19
2.5.2 Spektrometri Massa
Suatu spektrometer massa bekerja dengan membangkitkan molekul- molekul bermuatan atau fragmen- fragmen molekul baik dalam keadaan sangat
hampa atau segera sebelum sampel memasuki ruang sangat hampa Watson, 2010. Molekul senyawa organik pada spektrometer massa, ditembak dengan
berkas elektron dan menghasilkan ion bermuatan positif yang mempunyai energi yang tinggi karena lepasnya elektron dari molekul yang dapat pecah menjadi ion
yang lebih kecil Sastrohamidjojo, 2004. Spektrum massa hasil analisis sistem spektroskopi massa merupakan
gambaran mengenai jenis dan jumlah fragmen molekul yang terbentuk dari suatu komponen kimia masing-masing puncak pada kromatogram. Setiap fragmen
yang terbentuk dari pemecahan suatu komponen kimia memiliki berat molekul yang berbeda dan ditampilkan dalam bentuk diagram dua dimensi, mz me,
massamuatan pada sumbu X dan intensitas pada sumbu Y yang disebut dengan spektrum massa. Pola pemecahan fragmentasi molekul yang terbentuk untuk
setiap komponen kimia sangat spesifik sehingga dapat dijadikan sebagai patokan untuk menentukan struktur molekul suatu komponen kimia. Selanjutnya,
spektrum massa komponen kimia yang diperoleh dari hasil analisis diidentifikasi dengan cara dibandingkan dengan spektrum massa yang terdapat dalam suatu
bank data Agusta, 2000. Spektrometer massa terdiri dari sistem pemasukan cuplikan, ruang
pengion dan percepatan, tabung analisis, pengumpul ion dan penguat dan pencatat. Keuntungan utama spektrometri massa sebagai metode analisis yaitu
metode ini lebih sensitif dan spesifik untuk identifikasi senyawa yang tidak diketahui atau untuk menetapkan keberadaan senyawa tertentu.
Universitas Sumatera Utara
20 Hal ini disebabkan adanya pola fragmentasi yang khas sehingga dapat
memberikan informasi mengenai bobot molekul dan rumus molekul. Puncak ion molekul penting dikenali karena memberikan bobot molekul senyawa yang
diperiksa. Puncak paling kuat pada spektrum, disebut puncak dasar base peak, dinyatakan dengan nilai 100 dan kekuatan puncak lain, termasuk puncak ion
molekulnya dinyatakan sebagai persentase puncak dasar tersebut Silverstein, dkk., 1986.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini meliputi penyiapan sampel, pemeriksaan karakteristik simplisia, isolasi minyak atsiri kulit buah jeruk kasturi Citrus
microcarpa Bunge segar dan kering serta analisis komponen-komponen minyak
atsirinya secara GC-MS.
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah alat-alat gelas laboratorium, mikroskop, refraktometer Abbe, piknometer, oven, neraca listrik
Mettler Toledo, neraca kasar Ohaus, alat Stahl, alat destilasi air Water Distillation
, Gas Chromatograph-Mass Spectrometer GC-MS model Shimadzu QP 2010 Plus.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah jeruk kasturi segar dan kering, natrium sulfat anhidrat p.a E. Merck, kloralhidrat p.a
E. Merck, kloroform p.a E. Merck, etanol 96, toluen p.a, HCl p.a, dan air suling.
3.3 Penyiapan Sampel 3.3.1 Pengambilan bahan
Metode pengambilan bahan dilakukan dengan cara purposif yaitu diambil dari satu daerah saja tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama di
Universitas Sumatera Utara