Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM

4.1. MAN 1 Bandarlampung

Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandarlampung merupakan MAN pertama yang berdiri di Provinsi Lampung. MAN 1 Bandarlampung berdiri pada tanggal 1 Juli 1979. Awalnya, madrasah ini bernama MAN 1 Tanjungkarang. Namun, nama tersebut berubah sesuai dengan perubahan nama ibu kota Provinsi Lampung. Madrasah ini merupakan alih fungsi dari Sekolah Persiapan Institut Ilmu Agama Islam Negeri SPAIN Tanjungkarang. Madrasah ini dahulunya masih menyatu dengan kampus IAIN Lampung di Kaliawi. Pada tahun 1996 MAN 1 Bandarlampung membentuk program kelas Intensif yang pendanaannya dibantu oleh orang tua siswa. Program ini berorientasi pada keunggulan MIPA. Program ini cukup berhasil mengangkat prestasi madrasah khususnya dalam berbagai lomba bidang studi umum. Program ini juga membantu para siswa menembus berbagai PTN favorit di Indonesia. Pada tahun 1998 MAN 1 Bandarlampung memperoleh kepercayaan menjadi MAN Model. MAN Model ialah MAN percontohan yang didanai oleh ADB melalui proyek Development Madrasah Aliyah Project DMAP dengan SK Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama Nomor: IVPP.006KEP17A98 tanggal 28 Februari 1998. Untuk mendukung program tersebut, MAN Model dilengkapi dengan beberapa fasilitas, termasuk Pusat Sumber Belajar Bersama PSBB dan Pusat Pengembangan Madrasah PPM. Pada tahun 1999 atas gagasan Bpk. Prof H. Munawir Sadzali M. A., Menteri Agama saat itu, MAN 1 Bandarlampung ditetapkan sebagai satu dari 27 Madrasah Aliyah di Indonesia penyelenggara program peningkatan Ilmu Agama. Program ini selanjutnya disebut Madrasah Aliyah Program Khusus MAPK. Keberadaan MAPK adalah sebagai program yang setara dengan program lain yang ada di MAN 1 Bandarlampung. Kurikulum yang digunakan 70 merupakan ilmu agama dan 30 merupakan ilmu umum, dengan bahasa pengantar bahasa Arab dan bahasa Inggris. Program MAPK terdiri dari 40 siswa putra yang diasramakan. Program ini didanai melalui subsidi Departemen Agama. Program MAPK merupakan program unggulan. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuan siswa berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Keunggulan lainnya, siswa MAPK mampu menembus berbagai perguruan tinggi favorit di luar negeri, seperti Mesir, Arab Saudi, dan Malaysia. Berkat keunggulan yang kian nyata, selanjutnya program ini mendapat dukungan dari Gubernur Pudjono Pranjoto. Dukungan tersebut disalurkan melalui Kepala Kanwil Depag Lampung, Drs. H. Syamsuddin Thaher. Dukungan ini berupa pemberian bantuan fasilitas infrastruktur, seperti jalan, mess guru tutor, dan dana operasional.