51
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi
responden. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kemencengan distribusi kurtosis dan skewness Ghozali, 2013:23.
2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas Sebagaimana dikemukakan dimuka, bahwa validitas adalah
ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur yang menunjukkan bahwa instrumen pengukur mampu mengukur apa yang
diukur. Menurut Ghozali 2013:56 uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji Validitas
dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung
dengan r
tabel
, Dengan membandingkan nilai r
hitung
dari hasil output Corrected Item- Total Correlation dengan r
tabel
, jika r
hitung
lebih besar dari r
tabel
maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika r
hitung
lebih kecil dari pada r
tabel
maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Ghozali, 2013:56.
52 b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk diinginkan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang tidak baik akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk
memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini digunakan untuk menguji konsistensi data dalam jangka waktu tertentu,
yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabel-variabel tersebut dikatakan cronbach
alpha nya memiliki nilai lebih besar 0,70 yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu
hasil pengukuran relatif koefisien jika dilakukan pengukuran ulang. Uji realibilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan di
uji. Ghozali, 2013:58.
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji
heteroskedastisitas.
53 a. Uji Normalitas Data
Menurut Ghozali 2013:167 uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen terikat dan variabel independen
bebas mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi
normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability Plot. Model Regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal,
untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik. Terdapat dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik uji Kolmogorov-smirnov. Ghozali,
2013:164.
b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu
model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas independen. Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF variance inflation
factor dan tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2013:107.
54 c. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroksiditas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroksiditas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau jika terjadi heteroskedastisitas Ghozali,
2013:141. Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
ditentukan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika grafik plot
menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit,
maka dapat
disimpulkan bahwa
telah terjadi
heteroskedastisitas. Namun jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas Ghozali, 2013:141.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Menurut Ghozali 2013:101 menyatakan koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas
menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R². Adjusted R² ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari
dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh 0,5,
55 maka model yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat
estimasi. Semakin besar angka R² maka semakin baik model yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika R² semakin kecil berarti semakin lemah model tersebut
untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya. b. Persamaan Regresi Linier Berganda
Sesuai dengan masalah penelitian yang ditulis, yaitu untuk menganalisis pengaruh variabel.Untuk dapat menganalisis pengaruh
variabel persepsi efektifitas sistem perpajakan, pemahaman, tingkat kepercayaan pada sistem pemerintahan dan hukum dan kualitas
pelayanan terhadap kemauan membayar pajak, maka teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi linier berganda dirumuskan
sebagai berikut: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
i
Dimana: Y
: Variabel willingness to pay taxes a
: Konstanta b
1
….b
4
: Koefisien regresi X
1
: Variabel persepsi efektifitas sistem perpajakan X
2
: Variabel pemahaman X
3
: Variabel tingkat kepercayaan pada sistem pemerintahan dan hukum
X
4
: Variabel kualitas pelayanan
56
5. Uji Hipotesis Penelitian
a. Uji Secara Simultan Uji F Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-
variabel independen X secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y. Ghozali, 2013:101.
Apabila F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5, jika nilai F
hitung
F
tabel
maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat
juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai signifikan lebih kecil dari pada 0,05 untuk tingkat signifikansi = 5, maka variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai signifikan lebih besar dari pada 0,05
maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Uji Secara Parsial Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2013:103. Dalam penelitian ini
menggunakan uji signifikan dua arah atau two tailed test, yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah penolakan H
o
yaitu terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa digunakan untuk tanda
57 sama dengan = pada hipotesis nol dan tanda tidak sama
dengan ≠ pada hipotesis alternatif. Tanda = dan ≠ ini tidak menunjukan satu
arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua arah Suharyadi dan Purwanto, 2009:88 - 89.
Menurut Suharyadi dan Purwanto 2009:191 dalam menentukan kriteria dalam uji parsial Uji t two tailed test dapat dilihat sebagai
berikut: 1 Uji Hipotesis dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
Apabila t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2 Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi a Jika angka sig. 0,05, maka H
o
diterima. b Jika angka sig. 0,05, maka H
o
ditolak.
E. Operasional Variabel Penelitian