37 utama pada minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi segar memiliki kadar 77,03
sementara pada minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi kering mengalami penurunan kadar menjadi 76,02. Demikian pula dengan komponen lain yang
sama namun memiliki kadar yang berbeda. Lamanya sampel terpapar dengan udara dapat menyebabkan sampel mengalami penguapan sehingga terjadi
penguapan pada komponen minyak atsiri yang lebih mudah menguap. Perubahan minyak atsiri juga dapat terjadi karena adanya proses reaksi konjugasi, hidrolisis,
reduksi dan juga oksidasi. Tempat penyimpanan sampel dapat mempengaruhi penyusutan dan komponen dari minyak atsiri Guenther, 1987.
Limonen sebagai komponen utama dari minyak atsiri kulit buah kasturi merupakan monoterpen monosiklik dengan bau lemon atau aroma jeruk yang
menyenangkan. Limonen banyak digunakan dalam industri parfum, sabun dan lotion serta dinyatakan aman sebagai bahan penambah aroma dan rasa dalam
industri makanan serta minuman Sun, 2007.
4.6.3 Fragmentasi dan analisis hasil spektrometri massa minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi segar
Fragmentasi dan analisis hasil spektrometri massa komponen minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi segar adalah sebagai berikut:
1. Puncak dengan waktu retensi 6,567 menit
Puncak dengan waktu retensi 6,567 menit mempunyai M
+
136 diikuti fragmen mz 121, 105, 93, 77, 67, 43, dan 41. Gambar spektrum massa dapat
dilihat pada gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
38
Gambar 4.4
Rumus bangun senyawa α-pinen
• Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang
memiliki tingkat similarity index tertinggi 96 menyimpulkan senyawa tersebut sebagai
α-pinen C
10
H
16
dengan rumus bangun seperti Gambar 4.4.
Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
136 yang merupakan berat molekul dari C
10
H
16
. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
9
H
13
]
+
dengan mz 121 dari puncak molekul C
10
H
16
. Pelepasan C
2
H
4
menghasilkan fragmen [C
7
H
9
]
+
dengan mz 93. Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
5
H
7
]
+
dengan mz 67. Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
3
H
5
]
+
dengan mz 41. Pola fragmentasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20,
halaman 79.
Gambar 4.3 Spektum massa puncak dengan Rt 6,567 menit
Universitas Sumatera Utara
39
Gambar 4.6 Rumus bangun senyawa
β-pinen
•
2. Puncak dengan waktu retensi 8,142 menit
Puncak dengan waktu retensi 8,142 menit mempunyai M
+
136 diikuti fragmen mz 121, 105, 93, 79, 69, 53, 43, dan 41. Gambar spektrum massa dapat
dilihat pada Gambar 4.5.
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 94 menyimpulkan senyawa tersebut
sebagai β-pinen C
10
H
16
dengan rumus bangun seperti Gambar 4.6.
Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
136 yang merupakan berat molekul dari C
10
H
16
. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
9
H
13
]
+
dengan mz 121 dari puncak molekul C
10
H
16
. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
8
H
11
]
+
dengan mz 107. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
7
H
9
]
+
dengan mz 93. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
6
H
7
]
+
Gambar 4.5 Spektum massa puncak dengan Rt 8,142 menit
Universitas Sumatera Utara
40
Gambar 4.8
Rumus bangun senyawa β-mirsen
• dengan mz 79. Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
4
H
5
]
+
dengan mz 53. Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
2
H
3
]
+
dengan mz 27. Pola fragmentasi
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20, halaman 79. 3. Puncak dengan waktu retensi 8,725 menit
Puncak dengan waktu retensi 8,725 menit mempunyai M
+
136 diikuti fragmen 121, 107, 93, 79, 69, 53, dan 41. Gambar spektrum massa dapat dilihat
pada Gambar 4.7.
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 95 menyimpulkan senyawa tersebut
sebagai β-mirsen C
10
H
16
dengan rumus bangun seperti Gambar 4.8.
Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
136 yang merupakan berat molekul dari C
10
H
16
. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
9
H
13
]
+
dengan mz 121 dari puncak molekul C
10
H
16
. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
8
H
11
]
+
dengan mz 107. Pelepasan CH
2
menghasilkan
Gambar 4.7
Spektum massa puncak dengan Rt 8,725 menit
Universitas Sumatera Utara
41
Gambar 4.10 Rumus bangun senyawa limonen
• fragmen [C
7
H
9
]
+
dengan mz 93. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
6
H
7
]
+
dengan mz 79. Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
4
H
5
]
+
dengan mz 53. Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
2
H
3
]
+
dengan mz 27. Pola fragmentasi
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20, halaman 80. 4. Puncak dengan waktu retensi 10,683 menit
Puncak dengan waktu retensi 10,683 menit mempunyai M
+
136 diikuti fragmen mz 121, 107, 93, 79, 68, 53, 41. Gambar spektrum massa dapat dilihat
pada Gambar 4.9.
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 94 menyimpulkan senyawa tersebut
sebagai limonen C
10
H
16
dengan rumus bangun seperti Gambar 4.10.
Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
136 yang merupakan berat molekul dari C
10
H
16
. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
9
H
13
]
+
dengan mz 121 dari puncak molekul C
10
H
16
. Pelepasan CH
2
Gambar 4.9
Spektum massa puncak dengan Rt 10,683 menit
Universitas Sumatera Utara
42
Gambar 4.12 Rumus bangun senyawa geranil asetat
menghasilkan fragmen [C
8
H
11
]
+
dengan mz 107. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
7
H
9
]
+
dengan mz 93. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
6
H
7
]
+
dengan mz 79. Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
4
H
5
]
+
dengan mz 53. Pelepasan C
2
H
2
menghasilkan fragmen [C
3
H
2
]
+
dengan mz 27. Pola fragmentasi
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20, halaman 80. 5. Puncak dengan waktu retensi 23,600 menit
Puncak dengan waktu retensi 23,600 menit mempunyai M
+
196 diikuti fragmen mz 154, 136, 121, 107, 93, 80, 69, dan 41. Gambar spektrum massa
dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 93 menyimpulkan senyawa tersebut
sebagai geranil asetat C
12
H
20
O
2
dengan rumus bangun seperti Gambar 4.12.
Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
196 yang merupakan berat molekul dari C
12
H
20
O
2
. Pelepasan C
2
H
2
O menghasilkan fragmen
O O
Gambar 4.11
Spektum massa dengan waktu retensi 23,600 menit
Universitas Sumatera Utara
43 •
[C
10
H
18
O]
+
dengan mz 154 dari puncak molekul C
10
H
20
O. Pelepasan H
2
O menghasilkan fragmen [C
10
H
16
]
+
dengan mz 136. Pelepasan CH
3
menghasilkan fragmen [C
9
H
13
]
+
dengan mz 121. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
8
H
11
]
+
dengan mz 107. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
7
H
9
]
+
dengan mz 93. Pelepasan CH menghasilkan fragmen [C
6
H
8
]
+
dengan mz 80. Pelepasan C
3
H
3
menghasilkan fragmen [C
3
H
5
]
+
dengan mz 41. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
2
H
3
]
+
dengan mz 27. Pola fragmentasi selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 20, halaman 81. 6.
Puncak dengan waktu retensi 26,917 menit
Puncak dengan waktu retensi 26,917 menit mempunyai M
+
204 diikuti fragmen mz 192, 161, 147, 133, 119, 105, 91, 81, 67, 55, dan 41. Gambar
spektrum massa dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Perbandingan spektrum massa unknown dibandingkan dengan data library yang memiliki tingkat similarity index tertinggi 91 menyimpulkan senyawa
tersebut sebagai germakren C
15
H
24
dengan rumus bangun seperti Gambar 4.14.
Gambar 4.13 Spektum massa dengan waktu retensi 26,917 menit
Universitas Sumatera Utara
44
Gambar 4.14 Rumus bangun senyawa germakren
Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
204 yang merupakan berat molekul dari C
15
H
24
. Pelepasan C
3
H
7
menghasilkan fragmen [C
12
H
17
]
+
dengan mz 161 dari puncak molekul C
15
H
24
. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
11
H
15
]
+
dengan mz 147. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
10
H
13
]
+
dengan mz 133. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
9
H
11
]
+
dengan mz 119. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
8
H
9
]
+
dengan mz 105. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
7
H
7
]
+
dengan mz 91. Pelepasan C
4
H
2
menghasilkan fragmen [C
3
H
5
]
+
dengan mz 41. Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
2
H
3
]
+
dengan mz 27. Pola fragmentasi selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 20, halaman 81. 4.6.4 Fragmentasi dan analisis hasil spektrometri massa komponen minyak
atsiri kulit buah jeruk kasturi kering
Fragmentasi dan analisis hasil spektrometri massa komponen minyak atsiri
kulit buah jeruk kasturi kering adalah sebagai berikut:
1. Puncak dengan waktu retensi 6,600 menit