Menilai e-Readiness dengan Model Nurhaida, dkk. Formulasi Tiga Model Penilaian dan Penelitian
tidak paham atau bahkan tidak mengetahui bagaimana mengoperasikannya. Maka, ketersediaan tersebut adalah hal yang tiada bertuah. Karenanya, kita
juga harus memiliki kecakapan atau kecerdasan TIK. Dengan begitu, kesiapan elektronik menjadi semakin nampak jelas kualitasnya.
Literasi TIK adalah literasi dengan menggunakan teknologi digital, peralatan komunikasi, danatau akses jaringan, untuk mengakses accsess, mengatur
manage, mengintegrasikan integrate, mengevaluasi evaluate, dan menciptakan create informasi guna memenuhi kebutuhan masyarakat
infomasi ETS Educational Testing Service, 2007: 2.
Access berarti mengetahui tentang dan mengetahui bagaimana mengumpulkan dan atau mendapatkan kembali suatu informasi. Manage artinya mengatur
berbagai informasi yang telah terkumpul. Integrate ialah mengintepretasi dan merepresentasikan informasi yang menyertakan kegiatan merangkum,
membandingkan, dan mengkontraskan. Evaluate merupakan upaya membuat penilaian tentang kualitas, relevansi, kegunaan, atau efisiensi akan suatu
informasi. Create dalam kasus ini artinya mengeneralisir informasi dengan mengadaptasi, mengaplikasikan, mendesain, menciptakan, atau menulis
informasi ETS Educational Testing Service, 2007: 3.
ICT literacy can best be achieved through experiences that integrate cognitive and technical learning. Single focused, stand-alone curricula, whether
academic or technical, will limit learners’ attainment of ICT literacy. ICT
literacy skills need to be integrated appropriately into curricula addressing cognitive skills as well as those addressing IT and technical skills in order to
ensure improved ICT literacy ETS Educational Testing Service, 2007: 12. Artinya, literasi TIK dapat mencapai hasil yang optimal mana kala kurikulum
pendidikan TIK mengintegrasikan antara kemampuan kognitif dan kemampuan teknis. Bukan sekadar membaca dan memenuhi pengetahuan
melalui buku panduan TIK, melainkan mengaplikasikan apa yang tertulis didalamnya. Dengan kata lain, agar kita mendapatkan literasi TIK yang
semestinya, maka siswa diajarkan baik secara teoritis maupun praktis.
Bagan 1. Literasi TIK ICT Literacy.
Intinya, dalam hal ini periset berfokus pada kemampuan guru dalam menggunakan dan menguasai TIK serta bagaimana TIK dapat berguna sebagai
media ajar guru kepada murid-murid mereka.