Analisis Data Kesimpulan METODE PENELITIAN

48

F. Analisis Data

Setelah dilakukan pengolahan data, selanjutnya data dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan menghubungkan data yang satu dengan data yang lain secara lengkap, kemudian ditarik kesimpulan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai jawaban dari permasalahan yang dibahas. Analisis kualitatif artinya menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindah dan efektif sehingga memudahkan interprestasi data dan pemahaman hasil analisis. Komprehensif artinya analisis data secara mendalam dari berbagai aspek sesuai dengan lingkup penelitian. Lengkap artinya tidak ada bagian yang terlupakan, semuanya sudah masuk dalam analisis. 7 7 Ibid. Hlm. 127 Format t ed: Space After: 0 pt V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Ketentuan hukum mengenai pembelian kembali saham perusahaan melalui pasar modal dibagi menjadi 2 dua bagian, yaitu perlindungan investor dalam pembelian kembali saham pada situasi pasar yang normal dan pada situasi pasar yang berpotensi krisis. Pada situasi pasar yang normal, peraturan- peraturan yang relevan dengan masalah perlindungan invetor dalam transaksi pembelian kembali saham adalah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam Nomor XI.B.2 tentang Pembelian kembali Saham yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik. Sedangkan pada situasi pasar yang berpotensi krisis yang berlaku adalah Peraturan Bapepam XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis.Dengan diberlakukannya Peraturan Bapepam XI.B.3, maka pasar modal Indonesia mengenal adanya pembedaan pengaturan mengenai aksi pembelian kembali saham yang dibedakan berdasarkan situasi pasar, yaitu situasi pasar yang normal dan situasi pasar yang berpotensi krisis. 2. Bentuk-bentuk perlindungan hukum terhadap investor dalam pembelian kembali saham melalui pasar modal yaitu pertama-tama dilihat dari kegiatan pasar modal yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan kegiatan- kegiatan di bidang perekonomian lainnya. Karakteristik yang paling menonjol dalam kegiatan pasar modal adalah sangat pentingnya peranan informasi. Peran informasi dalam aktivitas transaksi saham di pasar modal sangat strategis. Informasi ibarat aliran darah yang mengirimkan energi ke setiap komponen pasar untuk tetap melakukan aktivitas secara normal. Jika distribusi informasi macet, maka kegiatan transaksi saham bisa stagnan karena pelaku pasar tidak mendapatkan input untuk melakukan eksekusi, tidak ada informasi yang bisa dijadikan acuan untuk membuat keputusan beli atau jual. Selain aspek informasi, aspek penting yang perlu diperhatikan dalam masalah perlindungan investor adalah tentang pengambilan keputusan dalam pengurusan perseroan. Perseroan adalah suatu bentuk yang abstrak sehingga untuk menjalankan usahanya perseroan memerlukan adanya organ perseroan yang bertanggung jawab menjalankan pengurusan perseroan adalah direksi dengan diawasi oleh komisaris. Dalam hal ini, investor atau pemegang saham harus dilindungi dari pengambilan-pengambilan keputusan atau tindakan yang tidak bertanggung jawab oleh direksi perseroan yang akhirnya dapat menimbulkan kerugian bagi perseroan. Jadi, dari uraian ini penulis menyimpulkan bahwa ada tiga aspek yang harus dipenuhi dalam perlindungan investor, yaitu: a. Jaminan bahwa investor akan memperoleh equal treatment dalam akses informasi dan mencegah terjadinya pemanfaatan dan penyebaran informasi material yang belum tersedia untuk umum oleh orang dalam; b. Jaminan bahwa segala informasi yang diterima oleh investor adalah benar dan bebas dari segala unsur manipulasi; c. Perlindungan dari pengambilan keputusan atau tindakan kepengurusan yang tidak bertanggung jawab oleh manajemen perseroan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perseroan dan mengganggu jalannya kegiatan pasar modal.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Penyelesaian Wanprestasi Di Pasar Modal Dalam Sistem JATS Menurut UU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

7 147 139

ANALISIS YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR PADA INVESTASI REKSA DANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL

0 5 4

Kajian Yuridis Akuisisi Internal Pada Perusahaan Publik Menurut Pasal 84 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

0 5 129

PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL (Studi pada PT Indoexchange Tbk)

1 11 38

Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Saham Minoritas Dalam Praktik Backdoor Listing Melalui Akuisisi Dan Merger Berdasarkan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Dan Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

0 1 12

FUNGSI PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM HAL TERJADINYA FORCED SELL DI PASAR MODAL DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TEN.

0 0 1

PENGALIHAN SAHAM ATAS NAMA DALAM PERJANJIAN JUAL BELI SAHAM PERSEROAN TERBATAS TERBUKA MELALUI INTERNET DIKAIKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DAN UNDANG-UNDANG NOMOR.

0 0 1

Penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal untuk Pengaturan “Orang Dalam” Pada Perdagangan Orang Dalam

0 0 11

Peran Akuntan Publik Dalam Penerbitan Obligasi Daerah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

0 0 8

BAB II PENENTUAN FAKTA MATERIAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL A. Instrumen Utama dan Para Pelaku Terkait di Pasar Modal 1. Saham Sebagai Instrumen Utama yang Diperdagangkan di Pasar Modal - Analisis Hukum Terhadap Investor I

0 0 49