Faktor –faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

3. Teori perbedaan pajak

Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains, para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu investor mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan dividen yield tinggi, capital gains yield rendah dari pada saham dengan dividen yield rendah, capital gains yield tinggi. Jika pajak atas dividen lebih besar dari pajak atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa. Suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak.

4. Teori Signaling Hypothesis

Menyatakan bahwa, jika ada kenaikan dividen sering kali diikuti dengan kenaikan harga saham . Terdapat bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, sering diikuti dengan kenaikan harga saham. Sebaliknya pernurunan dividen pada umumnya menyebabkan harga saham turun. Fenomena ini dapat dianggap sebagai bukti bahwa para investor lebih menyukai dividen dari pada capital gains. Seperti teori dividen yang lain , teori signaling hypotesis ini juga sulit dibuktikan secara empiris. Adalah nyata bahwa perubahan dividen mengandung beberapa informasi. Tapi sulit dikatakan apakah kenaikan dan penurunan harga setelah adanya kenaikan dan penurunan dividen semata- mata disebabkan oleh efek sinyal atau disebabkan karena efek sinyal dan preferensi terhadap dividen.

5. Teori Clientele Effect

Teori ini menyatakan bahwa kelompok clientele pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu dividen payout ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. Jika ada perbedaan pajak bagi individu maka pemegang saham yang dikenai pajak tinggi lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Kelompok ini lebih senang jika perusahaan membagi dividen yang kecil. Sebalinya kelompok pemegang saham yang dikenai pajak relatif rendah cenderung menyukai dividen yang besar. Bukti empiris menunjukkan bahwa efek dari Clientele ini ada. 2.5 Harga Saham

2.5.1 Pengertian Harga Saham

Harga saham adalah realisasi harga saham penutupan tahunan closing price, harga saham ini dipandang layak untuk mewakili pencerminan kinerja perusahaan dalam satu periode laporan tahunan. Harga pasar saham adalah nilai saham yang terjadi akibat diperjualbelikannya saham tersebut. Adapun penentuan harga jual saham yang diperdagangkan di pasar perdana ditentukan oleh emiten issuing firm dan penjamin emisi underwriter. Jadi harga jual merupakan kesepakatan kedua belah pihak harga yang terbentuk merupakan negotiated price. Selain metode tersebut, terdapat cara lain untuk menentukan harga jual saham dipasar perdana, yaitu melalui competitive bidding Sundjaja dan Barlian, 2003. Ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan harga suatu saham akan mengalami fluktuasi, yaitu Nanga, 2005: 1. Kondisi mikro dan makro ekonomi 2. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi perluasaan usaha, seperti membuka kantor cabang, kantor cabang pembantu baik yang dibuka di domestik maupun luar negeri 3. Pergantian direksi secara tiba-tiba 4. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktunya. 5. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal jual beli saham Penerbit saham akan memilih underwriter yang menawarkan harga tertinggi atau membebankan biaya terendah, Harga saham dapat dibedakan menjadi 3, yaitu Sundjaja dan Barlian, 2003: a. Harga Nominal Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal. b. Harga Perdana Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009 – 2012

1 70 112

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

1 36 105

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015

0 52 70

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT RETURN SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

0 2 18

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Kosmetik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2012.

0 3 13

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham: Studi pada Sub Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 5 23

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor F&B yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 20

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 1 2

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016)

0 0 9