besar  siswa  mulai  aktif berdiskusi  dan  suasana  kelas  menjadi  ramai  dengan  suara  siswa-siswi
yang berdiskusi. Sesekali  guru  berkeliling  kelas  untuk  memantau  proses  diskusi.
Siswa  tampak  antusias  mengikuti  diskusi  tersebut,  terlihat  dari  perilaku mereka  yang  cukup  aktif  bertanya  dan  menjawab  dalam  kelompok
diskusi mereka. Guru juga memerintahkan kepada setisp kelompok untuk mencatat siswa yang tidak aktif berdiskusi.
Setelah 20 menit berjalan, guru menghentikan proses diskusi, namun banyak  siswa  yang  meminta  tambahan  waktu  karena  belum  selesai
membuat  kesimpulan. Guru pun memberikan toleransi  tambahan waktu. Siswa kembali ramai berdiskusi.
                                            
                